Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI EKSPERIMENT EVALUASI PENGARUH PENAMBAHAN SERAT NYLON TERHADAP KUAT TARIK BETON NORMAL Arman. A; Ardon Rahimi
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 17, No 2 (2015): Volume 17 No. 2 Tahun 2015
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.908 KB)

Abstract

Nylon didefinisikan sebagai bahan yang berbentuk serat. Dengan memanfaatkan karakteristik dan sifat dari serat nylon ke dalam campuran beton, diharapkan akan dapat meningkatkan dan mengubah karakteristik kuat tarik dan mutu terhadap beton. Berdasarkan nilai pengujian sampel kuat tekan beton dengan perbandingan penambahan serat nylon 1%, dan 2% terhadap campuran beton tanpa serat (0%) didapatkan hasil yaitu pada umur 3 hari, 14 hari, dan 28 hari menunjukan penurunan nilai kuat tekan berturut-turut (2,180%, dan 13,818% umur 3 hari) (10,042%, dan 12,472% umur 14 hari) serta (15,794% dan 23,015% umur 28 hari). Hasil ini menyatakan semakin tinggi persentase penambahan serat nylon menunjukan semakin rendah nilai kuat tekan beton. Berdasarkan nilai pengujian sampel kuat tarik belah beton dengan penambahan serat nylon 1% dan 2% terhadap nilai tarik belah beton tanpa serat nylon (0%) didapat hasil yaitu pada umur 3 hari dan 14 hari menunjukan penurunan nilai kuat tarik belah beton berurutan sebesar (18,408%; dan 26,155%; umur 3 hari) serta (20,933%, dan 33,667%, unutk umur 14 hari) tapi pada umur 28 hari menunjukan peningkatan nilai kuat tarik belah beton sebesar 5,104% dan 26,024%. Penambahan serat nylon 1%, dan 2% pada umur 28 hari ternyata mampu memperbaiki kinerja dan karakteristik dari tarik beton.
STUDY EKSPERIMEN PENGARUH CAMPURAN SIKA LN DALAM MENINGKATKAN KUAT TEKAN BATA BETON RINGAN Arman. A; Andi Setiawan
Rang Teknik Journal Vol 2, No 1 (2019): Vol. 2 No. 1 Januari 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.262 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v2i1.1079

Abstract

Pembangunan dalam bidang konstruksi di era modern menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, sehingga menuntut teknologi yang semakin inovatif. Pada dasarnya dalam membangun suatu bangunan pada saat ini harus menggunakan material dan bahan-bahan yang sesuai dengan spesifikasi yang ada. Sebagai salah satu elemen struktur yang memiliki peranan penting dalam suatu bangunan, dinding merupakan salah satu bagian yang berfungsi sebagai lapisan penutup dalam suatu bangunan. Pada saat ini masyarakat banyak menggunakan bata merah untuk pasangan dinding, namun kelemahan dari bata merah tersebut belum memiliki kuat tekan yang sesuai dengan standar yang ada. Oleh sebab itu dibutuhkan teknologi baru yang bisa menggantikan bata merah serta dapat memenuhi spesifikasi yang ada, diantaranya material yang ringan dan bisa menghasilkan kuat tekan yang lebih  tinggi tanpa mengurangi hasil kuat tekannya (bata beton ringan). Dalam proses pembuatan bata beton ringan dibutuhkan material campuran guna meningkatkan hasil kuat tekannya. Material yang dipakai dalam pembuatan bata beton ringan ini adalah semen, pasir gunung, dan zat additif (Sika LN). Pengujian bata beton ringan berdasarkan SNI 15-2094-2000 cara pengujian pada bata merah untuk pasangan dinding dan standar kuat tekan yang digunakan untuk bata beton ringan mengacu pada SNI 15-2094-2000. Setelah melakukan pengujian tentang karakteristik pasir gunung, dari pengujian pasir gunung yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hasil pengujian material yang belum memenuhi standar yang ditentukan. Dari hasil persentase kadar air memiliki bata beton 10 % memiliki kadar air 2,65 %, bata beton 20 % memiliki kadar air 2,35 % dan bata beton 30 % memiliki kadar air 2,31 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar air bata beton 10 % mengalami kenaikan dari bata beton 20 % dan 30 %. Dari pengujian kuat tekan bata beton ringan dengan penambahan zat additif Sika LN dengan komposisi 10 %, 20 % dan 30 % Sika LN. Dari hasil pemeriksaan kuat tekan bata beton ringan kekuatan bata beton dengan campuran Sika LN 30 % memiliki kuat tekan lebih tinggi dari bata beton ringan campuran Sika LN 10 % dan 20 %, kuat tekan yang dihasilkan nya yaitu 5,7 Mpa.
KAJIAN KUAT TEKAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN STANDAR SNI 7656-2012 DAN ASTM C 136-06 Arman. A
Rang Teknik Journal Vol 1, No 2 (2018): Vol. 1 No. 2 Juni 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.608 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v1i2.760

Abstract

Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam kontruksi bangunan. Inovasi teknologi beton selalu dituntut guna menjawab tantangan akan kebutuhan, beton yang dihasilkan diharapkan mempunyai kwalitas tinggi meliputi kekuatan dalam daya tahan tanpa mengabaikan nilai ekonomis. Peraturan mengenai standar spesifikasi agregat di indonesia mengalami perubahan seiring dikeluarkannya SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06 yang mengenai persyaratan Spesifikasi agregat untuk perencanaan beton. Salah satu hal baru yang tercantum dalam SNI 7656-2012 adalah dalam hal penentuan gradasi saringan di tetapkan dalam zona-zona yang telah di tentukan, hal ini sedikit berbeda dari peraturan ASTM C 136-06 yang menyatakan bahwa spesifiksi gradasi telah di tentukan. Penelitian ini bersifat eksperiment yang dilaksanakan dilaboratorium teknik sipil Institut Teknologi Padang (ITP). Objek pada penelitian ini adalah beton dengan mutu sedang yang menggunakan bahan Standar SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06. Pembuatan benda uji yang digunakan berbentuk kubus berukuran lebar 15 mm x tinggi 15 mm x Panjang 15 mm. Sebanyak (3) sampel tiap variasi campuran yang berbeda dengan umur beton 7,14,dan 28 hari. Rata - rata nilai pengujian kuat tekan beton kubus umur 7 hari degan suhu air 25 °C proses pengerjaan pada pagi hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 171,55Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 166,72 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 3%. Sementara pada benda uji kubus umur 14 hari dengan suhu air 28°C proses pengerjaan pada siang hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 222,30 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 210,22 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 5%. Setelah dilakukan pembuatan benda uji dengan suhu air 25 °C langsung perawaatan benda uji, kubus umur 28 hari mengalami peningkatan kuat tekan beton peroleh nilai Standar SNI 7656-2012  sebesar 267,60 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 264,58 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 1%. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Job Mix Design beton metode ASTM C 136-06 menghasilkan proporsi campuran bahan yang relative lebih efisien dibandingkan metode SNI 7656-2012. Artinya bahwa secara  teoritis Job Mix Design beton fc' 20.75MPa metode ASTM C 136-06 lebih ekonomis dari segi penggunaan bahan dari metode SNI 7656-2012 KATA KUNCI:   Metode SNI 7656-2012, ASTM C 136-06, Beton Normal, Kuat Tekan Beton
EVALUASI STRUKTUR BALOK LANTAI 2 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) dr. RASHIDIN PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Arman. A; Rendi Mai Jasman
Rang Teknik Journal Vol 2, No 2 (2019): Vol. 2 No. 2 Juni 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.712 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v2i2.1328

Abstract

Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam kontruksi bangunan. Inovasi teknologi beton selalu dituntut guna menjawab tantangan akan kebutuhan, beton yang dihasilkan diharapkan mempunyai kwalitas tinggi meliputi kekuatan dalam daya tahan tanpa mengabaikan nilai ekonomis. Peraturan mengenai standar spesifikasi agregat di indonesia mengalami perubahan seiring dikeluarkannya SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06 yang mengenai persyaratan Spesifikasi agregat untuk perencanaan beton. Salah satu hal baru yang tercantum dalam SNI 7656-2012 adalah dalam hal penentuan gradasi saringan di tetapkan dalam zona-zona yang telah di tentukan, hal ini sedikit berbeda dari peraturan ASTM C 136-06 yang menyatakan bahwa spesifiksi gradasi telah di tentukan.Penelitian ini bersifat eksperiment yang dilaksanakan dilaboratorium teknik sipil Institut Teknologi Padang (ITP).Objek pada penelitian ini adalah beton dengan mutu sedang yang menggunakan bahan Standar SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06. Pembuatan benda uji yang digunakan berbentuk kubus berukuran lebar 15 mm x tinggi 15 mm x Panjang 15 mm. Sebanyak (3) sampel tiap variasi campuran yang berbeda dengan umur beton 7,14,dan 28 hari. Rata - rata nilai pengujian kuat tekan beton kubus umur 7 hari degan suhu air 25 °C proses pengerjaan pada pagi hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 171,55Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 166,72 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 3%. Sementara pada benda uji kubus umur 14 hari dengan suhu air 28°C proses pengerjaan pada siang hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 222,30 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 210,22 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 5%. Setelah dilakukan pembuatan benda uji dengan suhu air 25 °C langsung perawaatan benda uji, kubus umur 28 hari mengalami peningkatan kuat tekan beton peroleh nilai Standar SNI 7656-2012  sebesar 267,60 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 264,58 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 1%. Berdasarkananalisisdanpembahasandapatdisimpulkanbahwa Job Mix Designbetonmetode ASTM C 136-06 menghasilkanproporsicampuranbahanyang relativelebihefisiendibandingkanmetode SNI 7656-2012.Artinyabahwasecarateoritis Job Mix Design beton fc' 20.75Mpa metode ASTM C 136-06 lebihekonomisdarisegipenggunaanbahandarimetode SNI 7656-2012.
KAJIAN KUAT TEKAN BETON NORMAL PASCA BAKAR Arman. A; Ridhovan Almez Pradipta
Ensiklopedia of Journal Vol 4, No 1 (2021): Vol 4 No. 1 Edisi 1 Oktober 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.296 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v3i5.862

Abstract

Kebakaran merupakan suatu bencana yang tidak diinginkan datangnya, serta perlu diwaspadai dan diperhatikan dalam suatu pembangunan baik berupa sarana maupun prasarana. Dengan adanya pengaruh temperatur tinggi saat terjadi kebakaran pada beton, diduga akan terjadi penurunan kekuatan pada beton. Faktor yang mempengaruhi besar penurunan kekuatan beton pasca kebakaran antara lain suhu pembakaran dan durasi pembakaran. Dari beberapa penjelasan di atas, maka pada penelitian ini akan dibahas tentang kekuatan struktur beton khususnya perbandingan kuat tekan sisa beton akibat variasi suhu dan durasi lamanya pembakaran pada saat kondisi normal.Penelitian ini dilakukan terhadap mutu beton normal 18 Mpa dengan sampel berupa silinder 15cm x 30 cm. Pembakaran dilakukan pada suhu 500ºC, 750ºC, 1000ºC dan lamanya pembakaran selama 1 jam, 2 jam dan 3 jam dengan mutu beton yang sama pada umur 28 hari. Jumlah sampel penelitian pada masing-masing variasi sebanyak 4 buah sehingga total keseluruhan sampel penelitian adalah 16 buah.Dari hasil penelitian kuat tekan yang diperoleh, pada umur benda uji 28 hari diperoleh nilai kuat tekan beton normal rata-rata sebesar 19,07 Mpa. Sedangkan nilai kuat tekan beton pasca bakar rata-rata mengalami penurunan sebesar 14,42 Mpa (23,5%) dengan suhu mencapai 500ºC pada durasi 1 jam, 12,57 Mpa (33,3%) dengan suhu mencapai 750ºC pada durasi 2 jam, 11,96% (36,5%) dengan suhu mencapai 1000ºC pada durasi 3 jam.Pada tiap variasi durasi pembakaran, beton mengalami kerusakan yang berbeda-beda seperti retak rambut, terkelupas, rapuh, dan pecah.
ANALISA PEMANFAATAN PASIR SUNGAI DIKABUPATEN PESISIR SELATAN Arman. A; Julva Adri Angel
Ensiklopedia of Journal Vol 2, No 4 (2020): Vol 2 No 4 Edisi 1 Juli 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.368 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v2i4.514

Abstract

This research was conducted to find out how the quality of river sand from the Batang Salido and Nanggalo Tarusan. In addition, research is also conducted to find out how the influence of river sand from the two regions on the compressive strength of the concrete produced. Test specimens were made 9 pieces for each type of fine aggregate for testing the age of 7 days, 14 days and 28 days with compressive strength K225 plan. From the test results it is evident that the use of both sand has low organic content. In addition, in the process of making test specimens there is sludge which is in the test specimens mixture. Therefore, there are many cavities when the mold of the test object is opened, which results in a low compressive strength of the test object.
KAJIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN PERBANDINGAN VOLUME DAN PERBANDINGAN BERAT UNTUK BETON NORMAL MENGGUNAKAN AGREGAT ALAMI Arman. A; Herix Sonata M.S; Septico Dicky Ammarta
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.337 KB) | DOI: 10.21063/jts.2017.V402.039-43

Abstract

Pelaksanaan pengecoran beton massa di lapangan dalam skala besar kurang praktis bila dilakukan dengan menimbang setiap kebutuhan agregat pada setiap adukan. Salah satu solusi permasalahan tersebut adalah dengan mengkonversikan masing-masing kebutuhan agregat yang awalnya dalam perbandingan berat menjadi perbandingan volume berdasarkan berat satuan setiap agregat penyusunnya. Pelaksana di lapangan biasanya mempersiapkan takaran dari kayu yang mengacu pada jumlah semen. Kuat tekan beton dengan Perbandingan Berat umur 3 hari sebesar 118,37 Kg/cm² dan umur 28 hari sebesar 245,78 Kg/cm². Sedangkan kuat tekan beton dengan Perbandingan Volume umur 3 hari sebesar 106,37 Kg/cm² dan umur 28 hari sebesar 230,96 Kg/cm². Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari. Beton dengan komposisi berat mempunyai keakuratan hasil kuat tekan terhadap beton yang direncanakan yaitu beton mutu K225. Beton dengan Perbandingan Berat memiliki kekuatan tekan karakteristik yang relatif lebih tinggi dari pada beton dengan perbandingan Volume, dan beton dengan Perbandingan Berat memiliki mutu pelaksanaan yang lebih baik dari pada beton dengan Perbandingan Volume.
STUDI EKSPERIMENT EVALUASI PENGARUH PENAMBAHAN SERAT NYLON TERHADAP KUAT TARIK BETON NORMAL Arman. A; Ardon Rahimi
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.16 KB) | DOI: 10.21063/jts.2016.V302.011-16

Abstract

Nylon didefinisikan sebagai bahan yang berbentuk serat. Dengan memanfaatkan karakteristik dan sifat dari serat nylon ke dalam campuran beton, diharapkan akan dapat meningkatkan dan mengubah karakteristik kuat tarik dan mutu terhadap beton. Berdasarkan nilai pengujian sampel kuat tekan beton dengan perbandingan penambahan serat nylon 1%, dan 2% terhadap campuran beton tanpa serat (0%) didapatkan hasil yaitu pada umur 3 hari, 14 hari, dan 28 hari menunjukan penurunan nilai kuat tekan berturut-turut (2,180%, dan 13,818% umur 3 hari) (10,042%, dan 12,472% umur 14 hari) serta (15,794% dan 23,015% umur 28 hari). Hasil ini menyatakan semakin tinggi persentase penambahan serat nylon menunjukan semakin rendah nilai kuat tekan beton. Berdasarkan nilai pengujian sampel kuat tarik belah beton dengan penambahan serat nylon 1% dan 2% terhadap nilai tarik belah beton tanpa serat nylon (0%) didapat hasil yaitu pada umur 3 hari dan 14 hari menunjukan penurunan nilai kuat tarik belah beton berurutan sebesar (18,408%; dan 26,155%; umur 3 hari) serta (20,933%, dan 33,667%, unutk umur 14 hari) tapi pada umur 28 hari menunjukan peningkatan nilai kuat tarik belah beton sebesar 5,104% dan 26,024%. Penambahan serat nylon 1%, dan 2% pada umur 28 hari ternyata mampu memperbaiki kinerja dan karakteristik dari tarik beton.