Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Perbaikan Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah Di Tanah Ultisol dengan Aplikasi Pupuk P dan K Edi Susilo; Parwito Parwito; Hesti Pujiwati
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.237 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v6i1.804

Abstract

Kacang tanah merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia dan mempunyai peran strategis dalam perekonomian nasional, mengingat fungsinya yang multiguna, sebagai sumber pangan, pakan, dan bahan baku industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai dan mendapatkan dosis pupuk P dan K yang tepat untuk perbaikan tanaman kacang tanah di tanah Ultisol. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara pada bulan Desember 2018 sampai Maret 2019. Bahan penelitian yang digunakan adalah benih kacang tanah varietas Talam, pupuk organik, pupuk TSP, KCl, Urea dan tanah Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dua faktor. Faktor pertama perlakuan pupuk P berasal dari TSP terdiri atas empat taraf yaitu 3 g tan-1, 4 g tan-1, 5 g tan-1, dan kontrol. Faktor kedua perlakuan pupuk K berasal dari KCl terdiri atas empat taraf yaitu 3 g tan-1, 4 g tan-1, 5 g tan-1, dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan TSP 4 g tan-1 menghasilkan komponen vegetatif dan generatif kacang tanah terbaik. Pada perlakuan kalium tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap semua variabel pengamatan, namun terdapat kecenderungan, perlakuan pupuk KCl 4 g tan-1 menghasilkan komponen generatif yang lebih baik. Tidak terdapat interaksi antara phosfor dan kalium yang nyata terhadap semua variabel pengamatan kacang tanah. Kata kunci : kacang tanah, phosfor, kalium, Ultisol.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN TATA RIAS WAJAH PEMULA BAGI IBU-IBU PKK DI DESA TALANG RENDAH KECAMATAN HULU PALIK KABUPATEN BENGKULU UTARA Andreani Kinata; Edi Susilo; Parwito Parwito
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1370.127 KB) | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i1.9

Abstract

Tata rias wajah atau make-up dilakukan manusia dengan tujuan pokok menambah penampilan diri seseorang dengan memperindah bagian wajah. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi ibu-ibu PKK atau peserta pelatihan dalam mengusai teknik dasar tata rias wajah bagi pemula. Metode yang digunakan adalah bentuk penyuluhan dan demonstrasi atau praktek. Kegiatan penyuluhan ini diberikan kepada 30 orang anggota ibu-ibu PKK di Desa Talang Rendah. Demonstrasi atau praktek ini digunakan untuk memperlihatkan secara langsung tentang cara menerapkan teknik dasar tata rias bagi pemula khususnya di kalangan ibu rumah tangga. Evaluasi terhadap kegiatan pengabdian pada masyarakat dilakukan selama kegiatan berlangsung maupun setelah kegiatan selesai dilakukan. Hasil yang diperoleh selama kegiatan pengabdian masyarakat adalah 1) para peserta antusias terhadap materi yang diberikan, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta baik tentang warna dan jenis kosmetik yang digunakan untuk berbagai jenis kulit wajah, 2) secara umum peserta sudah memahami tentang tahapan teknik dasar tata rias sehingga peserta bisa mempraktekkan.
PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK MEMBUAT PUPUK ORGANIK DI DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN ARMA JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA Edi Susilo; Dian Novita; Indra Warman; Parwito Parwito
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1642.557 KB) | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i1.10

Abstract

Intensifikasi lahan untuk budidaya tanaman dengan memanfaatkan sumber daya sekitar petani yang bermanfaat untuk meningkatkan hasil budidaya perlu digalakkan. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil budidaya dengan kondisi lahan yang yang kurang subur adalah memanfaatkan limbah pertanian sebagai bahan baku membuat kompos organik. Pemanfaatan limbah pertanian merupakan salah satu alternatif yang cukup potensial karena keberadaannya hampir tersedia di setiap lokasi atau lahan dimana kegiatan pertanian berlangsung. Budidaya tanaman dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai kompos maka diharapkan penggunaan pupuk anorganik menjadi berkurang dan terjamin kelestarian lingkungannya. Tujuan umum dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan penjelasan kepada petani tentang perlunya pengelolaan limbah pertanian untuk bahan kompos atau pupuk organik dan dapat mempraktekkan dimasing-masing lingkungannya. Metode yang digunakan adalah bentuk penyuluhan dan demonstrasi atau praktek. Kegiatan penyuluhan ini diberikan kepada 20 orang petani di Desa Sumber Agung. Peserta diberi bekal tentang pentingnya penggunaan pupuk kompos. Demonstrasi atau praktek ini digunakan untuk memperlihatkan secara langsung tentang cara pembuatan pupuk kompos berbahan limbah pertanian. Kegiatan ini diikuti oleh petani atau peserta pelatihan di kawasan kegiatan, beberapa kelompok petani dan penduduk di kawasan sekitar. Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mempraktekkan pembuatan pupuk kompos berbahan limbah pertanian. Evaluasi terhadap kegiatan pengabdian pada masyarakat dilakukan selama kegiatan berlangsung maupun setelah kegiatan selesai dilakukan. Beberapa kriteria pencapaian tujuan adalah 1) minat kehadiran peserta dalam kegiatan, 2) frekuensi pertanyaan yang diajukan pesertakepada pelaksana pengabdian, 3) ketekunan dan antusias peserta dalam mengikuti penyuluhan dan praktek 4) kualitas pupuk kompos yang dihasilkan 5) kesinambungan paket teknologi yang telah diadopsi. Hasil yang diperoleh selama kegiatan pengabdian masyarakat adalah 1) para peserta antusias terhadap materi yang diberikan, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta baik tentang bahan dan alat-alat yang digunakan untuk membuat pupuk kompos, 2) secara teknis pembuatan pupuk kompos sangat mudah dikerjakan oleh petani dengan aneka bahan limbah pertanian yang ada di sekitar lingkungan petani.
PENGOLAHAN DAGING AYAM MENJADI NUGGET DI DESA BANYUMAS LAMA, KECAMATAN KERKAP BENGKULU UTARA Tatik Raisawati; Edi Susilo; Parwito Parwito
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4704.151 KB) | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i1.11

Abstract

Desa Banyumas Lama termasuk wilayah Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Ketinggian tempat lokasi pengabdian ini berada pada 137 m di atas permukaan laut (dpl). Mata pencaharian penduduk Desa Banyumas Lama sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Usaha beternak ayam broiler juga cukup banyak dilakukan oleh masyarakat di Desa Banyumas Lama ini. Pada umumnya permasalahan yang dihadapi peternak ayam khususnya yang beternak ayam broiler adalah hasil panen ayam cukup banyak tetapi petani kurang menguasai teknologi pengolahan hasil dari beternak ayam tersebut. Masyarakat selama ini menjual Banyumas Lama tersebut dengan nilai jual ataupun harga yang kurang menarik. Selain itu permasalahan lain adalah tanpa pengolahan hasil ternak ayam, harga jual ayam di tingkat peternak relatif rendah. Jika dilakukan pengolahan produk olahan ayam menjadi makanan yang bergizi tinggi, maka diharapkan nilai jual dari produk olahan ayam tersebut dapat ditingkatkan. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan dengan memberi alternatif pengolahan daging ayam menjadi produk nugget sehingga menambah penganekaragaman bahan pangan dan dapat menjadi usaha rumah tangga. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah kegiatan berjalan lancar, masyarakat terlihat antusias dan menerima dengan baik materi pengabdian. Respon positif dari masyarakat dapat dilihat pada saat penyuluhan dan praktek, para peserta aktif dan selalu menanggapi dan meminta penjelasan lebih lanjut apabila ada materi yang diberikan tetapi masih kurang dipahami. Hasil evaluasi didapatkan bahwa telah ada yang mempraktekkan untuk konsumsi sendiri namun belum ada yang mencoba membuat nugget untuk dijual.
Study of Pests and Diseases 10 Accessions of Sowthistle in Organic Cultivation Tatik Raisawati; Maya Melati; Sandra Arifin Aziz; Mohamad Rafi; Parwito Parwito
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/ja.v20i1.2507

Abstract

Tempuyung (Sonchus arvensis L.) is known in Indonesia as traditional medicine. This study was conducted to observe diseases that attack tempuyung in organic cultivation. Ten accessions of sowthistle were collected from Dramaga, Cibadak, Cicurug, Lembang, Matesih, Sekipan, Tawangmangu, Batu, Banjararum, and Sumbersekar, with altitudes between 186-1280 m above sea level and rainfall of 988-2573 mm. The research was carried out in the organic experimental field of Cikarawang, IPB, Bogor, with a geographical location of 6o30' - 6o45' SL and 106o30'-106o45´ EL and an altitude of 190 m above sea level. The research location is a lowland with 1618 mm of rainfall during the study. Pest identification was carried out in the Plant Clinic laboratory of the Plant Protection Department of IPB. Disease identification was carried out by taking symptomatic plants, then isolated and grown in PDA media and then identified. The results showed that the disease that attacked the sowthistle in this experiment was caused by the bacterium Pseudomonas sp and fungi Fusarium sp. The disease attack rate ranges from 32 to 60%. Disease attacks were controlled by removing the affected plants and then spraying with turmeric solution in a ratio of 1: 10. Pests that attacked sowthistle were snails, grasshoppers, fruit borer caterpillars, and panicle-sucking insects.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI JENIS PUPUK ORGANIK CAIR DAN LIMBAH KULIT KOPI Zul Fadli; Parwito Parwito; Eny Rolenti Togatorop
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3154.142 KB)

Abstract

This study aims to examine the effect of several types of liquid organic fertilizers and coffee husk waste on soybean growth and yield. The study used a factorial randomized block design, where the differences in the dosage of coffee fruit skin waste (L) as the first factor were: L0 control, L1 50 g, L2 100 g, and L3 150 g. Liquid organic fertilizer as the second factor, namely: P1 200 ml cow urine, 200 ml rice washing water P2, and P3 200 ml Moringa leaves. The results showed that the treatment of coffee fruit skin waste at a dose of 150 g per plant had a very significant effect on plant height at all ages, leaf number 14 DAS, and flowering age. In the liquid organic fertilizer treatment, it showed that the liquid organic fertilizer, washing water, rice, dose 200 ml per plant, had a significant effect on the number of productive branches. The waste of 150 g of coffee fruit skin and liquid organic fertilizer from washing rice produced the best growth rates and yields in soybean plants. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh beberapa jenis pupuk organik cair dan limbah kulit buah kopi terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian menggunakan rancangan faktorial acak kelompok, dimana perbedaan dosis limbah kulit buah kopi (L) sebagai faktor pertama yaitu : L0 kontrol, L1 50 g, L2 100 g, dan L3 150 g. Pupuk organik cair sebagai faktor kedua yaitu : P1 urin sapi 200 ml, P2 air cucian beras 200 ml, dan P3 daun kelor 200 ml. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan limbah kulit buah kopi dengan dosis 150 g per tanaman berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada semua umur, jumlah daun 14 HST, dan umur berbunga. Pada perlakuan pupuk organik cair menunjukkan pupuk organik cair air cucian beras dosis 200 ml per tanaman berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang produktif. Limbah kulit buah kopi 150 g dan pupuk organik cair berasal dari cucian beras menghasilkan rata-rata pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanaman kedelai.
KERAGAAN LIMA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor L.) Ellananggar Agustian; Parwito Parwito; Dia Novita Sari
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2187.461 KB)

Abstract

Sorghum (Sorghum bicolor L.) is a popular alternative plant as raw material for the bioethanol industry. Sorghum plants have the potential to be developed in Indonesia as an alternative resource, new renewable energy raw materials and their stems and leaves can be used as a potential source of animal feed. This research was conducted from February to June 2020. Located in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Ratu Samban Argamakmur University, North Bengkulu Regency, the research objective was to determine the best growth and yield of varieties among the five varieties of sorghum. This research method used a randomized block design (RBD) with one factor, namely, sorghum varieties. Sorghum varieties had a very significant effect on plant height variables of all ages, number of leaves at all ages, leaf width 40 DAS, stem diameter 40 DAS, leaf area 40 DAS, and weight 1000 seeds. In general, the best variety was achieved by the Numbu variety, almost all observations showed that Numbu provided excellent growth in the observation of plant height, leaf length, dry panicle weight and others showed super 2 showed the highest value on stem diameter observations, and kawali on observations. Leaf area and super 1 showed the highest value in the observation of leaf width at the age of 40 days and 45 days after which the highest number was obtained.
PENGARUH MULSA JERAMI DAN BIOCHAR SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI HITAM Riza Komala Sari; Parwito Parwito; Hesti Pujiwati
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2496.115 KB)

Abstract

Peningkatan produktivitas kedelai dapat dilakukan dengan cara pengelolaan tanaman secara intensifikasi pada lahan kering terutama menggunakan mulsa organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ketebalan mulsa jerami padi dan dosis biochar sekam padi serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang terbaik. Penelitian dilaksanakan di lahan milik petani yang berada di Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara, pada bulan Maret sampai Juni 2020. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan pola faktorial. Ada dua faktor yang diuji, faktor pertama adalah biochar yang terdiri atas empat dosis (D), yaitu : D0 = tanpa biochar sekam padi, D1 = 2 ton/ha biochar sekam padi, D2 = 4 ton/ha biochar sekam padi, dan D3 = 6 ton/ha biochar sekam padi, Faktor kedua adalah mulsa jerami, sebagai berikut P0 = tanpa mulsa jerami padi, P1 = mulsa jerami padi ketebalan 4 cm, P2 = mulsa jerami padi ketebalan 6 cm, dan P3 = mulsa jerami padi ketebalan 8 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tanpa mulsa jerami padi memberikan tinggi tanaman tertinggi sampai 5 MST. Semua interaksi mulsa jerami padi dan biochar sekam padi memberikan nilai bobot 100 biji tertinggi kecuali pada ketebalan 6 cm dan 8 cm yang memberikan nilai rendah.
Sinergisitas Kampus Merdeka dan Merdeka Sampah Di Kelurahan Cempaka Permai Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu Parwito Parwito; Iin Nilawati; Novi Lasmadasari
Jurnal Pengabdian Vol. 1 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : Bengkulu Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1729.913 KB)

Abstract

Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan merupakan kerangka untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi. Hal ini sejalan dengan program pemerintah Kota Bengkulu dengan himbauan dari wali kota Nomor : 338/28/B.Kesbangpol tentang “Penghentian Kegiatan yang Bersifat Keramaian/Kerumunan” dan program kerja Pemerintah Kota Bengkulu yaitu “Merdeka Belajar dan Merdeka Sampah” serta meningkatkan upaya pencegahan Covid-19 khususnya Kota Bengkulu yang angka kejadiannya masih tinggi. Sebagai salah satu peran Perguruan tinggi maka Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti memilih Kelurahan Cempaka Permai Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu sebagai lokus Praktik Kerja Lapangan (PKL) Tahun Ajaran 2020/2021 yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 s.d 27 Februari 2021. Tujuan pelaksanaan PKL ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku masyarakat untuk menjaga kebersihan, pengelolaan sampah, pencegahan penularan Covid-19 dan terbentuknya masyarakat mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan di masyarakat dan keluarga serta Terbentuknya Kader “Merdeka Sampah” disetiap RT Kelurahan Cempaka Permai Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu. Hasil dari PKL adanya peningkatan pengetahuan untuk menjaga kebersihan, pengelolaan sampah, pencegahan penularan Covid-19 dan terbentuknya masyarakat mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan di masyarakat dan keluarga serta telah terbentuknya Kader “Merdeka Sampah” sebanyak 5 orang disetiap RT Kelurahan Cempaka Permai Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.
Pengetahuan Tugas dan Fungsi Organisasi Di Desa Pematang Balam Kabupaten Bengkulu Utara Cici Ulandari; Parwito Parwito; Bakat Seno Pratomo; Franro Franro; Nely Rohati
JURNAL BESEMAH Vol. 1 No. 1 (2022): JANUARI-JUNI
Publisher : JURNAL BESEMAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of the service of making the Pematang Balam village structure board is so that there is a clear archive related to Pematang Balam village officials and to provide clarity to the community regarding influential people in Pematang Balam village. This method of giving the structure board directly to the village head and village officials at the Pematang Balam village office. The target to be achieved is the village office, in order to create security for a village, because all tasks have been divided according to the structure that has been made.