Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

MEREKA YANG TERCERABUT DARI MASA DEPANNYA: Analisis Sosiologis Problem Sosial Anak di Indonesia Kusmanto, Thohir Yuli
SAWWA Vol 8, No 2 (2013): sawwa
Publisher : SAWWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakAnak merupakan aset yang berharga bagi sebuah keluarga danmasyarakat dalam merengkuh kehidupan kolektifnya untuk menyongsongmasa depan. Keluarga dan masyarakat yang peduli padaanak dalam rangka tumbuh dan berkembang secara manusiawi,sedang berinvestasi yang akan sangat menguntungkan bagi keberlangsunganhidupnya. Untuk itu mereka rela mencurahkan tenaga,biaya dan pikirannya demi tumbuh dan berkembangnya anaksecara lebih baik. Lingkungan dan dukungan sosial kemasyarakatanyang baik, akan menjadikan anak sebagai satu generasi yang baik.Indikasinya dapat dilihat pada kemampuannya untuk berperansosial sesuai harapan dan keinginan masyarakatnya. Namun demikiantidak semua anak memiliki kesempatan untuk tumbuh danberkembang secara lebih baik dalam kehidupannya. Banyak darimereka yang menghadapi masalah sosial yang serius, baik psiokologis,fisiologis, ekonomis dan lain-lainnya. Berbagai persoalanyang ada tersebut, merupakan sesuatu yang tidak dikehendakinya.Kondisi eksternal di luar dirinyalah yang paling banyak menjadipenyebabnya. Baik dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga,maupun lingkungan yang luas yaitu masyarakatnya, bahkan negara.Berdasar realitas tersebut penulis tertarik untuk menelaah secarasosiologis problem sosial anak di Indonesia, dalam makalah ini.Kata Kunci: anak, masalah sosial, dan tumbuh kembang
DIALEKTIKA RADIKALISME DAN ANTI RADIKALISME DI PESANTREN Kusmanto, Thohir Yuli; Fauzi, Moh Fauzi; Jamil, M Mukhsin
WALISONGO Vol 23, No 1 (2015): "PENDIDIKAN DAN DERADIKALISASI AGAMA"
Publisher : LP2M UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Any effort opoosing toward any form of radicalism is a part of the reactions to antiradicalism.The spirit of anti-radicalism emerged as part of the peoples resistance.Radicalism and anti-radicalism was dialectically interrelated. Although both areparadoxical, but always be united. Dialectic of radicalism and anti-radicalism interesting isonce it was observed in boarding school life. The phenomena of Islamic radicalism isoften associated with Islamic boarding schools in Indonesia. Some communitiesunderstood that the growing radicalism came from Islamic boarding schools. This viewwas based on the the many actors of violent Islamic radicalism were the alumni ofboarding school. The reality may be true in certain cases, but they may not be generalized.This study explored the data on the perspective of Islamic boarding schools on thediscourse and praxis of radicalism and anti radicalism and resistance patterns. The researchresults showed that the community of Islamic boarding schools rejected, oppossed andactively built the spirit of anti radicalism that was implemented in several patterns. Thefindings of these research was a synthesis of the thesis which had become the publicdiscourse about radicalism and Islamic boarding school.***Upaya menentang segala bentuk radikalisme merupakan bagian dari reaksi antiradikalisme. Semangat anti radikalisme muncul sebagai bagian dari resistensimasyarakat. Radikalisme dan anti radikalisme saling berkaitan secara dialektis. Meskipunkeduanya merupakan sesuatu yang paradoks, namun selalu menyatu. Dialektikaradikalisme dan anti radikalisme menarik ketika dilihat dalam kehidupan pesantren.Fenomena radikalisme Islam seringkali dihubungkan dengan masyarakat pesantren diIndonesia. Beberapa kelompok masyarakat memahami radikalisme tumbuh daripesantren. Pandangan tersebut didasari oleh banyaknya pelaku radikalisme Islamdalam bentuk kekerasan alumni pesantren. Realitas tersebut bisa jadi benar dalamkasus tertentu, tetapi tidak bisa digeneralisasi. Penelitian ini berupaya menggali datapandangan pesantren tentang wacana dan praksis radikalisme dan anti radikalismeserta pola resistensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pesantrenmenolak, menentang dan aktif membangun spirit anti radikalisme yang diwujudkandalam beberapa pola. Temuan penelitian tersebut merupakan sintesis dari tesis yangselama ini menjadi wacana masyarakat tentang radikalisme dan pesantren.
PENANGANAN BERBASIS RUMAH SAKIT TERHADAP KORBAN KEKERASAN BERBASIS GENDER Kusmanto, Thohir Yuli
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 7, No 2 (2012): April 2012
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.107 KB) | DOI: 10.21580/sa.v7i2.652

Abstract

Kekerasan berbasis gender telah ada dan menjadi bagian dari kehidupan umat manusia selama peradaban ini ada. Beragam faktor yang melatar belakanginya. Namun persoal­an tersebut hingga saat ini masih kurang menjadi perhatian publik. Bahkan cenderung diisolasi agar tidak menjadi konsumsi publik. Mayoritas korban tindak kekerasan ber­basis gender adalah perempuan dan anak-anak. Perempu­an rentan menjadi korban tindak kekerasan karena mereka lemah dan tidak berdaya, akibat dari relasi gender yang tidak adil dan setara. Laki-laki cen­derung dominan dalam relasi gender. Fenomena tersebut bisa dilihat dalam ber­bagai data baik di media ataupun lembaga sosial yang punya perhatian menangani kasus ini. Dalam per­kembang­an saat ini, terutama pasca reformasi perhatian publik ter­hadap persoalan tindak kekerasan berbasis gender me­ningkat. Banyak lembaga sosial kemasyarakatan dan juga lembaga layanan publik yang memberikan layanan pe­nanganan korban tindak kekerasan berbasis gender, diantaranya Pusat Krisis Terpadu (PKT) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. PKT RSCM merupakan pioner dari lembaga pe­nanganan korban kekerasan ber­basis gender yang berbasis rumah sakit. Dalam makalah ini penulis berupaya mengemukakan dinamika PKT RSCM dalam perjuangannya untuk menangani korban kekerasan berbasis gender.
MEREKA YANG TERCERABUT DARI MASA DEPANNYA: ANALISIS SOSIOLOGIS PROBLEM SOSIAL ANAK DI INDONESIA Kusmanto, Thohir Yuli
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 8, No 2 (2013): April 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.282 KB) | DOI: 10.21580/sa.v8i2.654

Abstract

Anak merupakan aset yang berharga bagi sebuah keluarga dan masyarakat dalam merengkuh kehidupan kolektifnya untuk me­nyong­song masa depan. Keluarga dan masyarakat yang peduli pada anak dalam rangka tumbuh dan berkembang secara manusiawi, sedang berinvestasi yang akan sangat menguntung­kan bagi ke­ber­langsungan hidupnya. Untuk itu mereka rela men­curah­kan tenaga, biaya dan pikirannya demi tumbuh dan ber­kembang­nya anak secara lebih baik. Lingkungan dan dukung­an sosial ke­masyarakatan yang baik, akan menjadikan anak sebagai satu generasi yang baik. Indikasinya dapat dilihat pada ke­mampuannya untuk berperan sosial sesuai harapan dan ke­inginan masyarakat­nya. Namun de­mikian tidak semua anak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara lebih baik dalam kehidupannya. Banyak dari mereka yang meng­hadapi masalah sosial yang serius, baik psio­kologis, fisiologis, ekonomis dan lain-lainnya. Berbagai per­soalan yang ada tersebut, merupakan sesuatu yang tidak di­ke­hendaki­nya. Kondisi eksternal di luar dirinyalah yang paling banyak menjadi penyebabnya. Baik dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga, maupun lingkungan yang luas yaitu masyarakatnya, bahkan negara. Berdasar realitas tersebut penulis tertarik untuk menelaah secara sosiologis problem sosial anak di Indo­nesia, dalam makalah ini.
DINAMIKA PENGARUSUTAMAAN GENDER PADA PENDIDIKAN TINGGI ISLAM Kusmanto, Thohir Yuli
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 12, No 3 (2017): Oktober 2017
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.577 KB) | DOI: 10.21580/sa.v12i3.2091

Abstract

Gender equality has not been realized in practical terms in public life. Factors that influence it; socio-cultural, political, economic, religious, and others. State policy to overcome them on gender mainstreaming in the form of Presidential Decree 9 of 2000. Praxis has lasted 14 years, socialization and implementation is mostly done, but it needs evaluation. The reality of interesting research in higher education institutions of Islam, because the discourse and praxis which is still being debated, as well as the strategic position for the development and application of knowledge about gender relations. Interesting problem include; outlook leaders Islamic State University Walisongo on gender mainstreaming, the imple­men­tation of gender mainstreaming and its implications in the campus environment. This research is a qualitative descriptive case study with a gender perspective, which identifies the gender gap in multi aspect. The studys findings indicate that the views of leaders there Walisongo UIN integral and partially on gender main­streaming, Implementation PUG; there is a policy that opens the academic community to gain an important position in the hierarchy structure at UIN Walisongo. Research take gender issues openly and freely. Many women researchers examined a variety of themes, education and training to strengthen the capacity of women, and quantitative mapping of gender. PUG strengthen the struggle gender equality, achieving gender equality and equity at a certain level, Islamic lectures Gender Equality and the proportion of women increased structural served._________________________________________________________Keadilan gender secara praksis belum terwujud dalam kehidupan masyarakat. Faktor yang mempengaruhinya; sosial budaya, politik, ekonomi, agama, dan lain-lainnya. Kebijakan negara untuk meng­atasi­nya diantaranya tentang gender mainstreaming (peng­arusutamaan gender), berupa Inpres No.9 Tahun 2000. Praksisnya telah berlangsung 14 tahun, sosialisasi dan implementasi banyak dilakukan, tetapi perlu evaluasi. Realitas tersebut menarik pe­nelitian pada lembaga pendidikan tinggi Islam, karena wacana dan praksis yang masih menjadi perdebatan, serta posisinya strategis bagi pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan tentang  relasi berkeadilan gender. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pandangan pimpinan UIN Walisongo ada yang integral dan parsial tentang pengarusutamaan gender, Implementasi PUG; ada kebijak­an yang terbuka civitas akademika untuk meraih posisi penting dalam struktur hierarkhi di UIN Walisongo. Penelitian mengambil isu gender terbuka dan bebas. Banyak peneliti per­empuan meneliti beragam tema, pendidikan dan pelatihan penguatan kapasitas per­empuan, dan pemetaan kuantitatif tentang gender. PUG mem­perkuat perjuangaan kesetaraan dan keadilan gender, ter­capai­nya kesetaraan dan keadilan gender pada tingkatan tertentu, per­kuliahan Islam Kesetaraan Gender dan proporsi perempuan menjabat struktural meningkat.
Gerakan Sosial Keagamaan pada Komunitas Urban: Studi Kasus Gerakan Pengajian Ahad Pagi Bersama di Palebon, Pedurungan, Kota Semarang Kusmanto, Thohir Yuli
JSW: Jurnal Sosiologi Walisongo Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jsw.2017.1.1.1940

Abstract

Religious communities express religiously in various forms according to the social context in which they develop. The diversity of the expression as a form of interrelations of textual interpretation of the social context and its era. Religious social movement is one form of religious expression to answer complex religious and social issues and needs from primary to tertiary needs. The urban community utilizes religious social movements in the form of majelis taklim. Organizing religious social movements in majelis taklim is part of collective awareness and consensus among community members. The existence of religious social elites is the key to achieving religious social movements. The trust and social network of citizens and social institutions become another force within the community. In the case of this study, the religious social movements of urban communities take the form of routine recitation activities, the collection of zakat infaq and shadaqah, the organization of formal education, community health services, and the development of economic enterprises. In this social movement, the basic problems faced include the capacity of management and human resources. The implications of the presence of religious social movements in urban communities are felt. They have a spirit of unity on the basis of trust in the community, fulfilled the religious social needs and awakened the identity of the community that has the advantage. 
Struktur dan Sistem Sosial pada Aras Wacana dan Praksis Kusmanto, Thohir Yuli; Elizabeth, Misbah Zulfa
JSW: Jurnal Sosiologi Walisongo Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jsw.2018.2.1.2252

Abstract

The social phenomenon that became the focus of sociology has diversity in the aspects of social life of society both as a real and practical reality as well as abstract and utopian reality. The reality is static and moves dynamically inherent in social processes in the daily life of social setting. The social process shapes reality as part of the past takes place today and becomes a hope for the future. Among the social phenomena that become part of the fundamental study of sociology are structure and social system. Social structure is a process of social interaction that lasts a long time, regularly and form a pattern. The social system is a functional social interaction of a set of elements in a group or society to defend the boundaries or unity of its parts. Both in this context are interesting to explain the process of its formation, relationships, functions, traits and changes in discourse and praxis. Applying literature study this article will explore the processes of formation, relationships, functions, traits, and changes of social structure and social system in discourse and praxis. The effort is important to strengthen the sociology repertoire on the macro and abstract level.
PENGEMBANGAN EKONOMI ISLAM BERBASIS KEPENDUDUKAN DI PERDESAAN Kusmanto, Thohir Yuli
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 34, No 2 (2014)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v34.2.68

Abstract

Nowadays, Islamic economy is growing and developing considerably in Indonesia. It is considered as a better alternative of the earlier economic systems which are traditional (communal) and capitalist economy. These two economic systems did not quite give way to get a prosperous life for Indonesian people. The existing Islamic economics hopefully might answer this problem. So, organizing Islamic economic system as a discourse and praxis must be developed in the community’s life. The growth and development of Islamic economic institutions were initially an urban phenomenon. However, lately it has been gone through rural areas. The efforts to develop the role and contribution of Islamic economic institutions in rural areas, can take advantage of the conditions of rural population. Understanding the composition of the population might help to establish economic institutions, to distribute funds and to develop various forms of business.***Ekonomi Islam tumbuh dan berkembang di Indonesia, sebagai alternatif dari sistem ekonomi yang terlebih dahulu ada yaitu ekonomi tradisional (komunal) dan kapitalis. Kedua sistem ekonomi yang ada tidak cukup mampu memberikan jalan menuju kehidupan sejahtera bagi masyarakat Indonesia. Hadirnya ekonomi Islam, tentu harus mampu menjawab persoalan tersebut. Pelembagaan dan pengorganisasian sistem ekonomi Islam baik sebagai wacana dan praksis harus berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Pertumbuhan dan perkembangan lembaga ekonomi Islam, pada awalnya merupakan fenomena perkotaan. Namun akhir-akhir ini telah merambah pedesaan. Upaya pengembangan peran dan kontribusi lembaga ekonomi Islam di perdesaan, bisa memanfaatkan kondisi kependudukan di perdesaan. Pemahaman komposisi penduduk akan membantu dalam mendirikan lembaga ekonomi, mendistribusikan dana dan mengembangkan berbagai bentuk usaha.
STRATEGI DAKWAH MUI (MAJELIS ULAMA INDONESIA) JAWA TENGAH MELALUI SERTIFIKASI HALAL Wahyuningrum, Asri; Anasom, H.; Kusmanto, Thohir Yuli
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 35, No 2 (2015)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v35.2.1618

Abstract

Halal product is part of responsibility muslims consumer by industrial. Halal product assurance based on majesty, who society have the right informations, clearly, and completely. This research aim is determine the certification of halal as a da’wa strategies of MUI Central Java and also supporting and inhibiting factors there. This Research used qualitative research using management of da’wa approach. The data were collected through techniques: interview, observation, and documentation. The data analysis are data: reduction, verification, and conclusion. The result of this research: there are two da’wa strategies used LPPOM MUI which on program Gerakan Masyarakat Sadar Halal "GEMAR HALAL", that became a certificationstrategy and the socialization and promotion strategies. The supporting factors are the availability of facilities and infrastructure, the cooperation of internal and external institution, the participation of community on the program, and members who competence and experience on their fields. Whereas inhibiting factors are some members who have double positions on one institution, lack of funds, and member’s lack of discipline on their work.***Memproduksi produk halal adalah bagian dari tanggungjawab perusahaan kepada konsumen muslim. Pada dasarnya keberadaan jaminan produk halal berangkat dari pertimbangan konsep luhur, bahwa masyarakat berhak mendapatkan informasi yang benar, jelas dan lengkap baik secara kuantitas maupun kualitas dari produk yang mereka konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sertifikasi halal sebagai strategi dakwah MUI Jawa Tengah serta faktor pendukung dan penghambatnya. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan manajemen dakwah. Teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: ada dua strategi dakwah yang digunakan LPPOM MUI yang terdapat dalam program Gerakan Masyarakat Sadar Halal “Gemar HALAL”, yaitu strategi pensertifikasian dan strategi sosialisasi dan promosi. 
DIALEKTIKA RADIKALISME DAN ANTI RADIKALISME DI PESANTREN Kusmanto, Thohir Yuli; Fauzi, Moh.; Jamil, M. Mukhsin
Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 23, No 1 (2015): Pendidikan dan Deradikalisasi Agama
Publisher : LP2M - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ws.23.1.221

Abstract

Any effort opoosing toward any form of radicalism is a part of the reactions to anti-radicalism. The spirit of anti-radicalism emerged as part of the people's resistance. Radicalism and anti-radicalism was dialectically interrelated. Although both are paradoxical, but always be united. Dialectic of radicalism and anti-radicalism interesting is once it was observed in boarding school life. The phenomena of Islamic radicalism is often associated with Islamic boarding schools in Indonesia. Some communities understood that the growing radicalism came from Islamic boarding schools. This view was based on the the many actors of violent Islamic radicalism were the alumni of boarding school. The reality may be true in certain cases, but they may not be generalized. This study explored the data on the perspective of Islamic boarding schools on the discourse and praxis of radicalism and anti radicalism and resistance patterns. The research results showed that the community of Islamic boarding schools rejected, oppossed and actively built the spirit of anti radicalism that was implemented in several patterns. The findings of these research was a synthesis of the thesis which had become the public discourse about radicalism and Islamic boarding school.***Upaya menentang segala bentuk radikalisme merupakan bagian dari reaksi anti radikalisme. Semangat anti radikalisme muncul sebagai bagian dari resistensi masyarakat. Radikalisme dan anti radikalisme saling berkaitan secara dialektis. Meski­pun keduanya merupakan sesuatu yang paradoks, namun selalu menyatu. Dialektika radikalisme dan anti radikalisme menarik ketika dilihat dalam kehidupan pesantren. Fenomena radikalisme Islam seringkali dihubungkan dengan masya­ra­kat pesantren di Indonesia. Beberapa kelompok masyarakat memahami radikal­isme tumbuh dari pesantren. Pandangan tersebut didasari oleh banyaknya pelaku radikalisme Islam dalam bentuk kekerasan alumni pesantren. Realitas tersebut bisa jadi benar dalam kasus tertentu, tetapi tidak bisa digeneralisasi. Penelitian ini ber­upaya menggali data pandangan pesantren tentang wacana dan praksis radikalisme dan anti radikalisme serta pola resistensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pesantren menolak, menentang dan aktif membangun spirit anti radikalisme yang diwujud­kan dalam beberapa pola. Temuan penelitian tersebut merupakan sintesis dari tesis yang selama ini menjadi wacana masyarakat tentang radikalisme dan pesantren.