Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENDIDIKAN BERKEMAJUAN: REFLEKSI PRAKSIS PENDIDIKAN K.H. AHMAD DAHLAN Mohamad Ali; Sodiq Azis Kuntoro; Sutrisno Sutrisno
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 4, No 1 (2016): Juni
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.85 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v4i1.7821

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk melacak: (1) fondasi, dimensi, dan filsafat dan teori pendidikan berkemajuan K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923), dan (2) merefleksikan praksis pendidikan K.H. Ahad Dahlan untuk menyusun bagan konseptual pendidikan berkemajuan. Penelitian menggunakan metode sejarah yang mencakup empat tahapan: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Mengaplikasikan analisis historis pendekatan situasional Berkhofer Jr. Penelitian berhasil menemukan bahwa: (1) fondasi pendidikan berkemajuan adalah agama yang berdialektika dengan kehidupan sosial; tiga dimensi pendidikan berkemajuan mencakup penghargaan atas akal (kecerdasan), berorientasi pada pengamalan (experience), dan menggerakkan kemajuan sosial (progress); filsafat dan teori pendidikan K.H. Ahmad Dahlan bercorak progresif religious yang mendorong kemajuan hidup duniawi dan kemuliaan hidup akhirat. (2) Secara konseptual pendidikan berkemajuan berlandaskan agama dan kehidupan sosial yang sangat menghargai kecerdasan (akal/inteligen) sebagai piranti untuk memahami pesan-pesan agama dan anatomi kehidupan sosial, dan bertujuan untuk menumbuhkan akal (kecerdasan) sehingga bertumbuh (growth) utuh kepribadiannya dan bersedia terlibat dalam menggerakkan kemajuan sosial (progress).Kata kunci: K.H. Ahmad Dahlan, pendidikan progresif, pendidikan berkemajuan. PROGRESSIVE EDUCATION: EDUCATION PRAXIS REFLECTION OF K.H. AHMAD DAHLANAbstractThis research is aimed at (1) investigating the foundation, dimension, and phylosophy of progressive education of K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923), and (2) reflecting the education praxis of K.H. Ahmad Dahlan in the arrangement of conceptual design of progressive education. The research employed historical method including four steps: heuristic, criticism, interpretation, and historiography. Applying the situational-approach historical analysis proposed by Berkhofer Jr., the research reveals that: (1) the foundation of progressive education is religion which is dialectical with social life; three dimensions of progressive education include appreciation on mind (intelligence), orientation to implementation (experience), and the move of social advancement (progress); the educational phylosophy and theory of K.H. Ahmad Dahlan contains progressive religious pattern which encourages progress in secular life and glory in beyond. (2) Conceptually, progressive education stands on the basis of religion and social life with high appreciation in intelligence as a means to understand religious values and social life anatomy, and aims to grow reason  (intelligence) for the betterment of  a person’s whole personality growth which makes him willing to be iinvolved in social progress.Keywords: K.H. Ahmad Dahlan, progressive education
Self-Regulatory Learning Patterns of Disabled Students at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Zamakhsari Zamakhsari; Siswanto Masruri; Sutrisno Sutrisno
International Journal of Islamic Educational Psychology Vol 1, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.697 KB) | DOI: 10.18196/ijiep.v1i2.9739

Abstract

This study aims to find the learning patterns of students with visual disabilities through self-regulation. This research approach is qualitative with phenomenological design and descriptive methods. This research study is a self-regulation pattern in students with visual disabilities by observing the interaction between students and the learning environment and social environments to achieve individual and academic goals. The author collected the data through interviews, observations, and documentation. This study concludes that this informants' metacognitive contribution provided positive and supportive directions for learning patterns based on students' self-regulation with visual disabilities UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. The self-regulation of informants in learning formed from this metacognitive knowledge relied on the sense of hearing. The strategy came from listening, taking, and reading notes.
The Role of the Connection Book in Disciplining Students’ Five-Time Prayer In MI Integral Al-Ukhuwah Rif'atul Ajizah; Sutrisno Sutrisno
Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 12, No 1 (2022): JANUARY - JUNE
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/aladzkapgmi.v12i1.5883

Abstract

Prayer is the pillar of religion. Prayers must be accustomed to be carried out as early as possible. The education level of Madrasah Ibtidaiyah (MI) is the right school level to get children to pray five times a day. This study aims to determine the role of connection books in getting children to pray five times at home and school. This research is field research, which is descriptive and qualitative in nature. The methods used in collecting data are interviews, observation, and documentation. The subjects in this study were classroom teachers and parents of MI Integral Al-Ukhuwah students. While the object is the role of the connection book in disciplining students to pray five times a day at MI Integral Al-Ukhuwah. The results showed that the role of the connection book succeeded in getting students to pray five times both at home and at school. The conclusion of the connection book is a book that is used as a medium of communication between teachers and parents and is able to familiarize students with the five daily prayers.
Pendidikan Karakter Perspektif Studi Islam : Peran Guru Membentuk Karakkter Disiplin Siswa Melalui Kegiatan Keagamaan di SD IT Mamkua Mamkua; Sutrisno Sutrisno
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v9i1.4226

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menanamkan karakter disiplin siswa melalui kegiatan keagamaan disekolah dasar Islam terpadu. Jenis penelitian ini  merupakan sebuah penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu sekolah dasar Islam terpadu di kota Palembang. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDIT dalam membentuk karakter disiplin siswa sekolah mengadakan program kegiatan keagamaan yang dilakukan setiap hari sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai. Program kegiatan keagamaan yang dilaksanakan yaitu shalat dhuha berjama’ah. Dengan membiasakan siswa untuk shalat dhuha berjama’ah maka akan meningkatkan kedisiplinan siswa.
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM) DI PERGURUAN TINGGI PADA MASA PANDEMI COVID 19 Nailurrohmah Khoiri; Sutrisno Sutrisno
Irfani (e-Journal) Vol. 19 No. 1 (2023): Irfani (e-Journal)
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/ir.v19i1.3133

Abstract

Abstract Digital transformation, which is developing so rapidly in the world of education, requires educators and students to utilize technology in the learning process. Various efforts have been made by the government to face the era of technological advances, one of which is in the world of higher education by enforcing the Merdeka Learn Kampus Merdeka (MBKM) policy. However, due to face-to-face restrictions as a result of the Covid-19 pandemic, there are bound to be obstacles in its implementation. By using the Systematic Literature Review (SLR) method to study and analyze journals that discuss MBKM policies, the results show that the implementation of MBKM in both PTS, PTN, and PTKIN is not balanced with the program objectives that have been formulated. There were several obstacles in its implementation, especially both before Covid-19 and during Covid-19 which had an impact on the quality of university graduates. Therefore, there is a need for balanced coordination between the government, universities, partners and students. So that the programs planned are in accordance with the ability of PT in facilitating students, the readiness of students in implementing the program, the needs of partner companies/industries and in accordance with the goals formulated by the government.
Analisis Problematika PTKIN di Indonesia dalam Melaksanakan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Trysha Yulindaputri; Sutrisno Sutrisno
AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM Vol 13, No 1 (2023): AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/alidarah.v13i1.15385

Abstract

Dalam rangka mempersiapkan mahasiswa menghadapi kemajuan teknologi yang pesat, perubahan dalam dunia kerja, budaya dan sosial, kemampuan mahasiswa harus lebih disiapkan untuk dapat memenuhi tuntutan zaman. Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka bertujuan menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut. Kampus Merdeka merupakan bentuk pembelajaran perguruan tinggi yang mandiri dan fleksibel, menciptakan budaya belajar yang inovatif, mengalir bebas, dan berbasis kebutuhan mahasiswa. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan SDM PTKIN di Indonesia dalam menerapkan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan untuk mengetahui problematika dan tantangan PTKIN di Indonesia dalam menerapkan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka (library research). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam proses pelaksanaannya memerlukan pedoman atau rekomendasi dari pimpinan PTKIN dan antar PTKIN. Beberapa PTKIN masih ragu-ragu dan belum memiliki kesiapan untuk mengimplementasikan prinsip Merdeka Belajar Kampus Merdeka saat ini, persoalan yang dihadapi adalah perubahan pola pikir yang memakan waktu cukup lama. Problematika dan tantangan yang dihadapi oleh PTKIN dalam melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di antaranya, yaitu mekanisme kolaborasi antara PTKIN dan program studi dengan pihak luar, perubahan paradigma pada PTN-BH dalam bersaing skala internasional dan mekanisme magang di luar program studi.
Meneladani Cara Berdakwah Nabi Ulul Azmi Dalam Al-Qur’an Fuadul Mustofa; Sutrisno Sutrisno
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.7701

Abstract

Al-quran memberikan bimbingan secara komprehensif dan integratif terhadap manusia dalam kaitannya terhadap pendidikan, di mana tidak ada dikotomi, melainkan kesatuan dan keseluruhan dalam pendidikan. Bukti dari kesempurnaan Alquran tersebut tergambar pada konsep berdakwah pada kisah Nabi Ulul azmi. Di dalam penelitian ini, peneliti berupaya menggali dan memahami konsep dakwah pada kisah Nabi Ulul Azmi  dalam Alquran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan secara prosedural, dengan teknik studi pustaka dalam pengumpulkan data. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis teks. Adapun implikasi Ulul ‘Azmi ini adalah Nabi Nuh As, Nabi Musa As, Nabi Ibrahim As, Nabi Isa As, dan Nabi Muhammad Saw. Mereka semua adalah Nabi dan Rasul paling banyak mendapatkan tantangan dan perlawanan dari kaumnya, namun berkat keteguhan hati dan kesabaran yang tinggi mereka tetap tegar dan terus berjuang demi menegakkan kalimat Tauhid di permukaan bumi ini. Suatu karakter yang patut bahkan harus diteladani oleh setiap orang yang ingin terjun ke medan dakwah untuk mengkhususkan dirinya mengajak umat ke jalan agama Allah SWT. Kisah Nabi Nuh adalah kisah penting dalam agama islam. Nuh adalah seorang nabi yang diutus oleh Tuhan untuk mengingatkan manusia tentang kebaikan dan kepatuhan kepada Tuhan. Dia membangun sebuah kapal besar karena Tuhan memberitahunya akan mengirimkan banjir besar sebagai hukuman atas dosa-dosa manusia, Kisah Nabi Ibrahim AS adalah kisah penting dalam agama islam yang menggambarkan kepatuhan dan kesetian kepada Allah. Ibrahim adalah seorang nabi yang mencari Tuhan sejati dan menghadapi berbagai cobaan dalam hidupnya. Salah satu cobaan terbesar adalah ketika Allah memerintahkan Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Isma’il sebagai tanda iman, Kisah Nabi Musa AS adalah kisah inspiratif dalam agama Islam. Nabi Musa adalah seorang yang dipilih oleh Allah untuk membimbing bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Ia dianugerahi kebijaksanaan dan mukjizat, termasuk pengeluaran air dari batu dan membelah Laut Merah, sedangkan Nabi Muhammad Sebagai penutup nabi dan penyempurna akhlak.