Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMANFAATAN PATI JAGUNG TERMODIFIKASI TEKNIK MICROWAVE PADA MIE JAGUNG Rasyid, Nur Pratiwi; Zainuddin, Asniwati
Jurnal Teknologi Pertanian (Agricultural Technology Journal Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Teknologi Pertanian (Agricultural Technology Journal)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jteta.9.2.2018.23244

Abstract

Modification of corn starch had been conducted with HMT (Heat MoistureTreatment) techniques, modification starch with acid, or by usingenzymes. However, in this research modification corn starch was usingmicrowave techniques with an energy 28.80 kJ. The purpose of this studywas to determine the effect of modification corn starch on making cornnoodles and to know the acceptance of panelists on corn noodles treatedwith microwave and non-microwave. The results obtained the treatmentcorn noodles from non-microwave flour showed a higher amount of waterand protein content compared to the treatment of corn noodles frommicrowave flour, while the treatment of corn noodles from microwavedflour obtained a decrease in moisture, fat, ash content and carbohydrates.The results of organoleptic testing of hedonic 1-5 scale on corn noodleswith microwave treatment were acceptable for all treatments both fromcolor (4.08), flavor (4.03), taste (3.1) and texture (3.58).Keywords : Microwave, Corn Noodles, Organoleptic Testing, Modification Starch.
Empowerment of Tuna Fish Abon Entrepreneurs Group in Tanjung Kramat Eka Zahra Solikahan; Asniwati Zainuddin; Tri Handayani
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2018): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.4.2.104-108

Abstract

Community service carried out through the Science and Technology Program for the community aims to empower the potential of the Bulan and Tuna Tomini groups in Tanjung Kramat which are located in coastal areas with the livelihood of the people who are tuna fishermen. The main problems of the two partners are related to the processing, production, and marketing of products. The target of this program is the establishment of a business unit that develops food products from tuna fish. In particular, the program aims to train two partners, namely the Bulan and Tuna Tomini to produce tuna fish abon. Training will be given starting from production techniques, packaging, marketing, to business management techniques. The method that will be applied to achieve the goals/targets is a combination of several approaches, namely through counseling, training, mentoring, as well as providing production equipment assistance. The results achieved in this activity are the Bulan and Tuna Tomini groups who have understood and possessed entrepreneurial skills, more structured business management, addition of flavored tuna fish, which are spicy and sweet spicy flavors and marketing expansion through packaging innovation, and PIRT license
Aplikasi xanthan gum terhadap sifat kehomogenan dan citarasa kopi pinogu Asniwati Zainuddin
Jurnal Agercolere Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Agercolere
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.289 KB) | DOI: 10.37195/jac.v2i1.99

Abstract

Kopi pinogu merupakan produk hasil perkebunan yang menjadi produk unggulan di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Secara umum, aroma dan citarasa merupakan bagian yang terpenting pada proses akhir dari pengolahan kopi. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan formulasi yang tepat pada berbagai konsentrasi penambahan xanthan gum pada kopi pinogu. Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan. A0 (tanpa xanthan gum), A1 (konsentrasi xanthan gum 250 ppm), A2 (konsentrasi xanthan gum 500 ppm), A3 (konsentrasi xanthan gum 750 ppm), dan A4 (konsentrasi xanthan gum 1000 ppm). Hasil penelitian menunjukkan formulasi yang tepat dan direkomendasikan pada penelitian ini adalah konsentrasi penambahan xanthan gum 750 ppm pada perlakuan A3. Hal ini disebabkan karena sifat dari xanthan gum yang berfungsi sebagai pengikat untuk menjaga produk kopi pinogu tetap homogen sehingga semua partikel kecil larut dalam pengadukan serta menghasilkan aroma dan citarasa yang khas dari kopi pinogu.
Substitusi pewarna sintetik dengan larutan kayu secang pada kue tradisional ku’u Siti Nur Rahmatia Tolinggi; Asniwati Zainuddin; Anto Anto
Jurnal Agercolere Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Agercolere
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/jac.v2i2.115

Abstract

Kue ku’u adalah makanan tradisional yang terbuat dari tepung ketan yang berisi kacang hijau, memiliki tekstur kenyal dan memiliki pigmen merah muda. Kue ku’u tersebut berbentuk menyerupai tempurung kura-kura. Tujuan penelitian adalah mengetahui penambahan larutan kayu secang dapat digunakan sebagai pewarna alami, mengetahui kadar antosianin, aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, serta mengetahui tingkat penerimaan panelis dari kue tradisional ku’u dengan pewarna alami kayu secang. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan P0: Pewarna sintetik (kontrol), P1: pewarna sintetik kayu secang 2% b/v, P2: pewarna sintetik kayu secang 4% b/v dan P3: pewarna sintetik kayu secang 6% b/v). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pembuatan kue ku’u menggunakan pewarna sintetik dengan larutan kayu secang berpengaruh nyata terhadap kadar antosianin, kadar antioksidan dan tingkat kecerahan. Nilai kadar antosianin pada P0, P1, P2, dan P3 yaitu: 2,51%, 3,27%, 3,79% dan 4,45%, kadar antioksidan yaitu P0: 2,15%, P1: 3,38%, P2: 4,27%, dan P3: 6,49% dan tingkat kecerahan yaitu P0: 30,54, P1: 43,98, P2: 33,06, dan P3: 32,43. Untuk hasil uji organoleptik pada warna, rasa, aroma dan tekstur yang direkomendasikan adalah perlakuan P1 dengan tingkat penerimaan panelis kategori suka.
ANALISIS GELATINISASI TEPUNG MAIZENA PADA PEMBUATAN PASTA FETTUCCINE ANALISIS GELATINISASI TEPUNG MAIZENA PADA PEMBUATAN PASTA FETTUCCINE Asniwati Zainuddin
Agropolitan Vol 3 No 3: Agropolitan Issue November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.812 KB)

Abstract

The purpose of this study is to find influence gelatinisasi cornmeal of water levels and speed rehidrasi to making pasta fettuccine and to know proper formulation of wheat flour and cornmeal in making pasta fettuccine. As for treatment since this research is formulation between white flour and cornmeal, : A0: wheat flour 100 %, A1: wheat flour 90 % + cornmeal 10 %, A2: wheat flour 80 % + cornmeal 20 %, A3: wheat flour 70 % + cornmeal 30 %. Data processing with the methods design random complete RAL with twice remedial then the data treated in the analysis fingerprint variety. The research results show influence gelatinisasi to making pasta “fettuccine”. Formulations of white flour and cornmeal is increasing water levels , and lowering rehidrasi resources on pasta “fettuccine”.. The right method to research this is based on the the water level and speed rehidrasi where the treatment 70 % wheat flour + 30 % cornmeal similarly based on the organoleptik covering color , scent , and taste.
Efek Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik Fisik dan Kimia Kopi Pinogu Asniwati Zainuddin; Susanti Tomina
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 4 Nomor 1 April 2021
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.551 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v4i1.1494

Abstract

Fermentasi bertujuan untuk membantu melepaskan lapisan lendir yang masih menyelimuti kopi, menghasilkan aroma yang khas dan mengurangi kadar kafein terutama untuk kopi jenis robusta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi terhadap karakteristik fisik dan kimia pada kopi pinogu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil analisa kadar air bubuk kopi dengan perlakuan 0 sampai 48 jam nilainya fluktuatif namun masih dikategorikan bermutu baik karena memiliki kadar air kurang dari 12%. Kadar abu semakin rendah bila fermentasi semakin lama dilakukan dan nilai pH meningkat. Lama fermentasi menunjukkan bahwa sampel dengan lama fermentasi 48 jam berwarna coklat-kehitaman sedangkan lama fermentasi 24 dan 36 jam berwarna kehitaman. Lama fermentasi yang tepat untuk pengolahan kopi pinogu adalah perlakuan T3 yaitu lama fermentasi 48 jam.
Tingkat Kesukaan Puree Ikan Oci (Rastrelliger kanagurta) Dengan Penambahan Gelatin Ikan Komersial Anto Anto; Deyvie Xyzquolyna; Asniwati Zainuddin
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 5 Nomor 1 April 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.869 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v5i1.1976

Abstract

Puree ikan oci (Rastrelliger kanagurta) merupakan pengembangan produk olahan ikan oci yang ditambahkan bahan pengikat berupa tepung terigu, tepung tapioka, dan gelatin ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerimaan produk puree ikan oci. Penelitian ini menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan dengan formulasi daging ikan oci, tepung terigu, tepung tapioka dan gelatin ikan sebagai perlakuan yaitu (300 g,150 g, 150 g) dan gelatin ikan (0 g, 10 g, 15 g, dan 20 g). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan yang paling disukai panelis adalah P3 dengan gelatin ikan 20 g. Dari kadar protein, yang paling tinggi adalah perlakuan P3 dengan nilai 16,29 %.
Substitusi Tepung Sagu dan Modified Cassava Flour (Mocaf) pada Produk Makanan Tradisional Ilepa’o Asniwati Zainuddin; Deyvie Xyzquolyna; Asriani I Laboko; Anto Anto; Sri Yuniati Mokoginta
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 5 Nomor 1 April 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.764 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v5i1.1975

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kadar air, kadar abu, kadar  protein dan tingkat penerimaan panelis terhadap produk tradisional Ilepa’o yang diolah dengan mensubstitusi tepung mocaf pada tepung sagu. Penelitian ini menggunakan  rancangan acak lengkap atau (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan penelitian diperoleh yaitu P1 = 50g tepung sagu, P2 = 50g tepung mocaf, P3= 10g tepung sagu+40g tepung mocaf, dan P4=25g tepung sagu+25g tepung mocaf.  Hasil analisa yang di peroleh adalah kadar air P1= 50,41%, P2= 58,90%, P3= 57,86%, dan P4= 55,02%. Kadarabu P1= 1,16%, P2= 2,15%, P3=2,38%, dan P4=2,33%. Kadar protein P1= 11,84%, P2= 11,87%, P3= 9,16%, dan P4= 9,56%. Hasil uji organoleptikpada makanan tradisional ilepao yang paling di sukai oleh panelis (dari segi rasa, aroma, dan tekstur)    adalah perlakuan P4 yaitu dengan formulasi 25gtepung sagu+25g tepung mocaf. Penambahan tepung mocaf memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kadar air dan kadar protein, sedangkan pada kadar abu memberikan pengaruh yang nyata pada produk ilepa’o.
Aplikasi Xanthan Gum Pada Pengolahan Susu Tempe Asniwati Zainuddin; Mariani H. Mansyur; Cocan Djibu Moha
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.502 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i2.1180

Abstract

Susu tempe merupakan produk hasil ekstraksi tempe dengan air sehingga diperoleh larutan dengan komponen padatan terlarut. Pada proses pembuatan susu tempe, ditambahkan bahan penstabil yaitu xanthan gum. Tujuan penelitian untuk mengetahui hasil analisis stabilitas, kadar protein, dan kadar air pada susu tempe dengan penambahan xanthan gum dan mengetahui hasil analisa organoleptik pada susu tempe dengan penambahan xanthan gum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil analisa yang diperoleh adalah kadar air P0 = 80,58%, P1 = 78,64%, P2 = 78,18%, P3 = 77,24%, dan P4 = 76,87%. Kadar protein P0 = 8,86%, P1 = 14,2%, P2 = 14,2%, P3 = 13,01%, dan P4 = 9,56%. Stabilitas P0 = 96,00%, P1 = 96,52%, P2 = 97,01%, P3 = 97,51%, dan P4 = 98%. Jumlah xanthan gum pada perlakuan P2 (0,25 g xanthan gum) lebih diterima panelis uji organoleptik baik aroma dan rasa.
Fermented Pulut Corn Milk Processing Training As Community Empowerment Efforts Bumi Bahari Village, Gorontalo Province Syam S. Kumaji; Astin Lukum; Margaretha Solang; Muhammad Isra; Asniwati Zainuddin; Widya Rachmawaty Saman
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 7 No 1 (2023): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v7i1.741

Abstract

Pulut corn has various physicochemical characteristics compared to non-pulut corn. Adequate nutritional content makes pulut corn potentially capable of supporting the diversification of the food industry, one of which is used as fermented corn milk. The purpose of implementing this activity is for the community to gain knowledge about the processing of corn pulut as fermented milk. The activity was carried out in Bumi Bahari Village, Popayato District, Pohuwato Regency, Gorontalo Province in November 2022. The resulting data were analyzed descriptively which described the implementation of the activities, including preparation and implementation. Based on the results of observations, it was found that the people involved were very enthusiastic and showed a positive and independent attitude during the activity process. In addition, from the results of interviews with the training participants, it was found that they were greatly helped by this training activity. So far, the training participants only know that pulut corn is processed as boiled pulut corn, and Gorontalo's special food.