Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pola Kuman dan Resistensi Antibiotik di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RS. Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2013 Sari Sari; Yulia Iriani; R.M. Suryadi Tjekyan
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mayoritas pasien Pediatric Intensive Care Unit (PICU) mendapatkan terapi antibiotik secara empirik. Pemilihan terapi empirik membutuhkan data pola kuman dan resistensi antibiotik sebagai data klinis untuk menentukan terapi antibiotik yang tepat pada pasien PICU.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola kuman dan resistensi antibiotik dari hasil kultur darah, urin dan sekret bronkus pasien Pediatric Intensive Care Unit Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang periode Januari-Juni 2013. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan 219 pasien di PICU dari Januari-Juni 2013. Data diperoleh dari rekam medis dan register Laboratorium Mikrobiologi Klinis RSMH Palembang. Dari 219 spesimen kultur darah, urin dan sekret ETT  didapatkan kultur darah (14%), kultur urin (70.1%) dan kultur sekret ETT (94.3%) yang positif. Mikroorganisme terbanyak dari spesimen kultur darah adalah Staphylococcus aureus (3.7%), Enterococcus aeroginosa (2.8%) dan Acinetobacter calcoaciticus (1.9%), kultur urin (29.9%) adalah Klebsiella Pneumonia (9.1%), Escherichia coli (7.8%) dan Enterococcus faecalis (3.9%) dan kultur sekret ETT (94.3%) adalah Acinetobacter calcoaciticus (34.3%). Dari 26 antibiotik yang telah diujikan terhadap semua bakteri gram positif dan gram negatif masih sensitif terhadap amikasin (100%). Bakteri gram negatif sensitif terhadap gentamisin (100%).  Pseudomonas spp dan Enterobacterspp sensitif terhadap kloramfenikol (100%). Bakteri gram positif sensitif terhadap vankomisin (100%). Bakteri gram negatif sensitif terhadap fosfomisin dan meropenem. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua antibiotik yang digunakan di PICU dapat dijadikan sebagai terapi empirik karena adanya perbedaan  sensitivitas terhadap bakteri yang diujikan.
MODEL CONTEXT BASED LEARNING (CBL) UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PRAKTIKUM PEMBUATAN SABUN Sari Sari; Syfa Nurohmah
Jurnal Tadris Kimiya Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Department of Chemistry Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jta.v1i2.1248

Abstract

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PADA KONSEP KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Nur Laelasari; sari sari
Jurnal Tadris Kimiya Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Department of Chemistry Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jta.v1i1.1159

Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTENT CONTEXT CONNECTION RESEARCHING REASONING REFLECTING (3C3R) UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA PADA KONSEP KOLOID Ramlan Burhanudin; Cucu Zenab Subarkah; Sari Sari
Jurnal Tadris Kimiya Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Chemistry Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jtk.v3i1.2595

Abstract

Model Content Context Connection Researching Reasoning Reflecting (3C3R) merupakan model belajar dengan menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan pengalaman nyata. Keterampilan generik sains perlu dikembangkan sebagai wahana penemuan dan pengembangan konsep, prinsip dan teori dalam memahami konsep koloid. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengembangkan keterampilan generik sains siswa setelah pembelajaran dengan model 3C3R pada konsep koloid. Metode yang digunakan yaitu penelitian kelas dengan subjek siswa kelas XI MIA 4 SMAN 26 Bandung. Hasil penelitian keterampilan generik sains siswa pada indikator pengamatan langsung, inferensi logika, dan membangun konsep berada pada kategori sangat baik dengan rata-rata sebesar 88, 82, dan 81, sedangkan indikator kesadaran tentang skala besaran, pemodelan dengan rata-rata 75 dan 71, berada pada kategori baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model 3C3R pada pembelajaran koloid dapat mengembangkan keterampilan generik sains siswa.
ANALISIS PROFIL MANAJEMEN LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA WILAYAH SUMEDANG Sari Sari; Dinar Dayana; Ida Farida
Jurnal Tadris Kimiya Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Department of Chemistry Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jtk.v3i1.2593

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil manajemen dan penggunaan laboratorium pada pembelajaran kimia, meliputi kelengkapan dan penataan alat bahan praktikum, manajemen administrasi dan efektivitas penggunaan laboratorium kimia. Mengingat laboratorium sebagai penunjang pembelajaran kimia juga berperan penting dalam membangkitkan motivasi belajar dan pengembangan keterampilan dalam praktikum. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 2 SMA Negeri dan 1 SMA Swasta di wilayah Sumedang. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, angket, dan wawancara. Analisis data menggunakan teknik persentase dengan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, ketersediaan alat praktikum kimia di SMA wilayah Sumedang tergolong kategori lengkap (69,67%) dengan kondisi sangat baik (96,6%), namun ketersediaan bahan praktikum kimia tergolong kategori kurang lengkap (45,3%) meskipun dalam kondisi sangat baik (95%). Penataan alat praktikum kimia tergolong kategori sangat baik (81%), sedangkan penataan bahan praktikum tergolong kategori baik (71%). Administrasi alat bahan praktikum tergolong kategori kurang lengkap (48,6%), namun penggunaanya sangat efektif (100%). Administrasi ketenagakerjaan tergolong kategori sangat lengkap (76%). Efektivitas penggunaan laboratorium di SMA wilayah Sumedang tergolong kategori kurang efektif (42,4%). Faktor  penyebabnya terkait dengan kelengkapan, penataan serta administrasi alat bahan laboratorium dan penjadwalan, selain itu dari sudut pandang guru kimia terkait penting atau tidaknya praktikum dilaksanakan pada beberapa materi.
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PRAKTIKUM JENIS-JENIS KOLOID: PENDEKATAN SAINSTIFIK Sari Sari; Resti Yulianti Hidayat
Jurnal Tadris Kimiya Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Department of Chemistry Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jta.v1i1.1155

Abstract

Karakteristik ilmu kimia yang sulit dipahami menuntut adanya keterampilan berpikir yang mendalam dan kreatif. Oleh karena itu diperlukan adanya bimbingan untuk siswa dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif melalui penerapan pendekatan saintifik pada praktikum jenis-jenis koloid dengan mengembangkan beberapa indikator dari keterampilan berpikir kreatif tersebut. Tujuan penelitian ini diarahkan untuk menganalisis keterampilan berpikir kreatif setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada  subkonsep jenis-jenis koloid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kelas. Instrumen yang digunakan adalah LKS dan lembar soal tes keterampilan berpikir kreatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui pengisian LKS, pengisian soal tes KBKf dan observasi. Hasil penelitian menunjukan 79,5% aktivitas siswa terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil tes KBKf, siswa pada kelompok atas dan kelompok rendah termasuk ke dalam kategori baik sekali dengan nilai masing-masing 81,4 dan 85,2 dan untuk kelompok sedang mendapat nilai 79,5 dengan kategori baik. Sedangkan kemampuan siswa berdasarkan LKS dari ketujuh subindikator keterampilan berpikir kreatif yang dapat dikembangkan memperoleh nilai rata-rata 79,6 dengan kategori baik.
MAKING A WORK SAFETY AND SECURITY MAGAZINE INFORMATION-ORIENTED LABORATORY Zulfa Munifah; Neneng Windayani; Sari Sari
Gunung Djati Conference Series Vol. 2 (2021): Seminar Nasional Tadris Kimiya 2020
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.169 KB)

Abstract

This research was driven from a lack of understanding and awareness of information regarding the safety aspects of laboratory work. Thus causing the number of work accidents in the laboratory to be high. The method used is Design Based Research (DBR). Based1 on the results1 of the1 study, obtained magazine oriented information literacy products that present material about safety laboratory work with questions that refer to information literacy. General, this results of magazine validation are declared valid with an average calculation of 0.76 in the presentation of material; 0.73 in the language; and 0.74 in the magazine display. The test results show decent results with a percentage 86.5% in the presentation of material; 85% in the language; and 86% in the magazine display. This shows that magazine are very feasible to use as teaching materials for learning.