Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Perencanaan Teknis Drainase Kawasan Kasang Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Syofyan Z; Kisman Kisman
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 14, No 1 (2013): Volume 14 No 1 Februari 2013
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.699 KB)

Abstract

Drainase merupakan bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Diurut dari hulunya, bangunan sistem drainase terdiri dari saluran penerima, saluran pengumpul, saluran pembawa, saluran induk dan badan air penerima. Untuk menjaga keseimbangan antara aliran permukaan (Run Off) dengan peresapan (hifiltrasi) akibat perubahan tata guna lahan serta drainase yang ada terabaikan, maka penampang drainase yang tidak mampu lagi menampung besarnya debit banjir sehingga luapan air ke daerah-daerah perkampungan tidak dapat dihindari lagi. Dengan demikian untuk mengatasi permasalahan diatas, maka Penulis sangat tertarik membahas masalah ini sebagai tugas akhir dengan judul “Perencanaan Teknis Drainase Kawasan Kasang Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman”. Adapun maksud dari perencanaan teknis drainase kawasan Kasang ini adalah untuk membuat rencana rinci saluran drainase sekunder dan tersier kawasan kasang serta meningkatkan daerah kawasan dalam pengembangan pembangunan wilayah. Sedangkan tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran perencanaan yang konkrit dan lengkap, dengan kapasitas penampang saluran yang mampu mengalirkan debit banjir rencana agar kawasan kasang aman dari bahaya banjir sehingga perekonomian menjadi lancar dan dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
KALIBRASI DATA CURAH HUJAN DENGAN DATA DEBIT PADA ALIRAN SUNGAI BATANG AGAM Syofyan Z
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 3, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.435 KB)

Abstract

Daerah aliran sungai batang Agam merupakan aliran sungai yang cukup banyak anak-anak sungai yang masuk ke sungai batang agam tersebut yang mana melintasi beberapa kabupaten dan kota di Sumatra Barat diantaranya, Kabupaten Agam, Kabupaten Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Kabupaten 50 Kota, dan Batusangkar. Sungai Batang Agam juga merupakan sungai yang besar di Sumatra Barat, sehingga pemerintah setempat memamfaatkannya untuk kepentingan masyarakat seperti pembangunan PLTA, Irigasi, tempat rekreasi dan lain-lain. Di Batang Agam memiliki debit banjir yang cukup besar, setelah di hitung dengan periode ulang 100 tahun diperoleh debit banjir sebesar 443.94 m3/dt, ini semua dipengaruhi oleh Intensitas curah hujan yang tinggi, koefisien pangaliran, keadaan lokasi, luas DAS, panjang sungai dan kemiringan sungai. Berdasarkan analis kalibrasi periode ulang 20 tahun ( 1993-2012) antara data curah hujan harian dengan data debit banjir harian terdapat perbedaan, kapasitas data debit banjir maksimum lebih kecil dari pada data debit curah hujan harian maksimum yang mana data debit banjir diperoleh 204.735 m3/dt , sedangkan hasil debit Curah hujan 313.21 m3/dt. Dari sekian banyak metode yang penulis gunakan pada analisa perhitungan Kalibrasi Debit atas yang bisa dipakai adalah metode Gumbell, karena dari ketiga metode yang digunakan diatas yang paling mendekati sebaran adalah Metoda Gumbell Tipe I dengan nilai Cs = 0.021 mendekati persyaratan Cs ≤ 1.139 dan nilai Ck = 3.372 yang mendekati persyaratan Ck ≤ 5.4002. Hasil uji kecocokan sebaran menunjukan apakah distribusinya dapat diterima atau tidak.Kata kunci : koefisien pengaliran, intensitas curah hujan, keakuratan data.
ANALISA DESAIN BENDUNG D.I KAWASAN SAWAH LAWEH TARUSAN (3.273 HA) KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT Syofyan Z; Frizaldi Frizaldi
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 4, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.474 KB)

Abstract

Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk meninggikan muka air agar bisa diambil dan dialirkan ke saluran lewat bangunan pengambilan. Analisa perencanaan bendung dilakukan perhitungan-perhitungan seperti analisa hidrologi, perhitungan hidrolis bendung, perhitungan dimensi bendung dan perhitungan stabilitas bendung. Data-data pendukung seperti peta topografi berskala 1:50.000 dan data curah hujan. Daerah Irigasi Sawah Laweh Tarusan yang secara administratif berlokasi dinagari Barung-barung Balantai Kecamatan XI Koto Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.Berdasarkan kondisi umum daerah irigasi Sawah Laweh Tarusan mempunyai luas areal 3,273 Ha, Daerah Irigasi Sawah Laweh Tarusan menggunakan pompa untuk mengaliri air ke jaringan irigasi yang dibangun sejak tahun 1982. Pada saat ini pompa tidak berfungsi lagi, disebabkan biaya operasi dan perawatannya sangat tinggi sehingga biaya dan hasil yang dicapai tidak seimbang lagi. maka perlu alternatif lain sebagai pengganti pompa yaitu dengan membangun bendung permanen sehingga areal irigasi Sawah Laweh Tarusan bisa diairi dengan sistem grafitasi. Hasil analisa, didapat debit banjir rencana (Q50) = 986,98 m3/dt, dari perhitungan hidroulis bendung didapatkan tinggi mercu 2,25 m, lebar total bendung 75 m, lebar efektif bendung 72,71 m, tinggi muka air banjir diatas mercu bendung 3,5 m, Perhitungan gaya-gaya yang bekerja terhadap tubuh bendung dilakukan kontrol terhadap stabilitasnya, dari hasil perhitungan stabilitas tubuh bendung aman terhadap Geser, Guling, Eksentrisitas dan Daya Dukung Tanah baik kondisi muka air normal maupun kondisi muka air banjir.KATA KUNCI : Analisa bendung, debit rencana, dan stabilitas bendung.
ANALISIS POTENSI SUMBERDAYA AIR PADA SUNGAI BATANG PELANGAI GADANG DENGAN METODE MOCK UNTUK KEBUTUHAN PLTA DI KEBUPATEN PESISIR SELATAN Syofyan Z
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 4, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.313 KB)

Abstract

Dalam suatu perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Air, faktor penting yang perlu diketahui yaitu besarnya debit bulanan dan debit andalan 80%, serta kondisi topografi daerah pengaliran sungai. Untuk menghitung besarnya debit andalan untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Sungai Batang Pelangai Gadang dengan titik tangkapan di Desa Dusun Lubuak Sariak Kampung Tanjung Masjid Nagari Palangai Gadang digunakan Metode Mock. Nilai evapotranspirasi potensial dihitung menggunakan Metode penman. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan tahun 2001 sampai dengan tahun 2015 dari Stasiun Muara Labuh dan Surantih dan data klimatologi dari Stasiun Surantih. Hasil perhitungan yang didapat sebagai berikut: Dengan analisa Metode thiessen didapatkan hanya dua stasiun yang memiliki pengaruh terhadap Daerah Aliran Sungai Batang Pelangai (Muara Labuh 62,32% dan Surantih 37,68%), Luas DAS yang didapat adalah 245,39 km2, Potensi Pembangkit 792,16 Kw dengan debit andalan 1,90 m3/det dan debit banjir Rencana 604,27 m3/det, Tinggi jatuh air 42,5m. Berdasarkan hasil analisis dan standar untuk kebutuhan pengembangan diperoleh jenis PLTA yaitu jenis PLTM dengan daya teoritis Pt = 792,16 Kw 5 Mw.Kata Kunci: Sungai Batang Pelangai Gadang, Metode Mock, PLTM
ANALISA PENGENDALIAN BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BATU BUSUK (BATANG KURANJI) KOTA PADANG Syofyan Z
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 3, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.92 KB)

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Batu Busuk merupakan bagian dari Satuan Wilayah Sungai (SWS) Batang Kuranji yang secara administratif berada di wilayah Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.Daerah Aliran Sungai (DAS) Batu Busuk bagian hulu merupakan daerah pegunungan dengan topografi bergelombang dan membentuk cekungan dibeberapa tempat yang berfungsi sebagai penampung air. Pada bagian hilir daerah aliran sungai (DAS) Batu Busuk merupakan daerah yang relatif datar dan sebagian besar merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk.Di kotaPadang, banjir terjadi menyebabkan genangan terjadi di beberapa titik. Hal ini terjadi karena daerah aliran sungai (DAS) Batu Busuk tidak mampu lagi bekerja sebagaimana mestinya untuk menampung debit banjir. Pendapat ini diambil setelah dilakukan beberapa perhitungan. Hal yang pada awalnya dilakukan adalah mengukur curah hujan yang terjadi pada daerah aliran sungai (DAS) Batu Busuk kemudian dari hasil pengukuran curah hujan itu didapatkan debit banjir rencana. Debit banjir ini akan dibandingkan dengan kemampuan daerah aliran sungai (DAS) Batu Busuk yang diambil satu titik pengamatan yang ekstrim pada sta 4+525 didapatkan ruas tersebut tidak mampu menampung debit banjir. Ada beberapa penyebab terjadinya banjir dan salah satunya adalah penampang sungai eksisting yang terlalu kecil.Selain itu, langkah yang dapat diambil adalah normalisasi.Kata kunci :Banjir,Luapan, Normalisasi
KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HUJAN PADA STASIUN HUJAN DALAM DAS BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT Syofyan Z
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 1, No 1 (2014): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1454.238 KB)

Abstract

Pada dasarnya hujan dapat saja terjadi disembarang tempat,asalkan terdapat dua faktor yaitu pada masa udara yang lembab, dan terdapat sarana meteoreologi yang dapat mengangkat masa udara tersebut berkondensasi. Hujan terjadi akibat adanya masa udara yang dingin,mencapai suhu bawah titik embunnya dan terdapat inti hidroskopik yang dapat memulai pembentukan molekul air. Apabila masa udara terangkat ke atas dan menjadi dingin karena expansi adiabatic dan mencapai ketinggian yang memungkinkan terjadinya kondensasi, maka akan dapat terbentuk awan. Hujan akan terjadi apabila molekul-molekul air sudah mencapai ukuran lebih 1 mm. Hal ini memerlukan waktu yang cukup untuk tumbuh dari ukuran 1-100 mikron. Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam penelitian ini adalah Daerah Aliran Sungai Batang Anai dengan keluasan catchment area 5843,90 km2 yang mengalir pada aliran Sungai Batang Anai dengan empat stasiun hujan, stasiun hujan, stasiun Kasang stasiun Lubuk Napar, stasiun KandangIV ,dan stasiun Paraman Talang.Didapatkan: Tinggi hujan efektif yang terjadi dari analisa data curah hujan stasiun Kasang untuk periode 2 tahun yang terendah adalah 189,15 mm dan untuk periode ulang 100 tahun yang tertinggi adalah 342,58 mm sedang untuk 1 jam pertahunnya adalah minimum 16,05 mm dam maksimum 167,72 mm. Tinggi hujan efektif yang terjadi dari analisa data curah hujan stasiun Lubuk Napar untuk periode ulang 2 Tahun yang terendah 146,74 mm dan untuk periode ulang 100 tahun yang tertinggi adalah 324,5 4 mm sedangkan untuk 1 jam pertahunnya adalah minimum 20,24 mm dan maksimum 168,76 mm. Tinggi Hujan Efektif yang terjadi dari analisa data curah hujan stasiun Kandang IV untuk periode ulang 2 tahun yang terendah adalah 138,74 mm dan untuk periode ulang 100 tahun yang tertinggi adalah 291,04 mm sedangkan untuk 1 jam pertahunnya adalah minimum 9.00 mm dan maksimum 140,92 mm. Tinggi Hujan Efektif yang terjadi dari analisa data curah hujan statsiun Paraman Talang untuk periode ulang 2 tahun yang terendah adalah …mm dan untuk periode ulang 100 tahun yang tertinggi adalah 133,59 mm sedangkan unutk 1 jam pertahunnya adalah minimum 8,28 mm dan maksimum 89,08 mm. Hasil analisa Curah Hujan dari masing masing stasiun terhadap curah hujan efektifnya pada DAS sungai Batang Anai yang ditinjaunya hanya dalam 1- 7 jam yang akan membedakan minimal dan maksimal.
KOLAM RETENSI SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI BATANG PANGIAN Syofyan Z
Rang Teknik Journal Vol 5, No 1 (2022): Vol. 5 No. 1 Januari 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.512 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v5i1.2856

Abstract

Banjir adalah bencana alam yang terjadi ketika air menggenangi daratan.Banjir biasanya disebabkan oleh air yang tidak dapat mengalir melalui saluran pembuangan yang tersumbat karena sampah. Drainase kota yang tidak mampu mengalirkan air dan luapan sungai menyebabkan genangan banjir di daerah perkotaan. Adapun beberapa faktor penyebab terjadinya banjir yaitu faktor topografi, intensitas hujan yang tinggi, penyumbatan saluran air, kurangnya daerah resapan air dan sebagainya.Banjir akibat luapan sungai terjadi hampir setiap tahun di Kabupaten Dharmasraya.Daerah Aliran Sungai Batang Pangian merupakan salah satu wilayah yang terdampak banjir setiap tahun.Hasil analisa arah aliran dan matriks D8 di wilayah tersebut menunjukkan genangan banjir di daerah pemukiman.Kolam retensi merupakan upaya konservasi dalam mengatasi masalah banjir di daerah perkotaan.Kolam retensi berfungsi untuk menampung sementara volume banjir yang berpotensi menggenangi pemukiman.Dengan adanya perencanaan kolam retensi diharapkan resiko yang diakibatkan oleh banjir dapat berkurang. Dengan melakukan pengolahan data curah hujan selama 10 tahun terakhir menggunakan Metode Log Person III, untuk selanjutnya dilakukan perhitungan debit banjir rencana dengan menggunakan Metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu. Untuk debit maksimum adalah 200,69 m3/s dengan memakai periode ulang 25 tahun berdasarkan jenis bangunan pada sungai. Waktu konsentrasi yang dibutuhkan untuk mencapai debit puncak yaitu selama 128,40 menit. Perencanaan kolam retensi menggunakan model ArcSWAT yang merupakan interface dari aplikasi ArcGIS. Untuk efektivitas penggunaan kolam retensi diatas 75%, dibutuhkan volume kolam retensi minimal sebesar 35.620 m3. Umtuk mendapatkan volume efektif yang dapat ditampung kolam retensi, maka debit yang akan ditampung adalah debit limpasan sungai. Debit limpasan didapat dengan mengurangi debit banjir rencana dengan debit aliran sungai. Debit aliran sungai dapat dihitung dengan menggunakan rumus Manning. Kolam retensi dapat mencapai volume maksimum dalam waktu 98,14 menit atau 1,63 jam.
DETAIL DESAIN EMBUNG DANAU KERING KOTA PADANG Syofyan Z
Rang Teknik Journal Vol 3, No 2 (2020): Vol. 3 No. 2 Juni 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.488 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v3i2.1933

Abstract

Air dibutuhkan dalam kehidupan sedang ketersediaan air dari tahun ke tahun semakin berkurang sebaliknya kebutuhan akan air semakin meningkat setiap tahunnya. Kebutuhan air sebagai sumber air baku dan berbagai keperluan terutama untuk keperluan irigasi tetap perlu kiranya diambil langkah - langkah dalam usaha penyediaannya. Dalam upaya penyediaan air baku ini, Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Air Sumatera Barat memilih untuk membangun Embung sebagai penampung air. Untuk tujuan tersebut perlu dilakukan terlebih dahulu pembuatan Perencanaan Embung dalam hal ini membuat Detail Desain, dalam perencanaan Embug diperlukan analisa hidrologi yang terdiri dari analisa curah hujan rancangan, analisa kebutuhan Air di Daerah Studi, analisa debit banjir rancangan, kebutuhan daya tampung dan tinggi Embung dalam Detail Desain, dan analisa hidrolis konstruksi dan analisa stabilitas konsruksi agar bangunan aman terhadap kondisi yang berbahaya. Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Air Sumatera Barat merealisasikan pembuatan perencanaan Embung (Detail Desain) pada Embung Danau Kering yang terletak di Desa Ulu Gadut kecamatan Pauh di Kot Padang.Dari hasil analisa diperoleh debit banjir rencana periode ulang 100 tahun sebesar 251.737 m3/dt, volume tampungan sebesar 894.770 m3 berada pada elevasi +105,00 m yang digunakan sebagai elevasi mercu pelimpah, elevasi muka air banjir pada ketinggian +106,78 m, elevasi puncak bendungan pada ketinggian +108,00 m, elevasi dasar sungai pada ketinggian +90.00 m, tinggi jagaan diambil 2,00 m, tinggi bendungan 18,00 m, lebar mercu bendungan 50,00 m,kemiringan lereng upstream 1:3,00, kemiringan lereng down stream 1:2,00. Tipe konstruksi bendungan Beton dengan Penyangga (concrete buttress dams) Konstruksi stabil terhadap gaya-gaya yang terjadi pada kondisi yang berbahaya. volume genangan dan luas areal genangan 894.770 m3 dan 168.443,77 m2.
ANALISIS NORMALISASI PENGENDALIAN BANJIR DI SUNGAI BATANG ULAKAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Syofyan Z
Ensiklopedia of Journal Vol 3, No 1 (2020): Vol 3 No 1 Edisi 1 Oktober 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1079.049 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v2i5.560

Abstract

Batang Ulakan is a river located in the Padang Pariaman Regency with a length of 14.35 Km. Batang Ulakan is an area that is prone to flooding, especially in the Sic Cincin area, 2x11 Sic ring sub-district, due to the dense population living on the edge of Batang Ulakan which causes no catchment storage locations. Therefore, the dimensions of Batang Ulakan are planned. In planning the Batang Ulakan dimension, the calculation of the average rainfall uses the Average method of 2 (two) rainfall stations, namely the cage rain station IV and Paraman Talang station. The calculation of the 20 (twenty) annual rainfall plan uses the average of the Normal Distribution method, the Log Normal method, the Log Person III method and the Gumbel method. After that, the conformity test was carried out with Chi Square. In Batang Ulakan River normalization planning through literature studies, data collection, hydrological analysis and hydraulic analysis. The Hasper, Weduwen and Rational methods are used to calculate the planned discharge. From the results of the three methods, the flood discharge used is the Rational method with a return period of 20 years, namely (Q20) 1690.94 m3 / sec. The river cross section is trapezoidal. For the trapezoidal section, the base width is 20 meters, the top width is 38.2 meters with a height of 7.7 meters with a slope of 45 °.
ANALISIS PERENCANAAN CHECK DAM PADA SUNGAI BATANG INDRAPURA KECAMATAN PANCUNG SOAL Syofyan Z
Ensiklopedia of Journal Vol 3, No 2 (2021): Vol 3 No 2 Edisi 1 Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2253.824 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v3i2.598

Abstract

Akibat bebasnya penambangan di batang inderapura yang menyebabkan tebing sungai menjadi rawan longsor, sehingga sedimen yang terbawa dan sedimen yang masuk pada aliran Sungai Batang Inderapura menumpuk, dengan jumlah sedimen yang dihasilkan penambangan dan longsoran tebing, maka perlu upaya di bangun bangunan pengendali sedimen (check dam) untuk mengatasi permasalahan penurunan dasar Sungai (degradasi). Data curah hujan didapatkan dari peta topografi serta stasiun Tapan/Alang Ramba dan stasiun Tapan/Bakir dari tahun 2002 sampai 2011. Dari analisa hidrologi didapat curah hujan rencana (R100th) 327,88 m3/dtk dengan menggunakan metode Polygon Thissen, metode log person III dan log Normal. Debit banjir rencana untuk periode ulang 100 tahun digunakan metode Rasional didapatkan (Q100th) 1666,43 m3/dtk. Bangunan check dam direncanakan tipe pelimpah (head work) dengan tinggi check dam 4 m. Kemiringan tubuh dibagian hulu 10 : 29, tinggi sub dam 1 m, panjang apron 20 m, tebal lantai apron 2 m, dengan estimasi volume aliran sedimen yang dapat ditampung sebesar 725334 m³ / sekali banjir. Stabilitas konstruksi check dam diperhitungan terhadap guling dengan koefisien keamanan = 1,5 1,2, geser 1,33 1,2, sehingga kontruksi check dam stabil dan dasar sungai stabil terhadap degradasi.