Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PROSES PENGGARAMAN TRADISIONAL TERHADAP RASIO KEKERASAN DAN KEMASIRAN TELUR ASIN Azzahra Aulia Hanifah; Hardiyanti Amalia; Mira Nurhayani; Indah Hartati; Bella Paramaeshela
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.649 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh konsentrasi garam terhadap rasio kekerasan dan kemasiran kuning telur pada proses pembuatan telur asin. Proses pengasinan dilakukan dengan variasi kadar garam yakni 20%, 40%, dan 60%. Pengasinan dilakukan selama 10-17 hari. Sampel hasil pengasinan dianalisa rasio kekerasan dan kemasiran. Hasil penelitian menunjukkan rasio kekerasan berkisar dari 81%-95% sedangkan persentase kemasiran berkisar dari 51%-90% sampai akhir proses pengasinan. Rasio kekerasan untuk ketiga konsentrasi garam meningkat dengan signifikan. Persentase kemasiran pada telur yang diasinkan dengan konsentrasi garam 60% muncul lebih cepat dibanding konsentrasi 40% dan 20%.Kata kunci: kemasiran, rasio kekerasan, telur asin
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GONDORUKEM-TERPENTIN MENGGUNAKAN METODE FENTON (Fe2+/H2O2) UNTUK MENDEGRADASI COD Bella Paramaeshela; Suwardiyono Suwardiyono; Indah Hartati
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v4i2.3021

Abstract

Perhutani Pine Chemical Industry (PPCI) adalah suatu industri kimia milik perhutani yang mengolah bahan baku berupa getah pinus menjadi produk gondorukem (gum rosin), terpentin dan produk derivatifnya. Industri tersebut menghasilkan limbah cair yang memiliki kandungan konsentrasi COD tinggi sebesar 3248 ppm. Salah satu metode pengolahan limbah yang dapat digunakan yaitu proses fenton. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses fenton terhadap pengaruh suhu, waktu kontak, dan konsentrasi Fe2+.Proses inidilakukan pada suhu 30 oC, 35 oC, 45 oC, 55 oC, waktu kontak 60, 120, 180, 240 menit, dan konsentrasi Fe2+ pada 129,92; 162,4; 216,5;324,8; 649,6 mg/L. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penurunan nilai COD tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan bertambahnya suhu proses, waktu reaksi tidak menunjukkan penurunan COD yang semakin besar dengan bertambahnya waktu kontak serta penambahan konsentrasi Fe2+tidak menunjukkan pengaruh positif terhadap penurunan COD. Hasil penelitian ini mendapatkan kondisi optimum pada suhu 30 oC, waktu kontak 60 menit dan konsentrasi Fe2+ sebanyak 129,92 mg/L, yang mampu menurunkan nilai COD menjadi 480 ppm dengan efisiensi penurunan COD sebesar 85,2%. Kata kunci: Chemical Oxygen Demand (COD), fenton, gondorukem