Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : INTEKNA

PEMAANFAATAN LIMBAH ABU TERBANG PLTU ASAM – ASAM SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN UNTUK PEMBUATAN BETON STRUKTUR DITINJAU DARI EFESIENSI BIAYA Khairil Yanuar; Umar .
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 13 No 2 (2013)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abu terbang batu bara terdiri dari senyawa-senyawa SiO2, AlO3, Fe2O3, CaO dan senya-wa lainnya, dimana ukuran butirnya sangat halus dari semen. Bahan tersebut mempu-nyai sifat aktif yaitu dalam keadaan basah dapat bersenyawa dengan kalsium hidroksida Ca(OH)2 dan pada suhu kamar membentuk senyawa yang mempuyai sifat seperti semen (pozolan) yaitu mengeras pada waktu tertentu. Produksi abu terbang hasil limbah PLTU Asam – Asam cukup banyak yaitu kurang lebih 80 ton per hari, sehingga perlu dikem-bangkan pemanfaatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan air ter-hadap campuran abu terbang dan sejauh mana abu terbang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti sebagian semen serta memperhitungkan efisiensi biaya dalam produksi campuran beton per m3. Pencampuran abu terbang dilakukan pada beton dengan mutu 20 MPa, 30 MPa dan 42 MPa dengan variasi 15%, 30% dan 50% abu terbang. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan abu terbang dapat mengurangi pema-kaian air dari jumlah air rencana, namun kemudahan pekerjaannya tetap baik (workabili-ty). Pencampuran abu terbang sebagai bahan pengganti sebagian semen pada beton yang memenuhi kuat tekan rencana dapat dilakukan sampai dengan 30% dari berat se-men pada beton normal untuk kuat tekan (f’c) 20 MPa dan sampai dengan 15% dari be-rat semen pada beton normal untuk kuat tekan (f’c) 30 MPa, sedangkan pencampuran 50% abu terbang hanya memenuhi kuat tekan 15 MPa. Biaya produksi 1 m3 beton cam-puran 15 %, 30%  abu terbang rata – rata lebih murah 8,13% dan 16,27% dibandingkan dengan biaya produksi beton normal, hal ini menunjukan bahwa penggunaan abu ter-bang sebagai bahan pengganti sebagian semen dapat menurunkan biaya produksi beton per m3.
ALTERNATIF PENGGUNAAN BATU KORAL UNTUK BETON DENGAN KUAT TEKAN fc’ 30 MPa Muhammad Humaidi; Khairil Yanuar
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 14 No 1 (2014)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi geografi, geologi dan iklim tropis Indonesia yang sebagian besar terkena jalur pegununganberapi, pantai dan aliran sungai sangat kaya dengan jenis material batuan a-lam(Mulyono, 2003). Batu koral merupakan batuan alam yang mudah didapat terutama padadaerah yang mempunyai aliran sungai dari pegunungan. Pemanfaatan batu koral sebagaiagragat kasar pada beton mutu tinggi belum lazim dilakukan. Hal ini karena batu koralyang bentuk permukaannya halus dianggap mengurangi kekuatan beton karena le-katanantara mortar dan permukaan batu koral menjadi berkurang, padahal batu koralmempunyai harga yang relative murah karena bisa langsung digunakan tanpa perlu dipecahlebih dahulu seperti batu gunung/split. Batu pecah dijual sekitar Rp. 250.000,00 perm3 sedangkan batu koral Rp. 180.000,0 s/d 195.000,00 per m3 tergantung kondisi cuacadan jarak pengiriman.Di daerah Kalimantan Selatan ada beberapa sumber batu koral yang umum dikenal sebagaipenghasil batu koral yaitu: Desa Padang Batung, Desa Birayang, dan Desa AwangBangkal. Dengan bisa di manfaatkannya batu koral sebagai bahan material beton kuattekan fc’ 30 MPa, maka pembangunan konstruksi yang menggunakan beton fc’ 30 MPaakan lebih ekonomis. Oleh karena itu perlu dicari batu koral yang mempunyai karakte-ristikyang terbaik dan komposisi bahan pembuat beton yang tepat agar didapatkan be-tondengan kuat tekan 30 MPa.Dari ke tiga sumber tersebut perlu diteliti karakteristik batu koralnya yaitu sifat mekanis dansifat fisik. Batu koral yang mempunyai karakteristik yang baik dijadikan acuan untukperencanaan komposisi beton (Job Mix Design). Dibuatkan minimal tiga variasi kom-posisiuntuk mendapatkan beton dengan kuat tekan 30 MPa. Kemudian dibuat benda uji silinderdengan ukuran diameter 150mm dan tinggi 300 mm dengan masing-masing 30 buahbenda uji setiap komposisi. Pengujian dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari.Seluruh metode pengujian mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI).Dari hasil pengujian didapat walaupun tiap koral mempunyai kelebihan dan kelemahansendiri, namun Koral Padang Batung mempunyai keunggulan pada kekerasan/keausandan berat jenis SSD sehingga dianggap sebagai koral yang mempunyai karakterisitikterbaik diantara tiga koral yang diuji. Hasil uji tekan beton menunjukkan bahwa variasiproporsi dengan kuat tekan rencana 32 MPa memenuhi syarat untuk beton dengan kuattekan fc’ 30 MPa. Dari hasil tersebut dapat disarankan bila menngunakan Koral PadangBatung dan Pasir Barito untuk beton dengan kuat tekan fc’30 MPa agar menggunakanproporsi campuran beton dengan kuat tekan rencana fc’ 32 MPa.
PENGARUH PENAMBAHAN KADAR SERABUT KELAPA PADA SILINDER BETON f’c 27,5 MPa Umar -; Khairil Yanuar
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 14 No 1 (2014)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan baku yang dipakai untuk pembuatan serat semen adalah campuran serat tumbuhtumbuhan,semen Portland atau dengan bahan tambahan lainnya. Serat yang digunakanuntuk pembuatan serat semen adalah serat yang dapat menyerap air, ini akan menghasilkankekuatan yang lebih tinggi dari serat yang kurang dapat menyerap air. Serabutkelapa merupakan serat yang dapat menyerap air. Serabut kelapa dapat di-gunakansebagai bahan campuran dengan semen. Mengingat jumlah limbah sabut kelapa yangbegitu banyak terdapat di setiap wilayah Indonesia, maka perlu dipikirkan cara-carapenanganan dan pemanfaatannya secara baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmemanfaatkan serabut kelapa dalam adukan beton dan Menentukan proporsi sera-butkelapa yang sesuai untuk mencapai f'c 27,5 Mpa. Penelitian ini dilakukan dengan caramemanfaatkan limbah serabut kelapa sebagai campuran beton f’c 27,5 Mpa. Variasikomposisi campuran benda uji menggunakan serabut kelapa masing-masing 0gr/m3,600gr/m3, 900gr/m3, dan 1300gr/m3. Tata cara pembuatan rencana campuran betonnormal yaitu menggunakan SNI 03-2834-1993. Pembuatan benda uji berupa balok denganPanjang 50cm, Lebar 10cm, dan tinggi 10cm. Pengujian lentur beton dilakukan sesuaidengan SNI 4431:2011 (Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal Dengan Dua Titik Pembebanan)dan pengujian kuat tekan beton sesuai dengan SNI 1974:2011 (Cara Uji KuatTekan Beton Dengan Benda Uji Silinder). Kuat tekan beton yang tertinggi dicapai yaitupada variasi serabut kelapa 900 gr/m3. Sedangkan kuat lentur yang tertinggi dicapai terdapatpada variasi 600 gr/m3, 900 gr/m3dan 1300 gr/m3. Secara keseluruhan penambahanserabut kelapa dapat meningkatkan kuat lentur beton. Ditinjau dari kuat tekan, penambahanserabut kelapa dapat digunakan dalam campuran beton yang memenuhi persyaratankuat tekan beton dengan komposisi tertentu.