Irine Kurniastuti
Center for Indigenous and Cultural Psychology Faculty of Psychology, Gadjah Mada University, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE DYNAMICS OF JAVANESE ADOLESCENTS’ ACHIEVEMENT ENHANCEMENT (DINAMIKA PENINGKATAN PRESTASI REMAJA JAWA) Kurniastuti, Irine
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 7, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Effort to attain achievements is always one of the main aims of everyone. The goal of this study is to know the factorsthat contribute in attaining achievement. In this research, there were 284 respondents, 89 males and 195 females,who were asked to complete a questionnaire developed by Kim (2008). The questionnaire asked about therespondents’ prideful achievements, the base of the respondents’ pride, the helping persons for the respondents,and the kind of support the respondents need. Using an indigenous psychological approach, the content of the respondentsresponses to an open-ended questionnaire, categorization of the responses, and cross-tabulation withbackground information are all analyzed. In order to explore substantially and contextually, this research utilizedthe analysis of responses to open-ended questionnaires using concepts that suited the respondents’ background,namely Javanese. Therefore, all participants are Javanese. The results showed that most of Javanese youths putacademic achievement followed by achievement in sports, achievement in arts, self development, fulfillment ofpersonal expectations, and religious attainment as the kinds of achievement they are mostly proud of. The basesof their pride are self fulfillment, goal achievement, results of their effort, to make their family proud, to be useful toothers, and religious attainment. Parents and family play a more important role in influencing one’s achievementrather than friends and teachers. Emotional support is the most important kind of support one needs to attain one’sachievement, followed by informational, material, and spiritual support.Keywords: achievement, proud, support, JavaneseUsaha mencapai prestasi menjadi salah satu tujuan utama manusia. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahuifaktor-faktor yang berkontribusi dalam pencapaian prestasi. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini dilakukanpada 284 responden yang terdiri dari 89 laki-laki dan 195 perempuan dengan diberikan kuesioner yangdikembangkan oleh Kim (2008) yang meliputi pertanyaan mengenai prestasi yang paling membanggakan, dasarkebanggaan, pihak-pihak yang mendukung, dan jenis dukungan yang dibutuhkan. Agar eksplorasi tersebut mendalamsecara substansial dan kontekstual maka digunakan cara analisis dari respon-respon pertanyaan terbukayang hasilnya diinterpretasi dengan konsep-konsep yang sesuai dengan latar belakang remaja yang diteliti, dalamhal ini Jawa. Oleh karena itu seluruh responden adalah etnis Jawa. Hasil temuan menunjukkan bahwa prestasiakademik paling sering disebutkan sebagai prestasi yang paling membanggakan, disusul dengan prestasi olahraga,prestasi seni, pengembangan diri, pemenuhan harapan, dan pencapaian religi. Dasar kebanggaan yangpaling banyak disebutkan ialah karena merupakan pemenuhan diri, pencapaian tujuan, wujud hasil usaha, membuatorangtua bangga, bermanfaat bagi orang lain, dan merupakan pencapaian religi. Pihak-pihak yang palingmendukung tercapainya prestasi tersebut ialah orangtua dan keluarga, diikuti teman, dan guru. Sedangkan jenisdukungan yang paling dibutuhkan ialah dukungan emosional diikuti dengan dukungan informasional, dukunganmateri, dan dukungan spiritual.Kata kunci: prestasi, rasa bangga, dukungan, orang Jawa
Constructtion of Student Well-being Scale for 4-6th Graders Kurniastuti, Irine; Azwar, Saifuddin
Jurnal Psikologi Vol 41, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.308 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.6954

Abstract

Student well-being in the context of an elementary school in Indonesia has not been much studied. Accordingly, the effort of developing relevant indicators for revealing student well-being has not been done too. Along with the increase of public awareness of student well-being at school, appropriate tools to measure it is greatly needed. This study aimed to develop an instrument for measuring student well-being in elementary school. The scale was based on the review of research on children's well-being by Pollard and Lee and was adapted for school context using the psychological well-being approach suggested by RyffandKeyes. This study had three parallel scales, each of which was tested, on 200 respondents. Accordingly, the study involved 600respondents. The results of the analysis of the scales were used as basist for preparing a compilation scale. It was then tested on215respondents. The results of the analysis showed that 39items composed had satisfying psychometric properties, i.e. the reliability coefficient, item discrimination index, and content validity. However, the structural factor still needed to be improved.
The Role of Inter Ethnic Marriage on Trustworthy and Caution Faturochman, -; Kurnianingsih, Sri; Kurniastuti, Irine; Fathoni, Nur Shaleh
Jurnal Psikologi Vol 38, No 1 (2011)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.206 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.7666

Abstract

Kepercayaan sangat penting dalam relasi sosial. Ketidakpercayaan akan menjadi berba-haya bila tidak dikelola atau ditransformasi untuk menjadi kepercayaan. Oleh karena itu, perluada upaya-upaya untuk meminimalisasi ketidakpercayaan dan meningkatkan kepercayaan. Secara teoritis, persilangan kategori berpotensi mengurangi ketidakpercayaan dan diharapkandapat meningkatkan kepercayaan. Untuk membuktikan teori dan harapan tersebut, penelitian ini diarahkan untuk membuktikan peran persilangan kategori, dalam bentuk perkawinan antaretnis, terhadap kepercayaan dan ketidakpercayaan. Survei dilakukan dengan sampel siswa SMA, mahasiswa, dan pekerja. Kategori etnis ayah dan ibu dari responden (Jawa – Non Jawa)dipersilangkan sehingga diperoleh dua kategori non persilangan dan dua kategori persilangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa persilangan kategori anak, sebagai hasil perkawinan antarsuku, mengindikasikan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang bukan persilangan. Pada sisi lain, efek persilangan terhadap ketidakpercayaan ternyata tidaksignifikan.
MENANGANI ANAK BISU SELEKTIF : SEBUAH CONTOH KASUS LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL DAN PERSONAL SISWA SD Kurniastuti, Irine
Widya Dharma: Jurnal Kependidikan Vol 26, No 2 (2014)
Publisher : Widya Dharma: Jurnal Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7882.071 KB)

Abstract

Guru merupakan profesi multiperan. Bukan hanya menjadi seorang ahH mengajar, manager pembelajaran, peneJiti, dan praktisi, akan tetapi guru juga bertindak sebagai seorang konselor. Sebagai konselor, guru berkewajiban memberikan layanan bimbingan dan konseJing. Artikel ini bertujuan untuk memberikan saJah satu gambaran deskripsi penanganan kasus individual siswa Sekolah Dasar (SD) sebagai saJah satu bentuk layanan bimbingan konseling ranah sosial-personal. Kasus yang diangkat ialab kasus seorang siswa kelas 2 SO yang mengalami kesulitan daJam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang 'asing', dalam konteks iill ternan dan guru, padahal ia mampu berbicara normal (bisu seJektif). Kasus dideskripsikan secara intensif dan dianalisis sebagai kasus tunggaJ (studi kasus). Data dari beberapa sumber, termasuk: observasi, wawancara, dan dokumen dideskripsikan secara kualitatif. Metode daJam penanganan iaJab desensitisasi dan penguat positif untuk meningkatkan frekuensi kemarnpuan verbal siswa. Teknik intervensi yang digunakan iaJah response initiation, contingency management, dan stimulus fading. Modul yang digunakan iaJail modul "Lingkar Sahabat" yang dikembangkan oleh Huda (2008). Hasil penanganan menunjukkan kemajuan komunikasi pada subjek.