Claim Missing Document
Check
Articles

The Dynamics of Social Conflict Over Agricultural Land in Kerinci, Jambi Andes Hulfareza; Susi Fitria Dewi
MUHARRIK: Jurnal Dakwah dan Sosial Vol 4 No 02 (2021): Muharrik: Jurnal Dakwah dan Sosial
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/muharrik.v4i02.992

Abstract

This study analyzes the conflict between migrant cultivators and local cultivators in Tamiai Village, Batang Merangin District, Kerinci Regency, Jambi Province related to land cultivation rights. It is due to the unclear contents of the initial agreement letter, causing conflicts over land disputes between the two community groups. This research is qualitative research with a descriptive-analytical method. Data were collected through interviews and documentation studies. The results of this study reveal that there are several interests and needs of the two conflicting parties related to land management. The interests of local cultivators include protecting the rights of indigenous peoples, maintaining Ulayat land as the identity of the alliance, and clarifying the status of the land. The need for local cultivators is to get economic resources. Meanwhile, the interests of migrant cultivators are to obtain compensation after the conflict and the legality of the land. The needs of migrant cultivators include maintaining economic resources (livelihoods). Among the positive forces influencing conflict resolution are local government mediation and written evidence of land clearing permits. In contrast, the opposing forces that affect conflict resolution are the presence of the parties as provocateurs, the increase in land values, legal uncertainty regarding land status, and poor communication between the conflicting parties.
Penguatan nilai-nilai lokal masyarakat Minangkabau dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak Recy Harviani Zurwanty; Fatmariza Fatmariza; Susi Fitria Dewi
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 8, No 2 (2020): December
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppfa.v8i2.38801

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis potensi budaya lokal masyarakat Minangkabau dalam aktivitas budaya yang dapat dikembangkan untuk mendukung pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, di Nagari Pasie Laweh Kabupaten Padang Pariaman. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, FGD dan wawancara. Informan penelitian terdiri dari tokoh adat, tokoh agama, pemerintah nagari, pakar, tokoh masyarakat dan masyarakat umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cukup banyak budaya lokal yang hidup di masyarakat yang potensial untuk dikembangkan, diperkuat dan diresosialisasi sebagai dasar pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Budaya lokal tersebut dilihat dari dua dimensi yakni dimensi perkawinan dan dimensi garis keturunan. Pada dimensi perkawinan, terdapat uang jemputan yang menjamin perlindungan perempuan oleh kerabat suami (laki-laki), dan pada dimensi garis keturunan terdapat hubungan kekerabatan mamak-kamanakan yang sejauh ini masih potensial untuk menjamin perlindungan terhadap perempuan dan anak di dalam keluarga. Selain itu tradisi barantam yang melibatkan hubungan kekerabatan dan garis keturunan juga menjadi salah satu modalitas sosial dalam perlindungan sosial ekonomi perempuan dan anak. Penguatan nilai-nilai ini dapat dilakukan dengan memerankan kembali tokoh-tokoh adat seperti ninik mamak, alim ulama, bundo kanduang, urang ampek jinih (empat jenis kepemimpinan dalam adat). Dengan demikian penguatan terhadap nilai-nilai tersebut, akan dapat meminimalisir permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di dalam keluarga.
Upaya Meningkatkan Sikap Kepedulian Sosial Siswa di SMAN 1 Ranah Batahan Yulia Almira; Azwar Ananda; Isnarmi Moeis; Susi Fitria Dewi
Journal of Education, Cultural and Politics Vol. 2 No. 2 (2022): JECCO: Fourth Edition
Publisher : Departemen Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jecco.v2i2.55

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya sekolah dalam meningkatkan sikap kepedulian sosial siswa di SMAN 1 Ranah Batahan dan bagaimana dampaknya terhadap siswa. Kepedulian sosial perlu dibina dengan baik karena pada hakikatnya kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam setiap bidang kehidupan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data mulai dari reduksi data, kemudian tahap penyajian data, dan terakhir penarikan kesimpulan. Untuk mengecek keabsahan data, penulis menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan berbagai upaya sekolah dalam meningkatkan sikap kepedulian sosial siswa melalui: kegiatan anjang sana, pembiasaan dan metode keteladanan. Adapun dampak yang terjadi adalah menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama, memupuk rasa empati siswa, meningkatkan sikap saling tolong menolong dan memicu siswa untuk melaksanakan secara langsung program kepedulian sosial yang sudah dibentuk oleh pihak sekolah.
Kendala Keterlambatan Penyelesaian Studi Mahasiswa PPKn FIS Universitas Negeri Padang Fadli Nofratama; Hasrul Hasrul; Henni Muchtar; Susi Fitria Dewi
Journal of Education, Cultural and Politics Vol. 2 No. 2 (2022): JECCO: Fourth Edition
Publisher : Departemen Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jecco.v2i2.106

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya mahasiswa prodi PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang yang belum menyelesaikan studinya tepat waktu yakni selamat 4 tahun maksimal 7 tahun. Tujuan penelitian mengetahui kendala keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa prodi PPKn. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian fenomenologi. Lokasi penelitian di jurusan Ilmu Sosial Politik prodi PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang. Data penelitian ini yakni data primer dan data skunder. Data primer didapatkan melalui wawancara sedangkan data skunder penelitian ini didapatkanmelalui dokumen-dokumen seperti jurnal, skripsi yang berhubungan dengan masalah penelitian, jumlah mahasiswa yang terlambat wisuda. Informan penelitian yaitu dosen prodi PPKn dan 7 orang mahasiswa prodi PPKn Fakultas Ilmu Sosial angkatan 2015. Temuan penelitian yaitu keterlambatan penyelesaian studi mahasiswa prodi PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang terdiri dari beberapa kendala diantaranya kendala kurangnya motivasi, problem pribadi, sudah menikah, kendala ekonomi, kurangnya motivasi dari keluarga, motivasi dari teman sebaya.
FAKTOR PENYEBAB KONFLIK TANAH ULAYAT ANTARA PELADANG PENDATANG VS MASYARAKAT ADAT DI DESA TAMIAI KABUPATEN KERINCI Syamsuddin Anas; Susi Fitria Dewi; Junaidi Indrawadi
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol 14, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jsr.v14i1.1702

Abstract

The level of conflict between local inhabitants and settlers in the village of Tamiai, Kerinci regency is quite high. The causes of the conflicts are also varied, ranging from local elections, village sentiments, claims for the ownership of ulayat lands. The last conflict, ulayat lands, has been occurring for more than two years, which reached its critical period in March 2018 when 72 motorcycles were burned and several people injured and hospitalized. The conflict was triggered by unsatisfactory decision made by two parties, locals and sttlers, in overcoming the problem of ownership claim upon ulayat lands which has been used for years by settlers. In this case the costumary institution was unable to provide a win-win solution for both parties. Throughout this paper, we will show how the local government should take more initiative for conducting dialogue among both parties. A crucial role of the local government in replacing the position of costumary institution in overcoming the conflict should be a good lesson learned for other similar cases. Tingkat konflik antar warga, khususnya antara pendatang dan warga lokaldi Kabupaten Kerinci bisa dikatakan cukup tinggi. Penyebab terjadinya konflik tersebut juga bermacam-macam, seperti: konflik pemilu, konflik perkelahian antar desa serta konflik perebutan tanah ulayat. Konflik tanah ulayat sendiri sudah berlangsung selama kurang lebih 2 tahun, dengan puncak konflik berupa perebutan tanah ulayat yang teerjadi pada bulan Maret 2018, yaitu terjadinya bentrokan luar biasa antar kedua belah pihak mengakibatkan terjadinya pembakaran kendaraan roda dua sebanyak 72 unit dan korban luka yang terkena senjata tajam maupun lemparan batu. Penyebab terjadinya konflik karena ketidakpuasan kedua belah pihak terhadap penyelesaian masalah yang terjadi. Konflik terjadi karena ketidakmampuan pihak lembaga adat serta adanya ego dari masing-masing kelompok yang tinggi dalam menyelesaian permasalahan yang terjadi. Sampai saat ini berbagai cara sudah dilakukan, namun tidak ada jalan keluar atau solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Dalam hal ini, penyelesaian melalui mediasi Pemerintah Daerah Kabupaten Kerinci perlu untuk dilakukan dengan tujuan agar konflik ini benar-benar selesai tanpa ada kerugian bagi pihak yang berkonflik.
FENOMENA BUTCHI DAN DAMPAK SOSIALNYA : STUDI KASUS PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG Gustiva Yelviani; Fatmariza Fatmariza; Susi Fitria Dewi
Journal of Civic Education Vol 2 No 1 (2019): Journal of Civic Education
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.701 KB) | DOI: 10.24036/jce.v2i1.99

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena butchi dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat Koto Tangah, Kota Padang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan mewawancarai 7 orang butchi yang dipilih secara purposive, dengan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 5 faktor penyebab diantaranya tomboy dari kecil, patah hati, skurangnya perhatian keluarga atau broken home, pengaruh lingkungan, dan pengaruh media sosial. Serta dampak sosial yang ditemukan dari butchi adanya perlakuan kurang adil seperti dikucilkan dan dihina. Selain itu masyarakat juga merasa terganggu karena masyarakat merasa bahwa didaerahnya tidak lagi menjalankan nilai aturan norma dan agama.Adanya ketakutan akan mempengaruhi generasi penerus. Namun tidak disebagian orang seperti teman sebaya yang merasa itu fenomena biasa. Menyikapi hal tersebut upaya yang telah dilakukan pemerintah beserta masyarakat melalui Satpol PP berdasarkan perda 11 tahun 2005 mengenai pemberantasan penyakit masayarakat, karena Pemda belum memiliki Perda kusus tentang LGBT. Dapat disimpulkan kurangnya perhatian dan peran keluarga dapat mempengaruhi perilaku seseorang untuk menjadi lesbian/ butchi
UPAYA KPU KOTA SOLOK MENJADIKAN RUMAH PINTAR PEMILU SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN POLITIK Mutia Eka Masputri; Al Rafni; Susi Fitria Dewi
Journal of Civic Education Vol 2 No 1 (2019): Journal of Civic Education
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.036 KB) | DOI: 10.24036/jce.v2i1.109

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya KPU dalam menjadikan rumah pintar pemilu sebagai sarana pendidikan politik dan menggabarkan kendala yang dihadapi KPU Kota solok dalam menjadikan rumah pintar pemilu sebagai sarana pendidikan politik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi, wawancara dan dan dokuentasi. Informan penelitian ini ada tiga orang yang terdiri dari satu komisioner KPU yang menjabat dalam divisi Sumber Daya Masyarakat dan partisipasi masyarakat. satu kepala subbagian teknik dan hubungan masyarakat. satu devisi teknis, teknik analisis yang di gunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi datauji keabsahan data yang di gunakan yaitu trianggulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian upaya KPU kota solok menjadikan rumah pintar pemilu sebagai sarana pendidikan politik adalah 1. Melakukan sosialisasi melalui radio, selebaran-selebaran tentang rumah pintar pemilu kepada masyarakat.2. Melakukan kunjungan (visit) kesekolah-sekolah untuk mensosialisasikan pemilu.3. Mengundang RT dan RW untuk melakukan sosialisasi mengenai tahapan pelaksanaan pemilu 2019. 4. Melakukan kursus kepemiluan guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu 2019. 5. Melakukan kerjasama dengan fakultas hukum UMMY solok sehingga mahasiswa dapat belajar banyak dan melakukan penelitian atau studi tentang kepemiluan. 6. Melibatkan guru ppkn dalam pemebelajaran pkn itu sendiri diman pada sd di pra pemilih itu orang sudah berkunjung ke rumah pintar pemilu. Serta kendalanya mulai dari segi dana, SDM, dan sarana dan prasarana.
Strategi Penyelesaian Konflik Irigasi di Kabupaten Tanah Datar (Studi Masyarakat Petani Nagari Pangian) Sri Rahayu; Susi Fitria Dewi; Henni Muchtar
Journal of Civic Education Vol 2 No 2 (2019): Journal of Civic Education
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.076 KB) | DOI: 10.24036/jce.v2i3.159

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkapan strategi penyelesain konflik antara masyarakat petani dengan perusahaan pelaksana proyek Daerah Irigasi Batang Sinamar yaitu perusahaan PT. Waskita Karya Basuki Brahmanta Putra Join Operation terkait dampak pembangunan proyek Daerah Irigasi Batang Sinamar di Nagari Pangian Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari, masyarakat, pihak perusahaan, koordinator masyarakat, wali jorong Koto Gadang, wali nagari Pangian, camat Lintau Buo, WALHI Sumatera Barat, ketua PBHI Sumatera Barat, pemuda Pangian, tokoh masyarakat, Kerapatan Adat Nagari Pangian, dan perwakilan suku Nagari Pangian. Data terdiri data primer dan data sekunder. Data primer terkait dengan strategi penyelesain konflik dan data sekunder terkait dengan dokumen-dokumen pendukung yang berkaitan dengan objek kajian, selanjutnya dianalis secara kualitatif dengan tahapan reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam penyelesain konflik ini strategi yang digunakan adalah Non-Litigasi, dimana kedua pihak berkompromi untuk menyelesaikankan konflik ini sehingga ditemukan sebuah kesepakatan untuk dapat memenuhi setiap kebutuhan dan kepentingan kedua belah pihak yang berkonflik.
Partisipasi Mahasiswa Dalam Berorganisasi Di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang Rizka Morina; Susi Fitria Dewi
Journal of Civic Education Vol 1 No 2 (2018): Journal of Civic Education
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.813 KB) | DOI: 10.24036/jce.v1i2.184

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena rendahnya partisipasi mahasiswa dalam mengikuti organisasi di tingkat fakultas. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk-bentuk partisipasi, respon keterlibatan mahasiswa serta upaya meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam berorganisasi di Fakultas Ilmu Sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan deskriptif dengan informan penelitan terdiri dari Wakil Dekan III FIS UNP, Pembina organisasi mahasiswa, ketua BPM, Gubernur BEM, Ketua HMJ ISP, ketua HMJ Sosiologi, Ketua HMJ IAN, Ketua HMJ Sejarah, Ketua HMJ Geografi, Ketua HMJ Pendikais, dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial. Metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian berdasarkan teori partisipasi dari segi bentuk ditemukan bahwa terdampak tiga bentuk partisipasi yaitu tenaga, pikiran dan materi, sedangkan respon keterlibatan mahasiswa dalam berorganisasi di Fakultas Ilmu Sosial adalah adanya kompetensi dalam diri mahasiswa, menambah pengalaman dalam organisasi, eksistensi diri, mengisi waktu luang dan memperluas jejaring pergaulan, serta adanya upaya dalam meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam berorganisai di Fakultas Ilmu Sosial. Partisipasi mahasiswa dalam berorganisasi belum optimal sehingga diharapkan adanya pembaharuan dalam organisasi dan harus saling berkerjasama antar organisasi mahasiswa.
Prasangka Terhadap Etnis Tionghoa di Pariaman Putri Novita Sari; Susi Fitria Dewi
Journal of Civic Education Vol 3 No 2 (2020): Journal of Civic Education
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.695 KB) | DOI: 10.24036/jce.v3i2.186

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bentuk prasangka dan sebab prasangka masyarakat Pariaman terhadap enis Tionghoa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif historis dengan informan 15 saksi hidup masa etnis Tionghoa di Pariaman yang dipilih secara purposive sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan wawancara dan studi kepustakaan dengan langkah-langkah pengelolahan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan ada tiga bentuk prasangka masyarakat Pariaman adalah stereotip terhadap etnis Tionghoa sebagai pengkhianat bangsa, stereotip sebagai etnis yang culas, pelit dan tamak dalam perdagangan (ekonomi). Sedangkan penyebab prasangka masyarakat Pariaman terhadap etnis Tionghoa diantaranya pengkhianatan pada kependudukan Jepang, persaingan ekonomi dan perbedaan agama serta sosialkulturnya. Apabila seseorang memiliki prasangka terhadap suku, etnis dan agama tertentu maka tidak akan tercipta komunikasi lintas budaya yang efektif. Mengatasi hal tersebut beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh suatu masyarakat untuk meminimalisir prasangka terhadap kelompok masyarakat yang berbeda suku, etnik dan agama adalah dengan tidak menilai seseorang berdasarkan prasangka yang dimilkinya, menciptakan komunikasi antar budaya yang efektif dan keterbukaan dalam menerima perbedaan.