Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

RISIKO PRIBADI PENULARAN COVID-19 PADA MASYARAKAT DI KOTA PADANG, SUMATERA BARAT TAHUN 2020 Muhammad Rynaldisatya Barsyah Putra; Irma Primawati; Anandia Putriyuni; Dita Hasni
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I1.14116

Abstract

Salah satu spesies Coronavirus (CoV), yaitu Severe Acute Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dapat mengakibatkan suatu penyakit menular yang disebut Corona Virus Disease-2019 (COVID-19). Semua orang pada umumnya rentan terhadap COVID-19, terutama orang-orang yang memiliki risiko pribadi untuk tertular oleh virus ini. Oleh karena itu, dengan mengetahui risiko pribadi penularan COVID-19 dapat bermanfaat bagi kita untuk berhati-hati saat menjalani kehidupan sehari-hari, berhati-hati untuk menghadiri suatu acara, lebih memahami bagaimana kondisi medis yang dapat mempengaruhi kesehatan sendiri jika sakit karena COVID-19, antisipasi perawatan medis yang mungkin diperlukan jika sakit, dan dapat mengelola kondisi apa pun yang untuk mengurangi risiko penularan COVID-19. Tujuan penelitian adalah mengetahui risiko pribadi penularan Corona Virus Disease-2019 pada masyarakat di Kota Padang, Sumatera Barat tahun 2020. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan menggunakan kuesioner melalui google form. Hasil: Berdasarkan hasil survei pada Masyarakat di Kota Padang, Sumatera Barat, didapatkan bahwa risiko pribadi tertular COVID-19, yaitu risiko rendah (67,7%), dan risiko sedang (32,3%). Responden dengan risiko tinggi tertular COVID-19 tidak didapat dalam penelitian ini. Survei ini merupakan gambaran individu yang secara sukarela berpartisipasi dalam mengisi kuesioner untuk dianalisis, namun demikian setidaknya penelitian ini dapat menggambarkan secara sekilas kondisi kota Padang saat ini. Kesimpulan: Responden yang memiliki risiko sedang untuk tertular COVID-19 yang terbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan, kelompok umur 19-30 tahun, wilayah domisili di Kecamatan Koto Tangah, pendidikan terakhir sarjana/S1, dan pekerjaan jenis lainnya.
Profil Penderita Liken Simpleks Kronikus Di Puskesmas Padang Pasir Kota Padang Tahun 2017 Dita Purnama Sari; Irma Primawati; Resti Rahmadika Akbar
Health and Medical Journal Vol 1, No 1 (2019): HEME January 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.902 KB) | DOI: 10.33854/heme.v1i1.219

Abstract

Latar Belakang: Liken Simpleks Kronikus (LSK) merupakan peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskripta yang mengalami peningkatan insiden akhir-akhir ini, namun pada penelitian sebelumnya masih terdapat perbedaan mengenai profil LSK sehingga pentingnya pembaharuan epidemiologi LSK agar dapat dijadikan landasan teori terbaru bagi penelitian, pendidikan, institusi kesehatan dan masyarakat.Tujuan:  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penderita Liken Simpleks Kronikus di Puskesmas Padang Pasir tahun 2017 yang mencakup distribusi frekuensi berdasarkan usia, jenis kelamin, keluhan utama, lokasi lesi dan terapi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan data sekunder yang berasal dari rekam medis pasien LSK di Puskesmas Padang Pasir Kota Padang pada tahun 2017. Sampel penelitian sebanyak 70 orang yang diperoleh dengan teknik total sampling dan rumus slovin. Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi penderita LSK berdasarkan kelompok usia terbanyak adalah 56-65 tahun (34,3%) dengan jumlah pasien perempuan lebih banyak (51,4%) daripada laki-laki (48,6%). Keluhan utama terbanyak yaitu gatal (82,9%), lokasi lesi yang tersering adalah kaki (54,3%) dan terapi antihistamin oral yang paling banyak diberikan adalah Klorferamini Maleat (CTM) 4mg (72,9%), terapi steroid oral terbanyak Dexametason 0,5 mg (28,6%) dan terapi topikal terbanyak adalah Betametason 0,1% krim (51,4%). Kesimpulan: Distribusi frekuensi penderita LSK berdasarkan usia didapatkan kelompok usia terbanyak kasus LSK adalah 56 - 65 tahun berjumlah 24 (34,3%) orang pasien, hal ini terjadi karena pada periode ini penderita cenderung mengalami gangguan psikologis dan psikiatri
Juvenile Xanthogranuloma Irma Primawati
Health and Medical Journal Vol 2, No 1 (2020): HEME January 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.204 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i1.298

Abstract

Latar Belakang: Xantogranuloma juvenil adalah bentuk histiocytosis non-sel-Langerhans atau histiocytosis non-X yang paling sering dijumpai. Sering mengenai bayi dan balita.Laporan kasus: Suatu kasus xantogranuloma juvenil pada anak laki-laki usia 3 bulan telah dilaporkan. Terdapat nodul berwarna merah kecoklatan, kenyal, multipel, bulat dan oval, berbatas tegas, dengan diameter 0,5-2 cm, tersebar di kulit kepala, wajah, badan, ekstremitas dan genitalia. Sebagian mengalami ulserasi. Tidak ada keterlibatan membran  mukosa dan sistemik. Hasil pemeriksaan histopatologik ditemukan sel datia Touton yang khas untuk xantogranuloma juvenil.Conclusion :Dalam beberapa tahun, lesi dapat mengalami regresi spontan dan meninggalkan area berupa pigmentasi atau skar atrofik.
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Terhadap Seks Pranikah dan Penularan Hiv/Aids pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Angkatan 2020 Tri Rosadi Arta; Berri Rahmadhoni; Irma Primawati
Scientific Journal Vol. 1 No. 3 (2022): SCIENA Volume I No 3, May 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.007 KB) | DOI: 10.56260/sciena.v1i3.46

Abstract

Latar Belakang: Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul akibat rusaknya sistem imun pada manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Virus penyebab AIDS tersebut adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV). HIV merupakan virus yang dapat memperlemah sistem imunitas manusia. Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif kategorik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah dengan 92 sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan mengikuti kriteria inklusi, menggunakan data primer dengan mengisi kuisioner dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil: Usia terbanyak adalah 19 Tahun dengan pengetahuan baik yaitu (29,3%). Jenis kelamin terbanyak adalah perempuan dengan pengetahuan baik yaitu (34,8%), sedangkan jenis kelamin laki-laki juga memiliki pengetahuan baik yaitu (21,7%). Usia terbanyak adalah 19 tahun memiliki sikap positif atau tidak mendukung adanya seks pranikah yaitu (40,2%), dan juga pada usia 18 tahun memiliki sikap positif yaitu (16,3%), sedangkan pada usia 20 tahun memiliki sikap negatif yaitu (9,8%). Jenis kelamin laki-laki memiliki sikap negatif yaitu (18,5%), sedangkan pada perempuan memiliki sikap positif yaitu (52,5%). Kesimpulan: Mahasiswa yang pengetahuan kurang lebih banyak pada usia 19 tahun dibandingkan usia 18 dan 20 tahun, sikap negatif lebih banyak pada usia 18 tahun dibandingkan usia 19 dan 20 tahun, mahasiswa laki-laki dan perempuan memiliki pengetahuan yang baik, dan sikap negatif lebih banyak pada jenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan.
Hubungan Derajat Keparahan Akne Vulgaris Dengan Kualitas Hidup Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Angkatan 2017 Irma - Primawati; Y Rozana; Rosmaini Rosmaini
In Proses
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.584 KB)

Abstract

AbstrakPendahuluan: Akne vulgaris merupakan penyakit kulit umum yang sering dialami oleh setiap usia remaja dan dewasa muda. Akne tidak hanya berdampak pada penampilan, namun juga berdampak terhadap psikologis karena akne akan menyebabkan penderitanya mengalami depresi sehingga dapat menurunkan kualitas hidupnya. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan derajat keparahan akne vulgaris dengan kualitas hidup mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kedokteran di Universitas Baiturrahmah Padang. Metode: Rancangan penelitian analitik observasional dengan cross-sectional dan cara pengambilan sampel yaitu purposive consecutive sampling dengan total sampel sebanyak 57 responden. Analisis data secara statistik menggunakan uji Chi-square. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akne ringan merupakan derajat akne terbanyak yaitu 53 responden (93,0 %) dan interpretasi skor CADI paling banyak responden mengalami gangguan ringan sebanyak 36 responden (63,2 %). Pada hubungan derajat akne terhadap kualitas hidup didapatkan p = 0,270 (p > 0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan derajat keparahan akne vulgaris dengan kualitas hidup mahasiswa-mahasiswi angkatan 2017 Fakultas Kedokteran di Universitas Baiturrahmah Padang.Kata kunci -- Akne vulgaris, derajat keparahan, kualitas hidup, CADI Abstract Introduction: Acne vulgaris is a common skin disease that is often experienced by teenagers and young adults. Acne not only affects the appearance, but it also has an impact on the psychological because it will cause the sufferer to experience depression so that it can reduce the quality of life.  Aims: To determine the relationship between the severity of acne vulgaris and the quality of life of students of class 2017, Faculty of Medicine at Baiturrahmah University, Padang. Method: It is an analytic observational study with cross-sectional design and the sampling method is purposive consecutive sampling with a total sample of 57 respondents. Results: Mild acne was the highest degree of acne, namely 53 respondents (93,0 %) and interpretation of CADI scores, the most respondents experienced mild disorders as many as 36 respondents (63,2 %). In correlation to the degree of acne on the quality of life, it was found that p = 0,270 (p >0.05). Conclusion: There is no correlation between the severity of acne vulgaris and the quality of life of students of class 2017 of the Faculty of Medicine at Baiturrahmah University, Padang. Keywords -- Acne vulgaris, degree of severity, quality of life, CADI  
Efektivitas Larvasida Infusa Bunga Lawang (Illicium Verum) Terhadap Mortalitas Larva Aedes Aegypti Instar III Rahma Triyana; Thesa Andria Putri; Irma Primawati; Melya Susanti; Prima Adelin; Salmi Salmi
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 11 (2022): Volume 4 Nomor 11 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i11.8018

Abstract

ABSTRACT Star Anise (Illicium Verum) is a plant that is widely available in Indonesia which is commonly used as a spice, flavorings in drinks, and food flavor enhancers. star anise has the potential as natural larvicides. The purpose of this research was to determine the effectiveness of larvae infusion of star anise on the mortality of Aedes Aegypti larvae. This research covers the field of parasitology, especially in the Entomology section, the research was conducted at the Biomedical Laboratory of Baiturrahmah University, Padang. The research was conducted February - March 2020, the type of research used was experimental research using the Post Test Only Control Group Design. The affordable population of this research was Aedes aegypti instar III larvae which were obtained from the results of colonization in the Health Entomology Laboratory of the Faculty of Veterinary Medicine, Bogor Agricultural University, the total sample needed is 560 larvae, data analysis using one way ANOVA test and probit test. Based on the results of infusion studies, star anise effectively kills larvae of Aedes aegypti instar III at a concentration of 32% to 100% within 24 hours, there is a comparison of the effectiveness of larvicides between the infusion of mace and commercial larvicides (abate). LC50 of larvae infusion of star anise is 7.775% and the LC99 price of larvae infusion of star anise is 53.674%. Evidently, there is a comparison of the effectiveness of larvicides between the infusion of star anise with commercial larvicides (abate). sig 0,000<0.05. key words : Aedes Aegypti Larvae, Star Anise Infusion, LC50, LC99 ABSTRAK Bunga Lawang (Illicium verum) merupakan tumbuhan yang banyak terdapat di Indonesia yang biasa digunakan sebagai bumbu rempah, perisa dalam minuman dan penambah cita rasa masakan. Bunga lawang berpotensi sebagai larvasida alami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas larvasida infusa bunga lawang terhadap mortalitas larva Aedes Aegypti. Penelitian ini mencakup bidang ilmu parasitologi khususnya pada bagian Entomologi, penelitian dilakukan di Laboratorium Biomedik Universitas Baiturrahmah Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan Post Test Only Control Group Design, Populasi terjangkau penelitian ini adalah larva Aedes aegypti instar III yang di dapat dari hasil kolonisasi di Laboratorium Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, total sampel yang dibutuhkan adalah 560 ekor larva, analisa data menggunakan uji one way anova dan uji probit. Berdasarkan hasil penelitian Infusa bunga lawang efektif membunuh larva Aedes aegypti instar III pada konsentrasi 32% sebanyak 100% dalam waktu 24 jam. Terdapat perbedaan efektivitas larvasida antara infusa bunga lawang dengan larvasida komersil (abate). LC50 dari larvasida infusa bunga lawang adalah 7,775% dan harga LC99 dari larvasida infusa bunga lawang adalah 53,694%. Kata kunci: Larva Aedes Aegypti, infusa bunga lawang, LC50, LC99
HUBUNGAN PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP KEJADIAN KETOMBE PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Irma Primawati; Mega Utari; Nurwiyeni
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 20 No. 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.611 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v20i2.112

Abstract

Ketombe merupakan salah satu gejala ringan dari dermatitis seboroik yang hanya mengenai kulit kepala. Ketombe disebabkan oleh jamur Pityrosporum ovale. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi angka kejadian ketombe seperti peningkatan produksi sebum, pertumbuhan jamur P.ovale yang berlebihan, kerentanan individu, stress dan lingkungan (kelembaban dan suhu). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pemakaian jilbab terhadap terjadinya ketombe pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dengan 100 sampel menggunakan teknik simple random sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square dan pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian didapatkan mahasiswi yang mengalami kejadian ketombe sebanyak 56 orang (56,0%), lama pemakaian jilbab 6-12 jam sebanyak 64 orang (64,0%) dan terdapat hubungan pemakaian jilbab terhadap terjadinya ketombe pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah angkatan 2018-2019 (p=0,029). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pemakaian jilbab terhadap terjadinya ketombe pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah angkatan 2018-2019.
Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Dalam Rangka Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Rifkind Malik; Irma Primawati; Roland Helmizar; Annisa Lidra Maribeth; Yahdian Rasyadi; Relin Yesika
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The economy and education are important aspects of the community but the other most important is health because health can affect economy and social productivity. Health can be imbalanced due to a poor lifestyle, diet, and lack of physical activity which will trigger various non-communicable diseases. The aim of this service community is to provide understanding on disease, good diet and daily physical activity. The method used is leaflets, posters, and short lectures. The result of this service is that many respondents are elderly. With this service we hope that in the future the elderly can begin to increase their physical activity, consume healthy food and routine health checks to increase the quality of life.
SYSTEMATIC STUDY OF THE ANTIOXIDANT POTENTIAL AND INCREASING BIOACTIVITY OF RICE FOR SKIN HEALTH Irma Primawati; Letvi Mona; Tri Puspita Prihatinningrum AF; Fitra Deny
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19971

Abstract

Agar beras dan dedak baik dari beras pigmented maupun unpigmented dapat memberikan dampak positif pada kulit maka harus dibuat lebih bioaktif. Penelitian ini dilakukan sebagai tinjauan literatur sistematis dengan menggunakan teknik PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-analyses), dan seluruhnya mengikuti langkah atau prosedur yang benar. Penelitian SLR ini menggunakan pendekatan deskriptif dan termasuk dalam penelitian kualitatif di bidang perpustakaan. Persoalan utama yang telah diidentifikasi dan dijadikan pedoman proses penelitian diamati dalam berbagai literatur. Selanjutnya, kriteria inklusi dan eksklusi digunakan untuk melakukan seleksi. Beras dan dedak berpotensi menghambat enzim tirosinase karena mengandung asam fenolik, ?-oryzanol, dan tricin. Senyawa antosianin pada beras dan dedak berpigmen memiliki potensi sifat anti penuaan dan anti inflamasi melalui jalur sinyal MAPK. Senyawa lain berupa momilactone A dan B yang terkandung dalam bekatul berpotensi menjadi anti penuaan dan pencerah kulit. Peningkatan bioaktivitas dapat dilakukan dengan metode fermentasi menggunakan berbagai mikroorganisme, metode protein dedak dengan menggunakan enzim papain atau campuran trypsin dan chymotrypsin untuk memperoleh peptida dalam dedak yang mampu menghambat tirosinase, serta metode padi transgenik yang diperkaya resveratrol untuk menghasilkan efek sinergis antara beras dan resveratrol. Berdasarkan hasil penelusuran artikel, penelitian terkait senyawa antioksidan yang diformulasikan mampu memberikan potensi khasiat pada kulit manusia setelah dilakukan pengujian in vitro dan in viv