Syamsul Komar
Universitas Sriwijaya

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATU KAPUR 33.400 TON/HARI PADA PENGOLAHAN DAN PENGANGKUTAN AREA DEPAN DI PT.SEMEN PADANG SUMATERA BARAT (PERSERO) Tbk Fauzie, Andy Aditya; Komar, Syamsul; Mukiat, Mukiat
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

P.T.Semen padang melakukan proses penambangan sendiri untuk memenuhi bahan baku batu kapur untuk keperluan pembuatan semen. PT. Semen Padang dalam waktu dekat akan membangun pabrik tambahan yaitu pabrik semen IndarungVI, untuk memenuhi kebutuhan batu kapur pada pabrik Indarung VI perlu dilakukan peningkatan produksi batu kapur khususnya di area depan karena Crusher II pada area depan telah ditingkatkan kapasitasnya dari 1.100 ton/jam menjadi 2.000 ton/jam sehingga area depan sangat berpotensi untuk ditingkatkan produksinya Agar peningkatan dapat terlaksana perlu diketahui produktivitas dari alat-alat yang berkaitan langsung dengan proses pengolahan dan pengangkutan di area depan meliputi pengamatan data cycle time alat muat dan alat angkut,data pengumpanan crusher serta besarnya target yang akan ditingkatkan. Dari perhitungan produktivitas yang didapatkan berdasarkan perhitungan beberapa parameter meliputi ketersediaan waktu mekanik alat, ketersediaan waktu standby alat, ketersediaan waktu efektif alat, kapasitas alat pengamatan cycle time dan data pengumpanan crusher didapat produksi batu kapur diarea depan pada bulan september 2013 sebesar 24.868,745 ton/hari. Berdasarkan data kebutuhan batu kapur pada tahun sebelumnya dapat diketahui kebutuhan batu kapur untuk memenuhi pabrik semen Indarung II,III,1V,V dan VI yang nantinya akan dibangun adalah 33.400 ton/tahun. Agar produksi batu kapur sebesar 24.868,745 ton/hari dapat meningkat menjadi sebesar 33.400 ton/hari perlu dilakukan upaya penambahan laju pengumpanan pada Crusher II yang disertai dengan peningkatan produktivitas Excavator ,Wheel Loader dan penambahan 3 unit Dump Truck berkapasitas 60 m3.Kata kunci : Produksi,Produktivitas, Peningkatan, Indarung VI
ESTIMASI TITIK IMPAS KADAR BIJIH TEMBAGA PER TON PRODUKSI PADA PENAMBANGAN BAWAH TANAH DI TAMBANG DOZ PT. FREEPORT INDONESIA - PAPUA Suebu, Frencky Achilles; Komar, Syamsul; Mukiat, Mukiat
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penentuan titik impas kadar bijih banyak digunakan untuk menuntun kegiatan perencanaan dan kegiatan operasi penambangan agar dapat lebih ekonomis.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi berapa besar kadar bijih tembaga minimum per ton produksi yang memberikan nilai setimbang (impas) berdasarkan kriteria serta pengembangan simulasi sederhana dengan menggunakan program komputer praktis melalui pendekatan cash flow. Tambang bawah tanah (TBT) DOZ sebagai tempat penelitian menggunakan metode block caving guna menambang cadangan bijih tembaga. Kapasitas produksi tertinggi dicapai pada tahun 2010 ( 80ktpd). Kapasitas produksi rata-rata adalah 45Ktpd dengan kadar tembaga 0,90%Cu dan emas 0,69 g/t Au. Rencana target produksi tahun 2013 adalah 26,83 juta ton bijih (73Ktpd) dengan kadar bijih tembaga 0,67%Cu dan emas 0,65g/t Au. Total biaya produksi DOZ yang di tergetkan adalah $120,21 juta dengan unit biaya operasi langsung $4,48/ton bijih.Kadar aktual bijih hasil sampling lapangan adalah 0,48%Cu dan emas 0,80g/t Au dengan besar cadangan 12,96 juta ton bijih. Berdasarkan kriteria asumsi, maka hasil perhitungan titik impas kadar adalah 0,43%Cu. Adapun hubungan antara biaya produksi terhadap titik impas kadar adalah kuat dengan koefisien korelasi r = 1; jadi berdasarkan data ini benar bahwa variabel biaya penambangan sangat mempengaruhi besar titik impas kadar, terbukti.Kata Kunci : Titik Impas, Kadar, Bijih, Block Caving
PERENCANAAN PENYEMENAN CASING 7 INCH DENGAN METODE DUAL STAGE CEMENTING PADA SUMUR NR-X LAPANGAN LIMAU DI PT.PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA AREA SUMBAGSEL, PRABUMULIH Sahbudin, Sahbudin; Komar, Syamsul; Amin, Muhammad
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lubang bor hasil pengeboran berarah yang memiliki kolom yang panjang pada formasi yang mempunyai litologi sebagai zona lost circulation alami dimana tekanan hirostatis fluida penyemenan lebih besar dari tekanan maksimum formasi memiliki potensi yang besar terjadinya lost circulation saat proses penyemenan. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah mengurangi tekanan hidrostatis fluida penyemenan dengan metode dual stage cementing. Penentuan metode penyemenan casing 7 inch pada trayek 8.5 inch ditentukan dengan cara melakukan interpretasi data master log, melakukan korelasi sumur dan membandingkan tekanan maksimum formasi dengan tekanan hirostatis fluida penyemenan, kemudian dilakukan perhitungan pada design penyemenan. Berdasarkan data master log diketahui bahwa litologi sumur didominasi oleh batuan shale, sandstone dan limestone. Tekanan maksimum formasi sebesar 3.642,6488 psi sedangkan tekanan hidrostatis fluida penyemenan sebesar 4.363,3186 psi, jika dilakukan penyemenan dengan cara normal maka formasi akan pecah sehingga penyemenan dilakukan dengan metode dual stage cementing dengan membagi penyemenan kedalam dua tahap yaitu stage 1 pada interval 821,75 –1.812,40 mMD selanjutnya Stage 2 pada interval 0 – 821,75 mMD. Dari hasil perhitungan pada design penyemenan didapat total fluida penyemenan yang dibutuhkan adalah 425,1396 bbl pada stage 1 dan 248,5022 bbl pada stage 2 yang terdiri dari semen slurry, displacement, spacer dan fresh water.Kata kunci : Pemboran, hidrostatis, formasi, Penyemenan, loss sirkulasi
KAJIAN TEKNIS PENINGKATAN KORELASI RENCANA CYCLE TIME ALAT ANGKUT DI PIT KWEST PT. KALTIM PRIMA COAL KALIMANTAN TIMUR Zailani, M. Ardy; Komar, Syamsul; Asyik, Makmur
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi jalan angkut menjadi hal penting dalam pencapaian target produksi overburden di Pit Kwest DepartemenHatari. Hal ini berkaitan dengan jalan angkut di Pit Kwest, yang berada pada lapisan batuan yang berumur relatifmuda. Sehingga menyebabkan jalan angkut kurang kompak dan sangat rentan mengalami kerusakan. Kondisi inimenyebabkan durasi cycle time aktual alat angkut lebih lama dari alokasi cycle time rencana sehingga berdampakpada produksi yang tidak optimal. Perhitungan alokasi cycle time rencana perusahaan untuk bulan Agustus di PitKwest adalah 17,03 menit, berdasarkan data dispatch diketahui cycle time aktual mencapai 23.06 menit. Sehinggatingkat korelasi terhadap cycle time aktual hanya sebesar 74%. Tingkat ketercapaian produksi aktual hanya sebesar79.69% atau sebesar 1.022.653,61 bcm dari target produksi 1.283.252 bcm overburden. Hal tersebut sebagai dampakdari kekurangan alokasi alat angkut yang disebabkan karena cycle time aktual yang lebih lama dari alokasi rencana,sehingga menyebabkan faktor keserasian alat gali muat dan alat angkut (match factor) turun dari rencana 0,85menjadi rata-rata 0,67. Dari metode perhitungan alokasi cycle time alat angkut dengan memperhitungkan variabelkondisi jalan angkut aktual Pit Kwest (Metode X), diperoleh alokasi cycle time alat angkut yang lebih mendekati cycletime aktual yaitu 23.73 menit. Tingkat korelasi sebesar 97.09%. Dengan menggunkan alokasi cycle time tersebut,berdasarkan perhitungan tingkat ketercapaian produksi bisa meningkat menjadi 103,41%.Kata kunci: Jalan angkut, Cycle time, Produksi.
KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN BERDASARKAN ANALISIS BLASTABILITY DAN DIGGING RATE ALAT GALI MUAT DI PIT MT-4 TAMBANG AIR LAYA PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN Ghadafi, Moamar Aprilian; Komar, Syamsul; Sudarmono, Djuki
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penentuan geometri peledakan dan powder factor harus memperhatikan karakteristik massa batuan dan kondisi geologi setempat agar dapat memperoleh fragmentasi produktif dimana persentase boulder kurang dari 15 % sehingga digging rate dan produktivitas alat gali muat dapat ditingkatkan. Percobaan geometri alternatif dilakukan untuk mengatasi masalah boulder yang dihasilkan. Rancangan geometri alternatif ditentukan dengan melakukan penelitian terhadap karakteristik massa batuan berdasarkan Lilly’s blastability index berupa rockmass description, joint plane spacing, joint plane orientation, specific gravity influence, dan hardness. Berdasarkan hasil pembobotan massa batuan yang akan diledakkan maka didapatkan nilai blastability index di lokasi penelitian sebesar 33,13 sehingga geometri peledakan yang baik untuk diterapkan untuk lubang bor 6,75 inci adalah burden sebesar 5,5 m, spasi 8,0 m, kedalaman lubang ledak 8,2 meter, subdrilling 0,3 m, tinggi jenjang 7,9 m, stemming 4,4 m, dan panjang kolom isian 3,8 m serta powder factor 0,20 kg/m3 sedangkan untuk lubang bor 7,875 inci adalah burden sebesar 6,5 m, spasi 9,0 m, kedalaman lubang ledak 8,3 m, subdrilling 0,3 m, tinggi jenjang 8,0 meter, stemming 4,6 m, dan panjang kolom isian 3,7 m serta powder factor 0,20 kg/m3, dimana dari kedua geometri usulan tersebut menghasilkan persentase boulder yang lebih kecil dibandingkan dengan geometri yang diterapkan saat ini.Kata kunci: geometri, peledakan, massa batuan, fragmentasi, digging rate
EVALUASI PRODUKSI ALAT ANGKUT JENIS HINO DUTRO FM 260 TI DAN HINO DUTRO FM 320 TI PADA PENGANGKUTAN BATUBARA DARI FRONT AREA PIT AIR TALANG SEGINIM KE STOCKPILE RUN OF MINE (ROM) AIR TALANG SEGINIM PT. DANAU MAS HITAM, BENGKULU Julianto, Reko; Komar, Syamsul; Swardi, Fuad Rusydi
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Danau Mas belum dapat mencapai terget produksi yang telah direncankan, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranyakurangnya efektifitas dan efisiensi kerja alat angkut, efektifitas waktu kerja,kondisi jalan angkut, dan keahlian oprator. Untukmeningkatkan produksi batubara dilakukan dengan analisis aktual lapangan terhadap cycle time, Waktu Kerja Alat Angkut,Mechanical Availability, Physical Availability , Use Availability, Effective Utilization, kondisi jalan angkut, yang diperoleh dari datayang ada dilapangan, yang akan berpengaruh terhadap waktu effesiensi kerja, salah satu perbaikan yang dilakukan adalahpeningkatan waktu kerja efektif dengan cara estimasi waktu kerja yaitu menghilangkan waktu hambatan yang direncankan, efesiensikerja aktual PT Danau Mas Hitam diperoleh sebesar 51,45 % kemudian dilakukan estimasi perbaikan diperoleh waktu effesiensikerja sebesar 67,67 %, yang terdiri dari waktu hambatan sebesar 2145,66 jam/tahun dan waktu kerja efektif sebesar 4554,34jam/tahun. Proses perbaikan yang dilakukan terhadap waktu efesiensi meninkatkan produksi alat angkut sebesar 10.416,6ton/tahun jenis hino dutro 500 FM 260 Ti dan sebesar 3.595,1 ton/ tahun jenis hino dutro 500 FM 320 Ti. Upaya-upaya lain yangjuga dapat dilakukan dalam peningkatan produksi batubara adalah perbaikan dan perawatan jalan angkut, penambahan jumlah alatangkut dan peningkatan ketrampilan operator.Kata kunci : cycle time, efesiensi kerja, grade.
ANALISA LAJU PRODUKSI KRITIS MENGGUNAKAN METODE CHIERICI DALAM EVALUASI TERJADINYA WATER CONING PADA SUMUR X LAPANGAN Y PT PERTAMINA EP ASSET 1FIELD RAMBA Jenita, Faula; Komar, Syamsul; Bochori, Bochori
Jurnal Ilmu Teknik Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan terus meningkatnya kebutuhan akan minyak dan gas bumi memicu PT Pertamina EP Asset 1 Field Ramba yang bergerak di bidang industri minyak dan gas bumi untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi. Salah satu langkah nyata yang diambil oleh PT Pertamina EP Asset 1 Field Ramba ialah menganalisa sumur produksi kenapa oil recovery nya menurun. Salah satu penyebab penurunan oil recovery disebabkan oleh tingginya kadar air. Ada beberapa faktor penurunan kadar air, salah satunya adalah terjadinya Water Coning.Water Coning adalah problem pergerakan air secara vertikal menyusup ke lapisan produktif. Problem ini dapat terjadi akibat Q actual melebihi Q kritis, sehingga penghisapan secara berlebihan mengakibatkan gradien tekanan alir melebihi gaya gravitasi sehingga terjadi penerobosan lapisan produktif oleh air. Gejala water coning ini dapat dilihat dari permukaan, yaitu terjadinya peningkatan kadar air yang significant diteruskan dengan analisa seberapa besar laju produksi kritisnya dengan metode chiericci dan dianalisis juga perkembangan coningnya. Dari data produksi Q actual pada sumur X-41 sebesar 87 Bopd, X-95 sebesar 131 Bopd, X-98 sebesar 189 Bopd, dan X-99 sebesar 148 Bopd. Hasil dari perhitungan laju produksi kritis menggunakan metode chierici untuk sumur X-41 adalah 0,42 Bopd, sumur X-95 sebesar 1,19 Bopd, sumur X-98 sebesar 18,36 Bopd, dan sumur X-99 sebesar 14,96 Bopd. Hal ini menyatakan bahwa ke empat sumur yang dikaji mengalami water coning karena Q actual dari keempat sumur ini jauh melebihi Q kritis nya.Kemudian dilakukan penentuan penanganan untuk masalah coning tersebut.Kata Kunci :Water Coning, Laju Produksi Kritis, Chierici.ABSTRACT
KAJIAN TEKNIS PENANGANAN LUMPUR (MUD HANDLING) PADA MAIN SUMP UNTUK OPTIMALISASI POMPA PADA PIT DARMO PT ULIMA NITRA TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN saputra, wendi fauzan; komar, syamsul; abro, akib
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lumpur yang terdapat di dalam main sump Pit Darmo PT Ulima Nitra disebabkan karena terhentinya aktivitas penambangan (Stand by) pada bulan Maret-April 2014. Air yang terdapat pada main sump tercampur dengan material-material di sekitar main sump dan adanya gerusan longsor pada lereng (bench) di arah timur yang berupa clay tertransport ke dalam main sump mengalami sedimentasi menjadi lumpur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penanganan lumpur pada main sump. Pengendalian lumpur pada main sump ini dapat dilakukan dengan membagi main sump menjadi beberapa bagian (blok), sehingga lumpur pada main sump dapat dikeluarkan secara bertahap. Volume lumpur pada main sump sebanyak ±8.353,69 Bcm, pembuatan tanggul sebanyak ±12.956,46 Bcm. Alat mekanis yang digunakan untuk membuat blok, mengeluarkan lumpur dan pembuatan tanggul yakni kombinasi Backhoe Komatsu PC 200 Short Arm, Backhoe Komatsu PC 200 Long Arm, dan Backhoe Kobelco SK 200. Produktivitas total per hari adalah ±3.574,56 Bcm dan lama waktu pengerjaan penanganan lumpur selama ± 7 hari. Dengan membagi main sump menjadi beberapa blok maka lumpur dapat dikendalikan. Blok yang terdapat pompa sykes CP220i telah terisi air sehingga pompa dapat bekerja optimal kembali dengan debit 115 liter/s dan head pompa 33,8 m.
EVALUASI PENGGUNAAN POMPA TERHADAP AIR LIMPASAN KOLONG LAMA TAHUN 2014 PADA TAMBANG BESAR 1.42 PEMALI PT. TIMAH (PERSERO), TBK BANGKA BELITUNG adnin, muhammad; komar, syamsul; abro, muhammad akib
Jurnal Ilmu Teknik Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmu Teknik
Publisher : Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tambang Besar 1.42Pemali PT. Timah (Persero), Tbk yang berlokasi di Pemali, Bangka Belitung merupakantambang timah dengan metoda Tambang Terbuka. Sistem operasi penambangannya menggunakan sistem shoveland truck. Pengolahan Awal menggunakan sistem hydroliking dan jigging. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui jumlah air yang masuk sesuai dengan sump yang tersedia sehingga diperoleh jumlah pompa yangsesuai dengan kemajuan tambang pada tahun 2014 s.d. 2015. Total luas pit yang diprediksi dalam area TambangBesar 1.42 Pemali pada tahun 2014 sebesar 3,4 Km2 dengan luas total catchment area 0,69 Km2. Luas inidibebankan pada satu kolam penampung sementara yaitu sump lama dimana digunakan 2 pompa yang dipasangseri. Analisa yang dilakukan terhadap peta rencana operasi penambangan 2014 menunjukkan, ternyata daerahsump lama akan dilakukan penambangan. Hal ini dikarenakan di lapisan bawah sump terdapat bijih timah yangekonomis. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomentasikan untuk melakukan penambahan 2 unit pompadengan debit 200 m3/jam agar sump dapat kering sesuai rencana. Penambahan ini diharapkan dapat mendukungoperasi penambangan secara optimal sesuai dengan rencana teknis penirisan tambang pada area Kolong Lama.