This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kajian Bali
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Securitization, Belonging and Politics of Belonging in Bali I Wayan Suyadnya
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 1 No 1 (2011): BALI DALAM MIKRO DAN MAKRO POLITIK
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.088 KB)

Abstract

AbstrakArtikel ini membahas kemunculan keamanan lokal (kelompok) dalam menanggapiotonomi daerah, dalam konteks globalisasi di Bali, Indonesia. Perkembanganotonomi daerah di Indonesia pasca reformasi telah mempengaruhi kondisisosial, politik dan budaya daerah-daerah dan kabupaten-kabupaten di Indonesia,termasuk Provinsi Bali. Otonomi daerah saat ini diidentifikasi sebagai faktoryang mendorong perubahan sosial, politik dan budaya pada masyarakat Bali.Hal tersebut mengakibatkan peningkatan isu-isu keamanan lokal dalam kontekspelestarian budaya, ketegangan antar-kelompok etnis dan keamanan pariwisata.Berangkat dari situasi tersebut, artikel ini membahas bagaimana isu-isu otonomidaerah diinterpretasikan oleh aktor-aktor lokal dalam isu-isu keamanan bersamapada masyarakat Bali; dan melihat bagaimana kesadaran politik dan politikkepemilikan yang dikembangkan oleh aktor-aktor lokal untuk merekonstruksiidentitas kebalian orang Bali. Politik kepemilikan adalah bentuk denaturalisasiperan aktor-aktor lokal untuk mengkonstruksi apa yang mereka sebut “rumah”dan rasa aman dari sudut pandang orang Bali.
Interaksi Kekuasaan Adat dan Negara dalam Perspektif Masyarakat Bali Kuno Tenganan Pegringsingan I Wayan Suyadnya
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 11 No 2 (2021): Volume 11 No. 2. Oktober 2021
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3178.575 KB) | DOI: 10.24843/JKB.2021.v11.i02.p15

Abstract

Bali possesses a unique and complex form of village governance. In addition to the two village forms of desa dinas (handling formal administration affairs) and desa adat (handling customary, religious, and cultural affairs), an Old-Balinese village possesses a governance system that is relatively autonomous from state authority intervention. This article discusses how the Old-Balinese village of Tenganan Pegringsingan in Karangasem Regency, Bali maintains its autonomy and conducts negotiations with government regulations. The study is focused on the impact of central and regional government regulations such as Villages Law 6/2014 and Bali Provincial regulation 4/2019 on customary villages in Bali. Data were taken from an ethnographic study conducted through field research in 2003 and 2010. The study concludes that the Tenganan Pegringsingan village conducts continuous negotiation as a form of strengthening its identity and harmonizing the formal relationship with the state through the regional government. This article contributes to the understanding of the rich and complexity of traditional, social, and cultural living in the modern Bali.