Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pelatihan komunikasi efektif kepada petugas dapat menurunkan keluhan tambahan biaya naik kelas rawat inap pada pasien BPJS/JKN (Studi kasus di RS.X Malang) Erwanto, Erwanto; Koeswo, Mulyatim
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.949 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v3i1.79

Abstract

RS. X (Islamic Hospital) Malang has been cooperating with BPJS Kesehatan (National Health Care Security)  since 2014. During the period of January to September 2017 there are 100-110 complaints from patients regarding the additional cost of BPJS who are upgrading classes. One of the reason is the lack of understanding of patients toward information provided by officers of IDP inpatient room. The objective of this study was to determine the difference before and after the training of effective communication of patients’ complaints. Research with fake experimental methods by comparing before and after training of IDP inpatient room officers. The number of respondents was total number of BPJS inpatients who were upgrading class in a month, in September as many as 24 respondents and in October was 61 respondents. Samples were taken purposively, and data were collected through questionnaires administered to patients underwent hospitalization during the periods of September and October 2017, as well as communication observations toward officers. Data analysis was descriptive of the difference of officers’ effective communication indicator and patient complaint between before and after training. The results of the research showed that there were differences in patient complaints regarding the additional cost of upgrading, from 46% before training to 5% after the training. The conclusion of the research was the effective communication of the officer might decreased BPJS Kesehatan patients’ complaints regarding the additional cost of upgrading the treatment class.
Pengaruh Loyalitas terhadap Komitmen dan Keinginan Bertahan Berobat pada Pasien Rawat Jalan Fitriasari, Nikma; Rohman, Fatchur; Koeswo, Mulyatim
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 4 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.076 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.04.14

Abstract

Keberlanjutan pelayanan pada rawat jalan menjadi aspek penting untuk keberhasilan program pengobatan pasien. Rumah sakit perlu mengembangkan strategi untuk meningkatkan kepatuhan berobat kembali yang dicerminkan dengan loyalitas dan keinginan bertahan.   Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh loyalitas pasien terhadap komitmen dan  keinginan bertahan berobat di pelayanan rawat jalan RSI Gondanglegi.  Penelitian menggunakan desain kuantitatif cross sectional dengan membagikan kuesioner selama dua  minggu pada bulan Januari dan Februari 2016.  Pengambilan sampel melalui metode consecutive sampling pada 255 pasien.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang berkunjung di pelayanan rawat jalan RSI Gondanglegi memiliki loyalitas yang tinggi, dan memiliki komitmen untuk tetap bertahan berobat saat mereka berpindah kepesertaan menjadi peserta BPJS. Loyalitas dan komitmen membentuk keinginan bertahan dengan faktor komitmen normatif sebagai indikator yang palin akurat. Rumah sakit perlu membangun strategi mengelola switching barrier dan rasa memiliki untuk meningkatkan keinginan bertahan.
Kepuasan Kerja Mempengaruhi Kinerja Pelayanan Operasi Elektif Sujianto, Sujianto; Koeswo, Mulyatim; Utami, Endah Woro
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.686 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.01.23

Abstract

Kinerja pelayanan operasi elektif merupakan kontributor penting dalam kinerja dan keuangan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja petugas kamar operasi dengan kinerja pelayanan operasi elektif di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional dengan uji regresi linierpada 30 petugas kamar operasi di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner kepuasan kerja dan kinerja pelayanan operasi elektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara kepuasan kerja terhadap kinerja tunggu pelayanan operasi elektif, sedangkan jenis kelamin, status kepegawaian dan pendidikan tidak menunjukkan hubungan bermakna. Kepuasan yang kurang ada pada perbedaan tarip pelayanan operatif menyebabkan memanjangnya waktu tunggu pelayanan operasi elektif. Kajian dan revisi besaran tarip dan jasa pelayanan dapat menjadi pilihan solusi.Kata Kunci: Kepuasan kerja, kinerja operasi elektif
Faktor Penyebab Kurangnya Kinerja Surveilans Infeksi Nosokomial di RSUD Dr. Iskak Tulungagung Lelonowati, Dewi; Koeswo, Mulyatim; Rochmad, Kasil
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.02.13

Abstract

Surveilans infeksi nosokomial merupakan salah satu kegiatan dalam program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di rumah sakit.  Pada studi pendahuluan menunjukkan kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial di RSUD Dr. Iskak Tulungagung (minimal 1 parameter) jauh lebih rendah dari Standar Pelayanan Minimal (SPM), meskipun sudah tersedia Tim PPI yang terlatih.  Hal ini mengindikasikan kinerja surveilans infeksi nosokomial belum berjalan dengan baik.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis dan menentukan solusi dari faktor penyebab kurangnya kinerja surveilans infeksi nosokomial di RSUD Dr. Iskak Tulungagung. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mempelajari dokumen-dokumen, wawancara terstruktur dan observasi dengan checklist.  Pencarian akar masalah dilakukan dengan melakukan Focus Group Discussion dengan peserta 19 perawat Infection Prevention Control Nurse (IPCN) dan Infection Prevention Control Link Nurse (IPCLN).  Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar komponen surveilans infeksi nosokomial belum dijalankan dengan benar sesuai Petunjuk Teknis Surveilans dari Kemenkes tahun 2010. Hal tersebut disebabkan belum adanya kebijakan untuk sosialisasi program kepada Tim PPI, kurangnya dukungan manajemen terhadap program dan sarana penunjang, serta belum adanya fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan program surveilans infeksi nosokomial. Kesimpulan hasil tapisan pilihan solusi terbaik dengan metode Nominal Group Technique (NGT) dan metode CARL adalah pengadaan program pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan kepada Tim PPI untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap demi menunjang keberhasilan program surveilans infeksi nosokomial di rumah sakit.Kata Kunci:  Pendidikan dan pelatihan, surveilans infeksi nosokomial, Tim PPI
Perbedaan Persepsi Sehat-sakit Pasien Menjadi Alasan Utama Kejadian Pulang Paksa Nofiyanto, Eko; Koeswo, Mulyatim; Utami, Endah Woro
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.557 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.01.35

Abstract

Pulang paksa merupakan salah satu indikator kurangnya mutu pelayanan kesehatan karena dapat mempengaruhi kesembuhan, dan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kejadian pulang paksa di ruang Dahlia II RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar. Penelitian dilakukan dengan metode survei pada 30 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan pertanyaan terbuka dan tertutup. Hasil penelitian menunjukkan 46,67% pasien setuju bahwa persepsi sehat-sakit menjadi alasan utama kejadian pulang paksa dan bukan mutu maupun keterjangkauan biaya.Kata Kunci: Kejadian pulang paksa, persepsi sehat-sakit, rawat inap
Faktor yang Mempengaruhi Waktu Tunggu Pelayanan Kesehatan kaitannya dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Klinik penyakit dalam RSUD Dr. Iskak Tulungagung Torry, Torry; Koeswo, Mulyatim; Sujianto, Sujianto
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.03.3

Abstract

Waktu tunggu pelayanan pasien merupakan salah satu indikator kepuasaan pasien dan mutu pelayanan rumah sakit. Laporan capaian kinerja tahun 2014 pada RSUD Dr. Iskak Tulungagung menyebutkan bahwa rata-rata waktu tunggu pelayanan pasien rawat jalan adalah 70 menit, yang melebihi standar pelayanan minimal (SPM) nasional adalah 60 menit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan kesehatan kaitannya dengan kepuasan pasien rawat jalan dengan menggunakan desain penelitian analisis deskriptif. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu Time and Motion Study dan Survei. Total sampel pada penelitian ini adalah 101 responden yang terdiri dari 101 pasien rawat jalan di Klinik penyakit dalam RSUD Dr. Iskak Tulungagung. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan kuesioner. Data menunjukkan bahwa total rata-rata waktu tunggu pelayanan rawat jalan penyakit dalam adalah 157,13 menit. Waktu tunggu terpanjang adalah rata-rata rentang waktu tunggu pasien yang telah mendapatkan pelayanan paramedis serta akan dilayani oleh dokter, yaitu 120,07 menit. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa kepuasan pasien dipengaruhi oleh waktu tunggu yang sebenarnya dirasakan pasien, dan kecepatan pelayanan yang diterima pasien (P<0,05). Kesimpulannya, faktor utama yang memperpanjang waktu tunggu pelayanan dan menurunkan kepuasan pasien, adalah kurang optimalnya jadwal dokter bertugas.Kata Kunci: Kepuasan pasien, waktu tunggu pelayanan rawat jalan 
Faktor Determinan Kepatuhan Pelaksanaan Hand Hygiene pada Perawat IGD RSUD dr. Iskak Tulungagung Pratama, Bramantya Surya; Koeswo, Mulyatim; Rokhmad, Kasil
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.02.14

Abstract

Hospital-acquired infections (HAI) adalah infeksi yang terjadi pada pelayanan kesehatan selama menjalani  prosedur perawatan dan tindakan medis. HAI menyebabkan pemanjangan lama rawat inap, sehingga merugikan pasien dan meningkatkan biaya perawatan. Cara paling efektif untuk membatasi penyebaran dari HAI adalah melaksanakan hand hygiene (HH) sesuai aturan. Hasil studi pendahuluan di IGD RSUD Dr. Iskak Tulungagung ditemukan bahwakepatuhan hand hygiene perawat IGD hanya sebesar 30%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan hand hygiene perawat IGD dan mencari solusi untuk meningkatkan tingkat kepatuhannya. Hasil penelitian menunjukkan rerata kepatuhan HH pada perawat sebesar 36% dengan kepatuhan tertinggi pada sebelum tindakan aseptis (50%) dan terendah pada setelah menyentuh sekitar pasien (20%) bahwa faktor-faktor yang paling mempengaruhi kepatuhan hand hygiene perawat IGD adalah pengetahuan, fasilitas dan pengingat/role model. Solusi yang disepakati untuk meningkatkan kepatuhan adalah meningkatkan pengetahuan dengan cara memberi pembuktian efektifitas hand hygiene dalam mengurangi jumlah bakteri di tangan melalui pemeriksaan agar gel. Diharapkan agar solusi yang dipilih ditunjang dengan peningkatan fasilitas dan pelaksanaan sistem pengingat melalui poster atau role model dapat meningkatkan kepatuhan hand hygiene dapat meningkat secara optimal.Kata Kunci: Hand hygiene, kepatuhan, role model
Perilaku Komunikasi Petugas Berhubungan dengan Persepsi Sehat-Sakit Pasien Rawat Inap Nofiyanto, Eko; Andarini, Sri; Koeswo, Mulyatim
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 4 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.178 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.04.17

Abstract

Kegagalan proses komunikasi menyebabkan ketidakpuasan,kurangnya pemahaman pasien pada penyakit, memicu keinginan menghentikan pengobatan dan melakukan pulang paksa. Pada studi pendahuluan didapatkan sebanyak 46,67% pasien pada tempat studi melakukan pulang paksa yang disebabkan persepsi sehat-sakit. Penelitian bertujuan untuk mengkaji perilaku komunikasi petugas rawat inap, mengkaji persepsi sehat-sakit pasien rawat inap dan mengetahui hubungan antara perilaku komunikasi petugas dari sudut pandang pasien dengan persepsi sehat-sakit pasien rawat inap pada RSUD X. Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan skala Likert dan data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mempunyai tingkat pendidikan dan status social ekonomi rendah dan berada pada usia produktif. Sebagian besar responden memiliki persepsi sehat-sakit kategori sedang dan memberikan penilaian perilaku komunikasi petugas pada kategori baik. Hasil uji analisis menunjukkan perilaku komunikasi petugas berhubungan dengan persepsi sehat sakit.Faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap persepsi sehat-sakit adalah karakteristik pasien.Kata Kunci: Komunikasi petugas, pasien, persepsi sehat-sakit