Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN SKIR UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA IKM SARUNG TENUN ATBM DI KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK Andi Iswoyo; Trisa Indrawati; Alfi Nugroho
Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship Volume 04, Issue 03, September 2019
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pelaksanaan program ini adalah untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi oleh mitra dan pengusaha-pengusaha lainnya dalam memproduksi sarung, dianataranya yang paling utama adalah hampir seluruh proses produksi menggunakan peralatan yang masih tradisional dan sederhana. Salah satu peralatan yang masih sederhana dan dapat dimekanisasi dengan motor adalah mesin skir. Pengembangan mesin ini menggunakan metode studi kasus dengan melihat dan pengaplikasian alat-alat sederhana menjadi peralatan modern dengan menggunakan teknologi untuk hasil yang efektif dan efisien. Tahapan pelaksanaan kegiatan, yaitu : Tahap I, koordinasi dengan mitra dan menentukan perencanaan mesin skir dan lap boom, merencanakan pembiayaan dan sharing biaya dengan mitra dan menetapkan tugas dan tanggung jawab masing-masing personil. Tahap II, menrancang mesin, pengadaaan bahan dan mengembangkan mesin. Hasil pelaksanaan kegiatan, antara lain; (1) berkoordinasi dengan mitra dan menghasilkan beberapa kesepakatan dan temuan, diantaranya; perancangan mesin dilakukan oleh tim peneliti; kecepatan putar roll, tenaga motor yang digunakan dan beban listrik, dan kemudahan dalam proses pengoperasiannya; (2) perancangan mesin skir dilakukan dengan menggunakan software SolidWork; (3) pengadaan bahan sesuai kebutuhan; (4) proses perakitan mesin melalui proses potong, pengelasan, gerindra dan pengecatan; (5) Proses Ujicoba Mesin tanpa bahan benang dan menggunakan bahan benang. Hasil dari penggunaan mesin ini mesin skir ini dapat mengurangi tenaga kerja dan kapasitas produksi yang lebih tinggi; menghasilkan boom yang baik, benang tidak bertumpuk, lebih kencang sehingga memudahkan pekerja dalam proses penenunan, rata-rata benang putus lebih rendah dikarenakan putaran mesin lebih konstan dan penghasilan pekerja juga lebih tinggi karena boom yang dihasilkan juga lebih.
Peningkatan Kualitas Produk Ekspor Sarung Tenun ATBM Melalui Perbaikan Manajemen Produksi, Inovasi Desain Dan Pengolahan Limbah Di Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik Andi Iswoyo; Trisa Indrawati; Alfi Nugroho
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.369 KB)

Abstract

Tujuan program ini adalah memacu pertumbuhan ekspor produk Sarung Tenun UKM di Kabupaten Gresik yaitu UKM Sumber Rejeki melalui peningkatan kualitas produk dalam rangka menunjang percepatan terwujudnya Kabupaten Gresik sebagai Kawasan Inti Produk Sarung Tenun ATBM. Program ini juga bertujuan mempercepat alih teknologi dan manajemen dari Universitas Wijaya Putra sebagai pelaksana program, kepada UKM mitra sebagai masyarakat industri disamping juga mengembangkan link & match antara Universitas Wijaya Putra, UKM, Pemerintah Kebupaten Gresik dan masyarakat luas. Hasil pelaksanaan di program ini antara lain; 1). Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perindag, 2) Penambahan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM); 3) Pembuatan Mesin Ekstraktor Cuci Sarung; 4). Perbaikan Tempat Produksi dan Penataan Lantai Produksi; 5). Perbaikan tempat pencucian, pencelupan dan pembuatan pengolahan limbah 6). Perbaikan Proses Produksi dilakukan pada beberapa langkah produksi; 7). Pendampingan SDM, Pemasaran dan Pengelolaan Keuangan dan 8) Pembuatan standart quality assurance dan Katalog desain produk yang saat ini masih dalam proses penyelesaian. Metode pelaksanaan program ini meliputi: pelatihan dan pendampingan dengan kegiatan antara lain: pembuatan mesin dan alat produksi, pengadaan peralatan, keikutsertaan dalam pameran, pembuatan web, penataan ruang penyimpanan bahan baku, barang dan show room, menjalin kerja sama dengan BPEN serta pemrosesan HAKI.
Penataan Manajemen Produksi Guna Meningkatkan Kapasitas Produksi pada IKM Sarung Tenun ATBM di Kabupaten Gresik Andi Iswoyo; Trisa Indrawati; Alfi Nugroho
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.745 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.310

Abstract

Tujuan program ini adalah untuk memacu pertumbuhan produk ekspor sarung tenun ATBM di UKM Sumber Rejeki di Kabupaten Gresik. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah banyaknya bottle nect pada proses produksi, penggunaan alat produksi yang sederhana, manajemen SDM yang masih tradisional, penataan layout produksi yang belum baik, kinerja pegawai yang belum terukur, pengelolaan keuangan yang masih sederhana, belum adanya standar kualitas produk. Metode pelaksanaan program meliputi; mekanisasi beberapa alat produksi, pelatihan dan penyuluhan tentang manajemen produksidan SDM, pengelolaan SDM, penataan proses dan layout produksi, studi banding ke beberapa produsen sarung dan pengembangan standar kualitas produk. Hasil pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini antara lain; sudah dikembangkan mesin skir dan lap dengan tenaga motor listrik, mesin hang roll benang, mesin press sarung, pengadaan mesin cuci, mesin jahit, mesin obras, setrika uap dan generator set, ada pengukuran kinerja, perbaikan manajemen produksi melalui penataan layout produksi, memperpendek/mengurangi penyumbatan di beberapa proses produksi, pembuatan standar produksi dan standar kualitas produk, studi banding ke produsen sarung, penggunaan aplikasi “sikecil” untuk keuangan usaha, mengikuti pameran dan penyusunan katalog dan desain produk.
Penguatan Pemasaran, Desain Produk Dan Keselamatan Kerja Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Mikro Souvenir Yuyun Widiatuti Widiastuti; Trisa Indrawati; Nugroho Mardi Wibowo
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.249 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.437

Abstract

Usaha souvenir merupakan bisnis yang menjanjikan. Dalam interaksi sosial kehidupatan masyarakat tidak lepas adanya budaya saling memberikan hadiah berupa souvenir. Disamping itu souvenir tidak hanya sebagai hadiah tetapi juga bisa digunakan untuk keperluan lain seperti tempat penyimpatan perhiasan, tempat tisu, tempat foto, cermin dan keperluan yang lain. Kabupaten Jombang adalah salah satu daerah yang banyak dijumpai pengusaha mikro souvenir tepatnya di Desa Jatipelem Kecamatan Diwek. Namun pengusaha mikro banyak mengalami permasalahan bisnis: (i) belum memiliki standar keselamatan dan kesehatan kerja karyawan; (ii) belum melakukan inovasi dan deferensiasi produk; dan (iii) tidak memahami kondisi persaingan pasar souvenir. Berdasarkan permasalahan tersebut Tim Pelaksana melakukan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) pada pengusaha mikro souvenir. Adapun tujuan PPM ini adalah 1)mengembangkan desain produk; 2)meningkatkan keselamatan kerja; 3)meningkatkan penjualan; dan 4) memperluas segmen pasar. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pendampingan, pelatihan, dan monitoring melalui kegiatan: 1)penambahan peralatan produksi; 2)pendampingan dan pelatihan pengembangan desain produk; 3))pelatihan dan pendampingan keselamatan kerja; 4)pelatihan dan pendampingan strategi pemasaran. Pelaksanaan PPM menghasilkan: (i) tersedianya tambahan peralatan produksi yaitu jig saw dan circular saw; (ii) adanya 4 (empat) desain produk baru; (iii) semua karyawan sudah mengenakan masker pada saat bekerja; (iv) adanya peningkatan penjualan dan (v) adanya tambahan wilayah pemasaran baru.
Pemberdayaan Ibu-Bu Rumah Tangga Miskin melalui Inkubasi Usaha Mandiri di Kecamatan Benowo Kota Surabaya Trisa Indrawati
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.982 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.492

Abstract

Kelompok miskin di Kota Surabaya termasuk kategori kemiskinan perkotaan. Beban orang miskin di perkotaan akan lebih berat daripada beban orang miskin di perdesaan karena menghadapi persaingan hidup yang sangat keras di tengah-tengah pembangunan perkotaan dan kalah bersaing dalam kesempatan lapangan pekerjaan, mereka juga harus menanggung biaya hidup yang sangat mahal di kota. Oleh karena itu, kelompok miskin di perkotaan akan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar (basic need) nya agar bisa hidup layak. Untuk itu diperlukan adanya program terpadu untuk penanggulangan kemiskinan di kota Surabaya. Tujuan program ini adalah untuk memberdayakan masyarakat miskin di Kecamatan Benowo Kota Surabaya, meningkatkan ketrampilan usaha mandiri masyarakat miskin di Kecamatan Benowo Kota Surabaya dan menambah penghasilan masyarakat miskin di Kecamatan Benowo Kota Surabaya. Metode pelaksanaan program ini melalui; Identifikasi data calon peserta pemberdayaan pelatihan , penyuluhan Motivasi, Testimoni dan Pembentukan Kelompok Usaha Bersama, Pelatihan Ketrampilan Produksi, Pelatihan Manajemen Usaha dan pendampingan Manajemen Usaha. Hasil pelaksanaan program antara lain; Sosialisasi Program dan Perkenalan Narasumber, Pelatihan Motivasi Wirausaha “Mengungkap Rahasia Berwirausaha dengan Cara Termudah, dan Cepat Menghasilkan” (Awal Program), Penjelasan Teknis Program Inkubasi dan Tata Tertib Kegiatan Inkubasi Usaha Mandiri, Pelatihan Keterampilan Membuat Sagon Semanggi, Pelatihan Manajemen Pemasaran Online – FB Marketing dan Instagram Marketing, Pelatihan Manajemen Pemasaran dan Tata Rupa, Pelatihan Manajemen Keuangan – Cara Menghitung Biaya, Menentukan Harga dan Menghindari Kerugian Usaha Agar Selalu Untung, Pelatihan Manajemen Organisasi dan SDM, Penyuluhan Legalitas Usaha dan Lingkungan dan Penyuluhan Akses Permodalan, Pelatihan Motivasi Wirausaha – “Mental Block Coach and Solution” (Pertengahan Program), Pelatihan Motivasi Wirausaha – “Yes! Aku Berhasil (=Bisa)” (Akhir Program) dan di akhiri program pendampingan.
PEMBERDAYAAN USAHA SAMBAL KEMASAN Fitra Mardiana; Trisa Indrawati; Suprayoga Suprayoga
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.749 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.1092

Abstract

Program kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan manajemen usaha serta meningkatkan produksi padausaha mikro Sambal Kemasan di Kelurahan Semimi Kecamatan Benowo. Target Luaran yang telah dicapaimeliputi : 1) mitra dapata meningkatkan produksi, 2) mitra memiliki pengetahuan tentang cara penjualanproduk dengan memanfaatkan media sosial ,3) mitra memiliki kemampuan untuk menyusun administrasipembukuan keuangan sederhana, Metode yang digunakan dalam Program Pemberdayaan Masyarakat iniadalah 1) pelatihan 2) pendampingan usaha mikro sambal kemasan serta 3) melakukan monitoring, evaluasidan pelaporan terhadap hasil kegiatan dan keberhasilan program yang telah ditetapkan. Dampak daripelaksanaan kegiatan ini yaitu meningkatnya jumlah produksi dan cara penjualan produk dengan kemasanyang bersih dan menarik dengan memanfaatkan media sosial.
PPM USAHA MIKRO SAMBAL BOTOLAN DESA MULUNG GRESIK Trisa Indrawati; Iful Novianto; Andi Iswoyo; Yanuar Fauzuddin; Hendrik Rizqiawan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.622 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1328

Abstract

Pandemi Covid-19 merupakan hal yang tidak diduga akan terjadi dan mewabah hampir di seluruh belahan dunia pada tahun 2020. Pada data yang dirilis oleh WHO (World Health Organization), di akhir bulan Maret 2020 terdapat lebih dari 200 negara terjangkit virus Covid-19, termasuk Indonesia yang teridentifikasi terpapar virus Covid-19 per tanggal 02 Maret 2020. Pandemi Covid-19 menyebabkan masalah pelik bagi masyarakat, tidak terkecuali di Indonesia. Tidak sedikit aktivitas yang biasanya berjalan normal harus dihentikan, walaupun ada diantaranya yang mengalami penyesuaian, salah satunya adalah himbauan untuk beraktivitas dari rumah. Mitra yang merupakan wanita muda dari kabupaten Gresik ini memanfaatkan waktu luang di kala pandemi dengan memproduksi produk yang juga bermanfaat untuk meningkatkan imun, yaitu sambal botolan. Program ini bertujuan agar mitra mempunyai perlengkapan yang lebih sesuai dalam menjalankan usahanya tersebut, khususnya pada aspek pengemasan. Karena alat pengemasan sebelumnya masih belum dapat menutup sambal dengan sempurna, terkadang sambal menetes keluar yang mengakibatkan pelanggan komplain. Tujuan berikutnya, mitra dapat melakukan pencatatan keuangan dengan baik dan rutin, selama ini mitra mencatat pengeluaran dan pemasukan terkesan jika sempat saja. Program ini berlangsung pada bulan Juli hingga Agustus tahun 2021. Metode yang dilakukan berupa pemberian alat pengemasan berupa mesin induksi sealer beserta pendampingan cara penggunaan dan perawatannya, dan pelatihan pencatatan keuangan sebanyak 2 sesi.
Unveiling Effective Employee Retention Strategies in Surabaya's Shopping Center Industry: Insights from Employee Perspectives Iful Novianto; Hendrik Rizqiawan; Trisa Indrawati
Indonesian Journal of Law and Economics Review Vol 18 No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/ijler.v18i0.903

Abstract

This study analyzed the most effective employee retention strategies for the shopping center industry in Surabaya, a major city in ASEAN. The research involved interviewing 13 employees with at least one year of experience in shopping centers across different areas of the city. The research approach used was qualitative. Based on employee perspectives, the factors that could help shopping center companies develop an effective employee retention strategy are salaries, bonuses & incentives, insurance, career paths, job plans, training, and employee facilities. The study aimed to develop an employee retention strategy model that can be used by shopping centers in Surabaya. Highlights: The research employs a qualitative approach and conducts interviews with 13 employees from shopping centers in Surabaya to investigate employee retention strategies. The study aims to identify the factors that shopping center management should consider in implementing effective employee retention strategies from the employees' viewpoint. Various factors that can influence employee retention are identified, such as salary, bonuses and incentives, insurance, career advancement opportunities, job design, training, and employee facilities. Employee facilities, including regular recreational activities to foster better relationships among employees and management, as well as designated parking spaces for employees, are considered important factors in employee retention strategies. Keyword: Employee Retention Strategy, Shopping Center Industry, Surabaya, Qualitative Research, Factors
Enhancing Employee Retention in Modern Shopping Centers: The Impact of Training and Job Design in Surabaya Iful Novianto; Hendrik Rizqiawan; Trisa Indrawati
Indonesian Journal of Law and Economics Review Vol 18 No 3 (2023): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/ijler.v18i3.935

Abstract

This quantitative study examines the influence of training and job design on employee retention in modern shopping centers in Surabaya. The analysis of 35 experienced respondents reveals that both training and job design are highly valued factors, with average scores above 3.25. Job design particularly stands out with an average score of 3.51. Regression analysis confirms that both training and job design significantly impact employee retention, emphasizing their crucial role in supporting employee performance and retaining valuable workforce in the retail industry. This research aligns with previous studies highlighting the positive correlation between training and employee retention, as well as the impact of job design on retention in other organizational settings. The findings offer valuable insights for HR practitioners and decision-makers aiming to enhance employee retention strategies in modern shopping centers. Highlight: mportance of Training and Job Design: The study emphasizes the significance of providing appropriate training and favorable job design to employees working in modern shopping centers, as these factors are considered crucial for enhancing employee retention. Quantitative Approach: The research adopts a quantitative approach, employing descriptive and regression analyses, to explore the relationship between training, job design, and employee retention in Surabaya's modern shopping centers. Significant Impact: Findings reveal that both training and job design have a significant effect on employee retention, as perceived by employees, underscoring their role in retaining skilled workforce within the retail industry. Keyword: Employee Retention, Training, Job Design, Modern Shopping Centers, Surabaya