Permasalahan: kesalahpahaman tentang pelaksanaan, tugas dan wewenang layanan bimbingan dan konseling , anggapan pelaksanaan layanan bimbingan  dan  konseling  sebagai  "polisi  sekolah",  atau  berbagai persepsi lainnya yang keliru tentang layanan bimbingan dan konseling. Tujuan  penelitian, untuk mengetahui secara pasti Sejauh mana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dan kendala-kendala yang ada dalam  pelaksanaan  layanan  bimbingan  dan  konseling  di  MTs.  Negeri Mranggen kabupaten Demak.. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis: Menambah wawasan dalam penelitian  bagi  peneliti,  Manfaat  praktis:  sebagai  bahan  informasi  dan masukan  petugas  bimbingan  dan  konseling  di  MTs  Negeri  Mranggen Kabupaten Demak pada dan pembuat kebijakan instansi terkait dalam pengambilan kebijakan selanjutnya. Metode pengumpulan data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan langkah-langkah pengumpulan data dan informasi dengan teknik (1) wawancara, (2) pengamatan, dan (3) dokumentasi. Metode analisis data: dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian: latar belakang pendidikan petugas bimbingan yang tidak  relevan  dengan  disiplin  ilmunya,  peranan  masing-masing  komponen belum kompak, sarana kurang memadai, pemahaman tentang bimbingan dan koseling masih awam, dan pelaksanaan layananan  bimbingan dan konseling hanya sebatas kedisiplinan, pelanggaran tata tertib, pemberian sangsi, point pelanggaran dan hukuman, sehingga beranggapan pelaksanaan bimbingan dan konseling di MTs Negeri Mranggen sebagai polisi sekolah. Kesimpulan dan saran: pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di MTs.Negeri Mranggen berdasarkan hasil penelitian Secara umum peneliti dapat menyimpulkan masih dalam katagori âkurangâ Saran-saran: (1) Petugas pelaksana layanan bimbingan dan konseling harus benar-benar mengoptimalkan  diri, (2) mensosialisasikan fungsi dan peranan bimbingan dan konseling, agar memiliki kesamaan  pemahaman  dan persepsi  keberadaan  layanan  bimbingan  dan  konseling. (3)  Tanamkan  pada  siswa  tentang  pemahaman  sistem  aturan  perilaku, kesadaran dalam mentaati peraturan, penerapan disiplin yang baik (4) jelaskan pada siswa tentang fungsi dan manfaat pelayanan bimbingan dan konseling sehingga dapat membantu siswa menemukan pribadinya, dalam hal mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya, serta menerima dirinya secara positif dan dinamis. Kata Kunci : Layanan, bimbingan dan konseling