Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Pengaruh Aliran Kas Bebas Positif Dan Negatif, Dividen Dan Leverage Terhadap Nilai Pemegang Saham Studi Kasus: Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003 – 2010 Sasongko, Hendro; Achsani, Noer Azam; Sembel, Roy; Kusumastanto, Tridoyo
Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR) Vol 12, No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Ranggagading
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Free cash flow is viewed as performance parameter that’s more promising because it’s more transparent in presenting operational activity, investment, and company’s funding. Besides those advantages, there are two questions: (1) is the free cash flow able to become determinant against stockholders’ value and (2) are there other factors which affect it? This study took sample from 184 non-finance companies registered at Indonesia Stock Exchange period 2003 – 2010, using double regression analysis method. The result of this study shows that negative free cash flow, dividend, and leverage has significant influence against stockholders’ value.
TRANSFORMASI PRANATA PATRONASE MASYARAKAT NELAYAN: DARI EKONOMI MORALITAS MENUJU EKONOMI PASAR -, Mirajiani; S.Wahyuni, Ekawati; Satria, Arif; -, Saharuddin; Kusumastanto, Tridoyo
Jurnal Komunitas: Research and Learning in Sociology and Anthropology Vol 6, No 1 (2014): Lokalitas, Relasi Kuasa dan Transformasi Sosial
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v6i1.2950

Abstract

Masyarakat nelayan  mengalami transformasi sosial ekonomi akibat penetrasi pembangunan dan pasar. Transformasi sosial ekonomi yang terjadi membawa perubahan signifikan pranata ekonomi nelayan, karena nelayan harus mengkonstruksikan  pranata ekonomi baru yang dianggap dapat mempertahankan penghidupan nelayan pada kondisi survival dan sesuai dengan perubahan yang terjadi. Penelitian ini mendalami bagaimana  transformasi pranata patronase  yang terjadi dan keterkaitannya dengan keterjaminan ekonomi pada masyarakat nelayan di Pesisir  Ujung Kulon.  Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat nelayan di Pesisir Ujung Kulon mengalami transformasi pranata ekonomi dari patronase  berbasis moralitas menjadi berbasis norma ekonomi pasar. Di era ekonomi pasar, patronase  merupakan suatu alternatif pranata ekonomi nelayan yang dibangun  untuk tetap bertahan dengan situasi krisis dan ketidakpastian ekonomi serta mata pencaharian yang bersifat fluktuatif.  Ditinjau  dari keterjaminan ekonomi, pranata patronase moralitas di masa lalu lebih memberikan jaminan  ekonomi nelayan pada situasi krisis daripada pranata patronase berbasis norma ekonomi pasar.  Pada situasi di mana pranata patronase tidak bisa sepenuhnya berfungsi sebagai pranata jaminan ekonomi nelayan,  maka untuk tetap bertahan  pada situasi ekonomi yang kurang terjamin  nelayan mengandalkan relasi ekonomi alternatif yang disediakan pasar  di luar patronase. Fishing communities experiencing socio-economic transformation as a result of development and market penetration. Socio-economic transformation is followed by significant change in economic institutions, as fishermen have to construct a new economic institutions which are supposed to maintain the livelihood in survival conditions and in accordance with the changes. This research was to explore how economic institution transformation happens and its effect on  economic security in coastal fishing communities in Ujung Kulon. The method uses a qualitative approach and the type of research uses a case study research. Results of the research showed coastal fishing communities in Ujung Kulon transformed economic institutions of patronage based morality becomes the norm based market economy. In the era of market economy, patronage remains an alternative economic institutions built to survive the crisis and uncertainty and livelihood fluctuated. The fact is related to economic security, institutional patronage morality in the past to provide security over the fishing economy in crisis situations rather than norm -based patronage institutions of the market economy. In situations where the institution of patronage can not fully function as economic security institutions of fishermen, then to survive on less secure economic situation of fishermen rely on alternative economic relations are provided markets outside patronage
TRANSFORMASI PRANATA PATRONASE MASYARAKAT NELAYAN: DARI EKONOMI MORALITAS MENUJU EKONOMI PASAR -, Mirajiani; S.Wahyuni, Ekawati; Satria, Arif; -, Saharuddin; Kusumastanto, Tridoyo
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 6, No 1 (2014): Lokalitas, Relasi Kuasa dan Transformasi Sosial
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v6i1.2950

Abstract

Masyarakat nelayan  mengalami transformasi sosial ekonomi akibat penetrasi pembangunan dan pasar. Transformasi sosial ekonomi yang terjadi membawa perubahan signifikan pranata ekonomi nelayan, karena nelayan harus mengkonstruksikan  pranata ekonomi baru yang dianggap dapat mempertahankan penghidupan nelayan pada kondisi survival dan sesuai dengan perubahan yang terjadi. Penelitian ini mendalami bagaimana  transformasi pranata patronase  yang terjadi dan keterkaitannya dengan keterjaminan ekonomi pada masyarakat nelayan di Pesisir  Ujung Kulon.  Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat nelayan di Pesisir Ujung Kulon mengalami transformasi pranata ekonomi dari patronase  berbasis moralitas menjadi berbasis norma ekonomi pasar. Di era ekonomi pasar, patronase  merupakan suatu alternatif pranata ekonomi nelayan yang dibangun  untuk tetap bertahan dengan situasi krisis dan ketidakpastian ekonomi serta mata pencaharian yang bersifat fluktuatif.  Ditinjau  dari keterjaminan ekonomi, pranata patronase moralitas di masa lalu lebih memberikan jaminan  ekonomi nelayan pada situasi krisis daripada pranata patronase berbasis norma ekonomi pasar.  Pada situasi di mana pranata patronase tidak bisa sepenuhnya berfungsi sebagai pranata jaminan ekonomi nelayan,  maka untuk tetap bertahan  pada situasi ekonomi yang kurang terjamin  nelayan mengandalkan relasi ekonomi alternatif yang disediakan pasar  di luar patronase. Fishing communities experiencing socio-economic transformation as a result of development and market penetration. Socio-economic transformation is followed by significant change in economic institutions, as fishermen have to construct a new economic institutions which are supposed to maintain the livelihood in survival conditions and in accordance with the changes. This research was to explore how economic institution transformation happens and its effect on  economic security in coastal fishing communities in Ujung Kulon. The method uses a qualitative approach and the type of research uses a case study research. Results of the research showed coastal fishing communities in Ujung Kulon transformed economic institutions of patronage based morality becomes the norm based market economy. In the era of market economy, patronage remains an alternative economic institutions built to survive the crisis and uncertainty and livelihood fluctuated. The fact is related to economic security, institutional patronage morality in the past to provide security over the fishing economy in crisis situations rather than norm -based patronage institutions of the market economy. In situations where the institution of patronage can not fully function as economic security institutions of fishermen, then to survive on less secure economic situation of fishermen rely on alternative economic relations are provided markets outside patronage
Analisis Struktur Ekonomi Kelautan Indonesia sapanli, kastana; kusumastanto, tridoyo; budiharsono, sugeng; sadelie, agus
Jurnal Mina Sains Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.057 KB) | DOI: 10.30997/jms.v4i2.1538

Abstract

Marine economy is an economic activity carried out in the sea and land areas whose activities are still related to marine resources. The marine sector is defined as seven sectors, namely: fisheries, marine tourism, mining, marine industry, sea transportation (marine transportation), marine building, marine services. This study used descriptive and impact analysis in the national Input-Output Table in 2010. The total output of the marine sector accounted for 27.39% of total national output. The GDP value in the marine sector is able to contribute 30.32% of the total national GDP. From the results of calculations regarding the analysis of the multiplier numbers by output, the formation of new output in the economy was 1.4087 units. Analysis of multiplier numbers by job opportunities causes an increase in employment opportunities by an average of 0.1451 units. The majority of the sectors of maritime tourism show high distribution power. The largest sub-sector with a sensitivity index value is the trade service sub-sector, which is 1.4608. Key words: descriptive analysis, impact analysis, marine economy, I-O table
MANAJEMEN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN WISATA BAHARI DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS MANDALIKA LOMBOK TENGAH: STUDI KASUS PANTAI KUTA Rahmatika, Alghisna; Kusumastanto, Tridoyo; Sadelie, Agus
Jurnal Manajemen Vol 21, No 3 (2017): October 2017
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1578.067 KB) | DOI: 10.24912/jm.v21i3.258

Abstract

This study aims to estimate the condition of economic value and demand of this particular area, estimate the carrying capacity as a condition of supply and formulate a strategy to determine the policy of marine tourism development with considerations of sustainability of this Kuta Beach Area using a dynamic model. The method used for gathering the necessary data is purposive sampling, while the method of data analysis is the analysis of supply with a carrying capacity analysis approach, analysis of tourism demand with Travel Cost Method (TCM), financial feasibility analysis, prospective analysis and dynamic analysis. The result of this research shows the number of tourists in Kuta Beach is less than the carrying capacity of the island, so there is an opportunity to increase the number of tourists. The result of demand analysis based on TCM is Rp 8.614.874.595/year with an average of consumer surplus of Rp 42.250 with a number of 203.899  tourists in 2015. Based on the financial feasibility analysis such as NPV, Net B/C, and IRR, it is concluded that the business of tourism in Kuta Beach is both financially and economically feasible. The prospective analysis recommends a policy based on the opinion of the stakeholders that can be formulated as strategic implications and anticipatory actions in the Kuta Beach Area management plan. Dynamic analysis shows an increase in ecological, economic and social submodels.
LAJU DAN KONDISI SEDIMENTASI PADA EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PULAU BALLANG LOMPO KABUPATEN PANGKEP, PROVINSI SULAWESI SELATAN Mutmainnah, Mutmainnah; Adrianto, Luky; Kusumastanto, Tridoyo; Yulianda, Fredinan
AgriSains Vol 12, No 3 (2011)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research was located at Balang Lompo Island Mattiro Sompe District Pangkep Regency, South Sulawesi from July to December 2009. The aim of this research was to measure sedimentation rate and to analyze sediment type that precipitates on Terumbu’s ecosystem at Ballanglompo Island. The results of analysis indicated sedimentation rate in the waters of Ballanglompo Island was about 0.0036 – 0.300 mg/cm2/day. This sedimentation rate was still very low with sediment size of 0.5 – 0.125 mm which is classified as sand. Key words : Balang Lompo Island, coral reef, sedimentation.
STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN BERWAWASAN LINGKUNGAN (GREENPORT) STUDI KASUS: PELABUHAN CIGADING-INDONESIA Ahmadi, Nurdin; Kusumastanto, Tridoyo; Siahaan, Edy Ihut
Warta Penelitian Perhubungan Vol 28, No 1 (2016): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.77 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v28i1.697

Abstract

Saat ini pelabuhan di seluruh dunia sedang menghadapi hambatan terkait dengan menurunnya kualitas lingkungan, namun pelabuhan juga dituntut untuk terus beroperasi menjalankan aktivitasnya untuk melayani jasa perdagangan dunia yang semakin meningkat. Oleh karena itu, untuk menjaga keberlanjutan proses maritime logistics khususnya jasa kepelabuhanan maka pelabuhan  harus mampu beradaptasi dengan perubahan dunia tersebut dengan mengacu pada konsep sustanability port development/greenport. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek penentu dalam pengembangan greenport di Indonesia terutama Pelabuhan Cigading dan juga menentukan prioritas strategi pengembangan greenport Pelabuhan Cigading sebagai sebuah studi kasus. Penelitian ini menggunakan analisis benchmarking untuk menentukan aspek-aspek penentu greenport dan analisis AHP-pairwaise coparation untuk menentukan prioritas pengembangan greenport Pelabuhan Cigading. Berdasarkan hasil analisis didapatkan aspek-aspek yang menentukan dalam pengembangan greenport yaitu faktor operasional, finansial dan lingkungan, dari masing-masing faktor tersebut ditemukan juga subfaktor dan indikator yang mempengaruhi pengembangan  greenport. Selanjutnya dari hasil benchmarking dan rencana pengembangan Pelabuhan Cigading dengan analisis pairwaise comparation didapatkan bahwa besaran prioritas untuk aspek operasional, finansial dan lingkungan memiliki prioritas yang sama besar untuk dijalankan untuk mencapai greenport. Selajutnya berdasarkan analisis didapatkan bahwa untuk aspek operasional yang perlu dilakukan adalah port development (4,3) dengan fokus pada pengembangan bisnis lainnya: integrated warehouse, terminal kontainer (0,361) dan port informatin system (0,361). Aspek finansial yaitu peningkatan kinerja finansial (internal) (0,76) dengan fokus peningkatan profitablitas (0,507), dan terakhir aspek lingkungan yaitu waste management (0,377) dengan fokus pada reception facilities dan utilisasinya (0,774).
Penilaian Ekonomi Wisata Pesisir Kawasan Carocok Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat Khairunnisa, Khairunnisa; Kusumastanto, Tridoyo; Fahrudin, Achmad
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Vol 18 No 1 (2017): Juli 2017
Publisher : Department of Economics-FEB UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.737 KB) | DOI: 10.21002/jepi.v18i1.672

Abstract

Economic Assesment of Coastal Tourism in Carocok Painan, Pesisir Selatan Regency, West SumateraCarocok Painan is one of the potential areas for coastal tourism in Pesisir Selatan Regency. The area has beautiful beaches, coastal resources and historical sites that attract tourists. This study aims to estimate the supply and demand for coastal tourism in Carocok Painan. The supply conditions based on water quality analysis, suitability area, and carrying capacity show that the Carocok Painan is suitable for coastal tourism. The analysis of demand shows that the economic value of Carocok Painan for tourists using the travel cost method is Rp41,521,536,000 per year, while the economic value for residents using contingent valuation method is Rp347,756,632 per year. Keywords: Carocok Painan; Coastal Tourism; Contingent Valuation Method; Economic Valuation; Tourism Economic Value; Travel Cost Method AbstrakCarocok Painan merupakan salah satu kawasan yang potensial untuk tujuan wisata pesisir di Kabupaten Pesisir Selatan. Kawasan ini memiliki pantai yang indah, sumber daya pesisir dan situs sejarah yang dapat menarik wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan kondisi penawaran dan permintaan wisata pesisir Kawasan Carocok Painan. Kondisi penawaran berdasarkan analisis kualitas air, kesesuaian lahan, dan daya dukung menunjukkan bahwa Kawasan Carocok Painan sesuai untuk wisata pesisir. Analisis kondisi permintaan menunjukkan bahwa nilai ekonomi Kawasan Carocok Painan bagi wisatawan yang diestimasi dengan travel cost method adalah Rp41.521.536.000 per tahun, sedangkan nilai ekonomi bagi penduduk yang diestimasi dengan contingent valuation method adalah Rp347.756.632 per tahun.
Analisis Kebijakan Ekonomi Pengembangan Pelabuhan di Provinsi Aceh Mandasari, Mandasari; Kusumastanto, Tridoyo; Mulyati, Heti
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Vol 18 No 1 (2017): Juli 2017
Publisher : Department of Economics-FEB UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.695 KB) | DOI: 10.21002/jepi.v18i1.722

Abstract

Economic Policy Analysis for Port Development in Province of AcehPort development was becoming a major issue in promoting national and regional economic competitiveness. However, the development of public ports in Aceh province has not been significantly caused by low port economic activity. This research used Linear Programming, qualitative description, and Analytical Hierarchy Process method. The result showed the main economic policy of port development in Aceh Province was to developing economic growth centers in hinterland by developing sectors producing goods such as agriculture, forestry and fishery sector, mining and quarrying sector, and industrial sector. The another policy was strengthen connectivity port-hinterland logistics network by improving the quality connectivity infrastructure, enhancing cooperation between port operators with exporters and logistics service providers, and build the dry port.Keywords: Economics Policy; Port Development; Hinterland; LogisticsAbstrakPengembangan pelabuhan saat ini menjadi isu utama dalam mendorong daya saing perekonomian daerah dan nasional. Namun demikian, perkembangan pelabuhan umum di Provinsi Aceh belum signifikan yang ditandai masih rendahnya aktivitas ekonomi pelabuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Linear Programming, deskripsi kualitatif, dan Analytical Hierarchy Process. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan ekonomi utama pengembangan pelabuhan di Provinsi Aceh adalah membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah penyangga dengan mengembangkan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri. Kebijakan lainnya yaitu menguatkan konektivitas jaringan logistik pelabuhan-wilayah penyangga dengan cara meningkatkan kualitas infrastruktur penghubung, meningkatkan kerja sama antara operator pelabuhan dengan eksportir dan penyedia jasa logistik, serta membangun terminal barang.
Valuasi ekonomi dan penilaian kerusakan kawasan ekosistem mangrove di pulau tanakeke kabupaten takalar Auliansyah, Auliansyah; Kusumastanto, Tridoyo; Sadelie, Agus; Aprianti, Yesi; Sulindrina, Andra; Nurfadillah, Nurfadillah
INOVASI Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.709 KB) | DOI: 10.29264/jinv.v16i1.7331

Abstract

Penebangan mangrove di Pulau Tanakeke menyebabkan penurunan luas ekosistem mangrove secara signifikan. Selama 41 tahun luas mangrove yang terdegradasi mencapai 1.545,55 ha atau 61,90% dari total 2.496.66 ha. Hasil analisis citra Landsat_TM perekaman bulan Juli 2017 menunjukkan mangrove mangrove yang tersisa mencapai 1.009,39 ha. Mangrove ditebang untuk bahan baku produksi Arang, kayu bakar, tiang jaring sero/jermal dan rumput laut, serta dialihfungsikan menjadi lahan tambak. Tujuan penelitian ini adalah menentukan nilai ekonomi ekosistem mangrove yang masih tersisa, manentukan dampak apa saja yang dirasakan oleh masyarakat akibat kerusakan ekosistem mangrove, mengestimasi kerugian ekonomi akibat kerusakan ekosistem mangrove serta menentukan alternatif kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove di Pulau Tanakeke. Penelitian ini menggunakan metode survei, pengambilan contoh dipilih secara purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah formula nilai ekonomi total (total economic value/TEV), willingnes to accept (WTA), dan analisis regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai ekonomi total kawasan ekosistem mangrove di Pulau Tanakeke dengan luas 1.009,39 ha adalah sebesar Rp. 211.994.227.103/thn atau Rp. 210.022.119/ha/thn. Estimasi nilai kerugian ekonomi total kawasan mangrove sebesar Rp. 15.894.750.000/thn.
Co-Authors . Amarullah . Diniah . Osmaleli Aceng Hidayat Achmad Fachrudin Achmad Fahrudi Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Achmad Fahrudin Adil Mahfudz Firdaus Adil Mahfudz Firdaus Agus Naufal Agus Sadeli Agus Sadelie Agus Sadelie Agus Sadelie Agus Soleh Ahadar Tuhuteru Ahmadi, Nurdin Akhmad Fauzi Alghisna Rahmatika Amin Nasrun Renur Andreas D. Patria Andreas D. Patria Annis Susanti Apendi Arsyad Aprianti, Yesi Arief Daryanto Arif Satria Asep Saefudin Auliansyah, Auliansyah Benny Osta Nababan Chairullah Amin D. Djokosetyanto Dadang Solihin Damar, Ario Dietriech Geoffrey Bengen Diniah Diniah Edwarsyah Edwarsyah Edy Ihut Siahaan Eka Yudhistira Ekawati S.Wahyuni Ekawati S.Wahyuni Ekayani, Meti Endriamo Soetarto Ernan Rustiadi Ervina Mela Dewi, Yandra Arkeman, Erliza Noor, Noer Azam Achsani Erwan Sulistianto Ety Parwati Ety Parwati Ety Parwati Eva Anggraini Eva Anggraini Fredinan Yulianda Gena Bijaksana Hartrisari Hardjomidjojo Hasrudin Usman Hendro Sasongko Hermanto, Djamarel Heru Arafat Heti Mulyati I Wayan Nurjaya Ikhsan Kamil Janer Sangaji Kadarwan Soewardi Kadarwan Soewardi Kadarwan Soewardi Kamal, M.Mukhlis Khairunnisa Khairunnisa Lalu Solihin Luky Adrianto Luky Adrianto M Mussadun M. Firdaus , Bambang Budiansyah, Kastana Sapanli, Aprianty , Gustav M. Irsyad , M. Firdaus M. Mukhlis Kamal M. Mukhlis Kamal Mahdi Kartasasmita Mahdi Kartasasmita Mahdi Kartasasmita Mandasari, Mandasari Mennofatria Boer Mirajiani - Mirajiani, Mirajiani Mr. Supartono Mutmainnah Mutmainnah Nimmi Zulbainarni Nisa Ayunda Nur Aini Nurdin Ahmadi Nurfadillah Nurfadillah Patria, Andreas D Peggy Ratna Marlianingrum Piliana, Wa Ode Pratita Budi Utami Rahmatika, Alghisna Riana Faiza Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Rokhmin Dahuri Roni Alfiansyah Ritonga Roy Sembel Ruddy Suwandi sadelie, agus Sadelie, Agus Saharuddin - Saharuddin - Sahat M.H. Simanjuntak Setia Hadi Siahaan, Edy Ihut Sinta Hasriningtyas Sri Hartoyo Sri Rahardjo Suwito Sugeng Budiharsono Sugeng Budiharsono Sugeng Budiharsono Suhana Suhana Sulindrina, Andra Supartono Supartono Tomi Ramadona Venticia Hukom Yesi Dewita Sari Yudi Wahyudin Yusli Wardiatno Yusman Syaukat