Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PANGKAS RAMBUT LANJUTAN BERBASIS KOMPUTER PROGRAM STUDI TATA RIAS RAMBUT Dian Maya Sari; Sahat Siagian
Jurnal Teknologi Pendidikan (JTP) Vol 6, No 1 (2013): April - Jurnal Teknologi Pendidikan
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jtp.v6i1.4979

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan: (1) menghasilkan Media video pemangkasan layak digunakan, mudah dipelajari dan dapat digunakan untuk belajar individu, (2) menemukan efektivitas pembelajaran media video pemangkasan rambut. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan menggunakan model Borg & Gall dikombinasikan dengan model pengembangan pembelajaran Dick & Carey. Hasil penelitian menunjukkan: (1) tes ahli pemangkasan rambut kualifikasi sangat baik (80,46 %), (2) uji ahli desain pembelajaran kualifikasi baik (79.58 %), (3) tes ahli video dan desain grafis sangat baik di kualifikasi baik (83,40 %), (4) uji individu kualifikasi sangat baik (87,86 %), pengujian kelompok kecil kualifikasi sangat baik (83,95 %), uji coba lapangan kualifikasi sangat baik (97,96 %). T-test = 3,285 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan 56 df diperoleh ttabel = 1,67, sehingga thitung > ttabel, penggunaan efektif media video dalam rambut pembelajaran lanjutan pemangkasan = 80,46 %. Hasil kelompok mahasiswa yang tidak menerapkan media pembelajaran adalah 71,72 %. Data ini membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran video lebih efektif dalam meningkatkan kompetensi dan pengetahuan mahasiswa dalam kursus lanjutan daripada tanpa menggunakan media video pembelajaran.   Kata Kunci: Media Pembelajaran, Berbasis Komputer, Pemangkasan Rambut Lanjutan   Abstract: This research was aimed to: (1) produce advanced learning hair trimming video media which decent to use, easy to learn by the students and can be used for individual learning, (2)  to discover the effectiveness of advanced learning trimming hair video media that can be  developed  on Trimming Hair Advanced Course. The type of this research is a development research which use the product development model of Borg & Gall combined with a learning development model of Dick & Carey. The results showed: (1) tests expert of Advanced Hair Trimming subject are in excellent qualifications (80.46%), (2) test of instructional design experts are on a good qualifying (79.58%), (3) tests video expert and graphic design are very good in qualifying (83.40%), (4) individual trials are in very good qualifications (87.86%), small group testing is excellent in qualifying (83.95%), field trials are in very good qualifications (97.96%). T-test = 3.285 at significance level α = 0.05 with 56 df obtained t-table = 1.67, so t-test> t-table, the effective use of video media in advanced learning hair trimming = 80.46%. The results of group of students who weren’t applied the learning media is 71.72%. This data prove that the use of advanced learning video media hair trimming is more effective in improving the competency and knowledge of students in the advanced course of the hair trimming than without using the learning video media.   Keywords: Learning Media, Computer-Based, Advanced Hair Trimming
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 99 PEKANBARU Neni Hermita; M. Jaya Adi Putra; Dian Maya Sari
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.639 KB) | DOI: 10.33578/jpfkip.v2i1.2819

Abstract

Guru, murid, dan bahan ajar merupakan unsur dominan dalam proses pembelajaran.Kualitas pengajaran mempengaruhi keefektifan proses pembelajaran dan akanberdampak terhadap keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untukmeningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA kelas V SDNegeri 099 Pekanbaru yang berjumlah 34 orang siswa dengan 14 orang siswa laki-lakidan 20 siswa perempuan. Penelitian ini secara khusus menggunakan rancangan penelitianone group pretest-posttest desaign. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah siswayang mencapai nilai di 60-100 pada pretest sebanyak 5 siswa, dan pada postest sebanyak25 siswa atau dalam bentuk persentase 15% dan 74%. Berdasarkan hasil penelitian inimaka dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis masalah berpengaruhterhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA kelas VSD Negeri 99 Pekanbaru.Kata kunci: keterampilan berpikir kritis, pendekatan pembelajaran berbasis masalah.
Determinan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Medan Tembung Dian Maya Sari; Sori Muda Sarumpaet; Hiswani Hiswani
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 8, No 1 (2018): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v8i1.745

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a contagious disease without special antivirus to stamp out the virus causing it. DHF is spread by dengue virus through the bites of Aedes aegypti and Aedes albopictus. According to WHO (2010), DHF is endemic in Southeast Asia and Indonesia was noted as a country with the highest case of DHF from 1968 to 2010. Medan is an area with the adequately high DHF case annualy and in 2011 it had 2,384 cases. In 2011 and 2012, the case of DHF in Medan Tembung Subdistrict was 152 and 60 respectively.The purpose of this analytical observational study with case control design was to analyze the determinants influencing the incidence of DHF in Medan Tembung Subdistrict. The sample were 86 persons for case group and 86 persons for control group. The data were obtained through observation and questionnaire-based interview. The data were analyzed through univariate analysis, bivariate analysis with Chi-Square test, and multivariate analysis with Multiple Logistic Regression test.The result of bivariate analysis showed that the variables playing a role as the determinants of DHF were the presence of mosquito larvae, house layout, non Garbage Dump Site, vegetation, cleaning Garbage Dump Site, hanging clothes, sleeping habits, and using repellent. The result of multivariate analysis showed that the most influencing variable was non Garbage Dump Site.The community members are suggested to reuse, reduse, and recycle their used goods. Puskesmas improve the DHF mosquito breeding place eradication program through extension, 3M Plus, and Clean Friday activities.Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, DeterminantPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang belum ada antivirus khusus untuk membasmi virus penyebabnya. DBD disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejalanya berupa demam, perdarahan, dan syok. Menurut WHO (2010), DBD endemik di Asia Tenggara. Sejak 1968-2010, WHO mencatat Indonesia dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Kota Medan merupakan wilayah dengan kejadian DBD yang cukup tinggi setiap tahun dan tahun 2011 mencapai 2.384 kasus (IR=113/100.000 penduduk). Tahun 2011 dan 2012, kasus DBD di Kecamatan Medan Tembung masing-masing sebanyak 152 dan 60 kasus.Penelitian ini bertujuan menganalisis determinan yang memengaruhi kejadian DBD di Kecamatan Medan Tembung. Metode penelitian adalah analitik observasional dengan desain case control. Sampel penelitian sebanyak 86 orang kasus dan 86 orang kontrol. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi yang berpedoman pada kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat mengggunakan uji Chi-Square, dan multivariat menggunakan uji Regresi Logistik Berganda.Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang merupakan determinan kejadian DBD adalah keberadaan jentik, tata rumah, non TPA, tanaman hias/tumbuhan, membersihkan TPA, menggantung pakaian, kebiasaan tidur, dan menggunakan anti nyamuk/repellent. Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian DBD adalah non TPA.Disarankan kepada masyarakat agar mau dan mampu melakukan reuse, reduse, dan recycle terhadap barang-barang bekas; Puskesmas Sering dan Mandala tetap mempertahankan bahkan meningkatkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD melalui kegiatan penyuluhan, 3M Plus, dan Jumat Bersih.Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue, Determinan
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pernikahan Dini Pada Wanita Di Desa Serbananti Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai Dian Maya Sari; Gina Novita Saragih
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 8, No 1 (2018): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v8i1.746

Abstract

A teenager who is 20 years old and married can be called an early marriage. It is known that 10 women in Serbananti Village have been married at an early age, 7 of them married because of socio-cultural factors, economic factors, and educational factors.            This study aims to know the factors associated with early marriage in women at Serbananti Village, Sipispis District, Serdang Bedagai in 2017. The type of research is analytical research with cross sectional design, the population is all women who have been married from 2012-2017 as many as 93 person. The entire population is sampled. Data were analyzed univariat and bivariate (with chi-square test).            The results showed that there was a correlation between education, income, and trust (p-value of each variable = 0.000, 0.016 and 0.004) and there was not a correlation between profession and ethnic group (p-value of each variable = 0.124 and 0.143) with early marriage in Serbananti Village, Sipispis District, Serdang Bedagai in 2017.            It is expected that the early marriage that occurs in the community is not increasing. Local Government to work with local health authorities to review and provide counseling and direct action on the community to prevent early marriage, and to provide knowledge about the dangers of early marriage to parents and young women.Keywords : Related Factors, Early Marriage, WomenSeorang remaja yang berusia antara 10-19 tahun dan telah melakukan ikatan lahir batin sebagai pasangan suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga dikatakan sebagai pernikahan dini. Diketahui bahwa 10 orang wanita di Desa Serbananti telah menikah pada usia dini, 7 diantaranya menikah karena faktor sosial budaya, faktor ekonomi, dan faktor pendidikan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan dini pada wanita di Desa Serbananti Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2017. Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional, dengan populasi seluruh wanita yang sudah melakukan pernikahan dari tahun 2012-2017 yaitu sebanyak 93 orang. Seluruh populasi dijadikan sampel. Data dianalisis secara univariat dan bivariat (dengan uji chi-square).Hasil penelitian menunjukan ada hubungan pendidikan, pendapatan, dan kepercayaan (nilai p-value masing-masing = 0,000; 0,016; dan 0,004) dan tidak ada hubungan pekerjaan dan suku (nilai p-value masing-masing = 0,124 dan 0,143) dengan pernikahan dini pada remaja di Desa Serbananti Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2017.Diharapkan agar pernikahan dini yang terjadi di masyarakat tidak semakin meningkat. Pemerintah Daerah setempat agar bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk meninjau dan memberikan penyuluhan dan tindakan langsung pada masyarakat agar tidak lagi terjadi pernikahan dini, serta memberikan pengetahuan tentang bahaya menikah dini kepada para orang tua dan remaja putri.Kata Kunci : Faktor-Faktor yang Berhubungan, Pernikahan Dini, Wanita
Rancang Bangun dan Implementasi Sistem Antrian Customer Pada PT. Infomedia Solusi Humanika Rika Rosnelly; Dian Maya Sari; Cindy Paramitha
Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Teknologi Vol 2, No 1 (2021): VOLUME 2. NO 1. APRIL 2021
Publisher : ISB Atma Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The service process carried out at the customer care center is currently still using a manual service system. Therefore, the researcher tries to implement a customer queuing system at the care center to simplify the service process. In this final result the researcher will use the ATMega 16 microcontroller minimum system module for the design and manufacture of a minimum system to simplify the customer queuing service process at the care center. Microcontroller programming is widely used for service system display functions on seven segment displays as well as print out queue no. The process begins with the visitor pressing the push button which then the system will issue a print out of the visitor queue no. If the customer care servant presses the push button in the system used by the customer service, it is used for seven segment displays. Then the data from the push button results will be sent by the microcontroller to print out the queue no on the printer, and then enter the data into the Personal Computer. After that the waiter at the customer care presses the button then the data is sent by the microcontroller to be output on the seven segment display.