Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGGUNAAN ASBUTON EKSTRAKSI SEBAGAI BAHAN CAMPURAN LATASTON HOT ROLLED SHEET – WEARING COARSE Hadi Gunawan
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspal Buton (Asbuton) ditengarai merupakan deposit aspal terbesar di dunia, sehingga Asbuton berpotensi untuk dikembangkan agar dapat menggantikan penggunaan aspal minyak. Kelemahan asbuton adalah rendahnya kandungan bitumen, serta rendahnya pe-netrasi bitumen asbuton. Agar dapat menggantikan penggunaan aspal minyak, bitumen perlu diekstraksi terlebih dahulu dari mineralnya dengan berbagai metode. Oleh sebab itu, demi mengetahui cara yang efektif dalam memisahkan bitumen asbuton dari mine-ralnya sekaligus mengetahui mutu bitumen asbuton ter-ekstraksi sebagai campuran as-pal beton hot mix. Penggunaan Asbuton Ektraski sebagai bahan campuran Lataston harus memenuhi per-syaratan dari Lataston HRS - WC seperti Penyerapan Aspal, Rongga Dalam Campuran (VIM), Rongga Dalam Agregat (VMA), Rongga Terisi Aspal, Rongga Dalam Agregat (VMA), Stabilitas Marshall, Rongga Terisi Aspal, Kelelehan dan Marshall Qoutient.Bahan Agregat untuk penelitian berasal dari Km.8 Muara Teweh, Provinsi Kalimantan Tengah dan bahan Aspal yang digunakan adalah Aspal Buton Ter-ektraksi. Dengan me-nggunakan bahan tersebut maka dapat diperoleh Proporsi Campuran antara lain Batu pecah ¾" adalah 17%, Batu pecah ½" adalah 22%, Pasir adalah 27%, Abu batu adsalah 32%, Filler adalah 2,0% dan Aditif adalah 0,3%. Hasil Kinerja Sifat – sifat Campuran Lataston HRS – WC untuk Nilai Stabilitas adalah 955,7 kg, Nilai Density 2.310, Nilai Rongga Udara adalah 5,6 %, Nilai Kelelahan adalah 3,22 mm, Nilai Koefisien Marshall adalah 2,90 Kn/mm, Nilai Rongga Dalam Agregat (VMA) adalah 20,18 %, Nilai Rongga Terisi Aspal (VFB) adalah 72,15 %, Nilai Rongga Dalam Camp, Kepadatan Membal adalah 4,17 %, Nilai Penyerapan 0,21%, Nilai Sta-bilitas sisa perendaman 24 jam suhu 60° adalah 95,1 %, dan Nilai Kadar Aspal 6,7 %. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan bahan agregat dari Km.8 Muara Teweh Provinsi Kalimantan Tengah dan Bahan Aspal Buton (Asbuton) Ter-ekstraksi semua kri-teria kinerja sifat – sifat campuran Lataston HRS – WC memenuhi spesifikasi teknis dan Aspal Asbuton Ekstrasi dapat digunakan untuk bahan aspal dalam campuran Lataston HRS – WC.
REVIEW DESAIN PERKERASAN JALAN RAYA III KABUPATEN PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH khamidi ilhami; Hadi Gunawan
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2021
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v5i1.816

Abstract

Jalan merupakan prasarana darat yang berpengaruh besar terhadap perkembangan suatu wilayah. Jalan Ray III berada di Kabupaten Pulang Pisau lokasi dalam kota, ibu kota Kabupaten. Jalan tersebut merupakan jalan alternatif dari Provinsi Kalimantan Tengah menuju Provinsi Kalimantan Selatan juga sebaliknya. Peningkatan jalan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan dalam rangka mengakomodasi pertumbuhan arus lalu lintas. Kondisi tanah dasar pada ruas Jalan Ray III adalah tanah lunak, sehingga dalam desain tanah dasar dengan dilakukan pengurukan timbunan. Metode perencanaan perkerasan yang digunakan adalah Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Objek studi yaitu Jalan Ray III terletak di Kabupaten Pulang Pisau pada STA 0 + 000 s/d STA 0 + 200. Hasil dari Evaluasi Desain Perkerasan Jalan dengan umur rencana 5 tahun diperoleh LER adalah 26,3 Laston (MS. 590) adalah 7,5 cm (tebal minimal 7,5 cm karena merupakan jalan kabupaten), Batu pecah kelas A (CBR 100) adalah 10 cm dan Batu pecah kelas B (CBR 80) adalah 10 cm (Syarat tebal minimum LPB). Untuk umur rencanaa 10 tahun diperoleh LER adalah 76,9 Laston (MS.590) adalah 7,5 cm (tebal minimal 7,5 cm karena merupakan jalan kabupaten). Batu pecah kelas A (CBR 100) adalah 10 cm, Batu pecah kelas B (CBR 80) adalah 14,4 cm
VARIASI PERSENTASE ABU BATU TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL DALAM CAMPURAN HRS BASE Muchtar Salim; Hadi Gunawan
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2021
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v5i2.1146

Abstract

Abu batu terdiri dari butiran-butiran halus dan gradasi yang memenuhi persyaratan gradasi untuk aggregat halus dan filler. fungsi filler adalah untuk mengisi rongga dalam campuran, dan meningkatkan stabilitas dari campuran aspal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penggunaan abu batu sebagai filler dalam campuran HRS-Base terhadap properties Marshall. Penelitian dilakukan dengan membuat Design mix formula (DMF) untuk mendapatkan Kasar Aspal Optimum (KOA). Menggunakan KOA yang telah didapat, kemudian persentase bahan filler abu batu divariasi sebanyak 1%, 1,5% dan 2%, 2,5% dan 3%. Penambahan filler abu batu dari 1% sampai 3 % meningkatkan nilai stabilitas, rongga terisi apal, dan Marshall Qoutient yaitu masing-masing dari 883,45 kg menjadi1121,66 kg, 69,66 % menjadi 72,68 %, dan 266,10 kg/mm menjadi 299,91 kg/mm dan nilai rongga dalam campuran dan nilai rongga dalam agregat (VMA) mengalami penurunan masing-masing yaitu dari 5,57 % menjadi 4,79 % dan dari 18,36 % menjadi 17,53%. Hasil penelitian menunjukan nilai stabilitas, nilai rongga terisi aspal dan nilai Marshall Qoutient meningkat bersamaan meningkatnya kandungan filler abu batu dalam campuran HRS – Base. Sedangkan nilai rongga dalam campuran dan rongga dalam agregat (VMA) menurun saat kandungan filler abu batu meningkat.
PEMBUATAN JOB MIX FORMULA UNTUK CAMPURAN LATASTON HOT ROLLED SHEET – WEARING COARSE MENGGUNAKAN SUMBER QUARY MATERIAL KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Hadi Gunawan; Rosehan Anwar
INFO-TEKNIK Vol 15, No 1 (2014): INFOTEKNIK VOL. 15 NO. 1 2014
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v15i1.228

Abstract

The release of Amendment 1 Technical Specs Revised Regulations of 2010 which about the use of Fillers in a mixture of cement Lataston Hot Rolled Sheet - Wearing Coarse (HRS - WC) is limited the range of a minimum of 1% of the aggregate weight (maximum upper limit not limited) and the quantity of anti-stripping additive usage in the range of 0.2% - 0.4% by weight of the asphalt. The positive impact is at the time of manufacture Mix Design Formula (DMF) and the Job Mix Formula (JMF) provides the free to use Fillers Cement in unlimited maximum limit and no limit on the quantity of the addition of the use of anti-stripping additive initially 0, 3% to 0.4%, so with the use of Fillers Cement unlimited or above 2% and increase the quantity of use of anti-stripping additive to 0.4% the possibility that the Asphalt Mixture Performance will be better. Negative impact to the user while the specification is the difficulty in determining the percentage of ideal Fillers Cement for the Asphalt Mixture Performance results achieved is the maximum result.This study in the laboratory to determine the results of Asphalt Mixture Performance, by raising the value of anti-stripping additives and uses Source Quary Kabupaten Tanah Bumbu South Kalimantan Province whether the results are in the Technical Specifications.Research results generated is Mixed Performance Value Lataston HRS - WC Marshall Stability value that is equal to 1084.52 kg, the Air Cavity Value In A mixture of 5.30%, 3.70 mm kelelehan, Marshall coefficient 293.11 Kg / mm and Optimum Asphalt Content 6,80%. It can be concluded that the use of filler Cement Additives 2.0% and 0.35% Mixed Performance Lataston HRS - WC also Technical Specifications and Materials Use Quary Tanah Bumbu can be used as a construction material Pavement. Keywords: HRS-WC, Filler Cement, Anti Striping, Mixed Performance
Hubungan Volume Lalu Lintas Dengan Kapasitas Jalan di Jalan Veteran Banjarmasin Hadi Gunawan
INFO-TEKNIK Vol 8, No 1 (2007): INFOTEKNIK VOL. 8 NO. 1 2007
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v8i1.1724

Abstract

The areas on the Veteran street, it’s has complect for people whos as natives following on the times and its economics developing with any concequencies of business zones. Therefor it’s actually the magnifaceint of orders. The traffic jumps had been coming onVeteran street, on those conditions so that it’s quite interesting to be reseeched through on correlation to alls of resulting due to of it.For any evaluations it has must be worked uses by Indonesia Highway Capacity Manual (MKJI,1997), by infutable geometric conditions, traffic conditions, environmental conditions, base capacity, city size adjustment factor, road environment type, side friction, unmotorised vehicles adjustment factor and actual capcity, it’s metode uses to statistic analise regressions (Kennedy, J.B dan Neville, A.M, 1995) the conjuctions those accursedly with dereclly for Merdeka Bright to Kuripan Market street is linier with equition Y = -1,628X + 4842,9 with counts r = -0,897 (the correlation are variabel of negatives and it is strongly), from Kuripan Market dereclly to Merdeka Bright is linier with equition Y = -0,4135X + 2674,9 with counts r = -0,897 (the correlation are variabel of negatives and it is strongly) and for the through coupces of street is linier with equition Y = Y = -0,466X + 5505,3 with counts r = -0,912 (the correlation are variabel of negatives and it is strongly).
PERSENTASE IDEAL BAHAN FILLER SEMEN DAN ADITIF ANTI STRIPING DALAM CAMPURAN HRS - WC Muchtar Salim; Hadi Gunawan; Heldiansyah Heldiansyah
JURNAL SIPIL SAINS Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v11i1.2665

Abstract

Spesfikasi Teknis Tahun 2018 yang menyatakan bahwa penggunaan bahan pengisi (filler) semen dalam campuran Hot Rolled Sheet - Wearing Coarse (HRS - WC) dibatasi dengan rentang 1 % - 2 % terhadap berat agregat dan kuantitas pemakaian aditif anti striping dalam rentang 0,2 % - 0,4 % terhadap berat aspal. Rentang batasan tersebut memberikan dampak positif dan negatif bagi pengguna spesifikasi tersebut. Dampak positifnya adalah memberikan kemudahan bagi pengguna untuk menentukan besaran persentase Bahan Pengisi (filler) semen yang akan digunakan pada waktu pembuatan Design Mix Formula (DMF) ataupun Job Mix Formula (JMF) dalam penggunaan bahan pengisi (filler) semen dan pemakaian aditif anti striping. Sedangkan dampak negatifnya bagi pengguna spesifikasi tersebut adalah kesulitan dalam menentuan persentase yang ideal bahan pengisi (filler) semen dan aditif anti striping agar hasil yang dicapai (kinerja campuran beraspal) adalah hasil yang maksimum. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka perlu dilakukan penelitian di laboratorium untuk mengetahui persentase yang ideal bahan pengisi (filler) Semen dan aditif anti striping agar hasil yang dicapai merupakan hasil yang maksimum dan memenuhi spesifikasi teknis. Penelitian dilakukan menggunakan material (Agregat) yang berasal dari sumber Quary wilayah kabupaten Tanah Bumbu provinsi Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menunjukan  nilai kinerja campuran HRS - WC dengan nilai stabilitas Marshall tertinggi yaitu sebesar 1.023,15 Kg, nilai rongga dalam campuran 5,3 %, nilai rongga dalam agregat (VMA) 19,61 %, rongga terisi aspal 76,63% dan koefisien Marshall 286,60 Kg/mm didapat dari campuran HRS - WC menggunakan filler semen 1,5 % dan aditif 0,2%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan Aditif 0,2% dan Filler Semen 1,0% merupakan persentase ideal untuk wilayah kabupaten Tanah Bumbu provinsi Kalimantan Selatan dan menghasilkan nilai kinerja campuran HRS - WC yang memenuhi semua kriteria kinerja sifat-sifat campuran HRS - WC.