Dewi Kusriniani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMANFAATAN DAUN SENGON (ALBIZIA FALCATARIA) SEBAGAI PEWARNA KAIN SUTERA MENGGUNAKAN MORDAN TAWAS DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA Kusriniani, Dewi
Teknobuga Vol 1, No 1 (2008)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sengon leaves could be used as silk dye with the assistance of Al2(SO4)3. Theaim of the research are to know: (1) the quality of silk yarn dyed with sengon leavesextract, with variation of Al2(SO4)3; and; (2) Al2(SO4)3 concentration with optimum quality.Research hypothesis is there are differences of washing fastness and color depth in everyvariation of Al2(SO4)3. Independent variable is Al2(SO4)3, with concentration variation: 25g/l, 50 g/l, 75 g/l, 100 g/l, 150 g/l and 200 g/l. Dependent variable is quality of silk fabriccolor, measured with: washing fastness and color depth. Control variables are: extractconcentration of sengon leaves 500 g/l, temperature 400C, mordant treatment and dyeingtime is 60 minutes each, and dyeing frequencies are 5 times. Data are collected throughlaboratory test. The optimal quality of color in 150 g/l Al2(SO4)3, with good color fastnessand deep color. The research conclude that sengon leaves could dye silk, and there aresignificant differences of color quality in variation of Al2(SO4)3. The higher theconcentration, washing fastness gets better, and color gets deeper.Keyword : sengon leaves, Al2(SO4)3 mordant, silk dyeDaun sengon dapat digunakan sebagai pewarna sutera, dengan bantuanmordan tawas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kualitas warna kain suterayang dicelup dengan ekstrak sengon dengan variasi konsentrasi tawas; (2) konsentrasitawas yang menghasilkan kualitas warna optimal. Hipotesis penelitian, ada perbedaanketahanan luntur terhadap pencucian dan ketuaan warna pada tiap konsentrasi tawas.Variabel bebas adalah tawas dengan variasi konsentrasi 25g/l, 50g/l, 75g/l, 100g/l, 150g/ldan 200g/l. Variabel terikat adalah kualitas warna kain sutera, meliputi: ketahanan lunturterhadap pencucian dan ketuaan warna. Variabel control antara lain: konsentrasi ekstrakdaun sengon 500 g/l, temperatur 400C, waktu mordanting dan waktu pencelupan masingmasing60 menit, dan frekuensi pencelupan 5 kali. Data diperoleh melalui uji laboratorium.Hasil analisis deskriptif menunjukkan kualitas warna optimum pada konsentrasi tawas 150g/l, dengan nilai ketahanan luntur baik dan warna tua. Simpulan penelitian adalah ekstrakdaun sengon dapat dipakai sebagai pewarna kain sutera, terdapat perbedaan kualitaswarna yang signifikan pada tiap variasi konsentrasi tawas. Makin tinggi konsentrasi tawas,ketahanan luntur warna terhadap pencucian makin baik, dan warna makin tua.Kata Kunci : daun sengon, mordan tawas, pewarna sutera