Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISA PERFORMA MESIN DAN KADAR EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN MEMANFAATKAN BIOETANOL DARI BAHAN BAKU SINGKONG SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF CAMPURAN PERTALITE Prasetyo, Imam; Sarjito, S; Effendy, Marwan
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 19, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan bakar fosil saat ini keberadaannya semakin langka, dan diperlukan langkah-langkah pencarian bahan bakar alternatif yang layak untuk menggantikan bahan bakar minyak, terutama bensin, yang kebutuhannya sangat banyak untuk kendaraan bermotor. Salah satu bahan bakar alternatif pengganti bensin adalah bioetanol (BE). Penelitian ini membahas tentang bagaimana pembuatan bioetanol dari bahan baku singkong, kemudian diuji performa mesin untuk mengetahui daya, torsi yang paling optimal dari variasi jenis busi standar dan busi platinum dengan memakai bahan bakar pertalite murni, lalu di uji kembali performa mesin untuk mengetahui daya, torsi, konsumsi bahan bakar dan kadar emisi gas buang yang dihasilkan dari penggunaan variasi campuran bahan bakar bioetanol dengan variasi BE 10%, BE 20% dan BE 30% dengan memakai jenis busi yang paling optimal. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan menggunakan bioetanol, daya yang dihasilkan dari mesin semakin meningkat seiring meningkatnya kadar bioetanol dalam campuran bahan bakar, namun pada torsi yang dihasilkan oleh mesin cenderung menurun pada penggunaan bahan bakar bioetanol. Lalu pada konsumsi bahan bakar semakin hemat dengan menggunakan bahan bakar BE 30%, hal ini didasarkan jarak tempuh dengan memakai bahan bakar BE 30% lebih jauh dari pada memakai bahan bakar pertalite 100%. Sedangkan hasil emisi gas buang pada kendaraan menunjukkan bahwa dengan menggunakan bahan bakar bioetanol  emisi gas buang yang dihasilkan semakin menurun seiring meningkatnya kadar bioetanol dalam campuran bahan bakar dari pada emisi gas buang yang dihasilkan dengan menggunakan bahan bakar pertalite 100%. Dan dibuktikan melalui metode analisa data statistik dengan Varian ANOVA satu jalan (Uji F) untuk daya, torsi dan kadar emisi HC, didapat nilai F hitung < F tabel, maka Ho diterima, sehingga hasil dari setiap variasi bahan bakar tidak ada perbedaan yang signifikan. Namun untuk kadar CO, didapat nilai F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, sehingga hasil dari setiap variasi bahan bakar ada perbedaan yang signifikan.
STUDI DISTRIBUSI TEKANAN ALIRAN MELALUI PENGECILAN SALURAN SECARA MENDADAK DENGAN BELOKAN PADA PENAMPANG SEGI EMPAT Sarjito Sarjito; Subroto Subroto; Arif Kurniawan
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 17, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v17i1.3302

Abstract

PENGARUH BENTUK RUNNER INTAKE MANIFOLD TERHADAP POLA ALIRAN FLUIDA DENGAN MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS Nur Aklis; Sarjito Sarjito; Agus Pranoto Syah
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 16, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v16i2.1509

Abstract

Intake manifold merupakan salah satu komponen yang sangat penting. Fungsi intake manifold adalah untuk menghantar udara ke silinder atau ruang bakar, posisi dan sudut belokan pada runner sangat berpengaruh terhadap kesempurnaan pencampuran bahan bakar didalam silinder atau ruang bakar. Tujuan penelitian dalam tugas akhir ini adalah untuk mengetahui perbedaan karakteristik aliran fluida, keseragaman pendistribusian aliran fluida dimasing-masing runner dan untuk mengetahui tingkat turbulensi aliran fluida pada silinder atau ruang bakar pada intake manifold standar dan setelah dimodifikasi.               Penelitian dilakukan dengan merubah geometri sudut runner intake manifold standar yang memiliki sudut 80o menjadi 65o. Desain pembuatan intake manifold dengan menggunakan software solidworks 2013.               Dari hasil simulasi CFD didapat nilai-nilai kecepatan dan penurunan tekanan pada outlet dimasing-masing runner yang menunjukkan perbedaan antara intake manifold standar dan setelah dimodifikasi. Berdasarkan hasil simulasi menunjukkan perbedaan pusaran (vortex) yang terjadi didalam silinder atau ruang bakar antara intake manifold standar dan setelah dimodifikasi. 
STUDY OF ALTERNATIVE FUELS AND EFFECTS OF COMPRESSION RATIO ON THERMAL EFFICIENCY AND ENGINE POWER Sarjito Sarjito
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 8, No 2 (2007)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v8i2.3103

Abstract

This paper was a case study during the sabatical program at Kingston University London in February 2007. It has been studied by team of motorsport automotive department Kingston University London and it has been elaborated as a final project on Master Program. This study takes into account some of the issues surrounding the debate about alcohol fuels in Motorsport and the wider automotive sector and is primarily concerned to add data where there seems to be little existing research since Motorsport is a secretive business. Motorsport plays an important part in the automotive industry and is a sport enjoyed worldwide. Racing practice is regarded as using the best available resources and technology as it requires optimal performance. The racing arena gives engineers the opportunity to test valuable technological solutions to prove their merits. Therefore, racing is the natural starting point for introducing new technological solutions to the public and could lead to the wholesale conversion to renewable fuels to meet our automotive energy needs. Alcohol has unique properties that make superior in many ways to ordinary gasoline. The higher knock resistance allows for higher compression ratios to be utilized resulting in higher power outputs and thermal efficiency. The efficient use of energy is of growing concern in all spheres of life and the automotive sector needs to be front runner in these efforts.
STUDI KARAKTERISTIK AIRFOIL NACA 2410 DAN NACA 0012 PADA BERBAGAI VARIASI ANGLE OF ATTACK Sarjito Sarjito
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 11, No 1 (2010)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v11i1.3192

Abstract

ANALISA PERFORMA MESIN DAN KADAR EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN MEMANFAATKAN BIOETANOL DARI BAHAN BAKU SINGKONG SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF CAMPURAN PERTALITE Imam Prasetyo; S Sarjito; Marwan Effendy
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 19, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v19i2.5698

Abstract

Bahan bakar fosil saat ini keberadaannya semakin langka, dan diperlukan langkah-langkah pencarian bahan bakar alternatif yang layak untuk menggantikan bahan bakar minyak, terutama bensin, yang kebutuhannya sangat banyak untuk kendaraan bermotor. Salah satu bahan bakar alternatif pengganti bensin adalah bioetanol (BE). Penelitian ini membahas tentang bagaimana pembuatan bioetanol dari bahan baku singkong, kemudian diuji performa mesin untuk mengetahui daya, torsi yang paling optimal dari variasi jenis busi standar dan busi platinum dengan memakai bahan bakar pertalite murni, lalu di uji kembali performa mesin untuk mengetahui daya, torsi, konsumsi bahan bakar dan kadar emisi gas buang yang dihasilkan dari penggunaan variasi campuran bahan bakar bioetanol dengan variasi BE 10%, BE 20% dan BE 30% dengan memakai jenis busi yang paling optimal. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan menggunakan bioetanol, daya yang dihasilkan dari mesin semakin meningkat seiring meningkatnya kadar bioetanol dalam campuran bahan bakar, namun pada torsi yang dihasilkan oleh mesin cenderung menurun pada penggunaan bahan bakar bioetanol. Lalu pada konsumsi bahan bakar semakin hemat dengan menggunakan bahan bakar BE 30%, hal ini didasarkan jarak tempuh dengan memakai bahan bakar BE 30% lebih jauh dari pada memakai bahan bakar pertalite 100%. Sedangkan hasil emisi gas buang pada kendaraan menunjukkan bahwa dengan menggunakan bahan bakar bioetanol  emisi gas buang yang dihasilkan semakin menurun seiring meningkatnya kadar bioetanol dalam campuran bahan bakar dari pada emisi gas buang yang dihasilkan dengan menggunakan bahan bakar pertalite 100%. Dan dibuktikan melalui metode analisa data statistik dengan Varian ANOVA satu jalan (Uji F) untuk daya, torsi dan kadar emisi HC, didapat nilai F hitung F tabel, maka Ho diterima, sehingga hasil dari setiap variasi bahan bakar tidak ada perbedaan yang signifikan. Namun untuk kadar CO, didapat nilai F hitung F tabel, maka Ho ditolak, sehingga hasil dari setiap variasi bahan bakar ada perbedaan yang signifikan.
Agensia Penyebab Vibriosis Pada Udang Vaname (Litopenaus vanamei) yang Dibudidayakan Secara Intensif Di Kendal Sarjito Sarjito; M. Apriliani; D. Afriani; A.H. Condro Haditomo
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 3 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.847 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i3.533

Abstract

Budidaya udang vaname (Litopenaus vanamei) secara intensif telah dilakukan di kabupaten Kendal, sebagai upaya peningkatan produksi. Salah satu kendala yang sering terjadi pada budidaya udang intensif adalah serangan penyakit bakteri, termasuk pula vibriosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman bakteri yang berasosiasi dengan udang yang terserang vibriosis secara intensif beserta gejala klinisnya. Udangvaname yang menunjukkan gejala vibriosis diperoleh dari pertambakan intensif di kabupaten Demak. Sebanyak 22 isolat bakteri (SMC 01 – SSD 10) berhasil diisolasi dari hepatopacreas udangvaname pada mediumThiosulfate Citrate Bile Salts Sucrose (TCBS). Berdasarkan perfomance morphologi dari keua puluh dua isolat (bentuk, warna dan karakter koloni) dipilih 5 isolat ( SMC 01,SMC 04, SSD 01, SSD 03, dan SSD 07) untuk uji selanjutnya yaitu karakterisasi secara morfologi dan uji biokimia . Uji sensitivitas terhadap antibiotik yang beredar hanya dilakukan pada 3 isolat terpilih(SMC 01, SMC 04, dan SSD 03). Gejala klinis udang yang terserang vibriosis adalah : tubuh (carapace) memerah, melanosis pada kulit, nekrosis pada ekor, kaki renang dan kaki jalan memerah serta hepatopankreas yang memerah cenderung gelap. Hasil karakterisasi dengan pendekatan secara morfologi dan biokimia diperoleh pula bahwa bakteri yang berasosiasi dengan udangvaname (L. vanamei) dari tambak intensif kabupaten Kendal adalah Vibrio vulnificus (SMC 01), V. mimicus (SMC 04), V.damsella (SSD 01), V. parahaemolytics ( SSD 03) , V. fluvialis (SSD 07). Hasil Uji sensitivitas menunjukkan bahwa ketiga isolat terpilih (SMC 01, SMC 04, dan SSD 03) tidak sensitif terhadap beberapa antibiotik..Kata kunci: vibriosis, sensitifitas, salinitas, udangvaname.
Analysis of Combustion Temperature in the Chopped Wood Gasification Process with Air Velocity Variation W Wijianto; S Subroto; S Sarjito
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2015: Proceeding ISETH (International Conference on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The general definition of gasification is thermo-chemical process of solid fuel form which becomes gas fuel with limited supply of O2 and it produces CH4, H2, CO, and impurity compound such as H2S, CO2, and tar. The objective of this research was to determine the influence of air velocity toward combustion temperature in order to invent the best values of air velocity for chopped wood gasification process.The research was commenced by preparing chopped wood as material for downdrft gasififier. Subsequently, glasswool was utilized as gasifier isolator in the gasification process to isolate heat in order to obtain the best heat efficiency. In the gasification processes, variaton of air speed was applied. The sample was chopped wood with gasification furnace in which the results of combustion temperature and combustion time were analyzed.The result indicated that the highest temperature was not depends on the fastest air flow velocity. Instead, it required a precise air flow velocity to gain the highest temperature. It was evidenced that the highest temperature gained was at 6200 C with v = 5.6 m/s air flow velocity. The longest gasification process was 13 minutes at v = 7.6 m/s and the fastestgasification process was 11 minutes at v = 5.6 m/s.