Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

UNJUK KERJA MESIN DIESEL MITSUBISHI 4DR5 SEBAGAI PENGGERAK KAPAL PADA KONDISI TRIM Alwi, M.Rusydi; Klara, Syerly
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 11, No 1 (2013)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin diesel mobil banyak digunakan sebagai tenaga penggerak kapal. Sebagai land engine,apakah mesin diesel mobil bisa bekerja maksimal pada kondisi gelombang air laut dan cuacaburuk.Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui performa mesin diesel mobil padavariasi kemiringan yang dialami oleh kapal pada saat beroperasi di laut. Metode penelitian yangdigunakan adalah bersifat eksperimental, yaitu menghitung performa mesin diesel dengan kondisikemiringan berbeda. Kemiringan diasumsikan kondisi trim pada kapal. Pengujian dilakukankondisi normal dan pada kemiringan 8°, 15°, 22°, dan 29°. Dari hasil perhitungan dan analisisdiperoleh performa mesin pada kemiringan normal (0°), dimana secara umum terjadi peningkatanperforma yaitu efisiensi volumetris (ηvol) 84,702 %, penyerapan panas oleh pendingin mesin(Qap) 2,357 (kW), kehilangan panas gas buang (Qgb) 5,026 (kW), kerugian kalor mekanis (Qm)0,540 (kW) dan daya efektif (Ne) 2,19 (kW). Pada kemiringan 8° nilai daya efektif (Ne) adalah11,10 kW. Disarankan batas kemiringan maksimum mesin diesel Mitsubishi 4DR5 sebagaipenggerak kapal adalah kemiringan 8°.
PERENCANAAN ISOLASI TANGKI SETLING DAN TANGKI HARIAN BAHAN BAKAR MARINE FUEL OIL (MFO) PLTD LOPANA SEKTOR MINAHASA Klara, Syerly; Baharuddin, .
JURNAL RISET TEKNOLOGI KELAUTAN Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Ikatan Sarjana Teknik Perkapalan UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PLTD Lopana Sektor Minahasa di Kabupaten Minahasa Selatan Kota Amurang Provinsi Sulawesi Utara melakukan penggantian jenis bahan bakar pada mesin diesel pembangkit tenaga listriknya yang semula menggunakan High Speed Diesel (HSD) menjadi Marine Fuel Oil (MFO). Tujuan penelitian ini untuk menentukan volume tanki settling dan tanki harian, merencanakan jenis isolasi dan sistem pemanas tanki bahan bakar MFO. Metode yang digunakan analisis persamaan perpindahan panas dengan mempertimbangkan specific fuel oil consumption (sfoc), viskositas bahan bakar dan kapasitas pompa yang digunakan untuk menentukan dan merencanakan dimensi dan bahan isolasi tanki bahan bakar MFO. Dari hasil rancangan, volume tanki sebesar 9,66 m3 dengan bahan isolasi terdiri dari Baja wolfram (5 mm), ceramic (5 mm), Busa urethane (6 cm) dan aluminium (2 mm). Beban pemanas bahan bakar pada tanki settling dan tanki harian masing-masing 18,03 kW dan 8,78226 kW dengan demikian jenis pemanas yang digunakan adalah electric heater untuk menjaga suhu bahan bakar MFO tetap konstan.
PEMANFAATAN GAS BUANG MESIN DIESEL SEBAGAI ENERGI LISTRIK Klara, Syerly; ., Sutrisno
Jurnal Riset Teknologi Kelautan Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Riset Teknologi Kelautan (JRTK)
Publisher : Jurnal Riset Teknologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.55 KB)

Abstract

Pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi saat ini mulai ramai dikembangkan. Salah satunya adalah termoelektrik generator. Termoelektrik generator memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan tidak menimbulkan polusi sehingga sangat ramah lingkungan. Prinsip dasar dari termoelektrik generator adalah memanfaatkan perbedaan suhu yang terjadi di lingkungan menjadi energi listrik. Pada penelitian ini digunakan beberapa peltier yang disusun secara seri maupun parallel pada kondisi putaran mesin variasi mulai dari 1000 RPM sampai 2500 RPM yang bertujuan untuk mengetahui besar energi listrik yang dapat dihasilkan dari perbedaan temperatur pada panas mesin utama kapal hasil pembakaran yang terbuang dengan suhu kamar mesin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebuah peltier mampu menghasilkan maksimal daya pada kondisi putaran mesin 2500 RPM dengan perbedaan suhu 39 ºC sebesar 0,84 Watt, dan susunan 6 buah peltier dirangkai seri memiliki daya yang lebih besar dibandingkan susunan peltier secara parallel pada kondisi putaran mesin yang sama yaitu sebesar 68.88 Watt. Ini menunjukkan sinkronisasi antara perbedaan suhu yang terjadi pada kedua sisi peltier dengan daya listrik yang dihasilkan pada peltier.
FATIGUE ANALYSIS OF CATENARY MOORING SYSTEM DUE TO HARSH ENVIRONMENT IN FOLLOWING SEAS Assidiq, Fuad Mahfud; Paroka, Daeng; Alie, Muhammad Zubair Muis; Klara, Syerly
Jurnal Indonesia Emas PPI Dunia Vol 1 No 01 (2018): OISAA Journal of Indonesia Emas
Publisher : PPI Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2375.517 KB)

Abstract

In the operation, Floating Production Unit (FPU) will get dynamic loads on the structure periodically such as the mooring line responses. The aim of the present study to discuss fatigue life on catenary mooring system refers to the comparison of using or without using the Single Line Freestanding Riser (SLFR), the operational design and installation conditions at FPU Gendalo-Gehem and located in the Makassar Strait using the six-strand wire rope with 0,115 meters outer diameter and 1.200 meters length will be fatigue life analysed. The FPU motion observation shows the highest Response Amplitude Operator (RAO) surge, sway, heave, roll, pitch, and yaw motion due to harsh environments are 0,615 m/m, 1,01x10-6 m/m, 1,048 m/m, 1,14x10-5 0/m, 2,23 0/m, and 9,08x10-8 0/m. It means that the amplitude response will always be smaller than the wave amplitude coming up. Taking into RAO motion calculation, the fatigue life on catenary mooring systems for following seas are 445 years in mooring line 1 and mooring line 8 with using SLFR while without using SLFR for 5.461 years in mooring line 1. The structure is still in safe condition because of the design safety factor about 300 years.
Analysis of Loading Change Effect to Boat Velocity on a 2.5GT Fishing FRP Boat with a Field Test Klara, Syerly; Mahmuddin, Faisal; Muas, Muhammad
SPECTA Journal of Technology Vol 2 No 1 (2018): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/specta.v2i1.89

Abstract

In order to determine the effect of load change to ship velocity on a 2.5 GT fishing boat, a field test is conducted in the present study. The boat model used in the field test is an actual size boat made from fiber reinforced plastic (FRP) material. The boat is powered by 2 (two) 15 HP direct drive engines each equipped with 3-bladed single screw propeller. Two loading cases are investigated and analyzed which are no load case and with load case. For each case, 4 (four) engine power variations are performed which are 25%, 50%, 75% and 100%. The main parameters measured are boat draught, engine power percentage, shaft revolution speed and boat velocity. From the field test, it is found that even though the propulsion performance increases larger loading and displacement, the increased boat resistance due to larger wetted surface make the boat velocity reduces.
PEMANFAATAN GAS BUANG MESIN DIESEL SEBAGAI ENERGI LISTRIK Syerly Klara; Sutrisno .
Jurnal Riset Teknologi Kelautan Vol. 14 No. 1 (2016): Jurnal Riset Teknologi Kelautan (JRTK)
Publisher : Jurnal Riset Teknologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.55 KB)

Abstract

Pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi saat ini mulai ramai dikembangkan. Salah satunya adalah termoelektrik generator. Termoelektrik generator memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan tidak menimbulkan polusi sehingga sangat ramah lingkungan. Prinsip dasar dari termoelektrik generator adalah memanfaatkan perbedaan suhu yang terjadi di lingkungan menjadi energi listrik. Pada penelitian ini digunakan beberapa peltier yang disusun secara seri maupun parallel pada kondisi putaran mesin variasi mulai dari 1000 RPM sampai 2500 RPM yang bertujuan untuk mengetahui besar energi listrik yang dapat dihasilkan dari perbedaan temperatur pada panas mesin utama kapal hasil pembakaran yang terbuang dengan suhu kamar mesin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebuah peltier mampu menghasilkan maksimal daya pada kondisi putaran mesin 2500 RPM dengan perbedaan suhu 39 ºC sebesar 0,84 Watt, dan susunan 6 buah peltier dirangkai seri memiliki daya yang lebih besar dibandingkan susunan peltier secara parallel pada kondisi putaran mesin yang sama yaitu sebesar 68.88 Watt. Ini menunjukkan sinkronisasi antara perbedaan suhu yang terjadi pada kedua sisi peltier dengan daya listrik yang dihasilkan pada peltier.
Mitigasi Bencana Tsunami di Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan Achmad Yasir Baeda; Syerly Klara; Hendra Hendra; Rita Muliyati
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 20 No 1 (2016)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.892 KB)

Abstract

Pantai Losari yang merupakan salah satu ikon penting Kota Makassar, ternyata memendam potensi bahaya yang cukup besar, yakni kerentanan terhadap terpaan tsunami. Hal ini lebih disebabkan karena posisinya yang tepat berada di depan Selat Makassar bagian Selatan yang kurang mempunyai sejarah seismik yang cukup signifikan untuk membangkitkan tsunami. Walaupun demikian, adanya Spreading Center serta kenyataan akan meningkatnya stress pada ujung-ujung lempeng aktif di sekitar Pulau Sulawesi, justru meningkatkan potensi gempa bawah laut, yang pada akhirnya dapat menyebabkan tsunami. Belum adanya konsep mitigasi bencana tsunami di Pantai Losari, semakin memperbesar peluang jatuhnya korban jiwa dan material yang besar, jika terjadi tsunami. Olehnya diperlukan kajian khusus mengenai mekanisme evakuasi yang tertuang pada Manual Mitigasi Bencana Tsunami jika terjadi di Pantai Losari Makassar. Kajian dilakukan dalam dua tahap, pertama adalah pemodelan penjalaran tsunami Selat Makassar bagian Selatan menuju Pantai Losari Makassar, dan kedua adalah kajian khusus mitigasi tsunami itu sendiri. Dengan pemodelan penjalaran tsunami menggunakan SiTProS Ver. 1.5, didapatkan bahwa tsunami dapat mencapai Pantai Losari Makassar sekitar 6.07 menit setelah gempa pertama dan dapat mencapai 9.0 meter run-up. Hal ini menjadi dasar pembuatan peta evakuasi sebagai alternatif terbaik mitigasi tsunami di Pantai Losari Makassar.
Bimbingan Aplikasi Sistem Hibrid Genset dan Photovoltaic pada Masyarakat Nelayan di Suppa Kabupaten Pinrang Faisal Mahmuddin; Syerly Klara; Hamzah -; Samsuddin Amin; Irwan Setiawan; Arwin Amiruddin; Mansyur Hasbullah
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2019): Aplikasi Teknologi untuk Hidup Masyarakat yang Lebih Baik
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.234 KB) | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v2i2.71

Abstract

Desa Marabombang, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang merupakan sebuah desa yang berbatasan dengan selat Makassar. Karena lokasi geographis yang berbatasan dengan laut ini, maka sebagian penduduk Desa Marabombang berprofesi sebagai nelayan. Berbagai macam alat tangkap digunakan oleh masyarakat desa untuk mendapatkan ikan baik dengan menggunakan kapal maupun dengan bagan. Namun demikian, nelayan Desa Marabombang menghadapi kendala utama dalam melakukan aktivitasnya yakni semakin tingginya biaya bahan bakar atau energi. Untuk itu, pada program pengabdian yang akan dilakukan ini, masyarakat akan diperkenalkan dan dilatih untuk dapat memanfaatkan sistem hibrid genset dan energi matahari atau sistem photovoltaic. Kegiatan ini akan berlangsung selama sekitar 6 bulan mulai dari persiapan sampai penyusunan laporan dan publikasi. Kegiatan utama yang dilakukan pada program pengabdian ini adalah pelatihan dan penjelasan tentang komponen, cara pemakaian dan perawatan, serta hal lain yang berhubungan dengan sistem hibrid genset dan photovoltaic. Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, maka kegiatan penjelasan ini akan diikuti dengan praktek langsung penggunaan sistem di bagan yang sudah ada. Dengan kegiatan pengabdian ini, maka diharapkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan sistem hibrid genset dan photovoltaic dapat meningkat sehingga masyarakat dapat menggunakan sistem tersebut untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan terutama oleh nelayan bagan ikan di tempat pelaksanaan kegiatan ini.
Penyuluhan dan Bimbingan Metode Perbaikan dan Perawatan Mesin Outboard pada Kapal Nelayan di Desa Pa’bentengang Kabupaten Maros Syerly Klara; Faisal Mahmuddin .; Surya Hariyanto .; Rahimuddin .; A Haris Muhammad .; M Rusydi Alwi .; Ganding Sitepu .; Hasnawiyah H .; A Husni Sitepu .; Balqis Shintarahayu .
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2022): Kebersamaan dalam Membangun Masyarakat Tangguh dan Gesit
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v5i1.202

Abstract

Increasing marine resources is one of the present government programs. To support this, it is necessary to increase human resources in coastal areas. One of the fundamental and important things is basic knowledge of machine repair and maintenance methods. The high cost of repairing and maintaining outboard engines is one of the major issues to fishermen, their lack of knowledge about engine repair and maintenance has resulted in them having to spend more money on it. This dedication activity was attended by 11 people from the “Sehati” fishing group. From the results of the counseling and guidance that has been carried out, 90% of fishermen are in the good category and plan to implement a schedule and how to maintain the fuel, lubricant and engine cooling water system. The remaining 10% of fishermen still do not understand the importance of the ship's outboard engine maintenance schedule, this is due to the low level of education so they still need time to learn the material that has been given. With many fishermen who are able to implement schedules and how to maintain the fuel, lubricant and engine cooling water system, the productivity and welfare of the fishing community increases, especially in the place where this activity is carried out, namely in Pa'bentengang village, Marusu District, Maros Regency.
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui Pelatihan Perawatan Berkala Mesin Kapal di Desa Galesong Kota Kabupaten Takalar Muhammad Rusydi Alwi; Zulkifli A Yusuf; Baharuddin .; Syerly Klara; Surya Hariyanto; Andi Husni Sitepu; Haryanti Rivai; Muhammad Iqbal Nikmatullah; Balqis Shintarahayu
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2022): Kebersamaan dalam Membangun Masyarakat Tangguh dan Gesit
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v5i1.214

Abstract

The “Karya Bersama” Fisherman Group in Galesong Village, Galesong District, Takalar Regency as partners in this activity using an outboard engine as a fiberglass boat propulsion engine in fishing activities. In the initial observation, information was found that the service life of their boat engine was very low, which was about 3 years because the engine was often failure. The causes of engine failure are the lack of fishermen’s knowledge on how to run the engine properly and engine maintenance techniques. This community service aims to increase the knowledge of partners in boat engine maintenance techniques. The expected benefit of this activity is to reduce the number of engine breakdowns and reduce operational costs, especially the cost of repairing boat engines. The method of this service activity is counseling by providing material about the general description of ship propulsion engines, types of engine damage, and periodic maintenance techniques on boat engines. Evaluation of the level of knowledge of participants in receiving the transfer of science and technology is carried out using the pre-test method at the beginning of the activity and the post-test conducted at the end of the activity. The results of the activity showed that 90% of the 10 participants had good knowledge of boat engine periodic maintenance techniques and were able to carry out engine maintenance activities correctly.