Krisna Yetti Malawat
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGATURAN CAIRAN SECARA MANDIRI PADA KLIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS Krisna Yetti Malawat
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 5 No 2 (2001): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v5i2.108

Abstract

Salah satu stressor yang dialamni oleh klien End Stage Renal Disease (ESRD) sebagai akibat tidak berfungsinya ginjal adalah masalah kelebihan cairan. Pengaturan pemasukan cairan akan mengurangi penambahan cairan di dalam pembluh daah antara dua waktu hemodialisis (HD). Merujuk pada teori Orem tentang Self Care, diyakini bahwa klien mempunyai kemampuan untuk mengatur pemasukan cairan secara mandiri. Berdasarkan teori ini dikembangkan suatu program untuk mengendalikan cairan untuk menolong klien HD yang mengalami kelebihan cairan di suatu rumah sakit umum di Jakarta pada tahun. Dari 24 klien HD yang berhasil menyelesaikan program ini 2 orang (8%) berada pada grafik baik, 15 orang (63%) berada pada grafik rata-rata, dan 7 orang (29%) berada pada grafik bahaya. Fluid overload is one of the stressors experienced by End Stage Renal Disease clients. The management of fluid intake will minimize the amount of fluid in blood vessel inter-dialysis time. Refer to Orem theory of self care; it is believed that hemodialysis (HD) clients have the ability to regulate the fluid intake. Based on theory; it was developed a program for helping HD clients to reduce their fluid overload in a public hospital in Jakarta. Twenty-four HD clients have completed the program successfully, who were 8% in good graphic, 63% in average graphic, and 29% in dangerous graphic.
Remunerasi Perawat : Sebuah Telaah Krisna Yetti Malawat
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 1 No 4 (1998): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v1i4.88

Abstract

Remunerasi adalah suatu imbalan dari suatu pekerjaan. Selain sebagai imbalan, remunerasi merupakan suatu penghargaan terhadap kerja yang dihasilkan. Remunerasi yang sesuai dengan hasil kerja yang diberikan dapat mencegah ketidakpuasan. Pekerja yang dimaksud dalam tulisan ini adalah perawat. Perawat pelaksana dalam menjalankan tugasnya di Rumah Sakit mempunyai keunikan tersendiri sebab selain menggunakan ilmu juga menggunakan fisik.Oleh karena itu, imbalan yang diterima perawat belum tidak bisa menggunakan standar penggajian karyawan lainnya.Suatu kenyataan bahwa imbalan yang diterima perawat belum dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.Beberapa saran diajukan sebagai pertimbangan dalam menentukan sistem termasuk standar remunerasi bagi perawat. Remuneration is a repayment of services. Besides as a repayment, the remuneration is a proposed reward for the output of work. The reasonable remuneration which is appropriate with the output of work can prevent the worker’s unsatisfaction, in this case, the nurse. Nurse as a direct care provider in performing their task in the hospital have a special uniquiness, because in addition to the application of knowledge the also actively involved physically. Therefore, the awarded repayment for nurses can’t utilize the payroll standard for other workers. Input, the repayment received by nurses still can’t meet the reasonable needs of their living expenses. Several recommendation are proposed as a consideration to determine the remuneration system including standard for nurses.