Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Tinjauan Perbandingan Biaya Penggunaan Bekisting Kolom Kayu, Plywood Dan Sistem Peri (PERI LICO) Aunur Rafik; Rinova Firman Cahyani
Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2017
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v1i1.409

Abstract

Hutan semakin lama semakin berkurang dengan cepat sehingga kayu pun semakin langka. Kayu bekisting semakin lama semakin sulit didapat menjadikan kebutuhan kayu terus meningkat. Seiring dengan perkembangan teknologi konstruksi, salah satu langkah untuk menghemat penggunaan bekisting adalah dengan menggunakan sistem bekisting modern seperti Peri Sistem ataupun menggunakan bekisting plywood. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan cara menjelaskan dan menghitung penggunaan bekisting kayu, plywood, dan Peri Sistem (Sistem Lico). Serta penelitian komparatif yang bersifat membandingkan perbedaan biaya antara penggunaan bekisting kolom tersebut. Hasil perhitungan didapat biaya penggunaan bekisting kayu perkolom Rp. 1.015.350,00 biaya penggunaan bekisting plywood perkolom Rp. 1.259.350,00 biaya penggunaan bekisting Sistem Lico (harga beli) perkolom Rp. 33.273.680,00 serta biaya penggunaan bekisting Sistem Lico (harga sewa) perkolom Rp. 8.864.150,00. Dari hasil tersebut terdapat selisih perbandingan biaya yang cukup jauh antara bekisting kayu, plywood, dan Sistem Lico (dalam harga sewa) yaitu 1 : 1 : 8.
ANALISIS PERBEDAAN EKSPEKTASI DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN PENDIDIKAN DI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN (POLIBAN) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI Rinova Firman Cahyani; Sutarto Hadi; Sulaiman .
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 10 No 2 (2010)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketatnya persaingan antar perguruan tinggi dan tuntutan akan tersedianya sumber daya manusia berkualitas sesuai perkembangan jaman dan dunia kerja, mendorong Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin secara profesional untuk senantiasa mening-katkan mutu pelayanan pendidikan. Kepercayaan masyarakat akan mutu yang akan diperoleh tergantung kepuasan yang dapat diberikan perguruan tinggi terhadap pelang-gannya. Perbedaan antara ekspektasi dan persepsi yang diterima menjadi ukuran bagi kepuasan mahasiswa. Aspek lain yang mempengaruhi terhadap mutu pelayanan pen-didikan adalah motivasi berprestasi.Untuk mendapatkan informasi tentang pelayanan pendidikan dengan mengukur ekpektasi dan persepsi pengguna jasa yang  diberikan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan yaitu bukti fisik (tangibles), kehandalan (re-liability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati (empha-thy).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:  (1) perbedaan ekspektasi dan persepsi, (2) perbedaan ekspektasi mahasiswa dengan motivasi berprestasi, (3) perbe-daan persepsi mahasiswa dengan motivasi berprestasi, dan (4) gambaran  tentang pela-yanan pendidikan di Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin.Data dianalisis dengan: (1) analisis deskriptif (2) analisis komparatif dengan uji-t, dan (3) analisis Impor-tance dan Performance Matrix.Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin belum merasa puas terhadap pelayanan pendidikan yang diterima.  Variabel yang memiliki Importance dan Performance Matrix di atas rata-rata antara lain jumlah laboratorium cukup, dosen kompeten di bidangnya, kompetensi dosen dalam mengajar baik dan pengelolaan jurusan yang baik dan yang relatif rendah antara lain ketersediaan fasilitas umum (misal : toilet), kedisiplinan dosen dalam menga-jar, ketersediaan bahan praktikum dan ketuntasan materi pengajaran
PENENTUAN OPTIMASI PRODUKSI PEMBANGUNAN RUMAH BERDASAR TYPE MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING Rinova Firman Cahyani
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan bahan baku untuk produksi pembangunan rumah sering terjadi proses pengaturan bahan baku menjadi beberapa bagian. Pengaturan ini sering dilakukan se-cara manual tanpa melakukan perencanaan yang matang, sehingga pada setiap akhir proses produksi banyak terdapat sisa bahan baku yang seharusnya dapat dimanfaatkan. Hal ini menjadi faktor penting yang mendorong untuk dilakukan optimasi dalam pe-makaian bahan baku.Penentuan pemecahan dasar dalam metode simpleks pada umumnya melibatkan perin-cian perhitungan yang menjemukan, namun dengan sistem aplikasi yang dibuat akan  menjadi lebih mudah karena berorientasi otomatisasi. Sehingga dapat dirancang dan di-bangun sistem optimasi pengaturan pemakaian bahan baku produksi pembangunan ru-mah menggunakan metode simpleks.Sistem aplikasi yang dibuat untuk  optimasi pengaturan pemakaian bahan baku produksi pembangunan rumah dengan menggunakan metode simpleks menghasilkan perhitungan perencanaan produksi yang optimal berbasis komputer untuk mencapai keuntungan yang maksimum dan dapat mempermudah dalam pengambilan keputusan perencaanaan pembangunan rumah.
IMPLEMENTASI ALAT BANTU PROGRAM UNTUK DESAIN KOLEKTOR SISTEM PEMANAS AIR Asrul Sudiar; Rinova Firman Cahyani
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 14 No 1 (2014)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksplorasi secara terus menerus terhadap minyak bumi tentunya akan mendatangkanancaman yang serius pada krisis energi dimasa mendatang. Sedangkan disisi lain pemanfaatandan pengembangan energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar masihdirasa belumlah sesuai yang kita harapkan.Kolektor pemanas air merupakan suatu peralatan yang dirancang dengan penerapanteknologi tepat guna, yang akan memanaskan air sampai kenaikan bebrapa derajat sebelumair dipanaskan sampai mendidih. Peralatan ini akan sangat cocok digunakan jikaproduksi air panas dalam skala besar, sehingga penghematan biaya energi akan terasa.Dalam penelitian ini, akan dibahas pembuatan program disain kolektor pemanas air denganmenggunakan Turbo Pascal Versi 7.0, yang menitik beratkan pada perhitunganproses perpindahan panas dari matahari ke air, tanpa melibatkan sistem kontrol automaticnya
Analisis Perbandingan Biaya Penggunaan Perancah Kayu Galam Dan Perancah Besi (Scaffolding) Aunur Rafik; Rinova Firman Cahyani
Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2018
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v2i1.512

Abstract

A scaffolding is a construction helper on building construction work. The scaffolding is made when the building work occupies a height of more than 2 meters and can not be reached by the workers. Because of the availability of galam wood in Banjarmasinis increasingly rare, thus the search for alternative material for scaffolding that is more durable, easier to get and can be used repeatedly is necessary to conduct. One of them is iron scaffolding. This research calculated and compared the cost of using galam wood scaffolding and iron scaffolding in the purchase price and rental price to find out which type of scaffolding is more economical to use. The method used in this research was descriptive method and comparative method . The locations of data retrieval were on the construction of Central Bureau of Statistics Office (BPS) South Kalimantan Province on Jl Trikora Banjarbaru and 3-storey building on Jl. Banua Anyar Banjarmasin. Based on the calculation in the area of 1m2 the cost of galam wood scaffolding work of Rp. 147,057,81, -, the iron scaffolding work in rental price of Rp. 201,033,81 and the cost of iron scaffolding in the purchase price of Rp. 2,214,161,06 obtained. These results showed that the cost of galam wood scaffolding work 26.85% cheaper than the iron scaffolding in the rental price and 15 times the cost of iron scaffolding in the purchase price. Keywords— Galam Wood Scaffolding, Iron Scaffolding, Budget Planning (RAB), Rental Price, Purchase Price
Perbandingan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Konvensional dan Rumah RISHA di Kota Banjarmasin Puji Rahayu; Aunur Rafik; Rinova Firman Cahyani
Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2019
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v3i2.783

Abstract

Masih banyak sebagian orang yang belum memenuhi kebutuhan kepemilikan rumah karena faktor ekonomi bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan juga faktor dari bencana alam sehingga diperlukan rancangan bangunan yang memenuhi standar dengan kualitas baik dan harga terjangkau seperti rumah dengan teknologi RISHA. Dari permasalahan tersebut maka pada penelitian ini akan dilakukan penelitian mengenai perbandingan rencana anggaran biaya (RAB)Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dengan rumah konvensional tipe 36 pada salah satu perumahan di wilayah Banjarmasin Timur. Metode deskriptif dan komparatif digunakan dalam penyelesaian penelitian ini. Kedua metode ini digunakan untuk menggambarkan semua data yang kemudian dianalisa dan dibandingkan berdasarkan kenyataan secara langsung. Hasil rencana anggaran biaya (RAB)untuk rumah konvensional sebesar Rp122.355.689 (Seratus Dua Puluh Dua Juta Tiga Ratus Lima Puluh Lima Ribu Enam Ratus Delapan Puluh Sembilan Rupiah) dan hasil rencana anggaran biaya (RAB)rumah RISHA sebesar Rp. Rp119.640.109,00 (Seratus Sembilan Belas Juta Enam Ratus Empat Puluh Ribu Seratus Sembilan Rupiah) dengan selisih rencana anggaran biaya (RAB) antara kedua rumah tersebut sebesar Rp2.715.580,00 (Dua Juta Tujuh Ratus Lima Belas Ribu Lima Ratus Delapan Puluh Rupiah) dengan perbandingan sebesar 2,22%. Abstract There are still many people who have not met the needs of home ownership due to economic factors for low income people and also factors from natural disasters so that building designs that meet standards of good quality and affordable prices such as houses with RISHA technology are needed. From these problems, this research will conduct a research on the comparison of the budget plan of Simple Healthy Instant Homes (RISHA) with conventional houses of type 36 in one housing complex in East Banjarmasin. Descriptive and comparative methods are used in the completion of this research. Both of these methods are used to describe all data which is then analyzed and compared based on reality directly. The results of the planned budget for a conventional house of Rp122,355,689,00 (One Hundred Twenty Two Million Three Hundred Fifty Five Thousand Six Hundred Eighty Nine Rupiah) and the results of RISHA's housing cost budget plan of Rp119.640.109,00 (One Hundred Nineteen Million Six Hundred Forty Thousand Hundred Nine Rupiah) with the difference in the planned budget between the two houses amounting to Rp2.715.580,00 (Two Million Seven Hundred Fifteen Thousand Five Hundred Eighty Rupiah) at a ratio of 2.22%.
PERBANDINGAN ANGGARAN BIAYA (RAB) PELAT LANTAI KONVENSIONAL DENGAN PELAT LANTAI KOMPOSIT (BONDEK) Aunur Rafik; Sahlan Hadi; Rinova Firman Cahyani
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2021
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v5i1.981

Abstract

Penggunaan kayu/plywood untuk bekisting pada proses pengecoran pelat lantai konvensional dalam sudut pandang konstruksi dianggap memiliki beberapa kelemahan serta berdampak pada kerusakan ekosistem. Sehingga perlu dicari alternatif dan inovasi material lain yang memiliki keunggulan dan dapat mengurangi bahkan menggantikan penggunaan kayu pada pembangunan konstruksi. Produk material yang dimaksud adalah bondek yaitu jenis baja ringan berlapis galvanis dengan tekstur bergelombang yang rapi dan kokoh. Pada penelitian ini dibahas perbandingan biaya(RAB) pembangunan pelat lantai konvensional menggunakan bekisting kayu dengan biaya(RAB) pembangunan pelat lantai komposit menggunakan bekisting bondek pada pembangunan Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah(BPSDMD) Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru. Berdasarkan shop drawing, data spesifikasi bahan, harga satuan bahan dan upah, serta referensi lainnya dibuat analisa harga satuan pekerjaan dengan mengacu pada standar Analisa Harga Satuan Pekerjaan SNI Tahun 2016 dan Harga Satuan Bahan dan Upah Banjarbaru Tahun 2019 oleh Kementerian PUPR kemudian dilakukan perhitungan biaya(RAB) pembangunan pelat lantai. Menggunakan metode komparatif biaya(RAB) pembangunan biaya pelat lantai konvensional dibandingkan dengan biaya pembangunan pelat lantai komposit(bondek). Dari hasil perhitungan diperoleh biaya pembangunan pelat lantai konvensional sebesar Rp. 2.850.731.000,- dan biaya pembangunan pelat lantai komposit(bondek) sebesar Rp. 2.138. 501.000,- dengan selisih Rp. 230.230.000,- atau 24.98% lebih murah pelat lantai komposit(bondek).
TEKNOLOGI BAGI MASYARAKAT WARGA ALIRAN ANAK SUNGAI KEMUNING BANJARBARU DALAM PENGEMBANGAN TERNAK IKAN LAHAN SEMPIT MENGGUNAKAN SMART TARPAULIN FISH Heru Kartika Candra; Rinova Firman Cahyani; Emy Iryanie; Dodon T. Nugroho
Jurnal IMPACT: Implementation and Action Vol. 4 No. 1: Jurnal Impact
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/impact.v4i1.1264

Abstract

Smart Tarpaulin Fish digunakan untuk membudidaya ikan dengan menggunakan bahan terpal sebagai alternative kolam tanah atau beton. Terpal yang dibutuhkan adalah jenis terpal dimana setiap sambungan terpal dipres sehingga tidak terjadi kebocoran. Pengaturan sirkulasi air mulai dari sungai sampai ke kolam ikan terpal dilakukan secara otomatis dengan menggunakan pompa rendam yang diatur dengan alat kontroling yang mendapatkan sumber daya dari sumber bertenaga surya. Warga di bantaran aliran sungai Kemuning belum memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber usaha perikanan secara maksimal. Dengan memanfaatkan air sungai sebagai usaha perikanan dapat memberikan alternatif mata pencaharian bagi warga di bantaran aliran sungai kemuning. Penggunaan Smart Tarpaulin Fish ini menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, kolam ini dibuat berdasarkan kebutuhan akan kolam yang portabel karena ukuranya 2x1x0,5 m. Kolam terpal ini menggunakan alat filter air sebagai alat untuk menyaring air sungai yang tercemar, dan menggunakan beberapa alat yang menggunakan panel surya dan sistem kontrol otomatis untuk menghasilkan system ternak ikan menggunakan terpal yang smart. Penggunaan panel surya dengan memanfaatkan limpahan tenaga surya merupakan alternatif untuk dapat meminimalkan pengeluaran para pembudidaya ikan karena tidak menggunakan listrik dari PLN untuk mengaktifkan alat kontroling dan pompa air selama kebutuhan air dalam kolam diperlukan. Target dan luaran yang dihasilkan dari program ini khususnya untuk pihak mitra adalah: terpenuhinya alternatif tambahan mata pencaharian dengan beternak ikan, dan meningkatkan pendapatan kurang lebih 80%, selain itu adanya teknologi yang diterapkan sebagai penerapan peralatan kolam terpal dengan alat penyaring sirkulasi air dan alat control pompa air dengan teknologi panel surya sebagai penyuplai sumber daya listrik.