Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

BUDAYA POLITIK KHAS MINANGKABAU SEBAGAI ALTERNATIF BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Effendi, Nursyirwan
Masyarakat Indonesia Vol 40, No 1 (2014): Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia
Publisher : Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.79 KB)

Abstract

Tulisan ini mengkaji pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Padang tahun 2013. Tujuan tulisan ini untuk menawarkan salah satu alternatif budaya politik di Indonesia yang bebas konflik. Pertentangan politik yang diakibatkan oleh pelaksanaan Pilkada dapat dihindari melalui gagasan persaudaraan dari para peserta pemilihan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling dan data diperoleh dengan cara pengamatan melalui keterlibatan setengah aktif dan wawancara mendalam. Temuan menunjukkan bahwa masyarakat kota Padang sangat memahami kondisi politik Pilkada yang kondusif yang tidak membangun suasana konflik oleh karena para calon peserta Pilkada membangun rasa persaudaraan (badunsanak). Berdasarkan ikrar yang dibangun oleh para calon peserta Pilkada, Pilkada Badunsanak dapat dikatakan sebagai suatu budaya politik yang khas Minangkabau.Kata Kunci: Pilkada, Badunsanak, Kekuasaan, Konflik, Budaya Politik
Pemahaman dan Pembentukan Karakter Masyarakat: Realitas dan Pandangan Antropologi Effendi, Nursyirwan
TINGKAP Vol 11, No 2 (2015): MASYARAKAT DAN PEMBINAAN KEMASYARAKATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.595 KB)

Abstract

This article raised issues related to anthropological views in the character building of the community. The authors look at the concept of scientific and socio-anthropological approach in building the character of the community as well as the approach of behaviorism, interactionism, and construction. In this paper the authors also described how the construction of the human characters in the study based on the anthropology and cross-cultural studies. Interestingly, this article attempts to discuss the dialectic model of role of science in building the character by using three approaches, namely behaviorism, interactionism, and construction, so as to provide answers about the position of science in the normative and academic levels in the character building.Keywords:  character, character building, anthropological perspective
BUDAYA POLITIK KHAS MINANGKABAU SEBAGAI ALTERNATIF BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Nursyirwan Effendi
Masyarakat Indonesia Vol 40, No 1 (2014): Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia
Publisher : Kedeputian Bidang Ilmu Sosial dan Kemanusiaan (IPSK-LIPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jmi.v40i1.107

Abstract

Tulisan ini mengkaji pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Padang tahun 2013. Tujuan tulisan ini untuk menawarkan salah satu alternatif budaya politik di Indonesia yang bebas konflik. Pertentangan politik yang diakibatkan oleh pelaksanaan Pilkada dapat dihindari melalui gagasan persaudaraan dari para peserta pemilihan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling dan data diperoleh dengan cara pengamatan melalui keterlibatan setengah aktif dan wawancara mendalam. Temuan menunjukkan bahwa masyarakat kota Padang sangat memahami kondisi politik Pilkada yang kondusif yang tidak membangun suasana konflik oleh karena para calon peserta Pilkada membangun rasa persaudaraan (badunsanak). Berdasarkan ikrar yang dibangun oleh para calon peserta Pilkada, Pilkada Badunsanak dapat dikatakan sebagai suatu budaya politik yang khas Minangkabau.Kata Kunci: Pilkada, Badunsanak, Kekuasaan, Konflik, Budaya Politik
THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND PREVENTION OF FAMILY NEGLECT IN FAMILY Ezalina Ezalina; Rizanda Machmud; Nursyirwan Effendi; Yantri Maputra
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v1i1.15107

Abstract

The neglect of the elderly is a failure in providing services in terms of fulfilling their physical, psychological, and financial needs that gives negative impacts on their health. With their family support,the health of the elderly can improve so that they can enjoy life in their old age.This study aims to identify the correlation between family support and the neglect of the elderly in their family in Pekanbaru City. This studyused descriptive correlation method to 382 elderly through direct interviews. The research instrument used was a questionnaire. The data were analyzed using univariate analysis through frequency distribution and bivariate analysisusing chi square test.The results showed a high neglect of 49.74% and a low neglect of 50.26%.The type of neglect experienced by the elderly was psychological neglect namely high 59.68% and low 40.32%.The high support received by the elderly was 54,97% and the low support was 45.03%. The results of the correlation test analysis showed that there was a positive correlation between family support and neglect of the elderly with a p value of 0,000 (OR = 2.02). The results of the study conclude that the higher the support given by the family to the elderly, the lower the neglect experienced by the elderly.  
STUDI BUDAYA PASAR TRADISIONAL DAN PERUBAHAN GAYA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN: KASUS PASA NAGARI DAN MASAYARAKAT NAGARI DI PROPINSI SUMATERA BARAT Nursyirwan - Effendi
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 18, No 2 (2016): (December)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.044 KB) | DOI: 10.25077/jantro.v18.n2.p105-120.2016

Abstract

Makalah ini tentang kajian budaya pasar tradisional dalam konteks masyarakat pedesaan yang sedang mengalami perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup masyarakat modern sudah terbiasa diakibatkan salah satunya oleh perkembangan konsumerisme yang disediakan oleh pasar-pasar modern. Namun, perubahan gaya hidup ternyata juga berlangsung  di masyarakat pedesaan yang juga melalui pasar. Pasar tradisional yang semula berlangsung karena mekanisme sosial dan budaya dan menjadi tempat transaksi produk ekonomi lokal dan kebutuhan masyarakat desa, telah bergeser sebagai tempat bagi produk modern dan gaya hidup modern. Bagaimana perubahan gaya hidup masyarakat yang disebabkan oleh pasar tradisional? Apa bentuk budaya pasar tradisional setelah berlangsungnya perubahan gaya hidup masyarakat ke bentuk yang modern? Makalah ini berdasarkan riset tentang suatu analisis budaya pasar yang memfokuskan kepada rekonstruksi pranata pasar tradisional yang berlangsung di masyarakat pedesaan di Sumatera Barat. Unit analisis adalah pasa nagari. Asumsi antropologi tentang pasar tradisional adalah suatu pranata yang integral dari sistem sosial budaya dari masyarakat dimana pasar tersebut berada dan berlangsung. Metode riset kualitatif dimanfaatkan untuk menganalisis eksistensi budaya pasar tradisional. Lokasi riset adalah sejumlah pasar nagari dan masyarakat nagari di wilayah kabupaten Tanah datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Hasil yang riset menyangkut (1) telaah komprehensif tentang eksistensi pasar tradisional yang semakin melemah, ditengah kuatnya penetrasi gaya hidup pasar modern, dengan mengambil kasus masyarakat nagari  di Sumatera Barat; (2) faktor-faktor budaya yang utama dari masyarakat lokal yang telah memperlemah atau memperkuat keberadaan budaya pasar tradisional.Produk ini diharapkan dapat dipakai sebagai rujukan utama (blue print) untuk berbagai upaya membangun, membina dan mempertahankan budaya pasar tradisional di Indonesia. 
KEARIFAN LOKAL MENUJU PENGUATAN KARAKTER SOSIAL: SUATU TANTANGAN DARI KEMAJEMUKAN BUDAYA DI SUMATERA BARAT Nursyirwan - Effendi
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 16, No 2 (2014): (December)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.547 KB) | DOI: 10.25077/jantro.v16.n2.p107-115.2014

Abstract

This paper introduces a general understanding of local wisdom that may strengthen social identity to sustain social integrity in a plural society. Local wisdom may become a buzzword in modern societies where social and cultural diversity challenges the existence of society as a whole. West Sumatra Province deals with kind of social development where people from different ethnic groups background in Indonesia have already settled among local people in the provice. The Minangkabau, as people of origin and already enjoyed their majority, cannot avoid the pluralistic social interactions taking place in their own home land. Is this current social development sensitive? How local wisdom may play a role of avoiding social sensistivity?.  Results of this study show that plurality is unavoidablesocial consequences among Minangkabau people today and local wisdom become richer in terms of variations as before due to each community of different ethnic groups bringing it with them as long as living in the area of Minangkabau people. Hence the local wisdom may vary socal characteristics among communities. Main conclusion is local wisdom may play an important role of providing an alternative way of avoiding crisis of social integration in the context of west Sumatra province.
Pantang Larang pada Kegiatan Ekonomi Puak Melayu Akit Hatas Pulau Rupat Suci Nadia; Nursyirwan Effendi; Yevita Nurti
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 7, No 1 (2021): ANTHROPOS JULI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v7i1.23379

Abstract

The oral tradition is one of the traditions that can still be found in Old Malay Puak. For example, Gurindam, Koba, Rindai and so on. One of the oral traditions in Puak Melayu Akit Hatas Pulau Rupat is the tradition of Prohibition. Parents used to use the expression forbidden to forbid their children and grandchildren in teaching them how to behave so as not to harm themselves and others. The expression of prohibition varies, however the discussion of prohibition in this paper revolves around the variety, content and meaning of prohibition in community economic activities, including activities in the fields and at sea. Prohibition Usually is associated with unseen nature, natural disasters or animals which, if violated intentionally or not, will cause undesirable things. The number of shifts in cultural values due to the entry of new people around Puak Melayu Akit Hatas does not affect the public's view of the oral tradition. This paper is intended to describe how the sound and meaning of prohibition and how it is used in several economic activities in society.
PELATIHAN KADER DALAM PENCEGAHAN PENGABAIAN LANSIA PADA KELUARGA Ezalina Ezalina; Rizanda Machmud; Nursyirwan Effendi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 2 (2020): JULI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v3i2.2360

Abstract

Abstrak: Meningkatnya jumlah lansia seiring pula dengan penyakit yang diderita lansia. Menurunnya kondisi fisik, psikologis, dan sosial yang dialami lansia sehingga lansia harus tinggal bersama keluarga. Di sisi lain keluarga harus mengurus keluarga inti dan bekerja di luar rumah. Jika keluarga tidak bisa merawat lansia dengan baik maka lansia akan terabaikan sehingga keluarga perlu memberikan dukungan kepada lansia. Keluarga perlu diberikan pelatihan sehingga keluarga tahu, paham dan dapat mempraktikannya ketika mendampingi lansia. Agar materi yang disampaikan dapat berkelanjutan maka sebelum diberi pelatihan kepada keluarga terlebih dahulu diberikan pelatihan kepada kader sebagai pendamping tenaga kesehatan untuk sustainable.  Tujuan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga tentang pencegahan pengabaian lansia. Metode pelatihan yang diberikan melalui  ceramah dan tanya jawab,diskusi, dan demonstrasi uji keterampilan fisik tentang cara perawatan dasar pada lansia di rumah. Alat bantu yang digunakan modul, LCD proyektor, dan buku catatan. Hasil pelatihan didapatkan antusias serta keterampilan kader dan keluarga tentang pencegahan pengabaian lansia pada keluarga. Keterampilan yang didapat yaitu keterampilan perawatan demam pada lansia, pengukuran aktifitas fisik lansia, pengukuran aktifitas sosial lansia, dan pengukuran keseimbangan tubuh lansia.Abstract: The increasing number of elderly is also in line with the illness suffered. The reduced physical, psychological, and social conditions experienced by the elderly make them live with their family. On the other hand, their family has to take care of the main family and goes to works. If the family cannot take care of the elderly well, the elderly will be neglected.Familiesneed to provide support to the elderly, sotheyneed to be given training so that they know, understand, and can practice it when accompanying the elderly. To make the training material delivered sustainable, cadres as a companion for health workers will also be given training for sustainability. The aim of the communityservice is to increase families’ knowledge and understanding of the elderly neglect prevention. Training methods are provided through lectures, questions and answers, discussions, and demonstrations of physical skills tests on how to care for the elderly at home. Tools used are modules, LCD projectors, and notebooks. The result of the training shows increased knowledge and skills of cadres and families about preventionof the elderly neglect in families.The acquired skills are such as fever care skill on the elderly, measurement of elderly physical activity,measurement of elderly social activity, and measurement of body balance.
Perubahan Perilaku Komunikasi Generasi Milenial dan Generasi Z di Era Digital Sirajul Fuad Zis; Nursyirwan Effendi; Elva Ronaning Roem
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 5 No. 1 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v5i1.15550

Abstract

Pada era digital, terjadi perubahan perilaku komunikasi generasi milenial dan generasi ZPerubahan tersebut dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti kurangnya interaksi tatap muka karena kehadiran gawai. Fenomena ini juga terjadi pada generasi milenial dan generasi Z di Kecamatan Kuranji.  Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perilaku komunikasi milenial dan generasi Z di Kecamatan Kuranji danmelihat degradasi komunikasi antarmuka yang terjadi. Adapun teori yang digunakan adalah perilaku komunikasi, komunikasi interpersonal, komunikasi generasi milenial, komunikasi generasi Z, media baru, dan behaviorisme sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi Alfred Schutz dengan paradigma konstruktivisme. Penelitian ini menganalisis perilaku komunikasi generasi milenial dan generasi Z era digital di Kecamatan Kuranji dari sepuluh orang informan. Hasil penelitian menunjukkan empat perilaku generasi milenial dan generasi Z terbentuk di Kecamatan Kuranji, yaitu perilaku komunikasi dari aktif menjadi pasif disebabkan oleh gawai, berkurangnya komunikasi tatap muka disebabkan oleh gawai, tidak fokus dalam berkomunikasi disebabkan oleh gawai, dan perilaku komunikasi daring disebabkan oleh gawai. Dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku generasi milenial dan generasi Z yang semula interaktif sebelum menggunakan gawai, setelah menggunakan gawai proses komunikasinya menjadi pasif, sehingga tidak terjadi komunikasi efektif.    In the digital era, there has been a change in the communication behavior of millennial generation and generation Z. These changes can be seen in everyday life, such as the lack of face-to-face interaction due to the presence of devices. This phenomenon also occurs in the millennial generation and generation Z in Kuranji District. This study aims to describe the communication behavior of millennials and generation Z in Kuranji District and to see the degradation of communication interfaces that occurs. The theories used are communication behavior, interpersonal communication, millennial generation communication, generation Z communication, new media, and social behaviorism. This study used Alfred Schutz's phenomenological approach with the constructivism paradigm. This study analyzes the communication behavior of the millennial generation and generation Z in the digital era in Kuranji District from ten informants. The results showed that four millennial generation and generation Z behaviors were formed in Kuranji District, namely communication behavior from active to passive caused by devices, reduced face-to-face communication caused by devices, not focusing on communication caused by devices, and online communication behavior caused by devices. In this study, it can be concluded that the behavior of the millennial generation and generation Z, which was originally interactive before using a device, after using a device the communication process becomes passive, so there is no effective communication.
Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru SMA Ilmu Sosial Golongan IV/A di Kota Padang Lucky Zamzami; Nursyirwan Effendi; Zainal Arifin; Hendrawati Hendrawati; Ermayanti Ermayanti
Jurnal Pengabdian Warta Andalas Vol 23 No 2 (2016): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan merupakan aktivitas menuju profesionalitas seorang guru. Penulisan karya tulis ilmiah tidak banyak dilakukan oleh para guru terutama guru ilmu sosial yang memiliki golongan III d dan IV a untuk mengurus kenaikan pangkat. Pemahaman dan pengetahuan mengenai karya tulis ilmiah sangat kurang. Selain itu, dengan kurangnya informasi dan petunjuk yang jelas tentang karya tulis pengembangan profesi guru menyebabkan banyak guru mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah