Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI EKSPERIMENT EVALUASI PENGARUH PENAMBAHAN SERAT NYLON TERHADAP KUAT TARIK BETON NORMAL Arman A; Ardon Rahimi
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 18, No 1 (2016): Volume 18 No. 1 Februari 2016
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nylon didefinisikan sebagai bahan yang berbentuk serat. Dengan memanfaatkan karakteristik dan sifat dari serat nylon ke dalam campuran beton, diharapkan akan dapat meningkatkan dan mengubah karakteristik kuat tarik dan mutu terhadap beton. Berdasarkan nilai pengujian sampel kuat tekan beton dengan perbandingan penambahan serat nylon 1%, dan 2% terhadap campuran beton tanpa serat (0%) didapatkan hasil yaitu pada umur 3 hari, 14 hari, dan 28 hari menunjukan penurunan nilai kuat tekan berturut-turut (2,180%, dan 13,818% umur 3 hari) (10,042%, dan 12,472% umur 14 hari) serta (15,794% dan 23,015% umur 28 hari). Hasil ini menyatakan semakin tinggi persentase penambahan serat nylon menunjukan semakin rendah nilai kuat tekan beton. Berdasarkan nilai pengujian sampel kuat tarik belah beton dengan penambahan serat nylon 1% dan 2% terhadap nilai tarik belah beton tanpa serat  nylon (0%) didapat hasil yaitu pada umur 3 hari dan 14 hari menunjukan penurunan nilai kuat tarik belah beton berurutan sebesar (18,408%; dan 26,155%; umur 3 hari)  serta (20,933%, dan 33,667%, unutk umur 14 hari) tapi pada umur 28 hari menunjukan peningkatan nilai kuat tarik belah beton sebesar 5,104% dan 26,024%. Penambahan serat nylon 1%, dan 2% pada umur 28 hari ternyata mampu memperbaiki kinerja dan karakteristik dari tarik beton.  Kata kunci: beton, serat nylon, kuat tekan beton, kuat tarik belah beton
Studi Kegagalan Struktur Dan Perbaikan Gedung Pusat Jantung Regional (PJR) Rsud M. Jamil Padang Pasca Gempa 30 September 2009 Arman A
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 14, No 1 (2013): Volume 14 No 1 Februari 2013
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.863 KB)

Abstract

Padang City is an area that suffered considerable damage and great material losses in the earthquake of 2009, one of the buildings that suffered severe damage to both structural damage and non-structural is building the Regional Heart Center (PJR). So that needs to be analyzed the causes of damage to the structure of the building column. To find out the cause of damage to the column was done evaluation of existing buildings visually and compared with analysis of building structures using ETABS program. Results of analysis of existing conditions of the building is visually found that there was damage to the structural columns of the building collapse was the result of analysis of structural columns in the building suffered flexural and shear. From the visual results and analysis can be concluded that the structure of column building collapse caused by the earthquake and must be given strong reinforcement for the building to receive the load mainly by the quake.
STUDI DESAIN CAMPURAN PASIR GUNUNG (EX LUBUK ALUNG) TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL Arman A; Herman Herman; Wahyu Aditya
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 16, No 2 (2014): Volume 16 No 2 Tahun 2014
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.948 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemakaian pasir gunung (ex Lubuk Alung) sebagai pengganti agregat halus pada adukan beton terhadap kuat tekan karakteristik beton normal yaitu K-225. Beton yang dihasilkan diuji pada umur 3, 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari, yang masing-masing dibuat tiga buah benda uji berbentuk persegi dengan ukuran 150 x 150 x 150 mm. Dari hasil pengujian benda uji diperoleh bahawa campuran dengan kadar tanah terhadap pasir sebesar 2,5% , 5% dan 10% penurunan nilai kekuatan tekan beton berturut –turut sebesar 15,28% , 17,38% dan 19,94% terhadap kuat tekan beton standar. Dari hasil kuat tekan pada umur 28 hari dapat disimpulkan bahwa kadar penggunaan pasir gunung tidak boleh lebih dari 2,239 %.
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BETON SEBAGAI AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL Mulyati Mulyati; Arman A
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 16, No 2 (2014): Volume 16 No 2 Tahun 2014
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.411 KB)

Abstract

Limbah beton banyak terdapat di beberapa labor pengujian beton, terkadang sudah menumpuk karena sulitnya mencari lokasi sebagai tempat pembuangannya. Hal ini akan berdampak buruk terhadap pelestarian lingkungan. Proses daur ulang merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan limbah beton. Pada penelitian ini, digunakan limbah beton sebagai agregat kasar dan agregat halus untuk campuran beton baru sebagai pengganti batu pecah dan pasir. Dari penelitian ini diharapkan dapat mengatasi pemborosan penggunaan material alam, dan juga dapat menghemat biaya dalam membuat campuran beton baru, terutama untuk pembangunan rumah masyarakat yang kurang mampu. Disamping itu secara tidak langsung sudah mendukung gerakan menuju green Concrete, kususnya untuk perlindungan dan pelestarian lingkungan.
PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR PADANG PANJANG PENGGANTI SEMEN UNTUK BETON NORMAL Arman A; Arsil Marta Saputra
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 17, No 1 (2015): Volume 17 No 1 Tahun 2015
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.883 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran kapur terhadap pengganti semen pada adukan beton terhadap beton normal khususnya kapur yang diperoleh dari kota Padang Panjang. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi penurunan kekuatan tekan beton akibat terjadinya pencampuran kapur terhadap beton tersebut. Penelitian ini adalah beton mutu normal yang menggunakan bahan tambah Kapur dengan varian campuran 25%, 35%, 45%, Sedangkan pengujian kuat tekan dilakukan setelah beton berumur 3, 14 dan 28 hari. Dari hasil pengujian terbukti bahwa dengan menggunakan
PENGARUH PENAMBAH AGREGAT KASAR ALAMI SEBAGAI PENGGANTI BATU PECAH UNTUK BETON MUTU NORMAL Arman A; Puji Puji
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 2, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.678 KB)

Abstract

Agregat kasar dan agregat halus merupakan bahan baku utama pembuatan beton. Karena mahalnya harga material batu pecah sebagai agregat kasar untuk pembuatan beton, maka dipilihlah bahan alternatif agregat kasar alami seperti koral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari berbagai macam perbedaan bentuk dan tekstur agregat kasar terhadap mutu beton normal yang dihasilkan, sehingga didapatkan agregat dengan tekstur dan bentuk yang cocok digunakan dalam campuran beton. Pembuatan benda uji yang digunakan berbentuk kubus dengan ukuran 150 x 150 x 150 mm dengan umur beton 3, 14 dan 28 hari. Perencanaan campuran menggunakan metode SK SNI T-15-1990-03 (Tata Cara Pembuatan Beton Normal). Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap agregat kasar alami Gunung Nago, koral dapat digunakan sebagai bahan adukan campuran beton. Beton yang dihasilkan dengan menggunakan koral Gunung Nago dapat mencapai mutu yang direncanakan (K-250 kg/cm²). Hal ini jelas terbukti bahwa koral yang digunakan cocok digunakan sebagai bahan alternatif pengganti batu pecah.Kata kunci: kuat tekan beton, agregat kasar alami (koral)
KAJIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN PERBANDINGAN VOLUME DAN PERBANDINGAN BERAT UNTUK BETON NORMAL MENGGUNAKAN AGREGAT ALAMI Arman A; Herix Sonata; Septico Dicky Ammarta
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 4, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.281 KB)

Abstract

Pelaksanaan pengecoran beton massa di lapangan dalam skala besar kurang praktis bila dilakukan dengan menimbang setiap kebutuhan agregat pada setiap adukan. Salah satu solusi permasalahan tersebut adalah dengan mengkonversikan masing-masing kebutuhan agregat yang awalnya dalam perbandingan berat menjadi perbandingan volume berdasarkan berat satuan setiap agregat penyusunnya. Pelaksana di lapangan biasanya mempersiapkan takaran dari kayu yang mengacu pada jumlah semen. Kuat tekan beton dengan Perbandingan Berat umur 3 hari sebesar 118,37 Kg/cm² dan umur 28 hari sebesar 245,78 Kg/cm². Sedangkan kuat tekan beton dengan Perbandingan Volume umur 3 hari sebesar 106,37 Kg/cm² dan umur 28 hari sebesar 230,96 Kg/cm². Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari. Beton dengan komposisi berat mempunyai keakuratan hasil kuat tekan terhadap beton yang direncanakan yaitu beton mutu K225. Beton dengan Perbandingan Berat memiliki kekuatan tekan karakteristik yang relatif lebih tinggi dari pada beton dengan perbandingan Volume, dan beton dengan Perbandingan Berat memiliki mutu pelaksanaan yang lebih baik dari pada beton dengan Perbandingan Volume. Kata Kunci: Beton, Volume, Berat
STUDI PENGGUNAAN PASIR DHARMASRAYA DAN PENAMBAHAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL Arman A; Made Lesmana Gandi
Ensiklopedia of Journal Vol 4, No 3 (2022): Vol 4 No. 3 Edisi 1 April 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.954 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v4i3.545

Abstract

Concrete is a mixture between coarse aggregate, fine aggregate, cement and water. Pembuatan beton normal diinovasikan denganusing Dharmasraya sand and palm shell as a coarse aggregate against the strength of normal concrete press. Palm shell waste is mostly used as an alternative fossil replacement energy commonly used as fuel in steam power plants, and Dareh River is a river where it is made into gold and sand mines and this research is experimental which is carried out in the laboratory of Padang Institute of Technology and UPTD Laboratory of construction materials of the Public Works Office of West Sumatra Province, the object of this research is the minimum quality of concrete K-250 that uses sand from Dharmasraya and palm shells. The average concrete press strength result at the age of 3 days.from the use of mixtures for normal concrete with an average press strength of 207 kg / cm2, from the use of mixtures for concrete with an additional 2.5% palm shell obtained an average press strength yield of 163 kg / cm2, from the use of mixtures for concrete with an additional 5% palm shell obtained an average press strength yield of 136.3 kg / cm2, fromthe use of mixtures for concrete with an additional 7.5% palm shell obtained an average press strength yield of 146 kg / cm2. While at the age of 28 days, from the use of mixtures for normal concrete obtained an average press strength yield of 307.3 kg/cm2 with an additional 2.5% palm shell obtained an average press strength yield of 308 kg/cm2,fromthe use of mixtures for concrete with an additional 5 % of palm shell obtained an average press strength of 331.3 kg/cm2, from the use of mixtures for concrete with an additional 7.5% palm shell obtained an average press strength yield of 239.3 kg / cm2.Keywords: Palm Shell, Strong Press Normal Concrete, Dharmasraya Sand.
PENGARUH PENAMBAH AGREGAT KASAR ALAMI SEBAGAI PENGGANTI BATU PECAH UNTUK BETON MUTU NORMAL Arman A; Puji
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 2 No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.018 KB) | DOI: 10.21063/jts.2015.V201.01-4

Abstract

Agregat kasar dan agregat halus merupakan bahan baku utama pembuatan beton. Karena mahalnya harga material batu pecah sebagai agregat kasar untuk pembuatan beton, maka dipilihlah bahan alternatif agregat kasar alami seperti koral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari berbagai macam perbedaan bentuk dan tekstur agregat kasar terhadap mutu beton normal yang dihasilkan, sehingga didapatkan agregat dengan tekstur dan bentuk yang cocok digunakan dalam campuran beton. Pembuatan benda uji yang digunakan berbentuk kubus dengan ukuran 150 x 150 x 150 mm dengan umur beton 3, 14 dan 28 hari. Perencanaan campuran menggunakan metode SK SNI T-15-1990-03 (Tata Cara Pembuatan Beton Normal). Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap agregat kasar alami Gunung Nago, koral dapat digunakan sebagai bahan adukan campuran beton. Beton yang dihasilkan dengan menggunakan koral Gunung Nago dapat mencapai mutu yang direncanakan (K-250 kg/cm²). Hal ini jelas terbukti bahwa koral yang digunakan cocok digunakan sebagai bahan alternatif pengganti batu pecah.
PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADITIF TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI KADAR AIR Arman A; Raju Kumara
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No. 1 Edisi 3 Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.131 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v5i3.1199

Abstract

Banyak berita yang beredar pada saat ini tentang kerusakan atau runtuhnya suatu struktur dari bangunan, kecerobohan saat bekerja dan tidak teliti terhadap pekerjaan adalah hal yang sangat fatal untuk mendirikan suatu bangunan, dari berbagai permasalahan yang sering terjadi pada saat sekarang ini, maka penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk mempercepat proses pengeringan pada beton dan kemudahan proses kerja saat pengecoran dilapangan tanpa mengurangi mutu beton, teknologi bahan dan teknik-teknik pelaksanaan yang diperoleh dari hasil penelitian dan percobaan tersebut dimaksudkan untuk menjawab tuntutan yang semakin tinggi terhadap pemakaian beton serta mengatasi kendala-kendala yang sering terjadi pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Salah satu cara untuk mempercepat proses pengeringan pada beton dan kemudahan saat bekerja maka pada campuran beton ditambahkan zat aditif Sika LN, penelitian ini bersifat eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium teknik sipil Institut Teknologi Padang.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa nilai kuat tekan beton yang menggunakan zat aditif Sika LN sebanyak 2% dengan kadar air 0,4 0,5 dan 0,6. Benda uji yang digunakan adalah berbentuk silinder dengan ukuran 150 mm x 150 mm, mutu beton yang direncanakan 65 MPa yang diuji pada umur 3, 7 dan 28 hari sebanyak 27 sampel dan terdiri dari 3 variasi kadar air, masing-masing variasi sebanyak 9 sampel. Dari penelitian diperoleh bahwa nilai kuat tekan beton yang tertinggi pada umur 3 hari yaitu 13,53 Mpa dengan kadar air 0,4, pada umur 7 hari nilai kuat tekan beton yang tertinggi yaitu 14,92 Mpa dengan kadar air 0,4 dan pada umur 28 hari nilai kuat tekan beton yang tertinggi yaitu 39,75 Mpa dengan kadar air 0,4. Nilai kuat tekan beton terendah pada umur 3 hari yaitu 5,94 Mpa dengan kadar air 0,6, nilai kuat tekan beton terendah pada umur 7 hari yaitu 12,95 Mpa dengan kadar air 0,6 dan pada umur 28 hari nilai kuat tekan beton terendah yaitu sebesar 21,21 Mpa dengan kadar air 0,6. Dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu semakin banyak kadar air yang di pakai semakin lemah nilai kuat tekan beton. Kata kunci: Zat aditif, Sika LN, kadar air, nilai kuat tekan beton.