Claim Missing Document
Check
Articles

DUKUNGAN KELUARGA, DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN, DAN PERILAKU IBU HIV DALAM PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS KE BAYI isni, khoiriyah
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2016): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (KEMAS) JANUARY 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i2.4014

Abstract

AbstrakBerdasarkan faktor risiko penularan, kasus HIV pada ibu rumah tangga menduduki per-ingkat kedua. Penularan melalui perinatal menyumbang 5,1%. Tujuan penelitian ada-lah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan perilaku ibu HIV positif dalam upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi.Penelitian dilakukan pada tahun 2014 di Provinsi Jawa Tengah dengan menggu-nakan pendekatan cross sectional. Sampel ibu HIV positif sebanyak 32 orang secara total sampling.Hasil analisis univariat didapatkan 65,6% mendapat dukungan dari keluarga, 75% mendapat dukungan dari petugas kesehatan, dan 56,3% memiliki perilaku baik dalam pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji fisher exact didapatkan ada hubungan yang bermakna antara dukung-an petugas kesehatan dengan perilaku ibu HIV positif (p=0,010, OR=17), tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu HIV positif dalam upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi (p=0,142).Kata kunci : Perilaku ibu HIV, PMTCT, Dukungan keluarga, Dukungan Petugas KesehatanAbstractThe number of women who infected with HIV has increased year by year. Through perinatal transmission contributed 5.1%. This study aims to learn associated of family support and health provider support with the behavior of HIV positive mothers in preventing mother to child transmission of HIV/AIDS. This study was conducted in Central Java Province at 2014. This study was a cross sectional approach. The sample was collected 32 HIV positive mothers with total sampling technique. Univariat analysis result showed that 65,6% receiving family support, 75% receiving health provider support, and 56,3% has good behavior in preventing mother to child transmission of HIV/AIDS. Bivariat analysis used fisher exact showed that there was a relationship between health provider support and HIV positive mothers behavior (p=0,010, OR=17), there was no relationship between family support and HIV positive mothers behavior in preventing mother to child transmission of HIV/AIDS (p=0,142).Keywords :HIV mothers behavior; PMTCT; Family support; Health provider support
PEMBERDAYAAN PETERNAK SAPI DALAM UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DI DUKUH PAMOTAN DAN KRETEK BANGUNTAPAN Musfirah, Musfirah; Rangkuti, Ahmad Faizal; Isni, Khoiriyah
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.558 KB) | DOI: 10.12928/jp.v1i2.327

Abstract

Semakin berkembangnya usaha peternakan, limbah yang dihasilkan semakin meningkat. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat maka meningkat pula kebutuhan akan pangan daging sapi. Dukuh Pamotan merupakan salah satu dukuh di Desa Jambidan dengan jumlah peternak sapi yang cukup banyak. Satu kelompok peternak sapi terdiri dari 10 orang peternak sapi dengan jumlah sapi sekitar 25 ekor. Tentunya jumlah ini akan menghasilkan limbah yang berupa kotoran ternak yang cukup banyak. Apabila tidak dikelola dengan baik, limbah kotoran ternak sapi ini dapat menjadi sumber masalah kesehatan di lingkungan Dukuh Pamotan. Hal tersebut didukung oleh letak peternakan yang sangat berdekatan dengan pemukiman warga padat penduduk. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat adalah penyuluhan dan praktek. Hasilnya menunjukkan bahwa kehadiran peserta selama kegiatan 93%. Penilaian pre-post pengetahuan peserta menunjukkan peningkatan yang signifikan. Peserta terampil menangani limbah ternak dengan cara mengolah limbah ternak menjadi 3 (tiga) produk yaitu pupuk bokashi cair dan padat, serta pakan lele. Kesimpulannya, secara umum berjalan dengan sukses dan baik terbukti dari hasil penilaian oleh peserta berada pada kategori “Sangat Baik”. Peserta memberikan apresiasi dan sambutan yang positif dengan adanya kegiatan pelatihan ini.
PELATIHAN PENYUSUNAN RENCANA EVAKUASI BENCANA DI SD MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN BANGUNTAPAN, BANTUL, DIY Wijaya, Oktomi; Isni, Khoiriyah
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.878 KB) | DOI: 10.12928/jp.v1i2.344

Abstract

Tingginya risiko bencana yang ada di Provinsi Yogyakarta khususnya Kabupaten Bantul, maka mutlak diperlukan suatu upaya pengurangan risiko bencana, terutama di sekolah yang  merupakan komunitas anak-anak sebagai kelompok rentan. Sekolah dasar tentu harus mendapatkan perhatian yang lebih dikarenakan anak-anak SD memiliki kerentanan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perhatian khusus kepada siswa sekolah dasar terkait dengan kemampuan menghadapi bencana. Upaya kesiapsiagaan sekolah dapat dimulai dengan analisis risiko bencana di sekolah, pembuatan prosedur kedaruratan bencana dan berlatih menyelamatkan diri saat terjadi bencana.  Metode yang digunakan dalam pelatihan ini antara lain: (1) pendidikan masyarakat atau penyuluhan, (2) pelatihan atau praktik, (3) simulasi. Tujuannya adalah peserta mendapatkan keterampilan tidak hanya berdasarkan pelatihan atau praktik, namun juga secara teori atau pengetahuan. Output kegiatan pelatihan ini antara lain: (1) peningkatan pengetahuan siswa dan guru sekolah dasar terkait perencanaan evakuasi bencana, (2) peningkatan keterampilan siswa dan guru sekolah dasar dalam mengevakuasi ketika terjadi bencana, (3) diseminasi hasil kegiatan berupa produk publikasi dan modul pelatihan. Outcome yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pembuatan peta dan jalur evakuasi yang dicetak ukuran besar dan ditempel di dinding sekolah, sehingga dapat diketahui dan dipahami setiap warga sekolah. Secara umum, kegiatan pelatihan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dan guru sekolah dasar mengenai perencanaan evakuasi bencana di sekolah. Disamping itu, tersusunnya peta, jalur, dan rambu evakuasi bencana sesuai situasi dan kondisi sekolah masingmasing
DUKUNGAN KELUARGA, DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN, DAN PERILAKU IBU HIV DALAM PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS KE BAYI isni, khoiriyah
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i2.4014

Abstract

AbstrakBerdasarkan faktor risiko penularan, kasus HIV pada ibu rumah tangga menduduki per-ingkat kedua. Penularan melalui perinatal menyumbang 5,1%. Tujuan penelitian ada-lah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan dengan perilaku ibu HIV positif dalam upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi.Penelitian dilakukan pada tahun 2014 di Provinsi Jawa Tengah dengan menggu-nakan pendekatan cross sectional. Sampel ibu HIV positif sebanyak 32 orang secara total sampling.Hasil analisis univariat didapatkan 65,6% mendapat dukungan dari keluarga, 75% mendapat dukungan dari petugas kesehatan, dan 56,3% memiliki perilaku baik dalam pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji fisher exact didapatkan ada hubungan yang bermakna antara dukung-an petugas kesehatan dengan perilaku ibu HIV positif (p=0,010, OR=17), tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu HIV positif dalam upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi (p=0,142).Kata kunci : Perilaku ibu HIV, PMTCT, Dukungan keluarga, Dukungan Petugas KesehatanAbstractThe number of women who infected with HIV has increased year by year. Through perinatal transmission contributed 5.1%. This study aims to learn associated of family support and health provider support with the behavior of HIV positive mothers in preventing mother to child transmission of HIV/AIDS. This study was conducted in Central Java Province at 2014. This study was a cross sectional approach. The sample was collected 32 HIV positive mothers with total sampling technique. Univariat analysis result showed that 65,6% receiving family support, 75% receiving health provider support, and 56,3% has good behavior in preventing mother to child transmission of HIV/AIDS. Bivariat analysis used fisher exact showed that there was a relationship between health provider support and HIV positive mothers behavior (p=0,010, OR=17), there was no relationship between family support and HIV positive mothers behavior in preventing mother to child transmission of HIV/AIDS (p=0,142).Keywords :HIV mothers behavior; PMTCT; Family support; Health provider support
School Stakeholder’s Support on the Use of Youth Information and Counseling Centers (PIK-R) Isni, Khoiriyah; Matahari, Ratu
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 3 (2019)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v14i3.11699

Abstract

School stakeholder’s support greatly affects PIK-R utilization by students. The problem is that school stakeholders are often only responsible but do not play an active role in PIK-R implementation. The purpose of this study was to analyze the support of school stakeholders on the utilization of PIK-R Wijaya Kusuma SMAN 1 Srandakan. This research used qualitative research with case study approach. Key informants were principals, teachers PIK-R coach, guidance and counseling teachers, and peer counselors as triangulan. The data were collected through in-depth interviews. The results showed that the support of school stakeholders on the utilization of PIK-R wijaya kusuma was satisfactory. The support provided were in the form of active participation and involvement such as school counseling for students who experience problems, support in funding PIK-R activities, and cooperation efforts with other agencies. Some teachers were involved in health information socialization activities. Capacity building and skills related to adolescent health were also required by all teachers, so that all parties had the same understanding of PIK-R and gave full support to the utilization of PIK-R Wijaya Kusuma.
analisis kebutuhan ‘sidika’ sebagai media promosi kesehatan remaja isni, khoiriyah; putra, lovandri dwanda; anwar, nuril
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 4, No 1 (2019): Vol 4 Nomor 1 April 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.151 KB)

Abstract

Remaja dan penggunaan teknologi smartphone berbasis android merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan pada jaman sekarang ini. Kondisi yang demikian dapat menjadi peluang petugas kesehatan dalam rangka meningkatkan cakupan Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Selama ini, cakupan program PKPR masih rendah. Hambatan dalam pelaksanaan program PKPR diantaranya belum adanya ruang konseling khusus PKPR dan ketersediaan media promosi kesehatan yang hanya terbatas dalam bentuk leaflet. Hal ini tidak sejalan dengan perkembangan teknologi yang dialami oleh para remaja untuk mengakses informasi kesehatan. sehingga, dibutuhkan suatu penilaian kebutuhan remaja terhadap materi dan media informasi kesehatan untuk mendukung program PKPR dan mengurangi angka masalah kesehatan remaja.Menilai kebutuhan remaja terkait dengan materi kesehatan dan media informasi kesehatan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan remaja guna mendukung cakupan program PKPR Penelitian ini termasuk dalam penelitian non eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada remaja usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan jumlah responden sebanyak 64 siswa yang diambil dengan teknik purposive sampling.  Instrument penelitian berupa lembar kuesioner yang berisi tentang kebutuhan materi dan media informasi kesehatan remaja. Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan uji univaratSebagian besar responden merasa sangat membutuhkan materi kesehatan remaja, hanya sebesar kurang dari 25% responden yang merasa tidak membutuhkan. Sebesar 90.63% responden merasa membutuhkan media konseling kesehatan remaja secara online dan responden tertarik untuk mencoba aplikasi kesehatan berbasis android (64.06%).Harapannya dapat dikembangkan aplikasi menggunakan teknologi smartphone berbasis android sebagai sarana konseling remaja dalam rangka menurunkan angka kasus masalah kesehatan remaja.
Pengetahuan Ibu HIV Mempengaruhi Perilaku Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Bayi di Provinsi Jawa Tengah Isni, Khoiriyah; Shaluhiyah, Zahroh; Cahyo, Kusyogo
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Volume 12, No. 2, Agustus 2017
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.18 KB) | DOI: 10.14710/jpki.12.2.238-250

Abstract

Background: PMTCT was government program to suppres HIV/AIDS and child. The point of PMTCT activities was a strategy to prevent HIV/AIDS transmission from mothers living with HIV/AIDS to their child. However, there were mothers living with HIV/AIDS who have been too late knowing their status HIV status so that they did not join PMTCT.Method: This study aims to learn about HIV-positive mothers behavior in preventing of HIV/AIDS transmission from mother to child. This research was a quantitative with cross sectional approach. The data was collected from 32 mothers living with HIV/AIDS who had toddler babies in Central Java Province. Data were analyzed using univariate with frequency distribution, bivariate with chi square and fisher exact, and multivariate with logistic regression.Results: The result showed that the variable which correlated towards behavior of HIV-positive mothers in preventing HIV/AIDS transmission from mother to child were age of child, HIV status reveal time, time of joining ARV, joining PMTCT, time of joining PMTCT, and knowledge. While, knowledge was the main variable that has considerable influence on the behavior of HIV-positive mothers. From this research, can be conclude that knowledge can affect HIV-positive mother’s behavior. 
EDUKASI PHBS DAN GERMAS SEBAGAI UPAYA DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT LEPTOSPIROSIS Isni, Khoiriyah; Wardhani, Melati Kusuma; Ernia, Febri; Dianty, Shabrina Amalia
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.596 KB) | DOI: 10.12928/jp.v4i1.1973

Abstract

International Leptospirosis Society menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki insiden leptospirosis tertinggi. Kasus leptospirosis terjadi di daerah Gunungkidul selama lima tahun berturut-turut. Pada awal tahun 2019 terdapat 2 kasus leptospirosis, terdapat satu orang yang mengalami keterlambatan dalam memperoleh tindakan medis yang pada akhirnya meninggal dunia. Penyakit leptospirosis sudah sering terjadi namun masih banyak warga yang kurang memperhatikan gejala dan faktor-faktor resiko terjadinya penyakit ini. Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahua dan kesadaran masyarakat terkait dengan upaya pencegahan penyakit leptospirosis, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pemberian edukasi terkait dengan penyakit leptospirosis dan GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat), tanya jawab, dan studi kasus. Kegiatan ini dilakukan selama satu bulan dengan melibatkan warga dari tiga dusun di Kelurahan Mertelu, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, Yogyakarta. Secara umum, dalam kegiatan ini warga sangat berpartisipasi aktif melalui tanya jawab dan studi kasus. Harapannya dari kegiatan ini pengetahuan dan kesadaran masyarakat semakin meningkat mengenai penyakit leptospirosis dan dapat menerapkan PHBS serta GERMAS di kehidupan sehari-hari, sehingga dapat berkontribusi dalam menekan angka penyakit leptospirosis dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AKTIVITAS FISIK DAN KELUARGA SADAR GIZI GUNA MEWUJUDKAN GERAKAN MAYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) Isni, Khoiriyah; Aini, Zahrotul; Phamuji, Andrei; Nafila, Ukhtika Zulfa; Pratiwi, Desty; Mala, Nunky Eltanin Mala; Ramadhan, Alfi Syahri; Vega, Ferry Nandito Dela
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.57 KB) | DOI: 10.12928/jp.v4i2.1971

Abstract

Di daerah dusun Pelemwulung banyak masyarakat yang belum melakukan aktivitas fisik dan masih banyak masyarakatnya yang belum mengonsumsi suplemen gizi karena masyarakat kurang tahu fungsi dari aktivitas fisik dan mengonsumsi suplemen gizi bagi keluarga.Tujuan kegiatan ini untuk pemberdayaan masyarakat ini adalah untuk menginisiasi dan  memberdayakan  masyarakat dalam mewujudkan PHBS dan kadarzi melalui kegiatan aktivitas fisik. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat ini dengan adanya MMD dan dilanjutkan dengan melakukan intervensi berupa senam pagi. Pada hasil intervensi didapatkan hasil yaitu: masyarakat yang masih belum sadar pentingnya melakukan aktifitas fisik. Hasil yang didapat dari aktivitas fisik bahwa tidak terdapat korelasi atau nilai p-value 0,52 (p > 0,05) yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku artinya semakin tinggi pengetahuan maka perilaku dalam melakukan aktifitas fisik rendah. Sedangkan untuk KADARZI bahwa terdapat korelasi dengan nilai p-value 0,032 (p < 0,05) yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku tentang KADARZI artinya semakin tinggi pengetahuan tentang KADARZI maka semakin tinggi pula perilaku KADARZI. Kesimpulan kegiatan yang dilakukan di Dusun Pelemwulung yaitu terkait dengan melakukan aktivitas fisik, dengan mengadakan kegiatan senam sehat bagi seluruh masyarakat di Dusun Pelemwulung guna tercapainya penerapan PHBS dan KADARZI dan sarannya yaitu menanamkan tingkat kesadaran dalam melakukan aktifitas fisik dan KADARZI.
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KECAMATAN JETIS, YOGYAKARTA Isni, Khoiriyah; Fantika, Fairuz; Saputri, Novia Anggrahini; Lestari, Eva
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.385 KB) | DOI: 10.12928/jp.v4i1.1520

Abstract

Permasalahan kesehatan reproduksi remaja masih menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat, tidak terkecuali pada remaja di Kelurahan Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta. Tingginya aktivitas dan mobilitas remaja di daerah perkotaan membuat remaja kurang mendapatkan informasi kesehatan reproduksi remaja dengan tepat. Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan remaja terkait masalah kesehatan reproduksi remaja. Metode yang digunakan adalah pemberian edukasi kesehatan reproduksi remaja, bermain peran (role play), dan studi kasus. Kegiatan ini dilakukan selama dua bulan dengan melibatkan 56 remaja di Kelurahan Cokrodiningratan. Partisipasi aktif para remaja sangat jelas terlihat selama pelaksanaan kegiatan. Harapannya kegiatan ini dapat berkelanjutan sehingga dapat berkontribusi dalam menekan angka kasus permasalahan kesehatan reproduksi remaja.