Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH RANCANGAN DENAH TERHADAP RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH TIPE 36 DI KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Aunur Rafik; Sofwan Hadi
POROS TEKNIK Vol. 3 No. 2 (2011)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah tipe 36 dapat dibangun dengan bermacam-macam variasi denah. Namun variasi rancangan denah akan berpengaruh pada biaya pekerjaannya, karena banyaknya variasi rancangan denah untuk membangun rumah tipe 36 sehingga sulit menentukan rancang-an denah yang akan digunakan agar diperoleh biaya pekerjaannya yang terjang-kau.Tujuan dari menghitung biaya pekerjaan model A,B, dan C untuk mengetahui cara menghitung biaya pekerjaan untuk membangun rumah tipe 36 dan mengetahui model mana yang lebih ekonomis dari segi biayanya.Metode yang digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan tentang pengaruh rancangan denah terhadap Rencana Anggaran Biaya rumah tipe 36  adalah observasi la-pangan, metode deskriptif dan metode komperatif. Data-data yang diperlukan adalah daf-tar upah dan harga bahan bangunan, data harga satuan pekerjaan dan gambar kerja. Rencana lokasi  yaitu kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan.Bagian pekerjaan yang membedakan biaya pekerjaan dari ketiga model tersebut adalah pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi/tanah/lantai, pekerjaan beton bertulang, pe-kerjaan plesteran/dinding/plafon dan pekerjaan pengecatan. Biaya pekerjaan rumah tipe 36 model A memerlukan total biaya pekerjaan Rp 82.775.000,00, model B memerlukan total biaya pekerjaan Rp 84.854.000,00, model C memerlukan total biaya pekerjaan Rp 81.644.000,00. Dari total biaya pekerjaan antara model A, B dan C diperoleh model rumah tipe 36 yang paling efisien dari segi biayanya yaitu model C..
Modifikasi Geometri Peledakan Pada Sisi Free Face Di Area Low Wall Tambang Batubara Ahmad Rizani; Sofwan Hadi; Muhammad Aril Asy'ari
POROS TEKNIK Vol. 10 No. 2 (2018)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v10i2.696

Abstract

Faktor yang mempengaruhi penanganan peledakan pada sisi free face menggunakan modifikasi geometri adalah material hasil peledakan yang terdapat pada sisi free face keras sehingga menyebabkan digging time suatu alat gali tidak optimal dan dapat menimbulkan permasalahan yang dapat menghambat aktivitas peledakan berikutnya. Lokasi studi penelitian terletak di PT Kalimantan Prima Persada Jobsite PT Bhumi Rantau Energi di Desa Bitahan Baru Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Data yang diperoleh berupa data digging time alat gali di area free face, geometri peledakan dan powder factor, dimana data diolah menggunakan rumus ICI Explosives (Rule of Tumb) untuk memodifikasi geometri agar sesuai dengan kondisi jenjang di lapangan. Hasil dari geometri peledakan aktual kemudian didapatkan rata-rata digging time alat gali pada sisi free face di area low wall pada tambang batubara. Setelah dilakukan modifikasi geometri, digging time alat gali lebih optimal dari pada sebelumnya. Permasalahan yang sebelumnya menghambat aktivitas peledakan diharapkan dapat lebih mudah diatasi dalam melakukan prepare lokasi peledakan, sehingga dapat diketahui sejauh mana modifikasi geometri peledakan dilakukan sebagai alternatif untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Berdasarkan geometri peledakan aktual didapatkan rata-rata digging time untuk PC 1250 pada sisi free face PIT Mahoni low wall selama 12,63 detik. Setelah dilakukan modifikasi geometri nilai digging time lebih optimal sebesar 10,60 detik. Prepare lokasi pemboran dan peledakan lebih rapi, rata dan bebas dari bund wall yang lebih banyak serta unit drilling lebih mudah dalam melakukan reposisi pada sisi free face.
Pengamatan Pola Muat Terhadap Produktivitas Alat Gali Muat Pada Pengupasan Lapisan Tanah Penutup Sofwan Hadi; kartini kartini
POROS TEKNIK Vol. 12 No. 2 (2020)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v12i2.916

Abstract

Kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup (overburden) merupakan suatu proses pemindahan lapisan tanah penutup yang bertujuan untuk mengambil bahan galian yang berada dibawahnya. Kegiatan pengupasan overburden dilakukan pada tahapan awal penambangan. Penelitian dilakukan dengan cara mencari bahan-bahan pustaka, pengamatan langsung di lapangan, dan wawancara. Tujuannya Untuk mengetahui pola muat yang digunakan dan produktivitas alat gali muat. Objek penelitian adalah Excavator Komatsu 1250, dengan melakukan perhitungan waktu siklus, bucket fill factor, efisiensi kerja dan produktifitas alat gali muat. Hasil pengamatan waktu siklus dikelompokkan berdasarkan pola muat yang digunakan dalam memperhitungkan produktivitas alat gali muat. Pola muat yang digunakan oleh alat gali muat adalah top loading, bench loading, double bench loading, back loading, dan bottom loading. Waktu siklus rata-rata pola muat top loading 20 detik, bench loading 22 detik, double bench loading 24 detik, bottom loading 26 detik, dan back loading 31,detik. Hasil produktivitas berdasarkan pola muat: Top loading adalah 861,084 bcm/jam, Bench Loading adalah 782,803 bcm/jam, Double Bench Loading adalah 717,57 bcm/jam, Bottom Loading adalah 646,601 bcm/jam, dan Back Loading adalah 515.856 bcm/jam. Pola muat yang menghasilkan produktivitas paling tinggi adalah top loading dengan angka produktivitas 861,084 bcm/jam. Akan tetapi tidak semua pola muat top loading dapat diterapkan, tergantung kondisi di lapangan.
Strengthening of the Basic Soil (Sub Grade) of the Road Using Galam Piles Muhammad Suhaimi; Sofwan Hadi; Ahmad Rizani; Salmani; Detta Tianida Fentasia Fentasia; Abdul Hafizh Ihsani
Jurnal Multidisiplin Madani Vol. 3 No. 5 (2023): May, 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/mudima.v3i5.2948

Abstract

Banjarmasin City is situated on an alluvial soil type characterized by clay structures with a relatively low soil carrying capacity; hence, soil stabilization is required. The soil is stabilized using a variety of techniques. Stabilization techniques include using geotextiles, columns, sand stabilizing the soil itself, and stabilizing concrete mix. Implementation at the existing project site is stability stable pending catastrophe. In order the soil's carrying capacity, a depression is created at a predetermined distance beneath the soil, which is generally soft. The method of implementation utilized to assist in the preparation of this research includes data collecting and analysis of the obtained results. This evaluation's data sources consist of secondary data and data processing. By utilizing a static living load of 22.68 tons and the results of the calculation, it is determined that the load acting on the road construction is 33.2415 tons. The Schmertmann- Nottingham technique (1975) yielded a Qult Single of 1.245 and a Qgroup permit of 10.27 tonnes for the carrying capacity of the Galam woodGalam with a pile depth of 5 meters
Perbandingan Volume Overburden Berdasarkan Hasil Pengukuran Metode Cut And Fill Dengan Metode Truck Count Sofwan Hadi; Ahmad Rizani
POROS TEKNIK Vol 15 No 1 (2023)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v15i1.1647

Abstract

Survey adalah kegiatan pengukuran muka bumi yang bertujuan untuk mengetahui bentuk atau struktur muka bumi. Kegiatan survey adalah melakukan pengukuran suatu daerah(misal Disposal), kegiatan ini digunakan untuk perhitungan volume. Dimana volume adalah isi atau besarnya benda dalam suatu ruang. Tujuan dilakukannya perhitungan hasil volume  menggunakan perhitungan Cut and Fill dan Truck Count adalah untuk perbandingan volumenya. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara pengamatan langsung di lapangan, studi pustaka dan wawancara. Kegiatan pengukuran survey dapat dilakukan dengan menggunakan alat Total Station. Kegiatan ini dilakukan pada pit lawiran, di mana data hasil ukur tersebut digunakan untuk perhitungan volume overburden yang didapat pada bulan April 2022 dengan menggunakan metode Cut and Fill, dengan perhitungan software Surpac 6.3 adalah 29462.00 BCM. Dari perhitungan hasil volume dengan metode Truck Count adalah 28285.35 BCM. Dari perhitungan hasil volume overburden yang tertambang terdapat deviasi antara dua metode. Selisih antara perhitungan hasil volume Cut and Fill dengan Truck Count adalah (1176.65) BCM.
ANALISA BATUAN ANDESIT SEBAGAI PONDASI GEOLOGI BENDUNGAN TAPIN M. Amril asy'ari; Sofwan Hadi; Selo Bhuwono Kahar; Amir Rahman Radiani; Maharto Kristyiono; Rachmat Hidayatullah
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2023
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v7i1.1757

Abstract

Kabupaten Tapin dengan ibukotanya Rantau merupakan salah satu wilayah kabupaten di Propinsi Kalimantan Selatan yang lahan pertaniannya tergolong cukup potensial. Oleh karena itu guna menjamin tersedianya air untuk berbagai keperluan tersebut, terutama dalam mengatasi masalah rawan ketersediaan air dan sebagai faktor pendukung pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Tapin, maka disusun rencana pengembangan dan pemanfaatan sungai Tapin dengan membangun Bendungan. Peranan geologi dalam pembangunan waduk/bendungan sangatlah dibutuhkan, terutama dalam membantu pembangunan fisik bangunan. Peranan geologi dijalankan dengan melakukan pemetaan batuan pada daerah – daerah bendungan. Dari hasil pemetaan, dapat diberikan saran untuk kelancaran pekerjaan bangunan bendungan. Maksud dari penyelidikan geologi adalah untuk mengetahui aspek-aspek litologi (susunan) batuan, sifat fisik dan teknis dari tanah dan batuan pondasi bendungan yang akan dipergunakan untuk perencanaan teknis bendungan. Penyelidikan geologi yang telah dilakukan dengan metode pengamatan langsung dilapangan meliputi pengamatan kondisi tanah dan batuan pada bagian permukaan dan pengamatan kondisi batuan bagian bawah permukaan dengan mengamati batuan dari hasil pemboran coring batuan, kemudian dilakukan analisa uji kuat tekan batuan. Dari hasil uji kuat tekan batuan kemudian dimasukkan kedalam parameter Rock Mass Rating dan dilanjutkan ke analisa Kelas massa batuan menurut bobot total.  Berdasarkan hasil analisa kondisi batuan pada area Bendungan Tapin masuk kategori Batu Baik.