Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH METODE PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS SERBUK SERESAH Enhalus acoroides DARI PANTAI TAWANG PACITAN Farida Huriawati; Wachidatul Linda Yuhanna; Tantri Mayasari
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 2, No 1: Maret 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v2i1.1579

Abstract

Kabupaten pacitan memiliki komoditas flora laut yang potensial. Salah satunya adalah E. acoroides. Pemanfaatan E. acoroides sebagai sumber bahan kimia dan obat-obatan membutuhkan pengolahan yang tepat sehingga mampu tahan dalam waktu yang lama. Salah satu proses yang biasa diberikan adalah proses pemanasan untuk memperlambat proses kimia dan biologi pada bahan, sehingga bahan menjadi tahan lama. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen.Tahapan penelitian meliputi pengambilan dan preparasi E. acoroides, pembuatan serbuk seresah E. acoroides, analisa kualitas serbuk seresah E. acoroides yang meliputi analisa kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan kadar pati.  Hasil dari penelitian ini adalah proses pengeringan dilakukan dengan 2 cara yaitu menggunakan oven dan sinar matahari. Proses pengeringan menggunakan oven yang berlangsung pada suhu yang tinggi menyebabkan terjadinya case hardening, yaitu bagian permukaan bahan pangan sudah kering sekali bahkan mengeras sedangkan bagian dalamnya masih basah. Kualitas kelayakan hasil produksi serbuk seresah lamun dengan metode pengeringan sinar matahari kadar air 14,76%, kadar abu 18,83%, kadar pati 9,88% dan kadar lemak 0,54%.  Pengeringan menggunakan oven kadar airnya 23,66%, kadar abu 19,39%, kadar pati 8,73% dan kadar lemak 0,74%.
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK SERASAH LAMUN (SEAGRASS) TERHADAP KUAT TEKAN DAN ABSORBSI AIR ECO-BATAKO R. Bekti Kiswardianta; Farida Huriawati; Nurul Kusuma Dewi
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 3, No 2: September 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v3i2.5183

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk serasah lamun (seagrass) terhadap pasir pada nilai kuat tekan dan absorbsi air eco-batako.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni eksperimen dengan sampel eco-batako (20 x 10 x 6) cm dalam 4 variasi penambahan serbuk serasah lamun.Variasi pertama tanpa penambahan serbuk serasah lamun (0%), kedua dengan penambahan 5%, ketiga dengan penambahan 15%, dan yang keempat dengan penambahan 25%. Pengujian kuat tekan dan absorbs air dilakukan pada eco-batako umur 28 hari dengan sepuluh kali pengulangan dan diambil nilai rata-ratanya. Hasil penelitian menunjukan nilai kuat tekan untuk setiap variasi adalah 12,102 MPa untuk yang tanpa penambahan serbuk serasah lamun (0%), 11,011 MPa untuk penambahan 5%, 7,6044MPa untuk penambahan 15%, dan 5,3872MPa untuk penambahan 25%. Untuk data pengujian absorsi air adalah 12,439% untuk yang tanpa penambahan serbuk serasah lamun (0%), 13,81% untuk penambahan 5%, 15,215% untuk penambahan 15%, dan 16,019% untuk penambahan 25%. Kesimpulan yang diperoleh adalahsemakin banyak konsentrasi penambahan serbuk serasah lamun semakin rendah nilai kuat tekan eco-batako dan sebaliknya semakin sedikit penambahan konsentrasi serbuk serasah lamun dalam eco-batako semakin rendah daya absorbsi airnya
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI SETS PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA Purwandari Purwandari; Farida Huriawati; Andista Candra Yusro; Rofik Tri Wibowo
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.086 KB)

Abstract

This research aims to (1) acquire the form of the development of physics oriented learning module SETS (2) Determine the increase studens critical thinking skills after participating physics module SETS result oriented evelopment. The research was conducted in MAN 1 Madiun, with the sample and the population of student of class X. Trial conducted in small class and large class. Used technique of data collection is open questionnaire, pre test ang post test. Pre-requisite test result of analysis is the test of normality Liliefors and homogeneity Bartlett. Result of test analysis instrument using validity, reliability, level of difficulty and different power problems. Result of this research are (1) the result of the assessment carried out by the validator to the development of product obtained an average score of 3,21,considered feasible (2,8 < X  3,4). Result of student responses when small class test showed a good response with an average score 3,28 and an average score 3,23 in the limited class test,then the product is appropriate to the student's response. (2) increase student critical thinking abilities showed moderate improvement, it can be seen from the average of n-gain obtained 0,6 (0,3 < g0,7). (3)conclusion of development SETS based modules to improve critical thinking ability equivalent high school student on the topic of dynamic electricity decent quality for use by the user in the learning process.
PENINGKATAN KETUNTASAN BELAJAR MATAKULIAH FISIKA INTI MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN FISIKA IKIP PGRI MADIUN MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY Farida Huriawati; Jeffry Handhika; Erawan Kurniadi
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.703 KB) | DOI: 10.25273/jems.v3i2.151

Abstract

Berdasarkan data tentang prestasi belajar mahasiswa untuk matakuliah Fisika Intimempunyai ketuntasan belajar 65% dengan nilai ketuntasan 65. Ketuntasan belajar mahasiswa uga ditentukan oleh keprofesionalan dosen dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan. Untuk itu setiap dosen diharapkan selalu merencanakan pembelajaran, merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan dan kemudian merencanakan perbaikan untuk pembelajaran berikutnya yang dilakukan secara terus menerus. Kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi pembelajaran akan lebih baik jika dilakukan secara kolaboratif di antara dosen matakuliah serumpun. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip Lesson Study (Sumar Hendayana,dkk.: 2006: 20). Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah kegiatan Lesson Study dapat meningkatkan ketuntasan belajar Fisika Inti bagi mahasiswa program studi pendidikan Fisika? Untuk memperjelas rumusan masalah tersebut, perludiajukan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimanakah interaksi mahasiswa-mahasiswa, mahasiswa-dosen, dosen-dosen dalam kegiatan Lesson Study pada matakuliah Fisika Inti? (2) Bagaimanakah pengelolaan pembelajaran Fisika Inti oleh dosen dalam mengimplementasikan Lesson Study? (3) Bagaimanakah ketuntasan belajar Fisika Inti bagi mahasiswa program studi pendidikan Fisika dengan mengimplementasikan Lesson Study?. Tujuan Penelitian (1) Mendeskripsikan interaksi mahasiswa-mahasiswa, mahasiswadosen, dosen-dosen dalam kegiatan Lesson Study pada matakuliah Fisika Inti. (2) Mendeskripsikan pengelolaan pembelajaran Fisika Inti oleh dosen dalam mengimplementasikan Lesson Study. (3) Mendeskripsikan ketuntasan belajar Fisika Inti bagi mahasiswa program studi pendidikan Fisika dengan mengimplementasikan Lesson Study. Adapun manfaat penelitian ini adalah: (1) Dosen dapat memilih bentuk kegiatan yang menunjang keprofesionalannya melalui Lesson Study. (2) Sebagai masukan bagi dosen lain bahwa Lesson Study dapat meningkatkan aktivitas dan ketuntasan belajar mahasiswa. (3)Dapat terjalin kerjasama antar dosen matakuliah serumpun (kolegalitas), meningkatkan penguasaan materi dan cara pembelajarannya. Hasil penelitian: a) terjadinya interaksi yang efektif antara mahasiswa-mahasiswa, mahasiswa-dosen dan mahasiswa dengan lingkungan belajar, ini berarti pengelolaan pembelajaran oleh dosen lebih baik dari sebelumnya, dan (b) sebagai akibatnya ketuntasan belajar mahasiswa meningkat menjadi 75%.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS ALAM PADA POKOK BAHASAN KALOR Galuh Wijayanti; Jeffry Handhika; Farida Huriawati
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.771 KB) | DOI: 10.25273/jems.v2i1.187

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan modul fisika berbasis alam untuk materi kalor. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan adaptasidarimodel pengembangan menurut Sugiyono dan model pengembangan 4-D (Four D). Sasaran dalam penelitian ini adalah modul berbasis alam pada pokok bahasan kalor untuk siswa SMP/MTs kelas VII yang diuji cobakan pada siswa SMPN 1 Takeran Magetan sebanyak 20 anak. Kelayakan modul ditinjau dari hasil validasi ahli, respon guru serta siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)hasil penilaian ahli terhadap produk pengembangan modul menyatakan baik, ahli materi (83,9) dan ahli modul (84,1), 2)hasil respon peserta didiksangat baik, uji kelas kecil (89,7) dan uji kelas besar (83,8), 3)guru mata pelajaran fisika memberikan respon yang sangat baik (90,6).
EFEKTIFITAS INQUIRY TERBIMBING DAN INQUIRY BEBAS TERMODIFIKASI MELALUI EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL, KREATIFITAS, KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 KOTA MADIUN TAHUN AJARAN 2010/2011 Andista Candra Yusro; Farida Huriawati; Purwandari Purwandari
Jurnal Pendidikan Vol 18, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The  objectives  of this reseach  are:  (1) to help  students  choose  the most  suitable  learning  method,  (2) to serve  qualified  learning  to pass the threshold  level, (3) to make up the average  students'  mark in physics.  The method  of the study is experiment  applied  on students  of Grade X, SMA 6 Madiun.  The sample  is taken  under  cluster-random   sampling  technique having  class  XC  and  XD.  Data  on  students'   achievement   are  taken  by cognitive   test,  those  of  prior  achievement   are  taken  by  documentation technique,   those   of  creativity   and  abstraction   skill  are  taken   by  test. Hypothetical  examination  is done under factorial  anava 2x2x2x2.The  results  show  that:  (1)  there  is a different   influence  between guided  inquiry and free-modified   inquiry technique  (0.005 < 0.05), (2) there is influence  of high and low prior achievement  (0.000  < 0.05), (3) there is influence  of high  and  low students'  creativity  (0.039  < 0.05),  (4) there  is influence  of high and low abstarction  skill  (0.014 < 0.05), (5) there is no interaction   between   guided   and free-modified     unquiry technique  with students'  prior achievement  (0.043 < 0.05), (6) there is interaction  between guided and free-modified   unquiry technique  with students' creativity  (0.043 < 0.05), (7) there  is interaction  between  guided  and free-modified    unquiry technique  with  students'  abstraction   skill  (0.032  < 0.05),  (8) there  is no interaction   between   guided   and free-modified     unquiry   technique   with students'  prior  achievement,   creativity   and  abstraction   skill  towards  the achievement  (0.595 > 0.05).
Pemanfaatan Serasah Lamun (Seagrass) sebagai Bahan Baku POC (Pupuk Organik Cair) Nurul Kusuma Dewi; R Bekti Kiswardianta; Farida Huriawati
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 13, No 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional XII Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari proses pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) dari serasah lamun (seagrass) dan menguji kadar NPK-nya dengan variasi lama fermentasi 5, 10, 15, 20, dan 25 hari. Lamun merupakan salah satu sumberdaya pesisir Indonesia yang bernilai ekologis dan ekonomis, tetapi kurang dikenal oleh masyarakat. Indonesia memiliki kekayaan spesies yang tinggi, terdapat 13 spesies lamun yang tergolong dalam 7 genus. Serasah lamun diperoleh dari Pantai Tawang dan Pantai Pidakan Pacitan. Serasah lamun mengandung berbagai nutrisi yang berguna untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi dan kualitas tanaman, serta mengurangi penggunaan pupuk kimia. Pupuk organik cair mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan tanaman. Unsur-unsur hara tersebut antara lain: nitrogen (N), untuk pertumbuhan tunas, batang dan daun; fosfor (P), untuk merangsang pertumbuhan akar, buah, dan biji; dan kalium (K), untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Pupuk organik cair juga lebih cepat diserap tanaman dibandingkan dengan pupuk alam yang lain (pupuk kandang dan kompos). Pengujian N total menggunakan metode Kjeldahl, P dalam Phospat dengan Spektrofotometri UV-Vis, dan K menggunakan metode SSA-nyala. Hasil penelitian menunjukkan, lama fermentasi mempengaruhi kadar N, P, dan K yang terkandung dalam pupuk organik cair. Kadar N, P, dan K tertinggi diperoleh pada lama fermentasi 20 hari dengan kadar N total sebesar 826,32 ppm, P dalam Phospat sebesar 38,16 ppm, dan K sebesar 871,52. Serasah lamun berpotensi sebagai pupuk organik cair, tetapi dalam pemanfaatannya harus memperhatikan ketersediaan serasah lamun di alam tanpa mengganggu kelestarian ekosistem lamun.
Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Guide Note Taking Dan Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau Dari Gaya Belajar Pada Siswa SMAN 6 Kota Madiun Rikha Puspita Rini; Farida Huriawati; Jeffry Handhika
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2016: Prosiding SNPF II 2016 "Peran Ilmuwan dan Pendidikan Fisika dalam Menghadapi MEA"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.815 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan metode pembelajaran Guide Note Taking dengan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) terhadap prestasi belajar fisika siswa. 2) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik terhadap prestasi belajar fisika. 3) Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran Guide Note Taking dan Student Team Achievement Division (STAD)terhadap prestasi belajar fisika siswa yang memiliki gaya belajar visual, gaya belajar auditori maupun gaya belajar kinestetik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas XI SMAN 6 Madiun, sejumlah 4 kelas. Teknik pengambilan sampel adalah dengan cluster random samplingyang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen I menggunakan metode pembelajaran Guide Note Taking dan kelas eksperimen II menggunakan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Data gaya belajar diperoleh dari angket yang dibagikan sebelum pembelajaran dilaksanakan yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas, sedangkan data prestasi belajar diperoleh dari soal tes yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi 0,05. Dari hasil analisis data didapatkan: 1) Tidak ada perbedaan pengaruh metode pembelajaran Guide Note Taking dan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) terhadap prestasi belajar siswa dengan Fobs = 0,04, dengan DK = {F | Fa> 4,0012 }; 2) Ada perbedaan pengaruh gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik terhadap prestasi belajar siswa dengan Fobs = 10,71, dengan DK = {F | Fb> 3,1504 }; 3) Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran Guide Note Taking dan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa dengan Fobs = 0,90, dengan DK = {F | Fab> 3,1504 }. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Guide Note Takingdan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)sama baiknya terhadap prestasi belajar siswa, dan siswa dengan gaya belajar visual lebih baik daripada siswa dengan gaya belajar auditori maupun kinestetik.