Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKCHOY (Brassica chinensis L.) PADA BERBAGAI DOSIS EKSTRAK LIMBAH TEH DAN PUPUK KANDANG SAPI: * Eny Fuskhah; Diena Rakhmani; Sutarno
SUNGKAI Vol. 9 No. 1 (2021): Jurnal Sungkai (e-Journal)
Publisher : Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.784 KB)

Abstract

Sawi Pakchoy merupakan salah satu komoditas yang sering dibudidayakan oleh petani karena sistem budidayanya yang mudah serta masa panennya yang cukup singkat. Budidaya tanaman sawi Pakchoy pelru dimaksimalkan dengan inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksinya. Penggunaan pupuk kandang sapi dan ekstrak limbah teh dari produksi pabrik teh diyakini mampu meningkatkan produksi tanaman pakchoy. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Desember 2018 – Februari 2019 di Greenhouse Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah (BPTP) dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 5 x 4 dengan 3 (tiga) kali ulangan. Rancangan penelitian terdiri dari dua faktor, yaitu faktor dosis pupuk kandang sapi (K) sebanyak lima taraf perlakuan (K0 = kontrol (0 ton/ha), K1 = 4 ton/ha, K2 = 8 ton/ha, K3 = 12 ton/ha, dan K4 = 16 ton/ha). Faktor kedua yaitu konsentrasi ekstrak limbah teh (A) sebanyak empat taraf yaitu A0 = 0 ton/ha, A1 = 1,6 ton/ha, A2 = 3,2 ton/ha dan A3 = 4,8 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh dosis pupuk kandang sapi sangat variatif terhadap parameter yang telah diobservasi. Dosis pupuk kandang sapi sebesar 8 ton/ha mampu meningkatkan pertumbuhan sawi pakchoy secara signifikan dan dosis pupuk kandang sapi sebesar 12 ton/ha mampu meningkatkan produksi pakchoy secara signifikan. Pemberian ekstrak limbah teh hanya berpengaruh untuk meningkatkan lebar daun secara berbeda nyata dan signifikan. Tidak ada interaksi antara pemberian pupuk kandang sapi dan pemberian ekstrak limbah teh di seluruh parameter yang diamati.
Penambahan Air Laut, Inokulasi Rhizobium Terhadap Kadar Protein Kasar Dan Fermentabilitas Jerami Kedelai In Vitro Asmaul Husna; Surahmanto Surahmanto; Eny Fuskhah
Jurnal Riset Agribisnis dan Peternakan Vol. 1 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.479 KB)

Abstract

This study aims to determine the levels of crude protein (PK), ammonia (NH3) and volatile fatty acid (VFA) of soybean straw with the addition of seawater and Rhizobium bacteria. The research was conducted in 3 stages, namely the preparation, preliminary and treatment stages. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) 4 x 2 factorial pattern with 4 replications. The first factor is seawater with treatment (L0, L1, L2 and L3), namely without seawater, dilution of seawater is 1 mmhos / cm, dilution of seawater is 2 mmhos / cm and dilution of seawater is 3 mmhos / cm. The second factor was Rhizobium bacteria treated (R1 and R2) without Rhizobium bacteria and the addition of Rhizobium bacteria, respectively. The parameters observed included levels of PK, NH3 and VFA. PK laboratory analysis was measured by the Kjeldahl method, for NH3 production was measured by the Conway microdilution method and VFA production was measured by steam distillation techniques. The data obtained were analyzed based on analysis of variance, and if the treatment had a significant effect, it was continued with the Duncan multiple area test at 5% level to test the differences between each treatment. The results showed that the use of seawater and Rhizobium bacteria had no significant effect on PK levels, NH3 production and had a significant effect on VFA production with the given seawater treatment. The average PK levels in the L0, L1, L2 and L3 treatments were 10.35; 10,13; 9.32 and 9.68% the average value of NH3 production is 4.26; 4.16; 4.09 and 4.14 mM, while the average VFA production was 112; 113; 92 and 127 mM.
PENGARUH BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG DAN KONSENTRASI PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI (Capsicum annum L.) Erlin Wahyu Nur Khasanah; Eny Fuskhah; Sutarno Sutarno
MEDIAGRO Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.266 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v17i1.3858

Abstract

Cabai merupakan komoditas hortikultura penting di Indonesia. Cabai banyak dibudidayakan karena memiliki harga jual dan permintaan pasar yang tinggi. Perlu adanya stabilisasi untuk meningkatkan produksi cabai sehingga kebutuhan cabai dapat terpenuhi. Beberapa usaha untuk meningkatkan produksi cabai yaitu pemenuhan unsur hara berdasarkan kebutuhan tanaman cabai. Pemberian pupuk kandang mampu membantu menyediakan hara yang dibutuhkan tanaman cabai tanpa merusak tanah jika digunakan dalam waktu panjang. Peningkatan efektifitas pupuk kandang dapat dilakukan dengan penambahan biofertilizer seperti PGPR. Kombinasi pupuk kandang dan PGPR dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kesuburan tanah, pertumbuhan, produksi tanaman cabai tanpa menyebabkan kerusakan lahan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2020 di Green House dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan pola faktorial 3x5 dengan 3 ulangan. Faktor pertama (P) yaitu pupuk kandang ayam (P1), pupuk kandang sapi (P2), pupuk kandang kambing (P3). Faktor kedua (B) terdiri dari kontrol/0 ml/liter (B0), PGPR komersial 5 ml/liter (B1), PGPR 5 ml/liter (B2), PGPR 12,5 ml/liter (B3) dan PGPR 20 ml/liter (B4). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Uji lanjut yang digunakan yaitu uji jarak berganda duncan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk kandang ayam memberikan pertumbuhan dan produksi terbaik pada variabel tinggi tanaman tetapi pupuk kandang ayam tidak berbeda nyata dengan pupuk kandang sapi pada bobot buah per tanaman, jumlah buah per tanaman, dan berat segar tanaman. Perlakuan konsentrasi PGPR serta interaksi antara jenis pupuk kandang dan konsentrasi tidak berpengaruh pada semua variabel pengamatan.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) AKIBAT INOKULASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULAR (CMA) DAN PEMUPUKAN FOSFAT ALAM Lifta - Nuraini; Dwi Retno Lukiwati; Eny Fuskhah
JURNAL AGROPLASMA Vol 9, No 2 (2022): AGROPLASMA VOL 9 NO 2
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v9i2.2874

Abstract

Increased productivity of soybean (Glycine max L. Merrill) can be done through balanced and integrated fertilization. Rock phosphate and guano are natural sources of phosphor as an alternative to TSP fertilizer which has the advantage of not having a residual effect. The solubility of phosphor in natural phosphate is slow to be available. CMA inoculation can be done as an effort to increase the solubility of phosphor nutrients in natural phosphate. The aim of this study was to examine the response of soybean growth and yield due to CMA inoculation and natural phosphate fertilization, namely rock phosphate and guano. The research was conducted in January 2022 – April 2022 at the Greenhouse of the Faculty of Animal Husbandry and Agriculture, Diponegoro University, Semarang. The study design used a monofactor completely randomized design (CRD) with the treatments being natural phosphate fertilization and CMA inoculation with 6 treatment levels (T1:TSP; T2:BP; T3:Guano; T4:TSP+CMA; T5:BP+CMA; T6:Guano+CMA). The treatment was repeated 8 times, so that 48 experimental units were obtained. The treatment was repeated 8 times, so that 48 experimental units were obtained. The research variables included plant height, number of trifoliate leaves, flowering age, dry weight of straw, number of filled pods, and dry weight of seeds. The data were analyzed by analysis of variance, then if it had a significant effect, it was continued with Duncan's multiple distance test (DMRT) at 5% level. The results showed that CMA inoculation treatment and natural phosphate fertilization could increase plant height, number of leaves, number of filled pods, and dry weight of seeds.Keyword: guano, mycorrhizal,  phosphate, soybean