Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R Arman Arman; Herix Sonata
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 19, No 2 (2017): Volume 19 No. 2 Agustus 2017
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.914 KB)

Abstract

Beton merupakan bahan campuran antara semen,agregat kasar,agregat halus, air dan dengan atau tanpa bahan tambahan (admixture) dengan perbandingan tertentu yang akan membentuk beton segar (Mulyono,2003). Beragam jenis dan kegunaan bahan tambahan kimia yang telah banyak dipasarkan saat ini telah banyak membantu para ahli konstruksi dalam mengatasi masalah-masalah dilapangan. Fosroc Conplast SP 337 lebih dominan digunakan untuk beton mutu tinggi dan dapat mengurangi kadar air pada campuran beton dan Conplast R merupakan salah satu jenis dari bahan yang memiliki fungsi mengurangi pemakaian semen. Pencampuran beton dengan Fosroc Conplast SP 337 atau Conplast R  memiliki set waktu tertentu saat sampai dilapangan. Pada saat adukan beton semen, koral, pasir dan  ditambahkan masing-masing 1 % zat addiktif Fosroc Sp 337 dan Conplast R dari kadar air, di uji coba setting time atau Dari hasil nilai kuat tekan beton didapatkan beton normal 39,652 Mpa pada saat beton 1% Conplast Sp 337 Conplast R 30 Menit naik menjadi 40,773 Mpa atau 21 %, beton 1% Conplast Sp 337 Conplast R 30 Menit naik cukup signifikan menjadi 44,663 Mpa atau 28% , dari beton 1% Conplast Sp 337 Conplast R 60 Menit dari beton normal terjadinya penurunan sebesar 14% dibandingkan dengan beton 1% Conplast Sp 337 Conplast R 30 Menit sudah terjadi penurunan kekuatan beton. Dari Hasil pengujian keseluruhan kuat tekan beton dengan adukan 30 Menit dengan tambahan zat adiktif Sp 337 dan conplast R 1% merupakan waktu yang paling baikKata Kunci : Beton, Fosroc Conplast Sp 337, Fosroc Conplast R
KEKUATAN BALOK BETON BERTULANG BAMBU DENGAN BEBERAPA PERLAKUAN PADA TULANGAN Mulyati mulyati; Arman Arman
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 20, No 1 (2018): Volume 20 No. 1 Februari 2018
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1115.583 KB)

Abstract

Bambu mempunyai kekuatan tarik yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai tulangan beton pengganti besi tulangan pada balok beton bertulang.  Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan bambu sebagai material struktur yang mempunyai kekuatan yang baik, ekonomis dan mudah dalam pelaksanaan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kekuatan balok beton bertulang bambu yang baik dengan beberapa perlakuan pada tulangan bambu.  Bambu yang digunakan adalah bambu petung dan bambu wulung dengan perlakuan pengawetan secara alami, bentuk tulangan dibuat pilinan, persegi dan bulat, memberi lapisan kedap air dengan vernis, dan diberi lilitan dengan kawat.  Hasil pengujian kekuatan balok menunjukkan bahwa balok beton dengan tulangan bambu bentuk persegi diberi  lilitan dengan kawat memiliki kekuatan yang tinggi.  Dengan demikian tulangan bambu dengan perlakuan pengawetan, bentuk tulangan persegi dan diberi lilitan kawat dapat meningkatkan kinerja tulangan bambu pada balok beton bertulang bambu. Kata Kunci: bambu, tulangan, balok beton, kekuatan
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH BATU BATA MERAH BUKITTINGGI SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN AC-WC DENGAN PENGUJIAN MARSHALL Misbah Misbah; Anggun Pratiwi JF; Arman Arman; Mulyati Mulyati; Jihan Rofifah
Jurnal Teknologi dan Vokasi Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Vokasi
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21063/jtv.2023.1.2.6

Abstract

Keberadaaan jalan raya sangat dibutuhkan dalam pengembangan suatu daerah. Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembangunan jalan raya yakni muatan kendaraan berlebih dari yang diizinkan, pemeliharaan jalan yang kurang optimal serta pengaruh faktor campuran aspal, sehingga sering ditemukan jalan mengalami kerusakan sebelum umur rencana tercapai. Untuk meningkatkan kualitas konstruksi perkerasan jalan perlu dilakukan penelitian terhadap inovasi campuran yang digunakan atau memberikan bahan tambahan lain pada campuran konstruksi perkerasan tersebut, sehingga dihasilkan mutu campuran yang lebih baik. Jenis penelitian yang bisa dilakukan salah satunya adalah menggunakan metoda pembuatan benda uji dengan melakukan percobaan dilaboratorium dengan menganalisa pengaruh penambahan limbah batu bata merah Bukittinggi sebagai filler pada campuran AC-WC dengan pengujian Marshall. Dari hasil penelitian dengan pengujian Marshall yang telah dilakukan, dengan judul “Pengaruh Penambahan Limbah Batu Bata Merah Bukittinggi sebagai Filler pada campuran AC-WC dengan pengujian Marshall, didapat hasil pada penambahan variasi 1% filler limbah batu bata merah mengakibatkan nilai properties yaitu nilai : stabilitas, MQ, VMA, VFA memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga 2018 revisi 2, sedangkan pada penambahan variasi 2% filler limbah batu bata merah mengakibatkan nilai properties yaitu nilai Flow dan VIM tidak memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga 2018 rmevisi 2, hal ini menandakan meningkatnya deformasi pada lapis perkerasan saat diberikan beban. Maka, pada variasi penambahan 2% tidak dianjurkan, penggunaan limbah batu bata merah sebagai filler added pada campuran AC-WC yang dapat digunakan hanya sampai batas 1%.
PEMANFAATAN SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN TAMBAH CAMPURAN BETON Mulyati Mulyati; Arman Arman; Muhammad Aulia Farhan; Nurfelia Alawiyah
Jurnal Teknologi dan Vokasi Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Teknologi dan Vokasi
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21063/jtv.2024.2.2.8

Abstract

Bamboo is a fiber-producing plant that can be used as an alternative fiber additive for concrete mixes to overcome cracks in concrete. The aim of this research is to determine the compressive strength and split tensile strength values of concrete from the use of bamboo fiber as an additional ingredient in the concrete mixture. The bamboo used is petung bamboo and apus bamboo, the fiber size is 20 mm long and 1-2 mm in diameter, with a percentage of 1%, 2%, 3%, 4%, 5% of the cement weight. Concrete mix planning uses SNI 7656-2012 for a planned compressive strength of 20 MPa at 28 days. The results of testing the compressive strength and split tensile strength of concrete from the percentage of use and, for petung bamboo, the average concrete compressive strength was respectively 23.58 MPa, 24.69 MPa, 19.45 MPa, 17.17 MPa, 13.02 MPa, and the split tensile strength of concrete were respectively 2.05 MPa, 2.40 MPa, 2.06 MPa, 2.03 MPa, 2.02 MPa, while for apus bamboo the average concrete compressive strength was obtained respectively 22.56 MPa, 23.07 MPa, 15.37 MPa, 14.09 MPa, 14.07 MPa, and the average splitting tensile strength of concrete is 2.15 MPa, 2.50 MPa, 2.47 MPa, 2.40 MPa. Using of up to 2% bamboo fiber in the concrete mixture can increase the compressive strength of the concrete, and using up to 5% bamboo fiber can increase the split tensile strength of the concrete. Petung bamboo fiber produces a higher compressive strength of concrete than apus bamboo fiber, while apus bamboo fiber produces a higher split tensile strength of concrete than petung bamboo fiber