Dhita Ardian Mareta
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perbedaan Daya Antibakteri antara Klorheksidin Diglukonat 2% dan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) Berbagai Konsentrasi (Tinjauan Terhadap Enterococcus Faecalis) Differences Of Antibacterial Power Between Chlorhexidine Digluconate 2% And Vari Erma Sofiani; Dhita Ardian Mareta
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v3i1.1726

Abstract

Latar belakang: Enterococcus faecalis merupakan bakteri patogen penyebab kegagalan paska perawatansaluran akar karena memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan mentoleransi secara ekologis pada kondisiperawatan saluran akar yang gagal. Pemberantasan Enterococcus faecalis dari saluran akar dapat dilakukan salahsatunya dengan penggunaan bahan irigasi. Salah satu bahan irigasi yaitu klorheksidin diglukonat 2% yang efektifmelawan Enterococci dan jamur, namun tidak dapat melarutkan jaringan. Klorheksidin diglukonat 2% dapatmenimbulkan reaksi alergi apabila digunakan secara berulang dalam jangka waktu yang lama. Bahan alternatifirigasi lain untuk menghindari reaksi alergi tersebut yaitu ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn) yangdapat berfungsi sebagai antibakteri. Adanya kandungan tanin di dalam daun jambu biji (Psidium guajava Linn)dapat menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis. Tujuan penelitian: untuk mengetahuiperbedaan keefektivitasan daya antibakteri antara klorheksidin diglukonat 2% dengan berbagai konsentrasiekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn). Desain penelitian: eksperimental laboratories in vitro denganmetode difusi sumuran agar pada media TSA. Media TSA di olesi Enterococcus faecalis kemudian ditetesilarutan uji khorheksidin diglukonat 2%, aquabides steril dan ekstrak daun jambu biji dengan konsentrasi 20%,40%, 60% dan 80%. Perhitungan daya antibakteri dengan mengukur zona radikal menggunakan slidding caliper.Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian: klorheksidindiglukonat 2% memiliki daya antibakteri yang lebih tinggi terhadap Enterococcus faecalis dibandingkan denganekstrak daun jambu biji dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%. Konsentrasi ekstrak daun jambu biji(Psidium guajava Linn) sebesar 60% memiliki daya antibakteri paling tinggi dibandingkan konsentrasi lainsehingga dapat digunakan sebagai bahan alternatif irigasi saluran akar.