Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dampak Sosial Ekonomi Alih Fungsi Lahan Perkotaan (Studi Kasus Pembangunan Jalan HOS Cokroaminoto Menjadi Kawasan Wisata) Yessi Kumala Dewi; Sugeng Harianto
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 9, Nomor 1, Maret 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v1i1.26722

Abstract

Land conversion is a change in the function of part or all of the land area from its previously determined function to another function. This study aims to determined the description of the location of land use change, to determine the factors of the occurrence of non-tourism land conversion into tourism, and to determine the impact of land conversion as a tourist area. In order to approach the problem, a reference to the theory of the struggle for urban spatial planning is used. The data were collected through interviews and literature studies which were analyzed qualitatively descriptively. The result of this study indicate that land use change has several economic and socio-cultural impacts. The economic impacts of the development of a night tourism area on the HOS Cokroaminoto road include: 1) increasing people’s income; 2) employment; and 3) opening up new business opportunities for the community. In addition to the economic impact, the development of a tourist area on HOS Cokroaminoto road has socio-cultural impacts, including: 1) becoming a means of preserving traditional culture. 2) provision of business land; and 3) the layout of the city becomes beautiful and neat. The construction of the HOS Cokroaminoto road also has a negative impact, including the number of visitors who exploded during the Covid-19 pandemic and the narrowing of the road area, due to the government widening the sidewalk area.Alih fungsi lahan merupakan sebuah perubahan fungsi dari sebagian ataupun keseluruhan kawasan lahan dari fungsinya yang sebelumnya telah ditentukan menjadi fungsi lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran lokasi alih fungsi lahan, untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya alih fungsi lahan non-pariwisata menjadi pariwisata, serta untuk mengetahui dampak alih fungsi lahan sebagai kawasan wisata. Guna mendekati masalah, digunakan acuan teori perebutan tata ruang kota. Data-data dikumpulkan melalui hasil wawancara dan studi kepustakaan yang dianalisis secara kualitatif deskripitf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alih fungsi lahan memberikan beberapa dampak dalam segi ekonomi dan sosial-budaya. Dampak ekonomi dari adanya pembangunan kawasan wisata malam di Jalan HOS Cokrominoto antara lain: 1) meningkatkan pendapatan masyarakat; 2) penyerapan tenaga kerja; dan 3) membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Selain adanya dampak ekonomi, dengan pembangunan kawasan wisata di Jalan HOS Cokroaminoto memiliki dampak sosial-budaya, antara lain: 1) menjadi sarana pelestarian budaya tradisional; 2) penyediaan lahan usaha; dan 3) tata ruang kota menjadi indah dan rapi. Adanya pembangunan Jalan HOS Cokroaminoto juga memiliki dampak negatif, antara lain jumlah pengunjung yang membludak pada masa pandemi Covid-19 dan penyempitan luas jalan raya, dikarenakan pemerintah melakukan pelebaran pada area trotoar.
Representasi Upaya Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas dalam Film Dokumenter “Crip Camp: A Disability Revolution” Yessi Kumala Dewi; Farid Pribadi
Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/interaksi.v6i2.8593

Abstract

Film dokumenter “Crip Camp: A Disability Revolution” merupakan sebuah film Amerika yang menceritakan tentang perkemahan musim panas yang dilakukan oleh remaja penyandang disabilitas dengan membuat konsep normalitas atas kelompok disabilitas yang dimarginalkan melalui sebuah kegiatan yang sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkemahan musim panas penyandang disabilitas, untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk diskriminasi kepada penyandang disabilitas, dan mendeskripsikan representasi upaya pemenuhan hak yang dilakukan oleh para penyandang disabilitas dalam film dokumenter “Crip Camp: A Disability Revolution”. Guna mendekati masalah ini, dipergunakan teori representasi yang digagas oleh Stuart Hall. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif menggunakan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Penggambaran camp Jened merupakan sebuah perkemahan, dimana kelompok disabilitas bisa bisa merasa bebas mengekspresikan diri mereka sendiri tanpa ada yang membenani perilaku mereka; 2) Penyandang disabilitas mendapatkan tindakan diskriminasi oleh masyarakat, antara lain, sulitnya akses pelayanan publik mulai dari pendidikan, kesekatan, transportasi, bangunan gedung, dan pekerjaan; 3) Dalam konteks pemenuhan hak disabilitas, presiden mensahkan Undang-Undang Rehabilitas. Beberapa perubahan telah terjadi dalam bidang transportasi, perawatan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja, serta bangunan telah ramah bagi pengguna kursi roda.Kata Kunci: Representasi, Penyandang Disabilitas, Film The documentary film “Crip Camp: A Disability Revolution” is an American film that tells the story of a summer camp conducted by youth with disabilities by conceptualizing normality for marginalized disabled groups through a simple activity. This study aims to describe the summer documentation of persons with disabilities, to describe forms of discrimination against persons with disabilities, and to describe the representation of effort to fulfill the right of persons with disabilities in the documentary film “Crip Camp: A Disability Revolution”. In order to approach this problem, the representation theory proposed by Stuart Hall is used. This study uses descriptive qualitative research method using a semiotic analysis approach of Ronald Barthes. The result of this study indicate that: 1) The description of Camp Jened is a campsite, where people with disabilities can feel free to express themselves without anyone controlling their behavior; 2) Persons with disabilities receive acts of discrimination by the community, among other, the difficulty of accessing public access ranging from education, isolation, transportation, buildings, and jobs; 3) in the context of fulfilling disability rights, the president ratifies the Rehabilitation Law. Several changes have occurred in the areas of transportation, health care, education, and job opportunities, and buildings have become wheelchair-friendly. Keywords: Representation, Person with Disabilities, Film