Fleksibilitas merupakan kemampuan otot menggerakkan sendi secara maksimal yang dipengaruhi oleh distensibilitas kapsul sendi, viskositas otot, dan kekencangan ligamen dan tendon. Fleksibilitas berperan dalam kegiatan sehari-hari dan olahraga. Olahraga yang banyak melakukan gerakan menendang, akselerasi dan deselerasi cepat dapat terjadi strain adduktor hip. Pemeliharaan fleksibilitas penting untuk mencegah gangguan musculokeletal. Myofascial Release (MFR) merupakan salah satu pendekatan yang dapat diberikan untuk mengatasi atau mencegah masalah musculoskeletal. Myofascial release 180 detik dan myofascial release 300 detik dapat bermanfaat untuk meningkatkan fleksibilitas. Tujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara myofascial release 180 detik dan myofascial release 300 detik terhadap fleksibilitas. Jenis penelitian quasi-experiment dengan dua grup pre dan post perlakuan. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa UKM Taekwondo Universitas Muhammadiyah Surakarta. Responden dibagi 2 kelompok yang masing-masing diberikan myofascial release selama 180 detik dan myofascial release selam 300 detik dilakukan dalam 1 kali perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian antara myofascial release 180 detik dan myofascial release 300 detik dari uji mann whitney diperoleh nilai p 0,033 yang bermakna ada perbedaan pengaruh pemberian antara myofascial release 180 detik dan myofascial release 300 detik terhadap fleksibilitas. Ada pengaruh pemberian myofascial release 180 detik terhadap fleksibilitas, ada pengaruh pemberian myofascial release 300 detik terhadap fleksibilitas. Ada perbedaan pengaruh antara myofascial release 180 detik dan myofascial release 300 detik terhadap fleksibilitas.