Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Asesmen Cepat Kerentanan Bangunan Sekolah Muhammadiyah Terhadap Gempabumi di Kecamatan Kasihan Bantul DIY Faizah, Restu; Syamsi, Muhammad Ibnu
Semesta Teknika Vol 20, No 2 (2017): NOVEMBER 2017
Publisher : Semesta Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

School buildings are included as buildings with risk category IV (SNI 1726: 2012) because it is potentially causing multiple casualties if earthquakes occur during school hours. Therefore the readiness of school buildings to face the earthquakes should be prepared well. First of all, a rapid vulnerability assessment of the existing building under earthquake needs to be conducted. If the buildings are vulnerable then it should be followed by a strength check. This research objective is to assess the vulnerability of Muhammadiyah school buildings which are located in Kasihan sub-district of Bantul Regency, using Rapid Visual Screening FEMA 154-2002. There are 8 buildings, consist of elementary, middle school, and senior high school which are scattered in Tirtonirmolo, Tamantirto and Bangunjiwo, Kasihan, Bantul regency. According to FEMA 154-2002, the observation result finds that 4 schools indicated to have structure vulnerability under earthquake hazard so they need further analysis to know more detail about their strength. While the other 4 buildings do not need further analysis. The results of this study can be used as a recommendation for the Muhammadiyah Basic and Secondary Education Council (Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah) to conduct more detailed testing for school buildings that are have vulnerabilites. In addition, this research method also can be extend to school buildings or non-school buildings in other areas. 
Studi Perbandingan Pembebanan Gempa Statik Ekuivalen dan Dinamik Time History pada Gedung Bertingkat di Yogyakarta Faizah, Restu
Semesta Teknika Vol 18, No 2 (2015): NOVEMBER 2015
Publisher : Semesta Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Time history dynamic analysis is the most accurate method in seismic load calculation, but it is quite complicated and time consuming. For practical need in the field, it used the equivalent static analysis that is the simplified dynamic analysis. The main difference between the static and dynamic concept is on the building characteristic that is calculated in analysis. Dynamic concept calculates the mass, stiffness and damping, while in static concept, only calculates the mass. It is stated in SNI 1726-2012 that equivalent static analysis can only be performed for horizontally and vertically regular structure. Irregular building design, asymmetrical floor plan, and high-rise building can use dynamic analysis. This research compared the result of equivalent static seismic load and time history dynamic analysis on the reinforced concrete frame structure of 5 levels, 10 levels, 15 levels, 20 levels, 25 levels, and 30 levels. Time history dynamic analysis is done with the assistance of Matlab program and used of accelerogram of 2006 Yogyakarta earthquake as the seismic input. The result of this study shows that the calculation result of the equivalent static seismic load is quite accurate on the 5 levels building, because it gives larger requirement in designing the structure, compared to the time history dynamic analysis of the seismic load. While on the calculation of equivalent static seismic load on the 10 or more levels structure is considered as not accurate, because it gives smaller requirements in designing the structure, compared to the time history dynamic analysis of the seismic load.
Membedah Corak Filsafat Pendidikan Muhammadiyah (Telaah Konsep Pendidik Muhammadiyah) Yunita Furi Aristyasari; Restu Faizah
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/al-thariqah.2020.vol5(2).5872

Abstract

Salah satu yang menjadi persoalan filosofis pendidikan adalah perbincangan mengenai pendidik. Muhammadiyah yang lebih dari satu abad belum memiliki sebuah rumusan ideal yang terkonsep dengan jelas dan tersistematis mengenai pendidik. Tulisan yang berkaitan dengan topik ini masih tersebar dalam beberapa dokumen Muhammadiyah maupun tulisan dari beberapa ahli atau pemerhati pendidikan Muhammadiyah. Tulisan ini bertujuan untuk membedah corak filsafat pendidikan Muhammadiyah sehingga dapat ditemukan corak pendidik Muhammadiyah sekaligus mengelaborasi sebuah tawaran konsep pendidik Muhammadiyah. Tulisan ini merupakan hasil penelitian dengan metode kualitatif menggunakan kajian kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan analisis hermeneutis untuk menguji pandangan filosofis. Temuannya adalah bahwa pendidik Muhammadiyah dapat dikatakan bercorak Islamis rasional dan pragmatis. Dari perspektif teori kontemporer, ia memiliki corak esensialis, progresif, dan rekonstruksionis. Pendidik haruslah orang yang memiliki keikhlasan, berorientasi pada amal nyata dan kebermanfaatan bagi orang lain, dan memiliki karakter inovatif, kreatif dalam menghadapi tantangan dan problema kehidupan, terutama di era digital seperti saat ini.
Kajian Kerusakan Bangunan Sederhana Pasca Gempa Banjarnegara 18 April 2018 Elvis Saputra; Restu Faizah
AGREGAT Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1156.618 KB) | DOI: 10.30651/ag.v4i1.2816

Abstract

AbstractThe 4.4 SR earthquake occurred in Banjarnegara Regency, especially Kalibening subdistrict, on Wednesday, April 18, 2018. Although it has not high magnitude, the structural damage was severe. There were 201 units of structural damage in term of medium to large. It generates the question from stakeholders, what cause of the structural damage. Therefore, this study visited the affected areas of Banjarnegara Earthquake to investigate the causative factor of structural damage, especially for a simple structure which is residential houses, schools and mosque buildings. The study found some causative factors of structural damages. The first is the depth of the earthquake source that is quite shallow i.e. 4 km. The second is the quality of simple buildings that were damaged or collapsed in the affected area might do not have a good quality and do not qualify for earthquake resistant buildings. The sample of cases found in the field is the structural systems that have not good integrated and good material. Besides that, It was found a community innovation to reduce building costs but they did not have the correct method. An example is the use of bamboo as a substitute for steel reinforcements in the frame. Based on this study, the further research into the bamboo usage guidelines as a substitute for steel reinforcement should be carried out and socialized.Keywords: Earthquake, structural demage, causative factor.  AbstrakRabu 18 April 2018 Kabupaten Banjarnagara tepatnya di Kecamatan Kalibening dilanda gempabumi dengan kekuatan 4,4 SR, meskipun magnitud gempa tidak terlalu besar namun kerusakan bangunan yang di timbulkan cukup banyak, tercatat dampak yang ditimbulkan oleh gempa sebanyak 201 bangunan mengalami kerusakan mulai dari rusak sedang hingga rusak berat. Fakotr penyebab banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan adalah karena memiliki kedalaman pusat gempa yang cukup dangkal, yaitu 4 Km menyebabkan intensitas guncangan di purmakaan tanah terasa cukup kuat. Selain dari faktor kedalaman pusat gempa, banyaknya bangunan rumah, sekolah dan masjid yang rusak atau roboh disebabkan karena tidak mengikuti kaidah-kaidah bangunan tahan gempa. Contoh kasus yang ditemukan di lapangan seperti sistem struktur yang kurang menyatu dan kualitas material yang kurang baik. Dilokasi kerusakan ditemukannya inovasi-inovasi masyarakat dalam menekan biaya bangunan seperti pengunaan bambu sebagai pengganti tulangan baja dan ada juga yang mengkombinasikan dalam satu frame struktur menggunakan tulangan bambu dan tulangan baja, namun penerapan bambu sebagai pengganti tulangan oleh masyarakat tidak dibuat dengan praktek yang semestinya. Kata Kunci: Gempa, Kerusakan bangunan, Faktor penyebab.
Kuat Tekan dan Tarik Belah Beton Serat Menggunakan Aggregat Ringan As'at Pujianto; Restu Faizah; Dodi Agusto Wijaya; Junaidi Abdurazak; Hakas Prayuda; Hendy Wijaya
Semesta Teknika Vol 24, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.v24i1.12084

Abstract

Beton adalah material untuk infrastruktur sipil yang sangat sering ditemukan dan digunakan di Indonesia. Beton memiliki berbagai kelebihan di antaranya ekonomis, tahan lama, ketahanan terhadap api yang tinggi dan kemudahan untuk mendapatkan bahan penyusunnya. Beton memiliki berat lebih kurang 2400 kg/m3, berat sendiri beton yang cukup tinggi merupakan salah satu kelemahan yang dimiliki beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi sifat dasar mekanik beton ringan yang dikombinasikan dengan fiber. Batu apung digunakan pada penelitian ini sebagai agregat kasar sehingga berat jenis dari beton menjadi berkurang. Selain itu, untuk meningkatkan daktilitas beton digunakan dua jenis serat sebagai material tambahan. Serat buatan yang digunakan berupa glass fiber dan steel fiber dengan jumlahnya divariasikan dari 0%; 0,5%; 0,75% dan 1,0% dari total berat binder. Beberapa pengujian yang dilakukan pada studi ini yaitu memeriksa sifat beton segar dan beton yang telah mengeras. Pengujian slump dilakukan untuk memeriksa tingkat workabilitas beton segar sedangkan kuat tekan dan kuat tarik belah pada umur beton 28 hari dengan benda uji berbentuk silinder digunakan untuk menginvestigasi sifat beton yang telah mengeras. Hasil pemeriksaan beton segar menunjukkan bahwa penambahan jumlah serat yang tinggi menghasilkan workabilitas yang rendah. Sedangkan sifat beton keras menunjukkan bahwa baik kuat tekan maupun kuat tarik belah dengan jumlah serat yang tinggi mengalami peningkatan dibandingkan dengan beton normal.
Sifat Fisik dan Mekanik Mortar dengan Campuran Serutan Karet Ban Bekas Berbagai Merk Restu Faizah; Henricus Priyosulistyo; Akhmad Aminullah
Jurnal Teknik Sipil Vol 27 No 2 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2020.27.2.2

Abstract

AbstractThe used rubber tire is one of the waste that becomes an environmental problem because the amount is abundant, while the utilization is still minimal. There are several tire brands in Indonesia, such as Goodyear, Dunlop, Pirelli, Yokohama, Gajah Tunggal, MRF, Bridgestone, and Michelin. This research investigates the physical and mechanical properties of mortars mixed with various brands (A, B, C, and D) of rubber tire crumbs (SKBB). The specimens are 15 pcs of mortar cylinder with 10 cm in diameter and 20 cm in height consisted of SKBB-mortars (12 pcs) and standard mortars (3 pcs). Initially, the SKBB is filtered using a #4-sieve (4.75 cm) and then mixed in mortar mixtures as a partial substitute of sand by 40% of the sand volume. Physical and mechanical properties test consist of density, compressive strength, modulus of elasticity, and ductility. The results showed that all of SKBB-mortars were lightweight mortars with densities of 1584.4 - 1701.1 kg/m3. The addition of all brands of SKBB into mortar mixtures can reduce density, compressive strength, and modulus of elasticity, but increase the ductility of the mortars. The B brand of SKBB is considered as the best choice as a replacement material of the part of sands to get the SKBB-mortar having good strength and ductility. To obtain a mortar-SKBB having properties of more strength and more ductile, it can be chosen a used rubber tire having low density and low shear modulus.AbstrakKaret ban bekas merupakan salah satu limbah yang jumlahnya sangat melimpah, namun pemanfaatannya masih sangat terbatas. Ban bekas yang beredar di Indonesia memiliki beragam merek, antara lain Goodyear, Dunlop, Pirelli, Yokohama, Gajah Tunggal, MRF, Bridgestone, Swallow dan Michelin. Penelitian ini memeriksa sifat fisik dan mekanik mortar dengan campuran serutan karet ban bekas (SKBB) dari berbagai merek (A, B, C, dan D). Benda uji berupa 15 buah silinder mortar dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm, yang terdiri dari 12 buah mortar SKBB dan 3 buah mortar normal. Bahan SKBB disaring terlebih dahulu menggunakan saringan no.4 (4,75 cm) dan dicampurkan pada adukan mortar sebagai bahan pengganti sebagian pasir sebesar 40% volume pasir. Sifat-sifat fisik dan mekanik yang diuji meliputi densitas, kuat tekan, modulus elastisitas dan daktilitas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa mortar SKBB semua merek merupakan mortar ringan dengan densitas antara 1584,4 "“ 1701,1 kg/m3. Penambahan SKBB semua merek pada adukan mortar dapat menurunkan densitas, kuat tekan dan modulus elastisitas mortar, namun meningkatkan daktilitasnya. SKBB merek B dinilai sebagai pilihan terbaik untuk digunakan sebagai bahan pengganti sebagian pasir pada mortar, untuk memperoleh mortar SKBB yang memiliki kekuatan dan daktilitas yang baik. Untuk mendapatkan mortar SKBB yang memiliki kuat tekan lebih tinggi dan memiliki sifat lebih daktail, dapat dipilih karet ban bekas sebagai bahan campuran mortar, yang rendah densitas dan modulus gesernya.
PEMANFAATAN LIMBAH BATA RINGAN SEBAGAI BAHAN PENYUSUN PENGGANTI PADA BETON As’at Pujianto; Restu Faizah; Acep Widiyanto; Tri Ananda Putri; Hakas Prayuda; Fadhila Firdausa
BANGUNAN Vol 26, No 2 (2021): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v26i22021p1-8

Abstract

Abstrak: Beton merupakan salah satu material konstruksi yang paling banyak digunakan baik di dunia maupun di Indonesia. Bahan penyusun beton yang terdiri dari semen, air, agregat halus dan agregat kasar sangat mudah diperoleh. Pada penelitian ini memanfaatkan limbah bangunan sebagai material recycle yang dapat dimanfaatkan sebagai material penyusun beton. Bata ringan merupakan salah satu material yang digunakan untuk emngisi dinding sebagai komponen non-struktural. Limbah bata ringan yang sudah tidak digunakan dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah penyusun beton. Pada penelitian ini terdiri dari dua pemeriksaan utama yaitu limbah bata ringan sebagai agregat kasar dengan variasi ukuran maksimal agregat yaitu 16 mm, 22,4 mm dan 25 mm. sedangkan pemeriksaan kedua yaitu limbah bata ringan sebagai pengganti semen dengan variasi campuran sebesar 5%, 10% dan 15% dan berat binder. Pengujian sifat beton yang dilakukan terdiri dari slump test dan kuat tekan. Slump test digunakan untuk memeriksa workability beton segar sedangkan kuat tekan digunakan untuk memeriksa kapasitas tekan nya. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memanfaatkan limbah konstruksi secara optimal dan dapat digunakan kembali sebagai material penyusun beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agregat kasar limbah bata ringan dengan variasi ukuran maksimal 16 mm memperoleh kuat tekan tertinggi. Sedangkan pada pemanfaatan limbah bata ringan sebagai material pengganti semen menghasilkan kuat tekan tertinggi dengan variasi 5%.Kata-kata kunci: limbah bata ringan, agregat kasar, kuat tekan, recycle materialsAbstract: Concrete is one of the most widely used construction materials both in the world and in Indonesia. Concrete constituent materials consisting of cement, water, fine aggregate and coarse aggregate are very easy to obtain. In this study, using building waste as a recycle material that can be used as a concrete constituent material. Lightweight brick is one of the materials used to fill walls as a non-structural component. Light brick waste that is no longer used is reused as an added material for making concrete. This study consisted of two main examinations, namely lightweight brick waste as coarse aggregate with a maximum size variation of 16 mm, 22.4 mm and 25 mm. while the second examination was light brick waste as a substitute for cement with a mixture variation of 5%, 10% and 15% and the weight of the binder. The test of concrete properties consisted of slump test and compressive strength. Slump test is used to check the workability of fresh concrete while the compressive strength is used to check its compressive capacity. Through this research, it is hoped that construction waste can be utilized optimally and can be reused as a concrete constituent material. The results showed that the coarse aggregate of lightweight brick waste with a maximum size variation of 16 mm obtained the highest compressive strength. While the use of lightweight brick waste as a cement substitute material produces the highest compressive strength with a variation of 5%.Keywords: lightweight brick waste, coarse aggregate, compressive strength, recycle materials
Studi Identifikasi Mitigasi Bencana Gempa Pada Bangunan Sekolah Dasar Kaligondang Dan Rekomendasi Perbaikan Restu Faizah; Elvis Saputra; Dawam Adhiguna
Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa 6,3 Skala Richter telah terjadi di Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006 dan mengakibatkan 5.737 orangmeninggal dunia, 38.423 orang luka-luka dan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal (Bakornas, 2006).Gempa juga menimbulkan kerusakan pada fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, gedung pertemuan danbangunan pemerintah.Penelitian ini mengidentifikasi kelengkapan bangunan Sekolah Dasar di daerah rawan gempa berdasarkanPedoman Teknis Bangunan Sekolah Tahan Gempa (Kemendiknas, 2010). Bangunan sekolah yang dikaji adalahbangunan Sekolah Dasar Kaligondang Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul DIY. Data bangunan eksistingdiperoleh dari data sekunder maupun data primer dengan cara wawancara, kuosioner dan pengamatan langsungdi lapangan.Rekomendasi perbaikan mitigasi bencana gempa Sekolah Dasar Kaligondang pada penelitian ini diusulkanmenjadi acuan standar bentuk mitigasi bangunan sekolah di daerah rawan gempa, dilengkapi dengan unsurkesiapsiagaan seperti jalur evakuasi, titik kumpul dan poster-poster kebencanaan. Penelitian ini diharapkan dapatmemberi wawasan kepada para pemangku kepentingan dalam membangun sarana pendidikan yang berwawasankebencanaan, dan dapat dikembangkan untuk Sekolah Dasar di lokasi yang berbeda, atau dikembangkan untukjenis fasilitas umum dan jenis bencana lainnya.
Peningkatan Kesiapsiagaan Anggota Nasyiatul Aisyiyah (NA) Cabang Ngawen Klaten Terhadap Bencana Willis Diana; Yunita Furi Aristyasari; Restu Faizah; Edi Hartono
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2020): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.144 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v3i2.422

Abstract

Increasing the skills and abilities of individuals, families and communities in the face of disasters need to be carried out continuously, because of the high potential for threats and the increasing number of people exposed to disaster risk. Women have a strategic role in disaster management and are very effective in transferring their knowledge to the next generation. In this community service activity, the Nasyiatul Aisyiyah branch of Ngawen, Klaten, Central Java, chosen as a partner. The purpose of this activity is to improve women's preparedness capacity and to reduce people's exposure to disasters. The activities are not only in terms of physical preparedness but also spiritual preparedness. This community service activity consist of three stage, which are,the first stage is preliminary survey to assess the knowledge of participants on disaster preparedness, the second stage is giving disaster preparedness education with facilitators guidance, providing disaster preparedness pocket books, and discussions, and the final stage was an assessment of disaster preparedness after participants are given education/training. The assessment was done using a questionnaire. The result of the prelimanary survey show that the participant are at the level of moderate preparedness. The disaster preparedness education increasing all the disaster preparedness parameters index. The knowledge parameter index increased by 5%, the family preparedness plan parameter index increased by 15%, the parameter index of disaster warning knowledge increased by 6%, the resource mobilization parameter index increased by 10%. The socialization or simulation is needed about the importance of evacuation, relief and rescue, and campaign about the disaster is also needed through various media that are in accordance with the conditions of the community.
PENINGKATAN KETANGGUHAN MASYARAKAT DUSUN GODEGAN JAMUSKAUMAN NGLUWAR MAGELANG JAWA TENGAH Restu Faizah; Willis Diana; Edi Hartono
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.868 KB) | DOI: 10.24269/adi.v3i2.1632

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di dusun Godegan, desa Jamuskauman kecamatan Ngluwar Magelang Jawa Tengah. Desa Jamuskauman termasuk pada kategori Desa Tangguh Bencana Pratama, dimana kegiatan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) masih sangat awal dilakukan di desa ini. Kegiatan ini betujuan meningkatkan ketangguhan warga dalam menghadapi bencana, dengan beberapa kegiatan yaitu pendidikan ketangguhan, diskusi potensi bencana dan pembagian buku saku tangguh bencana. Dari hasil kegiatan ini diperoleh informasi bahwa dusun Godegan memiliki potensi ancaman bencana gempabumi, angina putting beliung dan banjir lahar dingin. Kegiatan selanjutnya yang perlu dilakukan berupa pelatihan kesiapsiagaan, penentuan titik kumpul dan pembuatan jalur evakuasi. Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan warga, terbukti dari antusiasme warga dalam mengikuti seluruh rangkaian acara.Community service has been done in Godegan, Jamuskauman village, Ngluwar sub-district of Magelang regency, Central Java. Those event has succeeded in assessing the resilience of these villagers in the face of disasters. The village is included in the category of Desa Tangguh Bencana Pratama, whereis the Disaster Risk Reduction activities will begin (at early stage) in this village. This activity aims to increase the resilience of villagers in the face of disasters, with several activities namely disaster preparedness and resilience education, discussion of potential disasters and the distribution of disaster resilient manual books. The community succeeded in mapping out the potential disasters in the village, namely earthquakes, tornadoes and cold lava floods and improved the knowledge abaut the preparedness and resilience of disaster.  The next activity that needs to be done is in the form of preparedness training, determining the gathering point and making an evacuation route. The enthusiasm of the villagers in participating in this activity needs to be followed up by the local government and the community concerned with disasters by carrying out sustainable activities towards a resilient village