Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII Abdul Halim; Asmin Asmin; Faiz Ahyaningsih
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 13, No 1 (2020): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i2.23723

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap kemampuan berpikir kreatif matematika siswa, untuk mengetahui pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran dengan kemampuan awal matematika (KAM) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematika siswa, serta ntuk mengetahui interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal matematika (KAM) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Data diperoleh melalui tes KAM, tes soal berpikir kreatif dan pemecahan masalah siswa. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Berdasarkan hasil analisis (ANAVA) diperoleh hasil penelitian dengan nilai signifikan (sig)  α = 0,000 disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dan nilai signifikansi interaksinya yaitu 0,488 berarti tidak terdapat interaksi pendekatan pembelajaran dan KAM terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Selanjutnya untuk kemampuan pemecahan masalah nilai signifikan (sig)  α = 0,000 bahwa terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan nilai signifikansi interaksi yaitu 0,337 karena nilai signifikansi lebih besar dari nilai taraf signifikan 0,05 jadi tidak cukup bukti untuk menolak Ho dengan kata lain Ho diterima, berarti tidak terdapat interaksi pendekatan pembelajaran dan KAM terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.Kata Kunci: Pendekatan Matematika Realistik, Kemampuan Berfikir Kreatif, Kemampuan Pemecahan Masalah, Kemampuan Awal Matematika (KAM)
The Effect of Learning Model and Early Mathematical Ability on Mathematical Critical Thinking Skill of Students Agustina Hariani Panjaitan; Elmanani Simamora; Asmin Asmin
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i1.459

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran dan kemampuan awal matematiks serta interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Tambangan semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 160 siswa dalam 6 kelas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling. Jenis pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling. Sampel penelitian dipilih dari dua kelas, yaitu kelas VIII-1 yang terdiri dari 26 siswa yang mendapat perlakuan model discovery learning, dan kelas VIII-2 yang terdiri dari 26 siswa yang diberi pembelajaran biasa. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan berpikir kritis matematis. Uji statistik data menggunakan Uji ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran dan kemampuan awal matematis berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa, dan tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis.
ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Khairatun Nisa Rambe; Bornok Sinaga; Asmin Asmin
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 13, No 2 (2020): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v13i3.22912

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan metakognisi dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajar siswa pada pembelajaran berbasis masalah; (2) proses jawaban metakognisi siswa dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajarnya pada pembelajaran berbasis masalah; (3) kesulitan metakognisi yang dialami siswa dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajarnya pada pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa MTs Negeri 1 Labuhanbatu Selatan yang berjumlah 34 orang. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: (1) Terdapat 7 orang (23,52%) siswa dengan gaya belajar pragmatis, siswa dengan kemampuan tinggi, berada pada tingkat kemampuan metakognisi strategic use, siswa berkemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; Terdapat 13 orang (44,11%) siswa dengan gaya belajar reflektor, siswa dengan kemampuan tinggi berada pada tingkat metakognisi reflective use dan strategic use. Siswa berkemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; Terdapat 10 siswa (32,35%) dengan gaya belajar teoris, siswa dengan kemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; dan terdapat 4 orang siswa dengan gaya belajar aktivis. (2) Kesulitan siswa dengan gaya belajar pragmatis, siswa mengalami  kesulitan pada aspek konsep, prinsip, dan prosedur. Kesulitan siwa dengan gaya belajar reflektor, siswa mengalami pada aspek prinsip, dan prosedur; Kesulitan siswa dengan gaya belajar teoris, siswa mengalami fakta, konsep dan prinsip; dan Kesulitan siswa dengan gaya belajar aktivis, siswa mengalami kesulitan fakta, konsep, dan prosedur.Kata Kunci: Kemampuan Metakognisi, Pemecahan Masalah,  Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Gaya Belajar Honey & Mumford
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF EFFICACY SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SMP SWASTA DWITUNGGAL TANJUNG MORAWA Yunita Sari; Edy Surya; Asmin Asmin
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 1 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v11i2.22892

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa, (2) Apakah terdapat perbedaan peningkatan self efficacy antara siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa, (3) Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa, dan (4) Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan self efficacy siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes kemampuan awal matematika, tes berpikir kritis matematis dan angket self efficacy. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan persentase pencapaian skor siswa pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran biasa. Analisis inferensial data dilakukan dengan ANAVA 2 Jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa, (2) Terdapat perbedaan peningkatan self efficacy antara siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa, (3) Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa, dan (4) Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan self efficacy siswa.Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis Matematis, Self Efficacy, Pembelajaran Berbasis Masalah
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN SELF EFFICACY SISWA ANTARA PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DI SMP Efiyanti Siregar; Mulyono Mulyono; Asmin Asmin
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 11, No 1 (2018): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v11i1.22883

Abstract

Ada lima standar kemampuan matematis yang harus dimiliki siswa salah satunya yaitu kemampuan pemecahan masalah. Kemudian, faktor afektif juga bisa menjadi pendukung peningkatan kemampuan pemecahan masalah seperti self efficacy yang ada dalam diri siswa. Penerapan pembelajaran blended learning  berbasis masalah diharapkan dapat memperlihatkan perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diberi pembelajaran blended learning  berbasis masalah dan siswa yang diberi pembelajaran konvensional. Serta dapat diketahui apakah terdapat interaksi antara KAM dan model pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah dan juga self efficacy sehingga hal ini juga yang mejadi tujuan dari penelitian ini. Yang mana penelitian ini dilaksanakan di SMP swasta Imelda Medan dengan jumlah populasi seluruh siswa di SMP tersebut. Dan sampel penelitian berjumlah 60 siswa yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan self efficacy antara siswa yang diberi pembelajaran blendd learning berbasis masalah dan siswa yang diberi pembelajaran konvensional. Yang mana kemampuan pemecahan masalah dan self efficacy siswa di kelas eksperimen memiliki rata-rata yang lebih tinggi yaitu sebesar 78,53 dan 28,73, dibandingkan kelas kontrol yang rata-ratanya sebesar 71,56 dan 22,3. Kemudian terdapat interaksi KAM dan model pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah dengan nilai Fhitung  sebesar 3,766 dan  karena . Dan tidak terdapat interaksi KAM dan model pembelajaran terhadap self efficacy nilai Fhitung sebesar 1,481 dan  F(0.05,2,54) = 3,17 karena< F(0.05,2,54) = 3,17.Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Self Efficacy, Pembelajaran Blended Learning Berbasis Masalah, Pembelajaran Konvensional
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA PADA PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Rosmawaty Simatupang; Elvis Napitupulu; Asmin Asmin
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 13, No 1 (2020): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v13i1.22944

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah pembelajaran problem-based learning, (2) kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematis setelah pembelajaran problem-based learning, (3) self-efficacay siswa pada pembelajaran problem-based learning. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: (1) Kategori penilaian siswa berdasarkan tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis dari tertinggi ke terendah secara berurutan: kemampuan tinggi 8 orang, sedang 20 orang, dan rendah 10 orang. (2) Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah adalah siswa berkemampuan tinggi 1 orang melakukan kesalahan pada tahap melaksanakan rencana dan 3 orang salah pada tahap memeriksa kembali. Siswa berkemampuan sedang melakukan kesalahan pada tahap membuat rencana sebesar 7 orang, pada tahap melaksanakan rencana 11 orang dan tahap memeriksa kembali sebesar 20 orang. Siswa berkemampuan rendah melakukan kesalahan pada tahap membuat rencana sebesar 10 orang, pada tahap melaksanakan rencana 10 orang dan tahap memeriksa kembali sebesar 10 orang. (3) Self-efficacy siswa berdasarkan dimensi Magnitude dengan tingkat self-efficacy sangat tinggi sebanyak 1 orang, tingkat tinggi sebanyak 2 orang, tingkat sedang sebanyak 5 orang dan tingkat rendah seanyak 5 orang. Dimensi Streanght dengan tingkat self-efficacy tinggi sebanyak 3 orang, tingkat sedang sebanyak 8 orang, dan tingkat rendah sebanyak 6 orang. Dimensi Generality dengan tingkat self-efficacy sangat tinggi sebanyak 2 orang, tingkat tinggi sebanyak 2 orang, tingkat sedang sebanyak 3orang, dan tingkat rendah sebanyak 1 orang.Kata Kunci: analisis, kemampuan pemecahan masalah matematis, self-efficacy, problem- based learning
The Influence of Autograph Software Aid STAD Learning Model on Mathematic Communication Ability and Mathematic Disposition of Gender Nida UL Husnah; Mulyono Mulyono; Asmin Asmin
Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal Vol 3, No 3 (2020): Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education, August
Publisher : BIRCU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birle.v3i3.1215

Abstract

   This study aims to determine how the effect of STAD learning model assisted by autograph software on mathematical communication skills and mathematical dispositions in terms of gender. The sample used in this study is Senior High School PAB 4. With the method of data collection literature study. The method used is literature study. The results of this study indicate that the overall STAD learning model assisted by autograph software has an effect on mathematical communication skills and mathematical dispositions, this can be seen from the results of previous studies and strengthened by the theories of experts.
Differences in Problem Solving Ability and Confidence of Students Who Get Learning Using PBL and GI Models Khairin Nazmi AR; Asmin Asmin; Dian Armanto
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i2.1484

Abstract

This study aims to determine: (1) statistically test and analyze the problem-solving abilities of students taught by the Problem Based Learning model or not higher than students taught by the Group Investigation learning model; (2) statistically testing and analyzing the self-confidence of students who are taught by the Problem Based Learning model are higher or not than students who are taught by the Group Investigation learning model; (3) the interaction between learning models (PBL and GI) with early mathematical abilities (KAM) on students' problem-solving abilities; (4) the interaction between learning models (PBL and GI) with early mathematical abilities (KAM) on students' self-confidence abilities. This research is quasi-experimental. The population in this study consisted of all students of class X MA Ponpes Darul Quran totaling 210 students in the 2021/2022 academic year, taking samples of two classes totaling 70 students using the cluster random sampling technique. Data analysis was performed using a two-way analysis of variance (ANOVA). The results of this study indicate that: (1) The problem-solving abilities of students who are taught problem-based learning are higher than students who are taught by group investigation, and (2) the Self-Confidence of students who are taught problem-based learning is higher than students who are taught by group investigation. , (3) there is no interaction between the learning model and KAM on students' problem-solving abilities, and (4) there is no interaction between the learning model and KAM on students' self-confidence abilities.
Analisis Proses Pembelajaran Daring Terhadap Guru dan Siswa Pada Masa Pandemi Covid 19 Aryadhana Aryadhana; Asmin Asmin
Journal Mathematics Education Sigma [JMES] Vol 3, No 2 (2022): JOURNAL MATHEMATICS EDUCATION SIGMA
Publisher : Journal Mathematics Education Sigma [JMES]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jmes.v3i2.11130

Abstract

Abstract. This study aims (1) to determine the learning system in the network (online) that can be viewed from the aspect of learning planning. (2) To find out the results of the online learning process for teachers and students. (3) To find out the impact of the advantages and disadvantages of applications (Google Meet, Classroom and Zoom) on the online learning process. (4) To determine the preparation of teachers and students for the online learning process with inadequate facilities. This research is a qualitative research with a descriptive approach. The subjects in this study were mathematics teachers and students in class VII-2 of SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2021/2022. The instruments in this study were questionnaires and interviews. Questionnaire and interview guide are valid. From the results of the study, it was found that because the teacher had followed the procedures in the design of the learning process to follow the online learning process. Therefore, in the online learning process that uses applications (WhatssApp, Gmeet and Google Classroom) the teacher will find it easier to provide material, direction and motivation for students in detail and the teacher is more active in giving learning videos to students in the material being taught. The results of the online learning process for teachers and students in the learning process are very satisfying. This is because the effectiveness of the online learning process carried out by teachers and students is very efficient and some students who take part in the offline learning process are also effective. Abstrak. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) yang dapat dilihat dari aspek perencanaan pembelajaran. (2) Untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran daring bagi guru dan siswa. (3) Untuk mengetahui dampak kelebihan dan kekurangan aplikasi (Google Meet, Classroom dan Zoom) terhadap proses pembelajaran daring. (4) Menentukan persiapan guru dan siswa untuk proses pembelajaran daring dengan fasilitas yang kurang memadai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Mata pelajaran dalam penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas VII-2 SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2021/2022. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara. Kuesioner dan panduan wawancara valid. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa karena guru telah mengikuti prosedur dalam perancangan proses pembelajaran untuk mengikuti proses pembelajaran daring. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran daring yang menggunakan aplikasi (WhatssApp, Gmeet dan Google Classroom) guru akan lebih mudah memberikan materi, arahan dan motivasi bagi siswa secara detail dan guru lebih aktif dalam memberikan video pembelajaran kepada siswa dalam materi yang diajarkan. Hasil dari proses pembelajaran daring bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran sangat memuaskan. Hal ini dikarenakan efektivitas proses pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru dan siswa sangat efisien dan beberapa siswa yang mengikuti proses pembelajaran luring juga efektif.
Pengembangan Modul Matematika Berbasis Pendekatan Metakognitif dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Self-Confidence Matematis Siswa Rida Nelviani Lubis; Asrin Lubis; Asmin Asmin
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 1: Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 1 Tahun in Press (Desember
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i1.1837

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan: validitas, praktis, efektif, modul pembelajaran yang dikembangkan menggunakan pendekatan metakognitif, peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan self-confidence matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan Dick & Carey. Hasil penelitian ini: (1) Validasi modul pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metakognitif yang dikembangkan berada pada kategori ‘Valid’ dengan nilai rata-rata total sebesar 4,3; (2) Berdasarkan indeks gain ternormalisasi, diperoleh bahwa pada uji coba I terjadi peningkatan nilai sebesar 0,42 dengan kriteria sedang dan pada uji coba II terjadi peningkatan nilai sebesar 0,52 dengan kriteria sedang ; (3) Berdasarkan hasil pencapaian self-confidence, terjadi peningkatan dari uji coba I ke uji coba II.; (4) Modul pembelajaran berbasis dengan menggunakan pendekatan metakognitif yang dikembangkan memenuhi kriteria keberhasilan kepraktisan modul pembelajaran ditinjau dari hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Skor yang diperoleh pada uji coba II adalah 4,47 dengan kategori ‘Baik’.