Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X PADA MATERI PERSAMAAN KIMIA DAN STOIKIOMETRI MELALUI PENGGUNAAN DIAGRAM SUBMIKROSKOPIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Zidny, Robby; Sopandi, Wahyu; Kusrijadi, Ali
Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia
Publisher : Masyarakat Pendidikan Kimia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi persamaan kimia dan stoikiometri serta hubungannya dengan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri di Kota Bandung pada kelas X sebanyak 30 siswa. Instrumen penelitian berupa tes diagnostik pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah. Hasil tes diagnostik pemahaman konsep siswa pada materi persamaan kimia menunjukan bahwa hampir separuhnya siswa termasuk pada tingkat paham konsep dan pada materi stoikiometri sebagian kecil siswa termasuk pada tingkat paham konsep. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan (r = 0,759; p < 0,005) antara pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah serta menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan (r = 0,189; p > 0,005) antara pemahaman konsep dan kemampuan penyelesian soal algoritmik tradisional pada materi stoikiometri. Kata Kunci: pemahaman konsep, diagram submikroskopik, kemampaun pemecahan masalah, persamaaan kimia dan stoikiometri.
Penggunaan Metode Elektrokoagulasi Pada Pengolahan Limbah Industri Penyamakan Kulit Menggunakan Aluminium Sebagai Sacrificial Electrode Siringo-ringo, Elfridawati; Kusrijadi, Ali; Sunarya, Yayan
Jurnal Sains dan Teknologi Kimia Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Sains dan Teknologi Kimia
Publisher : Program Studi Kimia Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan percobaan proses elektrokoagulasi menggunakan logam alumunium sebagai sacrificial electrode untuk reduksi kadar kromium dalam limbah cair penyamakan kulit. Limbah yang digunakan memiliki kadar kromium 3560,606 ppm dan mengandung zat padat terlarut sebesar 196 ppm. Percobaan dilakukan dengan sistem batch dengan variasi tegangan 2 Volt sampai 20 Volt, waktu operasi 2; 4; 6; 8 dan 10 menit, variasi pH 3, 4, 5 dan 7 serta variasi jarak elektroda 2; 4; 6 dan 8 cm. Dihasilkan data optimasi pada tegangan 17 Volt, waktu operasi 10 menit, pH 5, dan jarak elektroda 2 cm. Setelah diperoleh kondisi optimum dari sistem batch, dilakukan pengolahan air limbah dengan sistem flow dengan variasi laju alir 100; 6,2 dan 4 ml/menit. Dihasilkan data optimasi laju alir maximum diperoleh pada aliran lambat yang pertama yaitu 4 ml/menit. Analisis hasil pengolahan limbah dengan metode flow yang didasarkan pada data optimasi metode batch melalui pengukuran parameter kadar kromium dengan instrumen AAS, daya hantar listrik menggunakan konduktometer dan total dissolved solid menggunakan  TDS-meter.  Dari  percobaan  diperoleh  nilai  efisiensi elektrokoagulasi kromium sebesar 34,68% (2325,758 ppm), DHL 57,14% (306,25 μS/cm menjadi 131,25 μS/cm) dan TDS 57,14% (84 ppm).Kata kunci: Elektrokoagulasi, Kromium, AAS, TDS, DHL
Kajian Penggunaan Amonium Sulfat Pada Pengendapan Enzim Protease (Papain) Dari Buah Pepaya Sebagai Koagulan Dalam Produksi Keju Cottage Putri, Ranika Adytia; Kusrijadi, Ali; Suryatna, Asep
Jurnal Sains dan Teknologi Kimia Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Sains dan Teknologi Kimia
Publisher : Program Studi Kimia Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Enzim protease banyak digunakan dalam bidang industri pangan. Papain merupakan protease yang dapat berfungsi sebagai koagulan pada produksi keju cottage dan menjadi alternatif pengganti enzim rennet yang relatif mahal. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendapatkan  enzim  papain  dari  buah  pepaya (Carica papaya L.) melalui pengendapan dengan amonium sulfat dan aplikasinya pada produksi keju cottage. Penelitian dimulai dari isolasi enzim papain dengan metode ekstraksi dan pengendapan menggunakan amonium sulfat pada variasi persen kejenuhan (b/v). Parameter hasil pengendapan enzim dilihat berdasarkan aktivitas protease per kadar protein yang merupakan aktivitas spesifik enzim menggunakan spektrofotometer. Hasil menunjukkan bahwa pada pengendapan dengan amonium sulfat kejenuhan 60% (b/v) dihasilkan aktivitas spesifik enzim tertinggi sebesar 9,201 U/mg, dengan nilai aktivitas protease 4,076 U/mL dan kadar protein 0,443 mg/mL. Selanjutnya dibuat lima jenis keju cottage dengan penambahan konsentrasi papain hasil pengendapan optimum yaitu 150 ppm (A); 250 ppm (B); dan 350 ppm (C); ekstrak kasar papain tanpa pengendapan 215 ppm (E), dan kontrol tanpa penambahan enzim (K). Masing-masing keju cottage yang dihasilkan memiliki massa dan waktu koagulasi yang berbeda yaitu A 41,11 gram selama 62 jam; B 47,77 gram selama 63 jam; C 48,76 gram selama 65 jam; E 40,58 gram selama 74 jam; dan K 44,96 gram selama 80 jam. Hasil menunjukkan B sebagai kondisi optimum untuk pembuatan keju cottage dengan massa 47,77 gram dan waktu koagulasi 63 jam pada suhu 30oC. Analisis kualitas keju cottage B menunjukkan kandungan gizi protein 23,09%; lemak 1,57%; kadar air 69,58%; dan mineral kalsium  984,55 mg/kg.Kata kunci : Aktivitas spesifik, Amonium sulfat, Keju cottage, Papain, Protease
KAJIAN PENGGUNAAN AMONIUM SULFAT PADA PENGENDAPAN ENZIM BROMELIN DARI BATANG NANAS (ANANAS COMOSUS (L.) MERR) SEBAGAI KOAGULAN PADA PEMBUATAN KEJU COTTAGE Nurmala, Linda Wati; Kusrijadi, Ali; Suryatna, Asep
Jurnal Sains dan Teknologi Kimia Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Sains dan Teknologi Kimia
Publisher : Program Studi Kimia Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bromelin merupakan protease yang dapat memutuskan ikatan peptida pada protein dan dapat berfungsi sebagai koagulan pada produksi keju cottage. Penelitian ini mengembangkan ekstraksi enzim bromelin dari batang nanas dengan metode pengendapan menggunakan amonium sulfat. Karakteristik enzim bromelin dilihat dari aktifitas enzim dan kadar protein menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kejenuhan (NH4)2SO4 60% (b/v) menghasilkan aktifitas enzim dan kadar protein tertinggi dibandingkan dengan kejenuhan (NH4)2SO4 30%, 40%, dan 50% yaitu, aktifitas enzim sebesar 6,425 U/mL dan kadar protein sebesar 0,110 mg/mL. Enzim bromelin yang dihasilkan kemudian diaplikasikan dalam pembuatan keju cottage yaitu keju cottage dengan penambahan ekstrak kasar enzim bromelin dan keju cottage dengan penambahan enzim bromelin hasil pengendapan (NH4)2SO4 60%. Hasil menunjukan bahwa keju cottage dengan penambahan enzim bromelin hasil pengendapan (NH4)2SO4 60% memiliki waktu pembentukan dadih terbaik yaitu 32 jam pada suhu 30oC dengan kadar air sebesar 60,189%, protein 23,978%, lemak 2,573%, dan kalsium 984,788 mg/kg. Kata Kunci: Ananas comosus (L.)Merr, batang nanas, bromelin, keju cottage, protease
ANALISIS HASIL BELAJAR LEVEL MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK, DAN SIMBOLIK BERDASARKAN GAYA KOGNITIF SISWA SMA PADA MATERI POKOK SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Hanif, Nayudin; Sopandi, Wahyu; Kusrijadi, Ali
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 18, No 1 (2013): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i1.264

Abstract

Penelitian yang berjudul “Analisis Hasil Belajar Level Makroskopik, Submikroskopik, dan Simbolik Berdasarkan Gaya Kognitif Siswa SMA pada Materi Pokok Sifat Koligatif Larutan” bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa gaya kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI) level makroskopik, submikroskopik, dan simbolik pada materi pokok sifat koligatif larutan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan subyek penelitian siswa FD sebanyak 49 orang dan siswa FI sebanyak 21 orang yang berasal dari tiga SMA Negeri kelas XII IPA di Kota Bandung. Instrumen penelitian berupa tes tertulis dan Group Embedded Figures Test (GEFT) serta instrumen penelitian pendukungnya berupa pedoman wawancara dan angket. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut: (1) hasil belajar antara siswa FD dan siswa FI pada level makroskopik berbeda secara signifikan (p < 0,05) pada materi pokok sifat koligatif larutan, rata-rata hasil belajar siswa FI (sd = 29,53) lebih besar daripada siswa FD (sd = 29,00), (2) hasil belajar antara siswa FD dan siswa FI pada level submikroskopik berbeda secara signifikan (p < 0,05) pada materi pokok sifat koligatif larutan, rata-rata hasil belajar siswa FI (sd = 14,61) lebih besar daripada siswa FD (sd = 12,15), dan (3) hasil belajar antara siswa FD dan siswa FI level simbolik tidak berbeda secara signifikan (p > 0,05) pada materi pokok sifat koligatif larutan.Kata Kunci: gaya kognitif, makroskopik, sifat koligatif larutan, simbolik, submikroskopik
PROSES BRAZING Cu-Ag BERBAHAN BAKAR BIOGAS TERMURNIKAN Kusrijadi, Ali; Triyono, Budi; Riswanda, Ms
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 14, No 2 (2009): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v14i2.365

Abstract

Pemanfaatan biogas sebagai salah satu alternatif bahan bakar  pada proses brazing merupakan langkah diversifikasi biogas, yang diharapkan dapat meningkatkan tingkat efisiensi dan keramahan teknologi. Permasalahan yang bersifat teknis dan menjadi kendala dalam pemanfaatan biogas ini adalah rendahnya konsentrasi CH4 dikarenakan adanya pengotor utama berupa air, karbondioksida dan asam disulfida. Penelitian dilakukan melalui dua tahap yaitu  tahap  pressureized storage process meliputi pemisahan komponen pengotor yang terdapat dalam biogas melalui teknik absorbsi sehingga dihasilkan biogas yang berkualitas gas alam terbarukan dan proses injeksi ke dalam suatu tangki penyimpanan, dan tahap selanjutnya adalah menggunakan biogas tersebut pada proses brazing logam Cu (tembaga) dengan bahan tambah Ag (silver). Analisis hasil brazing dilakukan melalui analisis struktur mikro (metalografi) untuk melihat kualitas tampak dari hasil brazing, serta analisis kekerasan mikro dan analisis parameter fisik standar terhadap hasil proses brazing. Penelitian ini telah menghasilkan perangkat alat pemurnian biogas yang dapat memurnikan biogas menjadi metana mendekati 100% dan sistem pengemasan (storage system)  biogas bertekanan hingga 2 bar. Dari hasil analisis struktur mikro dan uji kekerasan mikro diketahui bahwa hasil proses brazing dengan biogas menghasilkan kualitas yang sama dengan hasil proses brazing dengan gas acetylene sehingga disimpulkan bahwa biogas dapat menjadi bahan bakar alternatif untuk proses brazing, khususnya untuk logam Cu dengan bahan tambah Ag. Kata kunci : Biogas, Pressureized Storage, Brazing  
MIKROENKAPSULAT MINYAK BELUT (Monopterus albus) BEROMEGA-3 SEBAGAI FORTIFIKAN KEJU COTTAGE Supriyanti, Florentina Maria Titin; Herwiandani, Devita Putri; Kusrijadi, Ali
Chimica et Natura Acta Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.549 KB) | DOI: 10.24198/cna.v3.n2.9188

Abstract

Minyak belut merupakan salah satu sumber asam lemak tak jenuh ganda atau polyunsaturated fatty acid (PUFA). Penelitian ini bertujuan untuk fortifikasi keju cottage menggunakan mikroenkapsulat minyak belut. Metode yang digunakan pada penelitian ini meliputi mikroenkapsulasi freeze drying dan karakterisasi produk mikroenkapsulat yang meliputi penentuan formulasi terbaik, rendemen, ukuran mikrokenkapsulat, efisiensi mikroenkapsulat, dan kadar air. Keju cottage hasil fortifikasi dengan mikroenkapsulat minyak belut dianalisis kandungan asam lemaknya dengan GC-MS, dan tingkat kesukaan dengan uji hedonik. Berdasarkan hasil penelitian didapat kandungan omega-3 pada minyak belut sebesar 11,26%. Formulasi terbaik bahan penyalut pada produksi mikroenkapsulat minyak belut adalah, maltodekstrin : gum arab 5:1 ; rendemen 74% b/b; ukuran mikroenkapsulat 10-50 μm; efisiensi mikroenkapsulat 64 % dan kadar air mikroenkapsulat 1,03%. Berdasarkan uji hedonik yang dilakukan, didapat bahwa keju cottage terfortifikasi 10% memiliki tingkat kesukaan warna dan tekstur yang tertinggi. Hasil GC-MS menunjukkan bahwa kandungan asam lemak omega-3 pada keju cottage terfortifikasi minyak belut yang terukur sebesar 6,42%.
PROSES BRAZING Cu-Ag BERBAHAN BAKAR BIOGAS TERMURNIKAN Kusrijadi, Ali; Triyono, Budi; Riswanda, Riswanda
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 14, No 2 (2009): JPMIPA: Volume 14, Issue 2, 2009
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v14i2.35875

Abstract

Pemanfaatan biogas sebagai salah satu alternatif bahan bakar pada proses brazing merupakan langkah diversifikasi biogas, yang diharapkan dapat meningkatkan tingkat efisiensi dan keramahan teknologi. Permasalahan yang bersifat teknis dan menjadi kendala dalam pemanfaatan biogas ini adalah rendahnya konsentrasi CH4 dikarenakan adanya pengotor utama berupa air, karbondioksida dan asam disulfida. Penelitian dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap pressureized storage process meliputi pemisahan komponen pengotor yang terdapat dalam biogas melalui teknik absorbsi sehingga dihasilkan biogas yang berkualitas gas alam terbarukan dan proses injeksi ke dalam suatu tangki penyimpanan, dan tahap selanjutnya adalah menggunakan biogas tersebut pada proses brazing logam Cu (tembaga) dengan bahan tambah Ag (silver). Analisis hasil brazing dilakukan melalui analisis struktur mikro (metalografi) untuk melihat kualitas tampak dari hasil brazing, serta analisis kekerasan mikro dan analisis parameter fisik standar terhadap hasil proses brazing. Penelitian ini telah menghasilkan perangkat alat pemurnian biogas yang dapat memurnikan biogas menjadi metana mendekati 100% dan sistem pengemasan (storage system) biogas bertekanan hingga 2 bar. Dari hasil analisis struktur mikro dan uji kekerasan mikro diketahui bahwa hasil proses brazing dengan biogas menghasilkan kualitas yang sama dengan hasil proses brazing dengan gas acetylene sehingga disimpulkan bahwa biogas dapat menjadi bahan bakar alternatif untuk proses brazing, khususnya untuk logam Cu dengan bahan tambah Ag.
KAJIAN PROSES EKSTRAKSI ION LOGAM Cu(II) DAN Co(II) DENGAN EKSTRAKTAN 1-fenil-3-metil-4-stearoilpirazol-5-on (HPMSP) (STUDY ON THE EXTRACTION OF Cu(II) AND Co(II) WITH 1-phenyl-3-methyl-4-stearoylpyrazol-5-one (HPMSP) Kusrijadi, Ali; Sonjaya, Yaya; Sunarya, Yayan
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 3, No 1 (2002): JPMIPA: Volume 3, Issue 1, 2002
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v3i1.34971

Abstract

The extraction of Cu(II) and Co(II) with 1-phenyl-3-methyl-4-stearoylpyrazol-5-one (HPMSP) as the chelating ligand  using chloroform solvent have been studied. The extraction mechanism of Cu(II) and Co(II) and the composition of extracted species has been determined. Cu(II) and Co(II) was extracted as Cu(PMSP)2 and Co(PMSP)2. The effect of concentration HPMSP and pH has also been investigated.
ANALISIS HASIL BELAJAR LEVEL MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK, DAN SIMBOLIK BERDASARKAN GAYA KOGNITIF SISWA SMA PADA MATERI POKOK SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Hanif, Nayudin; Sopandi, Wahyu; Kusrijadi, Ali
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 18, No 1 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 1, 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i1.36126

Abstract

ABSTRAKPenelitian yang berjudul “Analisis Hasil Belajar Level Makroskopik, Submikroskopik, dan Simbolik Berdasarkan Gaya Kognitif Siswa SMA pada Materi Pokok Sifat Koligatif Larutan” bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa gaya kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI) level makroskopik, submikroskopik, dan simbolik pada materi pokok sifat koligatif larutan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan subyek penelitian siswa FD sebanyak 49 orang dan siswa FI sebanyak 21 orang yang berasal dari tiga SMA Negeri kelas XII IPA di Kota Bandung. Instrumen penelitian berupa tes tertulis dan Group Embedded Figures Test (GEFT) serta instrumen penelitian pendukungnya berupa pedoman wawancara dan angket. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut: (1) hasil belajar antara siswa FD dan siswa FI pada level makroskopik berbeda secara signifikan (p 0,05) pada materi pokok sifat koligatif larutan, rata-rata hasil belajar siswa FI (sd = 29,53) lebih besar daripada siswa FD (sd = 29,00), (2) hasil belajar antara siswa FD dan siswa FI pada level submikroskopik berbeda secara signifikan (p 0,05) pada materi pokok sifat koligatif larutan, rata-rata hasil belajar siswa FI (sd = 14,61) lebih besar daripada siswa FD (sd = 12,15), dan (3) hasil belajar antara siswa FD dan siswa FI level simbolik tidak berbeda secara signifikan (p 0,05) pada materi pokok sifat koligatif larutan.ABSTRACTThe study, entitled "Analysis of Macroscopic Level Learning Outcomes, Submikroskopik, and Symbolic Cognitive Style School Students Based on Topic colligative properties of solutions" aimed to determine differences in cognitive styles of student learning outcomes Field Dependent (FD) and Field Independent (FI) macroscopic level, submikroskopik , and the symbolic nature of the subject matter colligative solution. This research used descriptive method with involving 49 FD students and as many as 21 FI students from three high schools class XII Science in Bandung. Research instrument was in the form of a written test and Group Embedded Figures Test (GEFT) as well as supporting research instruments such as interview guides and questionnaires. Based on the results of data processing obtained the following results: (1) student learning outcomes between FD and FI students macroscopic levels differed significantly (p 0.05) in the subject matter colligative properties of the solution, the average student learning outcomes FI (sd = 29 , 53) is greater than the FD students (sd = 29.00), (2) student learning outcomes between FD and FI students submikroskopik levels differed significantly (p 0.05) in the subject matter colligative properties of the solution, the average results FI students (sd = 14.61) is greater than the FD students (sd = 12.15), and (3) student learning outcomes between FD and FI students symbolic levels did not differ significantly (p 0.05) in the material principal solution colligative properties.