Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Analisa Traksi Untuk Kendaraan Truk Angkutan Barang Jalur Denpasar-Gilimanuk IGAK Chatur Adhi; AAIA Sri Komaladewi; IKetut Adi Atmika; IGAK Suriadi
Dinamika Teknik Mesin Vol 2, No 2 (2012): Dinamika Teknik Mesin
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.576 KB)

Abstract

Road condition and plain all of the line traffic  Denpasar- Gilimanuk have many slope upward. Beside of many slope upward declivity and long slope upward have many variation too. We must give many attention for that condition in design minimum power engine to vehicle truck,beside the other factors like wind velocity , kind of asphalt , curves ,etc.            The purpose of this research to recite road condition (slope upward , wind velocity ,density) all of the line traffic Denpasar – Gilimanuk,and then will be count minimum traction need of vehicle truck that across that road.            From this research result obtained that the needed traction to overcome all resistance especially slope upward resistance are 6000 N and the estimate needed power about 220 hp from characteristic power torsi.
MESIN BRIKET SAMPAH ORGANIK SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ENERGI BIOMASSA MENUJU LINGKUNGAN BERSIH: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT S.B.T. Kandou; J.N. Hutapea; I.G.N.A.A.M. Putra; I.G.N.W. Gunawan; A.F. Ndabung; A.A.I.A.S. Komaladewi
Buletin Udayana Mengabdi Vol 20 No 4 (2021): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.912 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2021.v20.i04.p15

Abstract

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R Werdhi Guna, Kabupaten Klungkung menghasilkan kuantitas sampah padat 1 ton per hari yang pengolahannya masih dilakukan melalui pembakaran. Hal tersebut menimbulkan asap yang berbahaya terhadap lingkungan sekitar. Merujuk pada hal tersebut, pemberdayaan masyarakat ini diadakan untuk mengedukasi Mitra dalam mengolah sampah organik menjadi briket sebagai sumber energi. Program pemberdayaan dilakukan dalam enam tahapan, yaitu: pelatihan kesehatan, keselamatan & keamanan kerja (K3) dan pemilahan sampah, pelatihan peuyeumisasi, pelatihan pencacahan sampah, pelatihan standardisasi sampah, pelatihan pembriketan sampah, dan pelatihan pengaplikasian briket pada kompor tradisional. Pre-test dan post-test dijadikan sebagai tolak ukur penguasaan teori pengolahan sampah, sedangkan penguasaan teknik secara fisik dibuktikan melalui produksi briket sampah organik yang dihasilkan melalui mesin briket. Hasil yang didapatkan adalah peningkatan nilai tes sebesar 70,5% dan produksi briket sebesar 150 kg dengan nilai kalor 4054,86 kal/gr.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN POTENSI DESA DI BIDANG PERTANIAN, PETERNAKAN DAN HOME INDUSTRY MENUJU DAERAH WISATA MANDIRI I.P.A. Astawa; I.K.A. Atmika; I.A.A.A.S. Komaladewi
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 2 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.387 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i02.p01

Abstract

Desa Batur Tengah termasuk dalam wilayah Kecamatan Kintaman dengan jumlah penduduk kurang lebih 4250 jiwa atau 850 kepala keluarga (KK). Desa ini terdiri dari 8 banjar/dusun. Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah dari sektor pertanian, dan beberapa bergerak di sektor agrobisnis. Lahan pertanian dan perkebunan mereka banyak ditanami padi, jeruk dan kopi dimana tersebar sepanjang wilayah/daerah di Desa Batur Tengah. Potensi yang masih perlu digali yakni bidang perkebunan jeruk dan home industri. Selain itu, perkebunan jeruk yang tersebar hampir di seluruh wilayah desa Batur Tengah hanya difokuskan sebagai sumber produksi buah, nantinya diharapkan dapat dikembangkan menjadi objek wisata buah seperti kebanyakan tempat agrowisata lainnya. Kegiatan KKN PPM di Desa Batur Tengah bertujuan memberdayakan masyarakat dalam menggali potensi alam dan SDM yang dimiliki: 1)Pemberdayaan dan meningkatkan pengetahuan industri kecil bagaimana meningkatkan produktifitas dan diversifikasi produk, 2)Pemberdayaan dan meningkatkan pengetahuan anggota kelompok ternak tentang kemungkinan pemanfaatan jerami padi sebagai sumber pakan ternak sapi, 3)Pemberdayaan kelompok peternak melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengenai cara pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak sapi dan proses pemanfaatannya sebagai biogas, 4)Memberikan pengetahuan dan ketrampilan pengelolaan lahan dan pemasaran hasil produksi terutama produksi jeruk menuju kearah agrowisata. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi tiga tahapan. Tahapan pertama adalah persiapan dan pembekalan, tahap kedua implementasi/pelaksanaan kegiatan di lapangan, dan tahap ketiga evaluasi dan monitoring untuk koreksi dan penyempurnaan keberlanjutan program. Tahap persiapan dimulai audensi dengan aparat desa dan tokoh masyarakat untuk menentukan skala prioritas kegiatan berdasarkan kondisi dan potensi yang ada di masyarakat. Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan penyuluhan maupun praktek di lapangan, maupun pendampingan oleh mahasiswa peserta KKN selama di lapangan. Sedangkan tahap ketiga adalah evaluasi dan monitoring dilakukan oleh tim pelaksana/dosen pembimbing lapangan dan koordinator KKN untuk melihat dampak dan keberlanjutan program yang sudah dilaksanakan.
PELATIHAN TEKNIK ELEKTROPLATING NIKEL BAGI INDUSTRI KERAJINAN KUNINGAN DI DESA KAMASAN KABUPATEN KLUNGKUNG T. G. Tirta Nindhia; I W. Surata; I K. Adi Atmika; D.N.K. Putra Negara; A.A.I.A. Sri Komaladewi; I M. Sucipta
Buletin Udayana Mengabdi Vol 12 No 2 (2013): Volume 12 No.2 – September 2013
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.492 KB)

Abstract

The Village of Kamasan at Klungkung in the Province of Bali is recognized as a centre of metal handicrafts,especially the handicraft made from brass. Many home industries for the brass handicraft are established in thisvillage. Recently due to Rapid progress of Tourism in Bali, The brass handicraft in Kamasan are growing wellbecause the demand for the souvenir. However some problem arise such as limited of variation, and surface qualityof the brass handicraft that tend to become blurred or dull due to the process of oxidation. This condition makethe brass handicrafts become not so interest as silver handicrafts that can shine for quite long time. To overcomethis problem it is needed to coating the surface of the brass handicrafts so that there will be no contact withoxygen. The coating will be more benefit if able to exhibit more interesting appearance, as what nickel coatingcan affect the appearance of the surface to become like silver but more clear. Equipment for nickel elektroplatingwas designed for this purpose and donated for this purpose. The unique of the equipment that was donated weresmall in size therefore only low electric power is needed, only 1 liter electrolyte was used and can be use manytime. The positive result is obtained for this activity where all participants able to operate the elektroplatingprocess with excellent result.
PENERAPAN SISTEM SPRAY SEMI OTOMATIS PADA INDUSTRI KECIL BUDIDAYA JAMUR TIRAM I. N. Aribudiman; I. K. Adi Atmika; A. A. I. A. Sri Komaladewi
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 2 (2016): Jurnal Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ayu Suta mushrom group is a business group of farmers mushroom located in the village of Batubulan-Gianyar. Mushroom production is still only oyster mushroom, yields a simple packed with simple plastic bag.This business group has problems related to the efficiency and productivity which these problems are causedby the system is still conventional sterilization with small capacity and lack of system or mechanizationmaintaining the temperature and humidity incubation chamber messelium in conditions suitable for oystermushrooms. Then the human resources with an educational background which is still low. Objectives andoutcomes of the activities designed are: 1) generate system or mechanization of the process of regulating thetemperature and humidity of the room enlargement messelium, which is equipped with a spray of water orfog semi automatic, 2) provide knowledge about management, safety and product quality control in relationthe application of the system or mechanization. Settlement system problems or methods offered in thisprogram is to replace the equipment by designing the system or spray semi-automatic mechanization is alsoequipped with indicators of temperature and humidity. After designing mechanization water sprayer, thenbegan prepared materials and tools, and the first activity was implemented in partner dated August 27 2015,oyster mushroom cultivation place Ayu Suta in Batubulan Gianyar-Bali. Activities started with help clean
PELATIHAN TEKNIK PEMBUATAN BUBUR KERTAS (PULP) DARI LIMBAH KORAN BEKAS BAGI SENIMAN DAN PENGRAJIN OGOH-OGOH DI DESA MELINGGIH, PAYANGAN, GIANYAR T.G.T. Nindhia; I. W. Surata; I. K. A. Atmika; D. N. K. P. Negara; A. A. I. A. S. Komaladewi; M Sucipta; I. N. Suarnadwipa
Buletin Udayana Mengabdi Vol 13 No 2 (2014): Vol 13, No. 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1390.269 KB)

Abstract

The region of Melinggih in the sub district of Payangan, located at Gianyar regency in the province of Bali is supporting area for the tourist destination of Ubud and Sukawati. In this area, there are residing talented artist of fine arts, sculptor, dance and so called artist for ogoh-ogoh . Ogoh-ogoh is a local name for a created figure which will be carried together by group of peoples in celebration of Balinese new years. The creation method of ogoh-ogoh improve from time to time which is the important things is to obtain the good result and light to carry on. Recently the ogoh-ogoh is created by using styrofoam shaped by using knife. The price of styrofoam are expensive, easily broken, and easily burn therefore the ogoh-ogoh maker then explore how to make ogoh-ogoh by using pulp from paper or used newspaper. To support this challenge, the activity of training in making pulp from waste paper or used newspaper was conductedKeywords: Pulp, paper, ogoh-ogoh and training.
MENINGKATKAN PRODUKSI KACANG ASIN DENGAN MESIN SANGRAI SEMI OTOMATIS IK ADI ATMIKA; AA ISTRI AGUNG SRI KOMALA DEWI; TG TIRTHA NINDHIA
Buletin Udayana Mengabdi Vol 14 No 1 (2015): April 2015
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.202 KB)

Abstract

UD Mekar Sari and Bina Sejahtera group is facing a lot of problems to make their product, among others :1) Oven Processing use the rolling machine which is relative modestly with small capacity. 2)Packing productwhich is manually done l by hand and use the candle to gum the plastic packer. 3)Mixturing flavour is also stillmanual so that is less flatten. Planning and making two semi-automatically machine dry-frying in order to havemore amount and better results compared to the appliance use conventional machine. This was also giving theknowledge of appliance, working safety and operation of quality product. The Community service started fromtechnical scheme and appliance making machine, then activity in field executed at 09 November 2013 for therecognition of appliance demonstration and also working safety recognition. This activity was conducted in desaBaluk, kabupaten Jembrana attended by 16 competitive people from various participants, among others : groupmember of Bina Sejahtera, team of community service, students of Mechanical Enginering Departement ofUniversity Udayana, some members from local society. The same activity, moreover was done in UD Mekar Sarion 12 November 2013.Keywords: UD Mekar Sari, Bina Sejahtera group, oven processing, small capacity
INTEGRASI PERTANIAN DAN INDUSTRI KECIL DALAM PEMBERDAYAAN MASYRAKAT DI DESA BATUR TENGAH KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI I.P.A Astawa; A.A.I.A.S Komaladewi; I.K.A Atmika
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 2 (2016): Jurnal Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.631 KB)

Abstract

Desa Batur Tengah termasuk dalam wilayah Kecamatan Kintaman dengan jumlah penduduk kurang lebih4250 jiwa atau 850 kepala keluarga (KK). Desa ini terdiri dari 8 banjar/dusun. Mata pencaharian sebagianbesar penduduk adalah dari sektor pertanian, dan beberapa bergerak di sektor agrobisnis. Lahan pertanian danperkebunan mereka banyak ditanami padi, jeruk dan kopi dimana tersebar sepanjang wilayah/daerah di DesaBatur Tengah. Potensi yang masih perlu digali yakni bidang perkebunan jeruk dan home industri. Selain itu,perkebunan jeruk yang tersebar hampir di seluruh wilayah desa Batur Tengah hanya difokuskan sebagaisumber produksi buah, nantinya diharapkan dapat dikembangkan menjadi objek wisata buah sepertikebanyakan tempat agrowisata lainnya. Kegiatan KKN PPM di Desa Batur Tengah bertujuanmemberdayakan masyarakat dalam menggali potensi alam dan SDM yang dimiliki: 1)Pemberdayaan danmeningkatkan pengetahuan industri kecil bagaimana meningkatkan produktifitas dan diversifikasi produk,2)Pemberdayaan dan meningkatkan pengetahuan anggota kelompok ternak tentang kemungkinanpemanfaatan jerami padi sebagai sumber pakan ternak sapi, 3)Pemberdayaan kelompok peternak melaluipeningkatan pengetahuan dan keterampilan mengenai cara pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak sapidan proses pemanfaatannya sebagai biogas, 4)Memberikan pengetahuan dan ketrampilan pengelolaan lahandan pemasaran hasil produksi terutama produksi jeruk menuju kearah agrowisata. Pelaksanaan kegiatandibagi menjadi tiga tahapan. Tahapan pertama adalah persiapan dan pembekalan, tahap keduaimplementasi/pelaksanaan kegiatan di lapangan, dan tahap ketiga evaluasi dan monitoring untuk koreksi danpenyempurnaan keberlanjutan program. Tahap persiapan dimulai audensi dengan aparat desa dan tokohmasyarakat untuk menentukan skala prioritas kegiatan berdasarkan kondisi dan potensi yang ada dimasyarakat. Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan penyuluhan maupun praktek di lapangan, maupunpendampingan oleh mahasiswa peserta KKN selama di lapangan. Sedangkan tahap ketiga adalah evaluasidan monitoring dilakukan oleh tim pelaksana/dosen pembimbing lapangan dan koordinator KKN untukmelihat dampak dan keberlanjutan program yang sudah dilaksanakan.
Pemurnian Biogas Dari Gas Pengotor Hidrogen Sulfida (H2S) Dengan Memanfaatkan Limbah Geram Besi Proses Pembubutan Komang Metty Trisna Negara; Tjokorda Gde Tirta Nindhia; I Made Sucipta; I Ketut Adi Atmika; Dewa Ngakan Ketut Putra Negara; I Wayan Surata; A.A.I.A. Sri Komaladewi
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 5 No 1 (2012): Oktober 2012
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.493 KB)

Abstract

This research is intended to utilize waste steel chips from the process of turning (process in which lathemachine is used) for purification of biogas from the gas of hydrogen sulfide (H2S) contaminant to supportthe promotion of zero waste industrial and manufacturing process in the world. The waste of Iron chips iscollected and selected. Only long and spiral like of iron chips that are useful for this purpose. Since thechips having residual stress due to strain hardening during turning process, then the annealing processshould be done before compacting to form a billet.The thickness of the billet was 1 cm and 6 cm indiameter with weight 500 gram. The annealing proces was carried out by burning the iron chip until reachthe red color of fire. During the annealing process the iron inside the steel will react with oxygen to formiron oxide (Fe2O3) and if during oxidation there is a water vapor in the air then the iron bog ore Fe(OH)3 willbe formed. Both of Fe2O3 and Fe(OH)3 are very reactive to H2S and therefore able to eliminate the H2Scontaminant inside the Biogas. The billet is used as a filter and to be installed in the line of biogasdistribution. The result indicate that the the iron chips is potential to be utilized to reduce the H2Scontaminant in the biogas
Pengaruh Karbon Aktif Komposit Hibrida pada Absorpsi Air Permukaan Daniel Lihoudo Williams; I.D.G Ary Subagia; AAIA Sri Komaladewi
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.545 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i01.p09

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui unjuk kerja komposit hibrida dalam proses adsorpsi air permukaan. Komposit hibrida merupakan bahan yang terdiri dari morninga olifera (MO) dan activated carbon (AC) sebagai fillers, dan tepung lengket sebagai polimer yang diproduksi menggunakan cetakan penekanan panas (hot-press mold) pada temperatur 200°C. Komposisi filler dan polimer didasarkan pada rasio fraksi berat yaitu 40% filler dan 60% polimer. Kualitas absorpsi komposit hibrida dilakukan melalui proses perendaman dan turbidity test. Hasil pengujian perendaman benda kerja selama dua minggu adalah waktu paling optimal dari kenaikan massa komposit hibrida yang direndam pada air permukaan untuk masing-masing variasi hibrida. Peningkatan jumlah prosentase AC pada benda uji meningkatkan kekeruhan air karena adanya pelepasan unsur C pada air sesuai dengan test turbiditasnya. Kemudian, kandungan coliform dan E-coli pada air permukaan menurun disebabkan oleh meningkatnya prosentase MO pada benda uji. Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa hibridisasi filler MO dan AC memberikan dampak positif terhadap kualitas air permukaan.