Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengembangan keterampilan pemodelan matematis bagi calon guru IPA Wahono Widodo; Dhita Ayu Permata Sari; Totok Suyanto; Martini Martini; Inzanah Inzanah
Jurnal Inovasi Pendidikan IPA Vol 6, No 2: October 2020
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipi.v6i2.27042

Abstract

Tingkat keterampilan pemodelan matematis di kalangan mahasiswa calon guru IPA, masih berada dalam kategori cukup dan rendah sehingga perlu ditingkatkan. Pada penelitian ini pengembangan keterampilan pemodelan matematis dilakukan dengan mengaplikasikan model pembelajaran ALLR (activity based, lesson learned, reflection) dalam kegiatan perkuliahan. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap persiapan (penyusunan buku model pembelajaran ALLR dan perangkat pembelajaran yang kemudian divalidasi dengan kategori valid) dan tahap penerapan pada Mata Kuliah Dasar-dasar IPA, khususnya materi pegas dan getaran dengan menggunakan desain one shot case study. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa calon guru IPA PTN di Jawa Timur Indonesia yang berjumlah 28 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes dan rubrik. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan representasi yang berupa tabel yang memuat nilai rata-rata, SD, persentase ketuntasan terhadap KKM, dan deskripsi dalam bentuk histogram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model pembelajaran ALLR dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan matematis bagi calon guru IPA. Adapun saran yang disampaikan adalah keterampilan pemodelan matematis ini masih perlu terus dilatihkan pada berbagai MK yang relevan dengan model pembelajaran ALLR. Developing of mathematical modelling skills for science pre-service teachers AbstractMathematical modelling skills level of pre service teachers is still on average and low category, so it needs to be improved. This study aimed to develop pre service teachers’ mathematical modelling skills by applying the ALLR (activity based, lesson learn, and reflection) learning model. This study was conducted in two stages, namely preparation stage and application stage. The first stage was the stage to prepare the ALLR learning model book, lesson plan, and student worksheet which have a valid category. Second stage was applied the lesson plan and the students worksheet using ALLR learning model to enhance mathematical modelling skills in the Basic Science Course. The topic discussed in this course was spring and vibration. The design of this study was one shot case study design. The subjects were 28 pre-service teachers of East Java, Indonesia. Data were collected by giving a test and rubrics. Then, the data were analysed descriptively and quantitatively in the form of table consist of the students’ achievement. The results showed that the lesson plan and student worksheet applied using ALLR learning model improved pre-service teachers’ mathematical modelling skills. It is suggested that mathematical modelling skills need to be trained in many other courses by applying ALLR learning model.
PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI PENCEMARAN AIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP KELAS VII Choliva Meilinda; Martini Martini; Enny Susiyawati
PENSA: E-JURNAL PENDIDIKAN SAINS Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.166 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pembelajaran berbasis scientific approach terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pre-experimental, dengan desain penelitian one grup pre-test and post-test design. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VII SMP di Gresik yang berjumlah 32 siswa dengan penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pre-test dan post-test pada materi pencemaran air dalam bentuk essay berjumlah 6 butir soal, yang di dalamnya termuat tiga sub-keterampilan berpikir kritis. Sub-keterampilan berpikir kritis tersebut meliputi interpretasi (menjelaskan makna dan mengidentifikasi elemen penting); analisis (mengidentifikasi argumen dan membandingkan konsep); dan inferensi (membuat kesimpulan). Instrumen tes keterampilan berpikir kritis, diadaptasi dari penelitian Susiyawati, Elok, dan Dhita (2019) dan telah ditelaah oleh dosen ahli dengan sub-keterampilan berpikir kritis dan materi yang telah disesuaikan. Teknik analisis data, menggunakan uji n-gain dan uji t-berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa meningkat setelah pembelajaran berbasis scientific approach dengan n-gain score sebesar 0,66 yang termasuk dalam kriteria sedang dan hasil uji t-berpasangan didapatkan signifikasi sebesar 0,000 yang berartikan bahwa ada pengaruh pembelajaran scientific approach terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis scientific approach dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.Kata Kunci: Scientific Approach, Keterampilan Berpikir Kritis, Pencemaran Air
VALIDITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Niken Monitasari; Martini Martini
PENSA: E-JURNAL PENDIDIKAN SAINS Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.882 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kevalidan perangkat pembelajaran yang berbasis inkuiri terbimbing pada materi getaran dan gelombang untuk melatihkan keterampilan proses sains (KPS). Perangkat pembelajaran yang dideskripsikan meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS) dan lembar penilaian. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik survei yang dilakukanoleh 3 validator ahli yang terdiri dari ahli materi, ahli pedagogi, dan praktisiyaitu 2 dosen ahli IPA dan 1 guru IPA SMP. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi. Penilaian validitas perangkat pembelajaran diukur berdasarkan hasil validasi. Hasil validasi yang didapatkan berupa skor dan saran untuk perbaikan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis validasi ahli menggunakan modus. Hasil validasi silabus menunjukkan modus sebesar 4 sehingga termasuk kategori valid. Hasil validasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS) dan lembar penilaian juga menunjukkan hasil yang sama yaitu modus sebesar 4 sehingga termasuk kategori valid. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dikatakan valid dan layak digunakan dalam proses pembelajaran dengan dilakukan revisi berdasarkan saran yang telah diberikan validator. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing dinyatakan layak dari aspek validitas untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada materi getaran dan gelombang.Kata Kunci: perangkat pembelajaran, inkuiri terbimbing, keterampilan proses sains
KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS SAINS OUTDOOR Enni Nurjannah; Martini Martini; Enny Susiyawati
PENSA: E-JURNAL PENDIDIKAN SAINS Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.275 KB)

Abstract

Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa kelas VII setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning merupakan tujuan dari penelitian ini. Penelitian dengan jenis pre-experimental dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest yang dilaksanakan di kelas VII SMP dengan melibatkan 32 siswa. Metode yang dipilih dalam penelitian ini ialah dengan metode tes. Metode tes yang diterapkan berupa pretest dan posttest untuk mengetahui kemampuan awal serta akhir siswa. Dalam penelitian, hasil N-Gain kelas VII mengalami peningkatan sejumlah 2 siswa dengan kriteria tinggi dan mengalami peningkatan sejumlah 30 siswa dengan kriteria sedang. Secara keseluruhan rata-rata peningkatan yang dihasilkan siswa adalah 0,60 yang termasuk dalam kriteria sedang, dengan poin setiap aspek yaitu: (1) identifikasi masalah sebesar 0,82 (tinggi); (2) merumuskan pertanyaan 0,93 (tinggi); (3) menyusun solusi 0,59 (sedang); (4) menentukan solusi sebesar 0,93 (tinggi); (5) menganalisis hasil penyelesaian 0,86 (tinggi); (6) menyimpulkan 0,61 (sedang). Keterampilan pemecahan masalah tiap aspek dengan n-gain rata-rata sebesar 0,78 dalam kategori tinggi. Sesuai dengan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keterampilan pemecahan masalah siswa tiap aspek mengalami peningkatan dalam kategori tinggi. Kata Kunci: problem based learning, sains outdoor, keterampilan pemecahan masalah
KAJIAN TENTANG MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA Wiwik Jumiati; Martini Martini
PENSA: E-JURNAL PENDIDIKAN SAINS Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.435 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model pembelajaran Learning Cycle 5E dalam meningkatkan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Objek yang digunakan adalah karya ilmiah berupa artikel jurnal dan hasil penelitian. Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder melalui jurnal. Teknik yang digunakan adalah dengan menganalisis tiga literatur tentang Learning Cycle 5E untuk melihat implementasi model dari ketiga literatur tersebut. Berdasarkan hasil analisis setiap tahapan pada model pembelajaran Learning Cycle 5E dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep. Perbedaan aspek yang ada di tahapan model Learning Cycle 5E pada keterampilan proses sains yaitu tahap engagement meliputi merumuskan masalah, membuat hipotesis, dan mengidentifikasi variabel. Pada tahap eksplorasi meliputi mengamati dan menganalisis data. Aspek pada pemahaman konsep yaitu tahap eksplorasi meliputi mencontohkan dan mengklasifikasikan. Pada tahap elaborasi meliputi menggeneralisasi dan membandingkan. Persamaan aspek yang ada di tahapan model Learning Cycle 5E pada keterampilan proses sains maupun pemahaman konsep yaitu tahap eksplorasi meliputi menginterpretasikan data dan menganalisis data. Pada tahap eksplanasi yaitu menjelaskan dan tahap evaluasi yaitu pemberian soal atau posttest. Hasil posttest mempengaruhi hasil ketuntasan siswa dimana melalui keterampilan proses sains rata-rata sebanyak 84,5% dan pemahaman konsep sebanyak 89% dinyatakan tuntas.Kata Kunci: Learning Cycle 5E, Keterampilan Proses Sains, Pemahaman Konsep
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) MATA KULIAH DASAR-DASAR IPA BERBASIS MODEL ALLR (ACTIVITY BASED-LESSON LEARN-REFLECTION) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENDIDIKAN KARAKTER CALON GURU IPA D. A. P. Sari; Wahono Widodo; Martini Martini; Totok Suyanto
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia (PPII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppipa.v3n2.p58-66

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) Dasar-dasar IPA yang diharapkan dapat membekali mahasiswa calon guru IPA dengan keterampilan proses sains sekaligus nilai-nilai positif melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter ini dianggap perlu karena maraknya konflik-konflik intoleransi dan keadilan sosial yang terjadi di masyarakat akhi-akhir ini. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai integritas bangsa Indonesia perlu mendapatkan perhatian, terutama dalam hal etika, moral, dan kepercayaan. Pentingnya nilai-nilai ini karena semangat gotong royong dan saling bekerjasama merupakan karakter Bangsa Indonesia. LKM yang dikembangkan melalui tahapan perancangan, penyusunan, validasi, dan revisi sehingga dihasilkan produk LKM Dasar-dasar IPA berbasis model ALLR (Activity Based-Lesson Learn-Reflection). Hasil pengembangan LKM menghasilkan empat kegiatan LKM yang dibagi menurut topik pembahasan yang berbeda-beda dengan menggunakan serangkaian aktivitas yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan proses sains. Selain itu, LKM juga dirancang untuk pengintegrasikan pendidikan melalui pembelajaran pemaknaan konten-konten IPA ke dalam nilai-nilai positif yang berkaitan dengan nilai toleransi dan keadilan sosial. Hasil validasi menunjukkan bahwa LKM Dasar-dasar IPA layak digunakan dengan nilai presentase validasi LKM 1 sebesar 76.79%, LKM 2 sebesar 82.14%, LKM 3 sebesar 92.85%, dan LKM 4 sebesar 76.78%.
ANALYSIS OF STUDENTS' ABILITY TO IDENTIFY SYMBOLIC REPRESENTATIONS IN CHEMISTRY Martini Martini
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 6 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia (PPII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppipa.v6n1.p7-10

Abstract

To describe the behavior of matter and energy, chemists classify them in three distinct domains: macroscopic, microscopic, and symbolic. The ability to use these three representations is the basis for understanding concepts in chemistry. This study aims to analyze students' ability to identify symbolic representations in chemistry. The research design uses a one shot case study. The subjects of this study were students of prospective science teachers as many as 85 students. Data collection techniques using tests and rubrics. The results showed that of the ten symbolic representation statements, only three statements achieved the highest percentage of correct answers, namely statements about writing ionization reactions and writing electron symbols. There are two statements where almost 90 percent of students answered incorrectly. The statement is about reversible or irreversible reaction equations and exothermic reaction equations. From this research, it can be concluded that students' ability to identify symbolic representations in chemistry still needs to be improved, because the average score is still low.
PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN GURU-GURU IPA KABUPATEN BANYUWANGI An Nuril Maulida Fauziah; Martini martini; Wahyu Budi Sabtiawan
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v4n1.p1-5

Abstract

This study aims to describe the results of the preparation of assessment instruments of science teachers Banyuwangi District. This research is a descriptive research that describes the results quantitatively and supported explanation of the data that has been obtained. The results of the study indicate that the assessment instrument is valid and feasible to be used for assessment in the learning process of the mentioned KD. The conclusions of the assessment instrument developed from the four groups are all valid and worthy of use.This study aims to describe the results of the preparation of assessment instruments of science teachers Banyuwangi District. This research is a descriptive research that describes the results quantitatively and supported explanation of the data that has been obtained. The results of the study indicate that the assessment instrument is valid and feasible to be used for assessment in the learning process of the mentioned KD. The conclusions of the assessment instrument developed from the four groups are all valid and worthy of use.
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERDIFERENSIASI UNTUK GURU MATA PELAJARAN IPA SMP/SEDERAJAT BERORIENTASI ESD Muhamad Arif Mahdiannur; Erman Erman; Martini Martini; Tutut Nurita; Laily Rosdiana; Ahmad Qosyim
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.529 KB) | DOI: 10.31949/jb.v3i4.3409

Abstract

Ide No Child is Left Behind (NCLB) yang dilanjutkan dengan program Education for Sustainable Development (ESD) telah menjadi agenda global yang harus dicapai tahun 2030. Pembelajaran berdiferensiasi adalah konsep yang telah lama dikenal sejak NCLB (2002-2015), kemudian dikuatkan kembali dalam Kurikulum Merdeka. Tujuan kegiatan pendampingan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para guru IPA SMP/Sederajat dalam mengembangkan modul ajar berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi erat kaitannya dengan agenda pendidikan global, yakni menekankan pada literasi sains yang berasosiasi dengan isu-isu sosiosaintifik. Peserta kegiatan ini adalah 38 guru yang tergabung dalam satu Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA di salah satu Kabupaten yang ada di Jawa Timur. Kegiatan pendampingan menggunakan one-group pre-and post-test workshop design dengan sesi paparan materi dan sesi praktik dengan metode peer instruction. Kegiatan pendampingan ini disimpulkan efektif karena mampu meningkatkan gain peserta pada kategori sangat memuaskan. Selain itu, para guru juga mengalami pemahaman, kemampuan beradaptasi, dan fleksibilitas dalam mengembangkan modul ajar berdiferensiasi. Implikasi dari kegiatan ini adalah para guru IPA harus memunculkan kesadaran kolektif untuk terus belajar secara mandiri, sesuai prinsip ESD.
EKSPLORASI PENGETAHUAN GURU IPA SMP TENTANG PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM KURIKULUM MERDEKA : PENGUKURAN BERDASARKAN COMPLEX MULTIPLE-CHOICE SURVEY Muhamad Arif Mahdiannur; Erman Erman; Martini Martini; Tutut Nurita; Laily Rosdiana
JURNAL TARBIYAH Vol 29, No 2 (2022)
Publisher : UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/tar.v29i2.1812

Abstract

Changes in the national education curriculum and learning approaches in the Merdeka Curriculum become problems for teachers. In contrast, the key to successful curriculum implementation depends on the understanding and ability of teachers to translate and develop the curriculum itself. This study purposed to reveal science teachers’ knowledge and understanding on differentiated learning and the Merdeka Curriculum. This study involved sixty-five participants with a professional background as science teachers at the Lower Secondary School level. Small-scale surveys were conducted using complex multiple-choice item questions. This study reveals the average science teacher’s understanding of differentiated learning and the changes in science subjects in terms of content and process according to the Merdeka Curriculum only 37.85%. Furthermore, the findings show that current training had minimal impact on the science teachers’ preexisting knowledge. Therefore, according to the Merdeka Curriculum, the training pattern’s vital role must be concerned with developing teacher knowledge and understanding of changes in science subjects for the Lower Secondary School and the learning process. However, despite some limitations, we also think that the spaces for teachers’ curriculum agency patterns can be used to improve the science teachers’ knowledge and understanding on differentiated learning and the Merdeka Curriculum.