Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Rang%20Teknik%20Journal

STUDY EKSPERIMEN PENGARUH CAMPURAN SIKA LN DALAM MENINGKATKAN KUAT TEKAN BATA BETON RINGAN Arman. A; Andi Setiawan
Rang Teknik Journal Vol 2, No 1 (2019): Vol. 2 No. 1 Januari 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.262 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v2i1.1079

Abstract

Pembangunan dalam bidang konstruksi di era modern menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, sehingga menuntut teknologi yang semakin inovatif. Pada dasarnya dalam membangun suatu bangunan pada saat ini harus menggunakan material dan bahan-bahan yang sesuai dengan spesifikasi yang ada. Sebagai salah satu elemen struktur yang memiliki peranan penting dalam suatu bangunan, dinding merupakan salah satu bagian yang berfungsi sebagai lapisan penutup dalam suatu bangunan. Pada saat ini masyarakat banyak menggunakan bata merah untuk pasangan dinding, namun kelemahan dari bata merah tersebut belum memiliki kuat tekan yang sesuai dengan standar yang ada. Oleh sebab itu dibutuhkan teknologi baru yang bisa menggantikan bata merah serta dapat memenuhi spesifikasi yang ada, diantaranya material yang ringan dan bisa menghasilkan kuat tekan yang lebih  tinggi tanpa mengurangi hasil kuat tekannya (bata beton ringan). Dalam proses pembuatan bata beton ringan dibutuhkan material campuran guna meningkatkan hasil kuat tekannya. Material yang dipakai dalam pembuatan bata beton ringan ini adalah semen, pasir gunung, dan zat additif (Sika LN). Pengujian bata beton ringan berdasarkan SNI 15-2094-2000 cara pengujian pada bata merah untuk pasangan dinding dan standar kuat tekan yang digunakan untuk bata beton ringan mengacu pada SNI 15-2094-2000. Setelah melakukan pengujian tentang karakteristik pasir gunung, dari pengujian pasir gunung yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hasil pengujian material yang belum memenuhi standar yang ditentukan. Dari hasil persentase kadar air memiliki bata beton 10 % memiliki kadar air 2,65 %, bata beton 20 % memiliki kadar air 2,35 % dan bata beton 30 % memiliki kadar air 2,31 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar air bata beton 10 % mengalami kenaikan dari bata beton 20 % dan 30 %. Dari pengujian kuat tekan bata beton ringan dengan penambahan zat additif Sika LN dengan komposisi 10 %, 20 % dan 30 % Sika LN. Dari hasil pemeriksaan kuat tekan bata beton ringan kekuatan bata beton dengan campuran Sika LN 30 % memiliki kuat tekan lebih tinggi dari bata beton ringan campuran Sika LN 10 % dan 20 %, kuat tekan yang dihasilkan nya yaitu 5,7 Mpa.
EVALUASI STRUKTUR BALOK LANTAI 2 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) dr. RASHIDIN PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Arman. A; Rendi Mai Jasman
Rang Teknik Journal Vol 2, No 2 (2019): Vol. 2 No. 2 Juni 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.712 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v2i2.1328

Abstract

Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam kontruksi bangunan. Inovasi teknologi beton selalu dituntut guna menjawab tantangan akan kebutuhan, beton yang dihasilkan diharapkan mempunyai kwalitas tinggi meliputi kekuatan dalam daya tahan tanpa mengabaikan nilai ekonomis. Peraturan mengenai standar spesifikasi agregat di indonesia mengalami perubahan seiring dikeluarkannya SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06 yang mengenai persyaratan Spesifikasi agregat untuk perencanaan beton. Salah satu hal baru yang tercantum dalam SNI 7656-2012 adalah dalam hal penentuan gradasi saringan di tetapkan dalam zona-zona yang telah di tentukan, hal ini sedikit berbeda dari peraturan ASTM C 136-06 yang menyatakan bahwa spesifiksi gradasi telah di tentukan.Penelitian ini bersifat eksperiment yang dilaksanakan dilaboratorium teknik sipil Institut Teknologi Padang (ITP).Objek pada penelitian ini adalah beton dengan mutu sedang yang menggunakan bahan Standar SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06. Pembuatan benda uji yang digunakan berbentuk kubus berukuran lebar 15 mm x tinggi 15 mm x Panjang 15 mm. Sebanyak (3) sampel tiap variasi campuran yang berbeda dengan umur beton 7,14,dan 28 hari. Rata - rata nilai pengujian kuat tekan beton kubus umur 7 hari degan suhu air 25 °C proses pengerjaan pada pagi hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 171,55Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 166,72 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 3%. Sementara pada benda uji kubus umur 14 hari dengan suhu air 28°C proses pengerjaan pada siang hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 222,30 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 210,22 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 5%. Setelah dilakukan pembuatan benda uji dengan suhu air 25 °C langsung perawaatan benda uji, kubus umur 28 hari mengalami peningkatan kuat tekan beton peroleh nilai Standar SNI 7656-2012  sebesar 267,60 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 264,58 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 1%. Berdasarkananalisisdanpembahasandapatdisimpulkanbahwa Job Mix Designbetonmetode ASTM C 136-06 menghasilkanproporsicampuranbahanyang relativelebihefisiendibandingkanmetode SNI 7656-2012.Artinyabahwasecarateoritis Job Mix Design beton fc' 20.75Mpa metode ASTM C 136-06 lebihekonomisdarisegipenggunaanbahandarimetode SNI 7656-2012.
KAJIAN KUAT TEKAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN STANDAR SNI 7656-2012 DAN ASTM C 136-06 Arman. A
Rang Teknik Journal Vol 1, No 2 (2018): Vol. 1 No. 2 Juni 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.608 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v1i2.760

Abstract

Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam kontruksi bangunan. Inovasi teknologi beton selalu dituntut guna menjawab tantangan akan kebutuhan, beton yang dihasilkan diharapkan mempunyai kwalitas tinggi meliputi kekuatan dalam daya tahan tanpa mengabaikan nilai ekonomis. Peraturan mengenai standar spesifikasi agregat di indonesia mengalami perubahan seiring dikeluarkannya SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06 yang mengenai persyaratan Spesifikasi agregat untuk perencanaan beton. Salah satu hal baru yang tercantum dalam SNI 7656-2012 adalah dalam hal penentuan gradasi saringan di tetapkan dalam zona-zona yang telah di tentukan, hal ini sedikit berbeda dari peraturan ASTM C 136-06 yang menyatakan bahwa spesifiksi gradasi telah di tentukan. Penelitian ini bersifat eksperiment yang dilaksanakan dilaboratorium teknik sipil Institut Teknologi Padang (ITP). Objek pada penelitian ini adalah beton dengan mutu sedang yang menggunakan bahan Standar SNI 7656-2012 dan ASTM C 136-06. Pembuatan benda uji yang digunakan berbentuk kubus berukuran lebar 15 mm x tinggi 15 mm x Panjang 15 mm. Sebanyak (3) sampel tiap variasi campuran yang berbeda dengan umur beton 7,14,dan 28 hari. Rata - rata nilai pengujian kuat tekan beton kubus umur 7 hari degan suhu air 25 °C proses pengerjaan pada pagi hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 171,55Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 166,72 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 3%. Sementara pada benda uji kubus umur 14 hari dengan suhu air 28°C proses pengerjaan pada siang hari Standar SNI 7656-2012  sebesar 222,30 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 210,22 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 5%. Setelah dilakukan pembuatan benda uji dengan suhu air 25 °C langsung perawaatan benda uji, kubus umur 28 hari mengalami peningkatan kuat tekan beton peroleh nilai Standar SNI 7656-2012  sebesar 267,60 Kg/m² dan Standar ASTM C 136-06 sebesar 264,58 Kg/m² dengan persen perbandingan kuat tekan sebesar 1%. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Job Mix Design beton metode ASTM C 136-06 menghasilkan proporsi campuran bahan yang relative lebih efisien dibandingkan metode SNI 7656-2012. Artinya bahwa secara  teoritis Job Mix Design beton fc' 20.75MPa metode ASTM C 136-06 lebih ekonomis dari segi penggunaan bahan dari metode SNI 7656-2012 KATA KUNCI:   Metode SNI 7656-2012, ASTM C 136-06, Beton Normal, Kuat Tekan Beton