Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

BRIKET BIOARANG DARI LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA Kusumo, Priyono; Firyanto, Rudi; A.S, Derta Putri
PROSIDING SENATEK FAKULTAS TEKNIK UMP 2015: PROSIDING SENATEK TAHUN 2015, 28 November 2015
Publisher : PROSIDING SENATEK FAKULTAS TEKNIK UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah dan permasalahannya masih menjadi pembicaraan yang tidak ada habisnya. Berbagai pendapat dan solusi masalah sampah sudah sering kali kita dengar maupun baca dari berbagai media massa. Permasalahan tersebut secara garis besar dikarenakan volume sampah yang semakin bertambah setiap saat. Selain itu, berkembangnya teknologi industri, gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat berakibat pada semakin beragamnya jenis dan komposisi sampah. Akibatnya, jenis sampah juga akan semakin beragam dan kompleks. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan cara mengolah sampah menjadi briket sampah. Tahapan proses yang harus dilakukan dalam pembuatan briket arang tersebut adalah pengeringan bahan baku, pengarangan, pengayakan, pencampuran bahan baku dengan perekat, pencetakan, pengempaan dan pengeringan briket. Variabel yang digunakan adalah perbedaan ukuran serbuk briket, perbedaan suhu pengeringan dan perbedaan kadar perekat. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental design dengan factorial design 2 level (level rendah dan level tinggi). Metode ini mempunyai arti sekumpulan percobaan yang dirancang untuk mendapatkan data-data pembuktian suatu hipotesa.  Briket yang dihasilkan kemudian di uji nilai kalornya menggunakan alat bomb kalorimeter.Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh nilai kalor briket yang bervariasi dari yang terendah sebesar 4245 kalori/gram dan yang tertinggi sebesar 5562 kalori/gram.Kata kunci ; briket bioarang, limbah organic, nilai kalor
Isolasi Lignin dari Serbuk Grajen Kayu Jati (Tectona Grandis) dengan Metode Klasson Kusumo, Priyono; S Biyono; Tegar S
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol19no02.158

Abstract

Isolation of lignin from Jepara teak furniture waste is an effort to utilize this waste and to overcome environmental pollution. Lignin was isolated by extraction from the sawdust of furniture waste, hydrolyzed and identified by Fourier Transport Infra-Red (FTIR). Isolation was carried out with a sample weight of 10 grams, a time of 2 hours and a temperature of 110oC and variations in the concentration of NaOH. The lignin yield of 0,106% (1,06 g) was obtained at a concentration of 12%-w NaOH, time of 2 hours and a temperature of 110oC. The guacil functional group as the dominated element of the lignin compounds was identified by FTIR spectra results at the absorption wavelength of 1269,6 cm-1.
Dinamika tetes dalam kolom isian Danu Ariono; Dwiwahju Sasongko; Priyono Kusumo
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol 7, No 1 (2008)
Publisher : ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK KIMIA INDONESIA (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtki.2008.7.1.1

Abstract

To date, evaluation of the performance of liquid-liquid extraction in packed columns has not been able to produce satisfactory results, because the correlations used in this evaluation are empirical in nature, with a very limited range of validity. One of the causes of this limitation is the use of the assumption that the dynamics of liquid dispersed in droplets is constant (in terms of shape, dimensions, and numbers), so that the mass transfer interfacial area and mass transfer coefficient in the column are assumed to be constant. In reality, dynamics of droplets in a column is not constant, due to the imbalance between droplet coalescence and disintegration. For a given droplet diameter, there is an increase in numbers of droplets due to coalescence of smaller droplets, and a  decrease in numbers of droplets due to disintegration into smaller droplets. These coalescence and disintegration phenomena may be caused by various factors, including the existence of packings which impede the flow of droplets. These phenomena impact the mass transfer rate from continuous to dispersed phase, and vice versa, due to a variation in the interfacial contact area and mass transfer coefficient. The observation of droplet dynamics from droplet formation until its motion through void spaces between packings is a critical factor in developing a model that can describe the performance of the packed column. The dynamics of droplets is influenced by various operational and physical variables.  A droplet dynamics experiment has been undertaken, aimed at obtaining the droplet size distribution at specific heights along the column. This distribution is to be used to develop mass transfer coefficient correlations in the continuous and dispersed phases.Keywords: droplet size distribution, packed column Abstrak Evaluasi unjuk kerja ekstraksi cair-cair dalam kolom isian (packed column) hingga saat ini belum dapat memberikan hasil yang memuaskan karena korelasi-korelasi yang  digunakan  masih  bersifat  empiris serta daerah keberlakuannya sangat terbatas. Salah satu penyebab keterbatasan berlakunya korelasi tersebut ialah penggunaan anggapan bahwa dinamika cairan yang terdispersi dalam bentuk tetesan bersifat konstan (bentuk, ukuran serta jumlahnya), sehingga harga luas perpindahan massa dan harga koefisien perpindahan massa dalam kolom dianggap tetap. Kenyataannya dinamika tetesan dalam kolom tidak konstan akibat adanya tetesan yang bergabung dan pecah dalam jumlah yang  tidak sama. Pada suatu harga diameter tetesan tertentu, ada penambahan jumlah tetesan akibat penggabungan tetesan­ tetesan yang ukurannya lebih kecil serta adanya pengurangan jumlah tetesan akibat pecahnya tetesan menjadi tetesan-tetesan yang lebih kecil. Peristiwa penggabungan dan pemecahan tetesan dapat disebabkan berbagai faktor temasuk adanya isian yang menghalangi gerakan tetesan. Kejadian tersebut akan mempengaruhi laju proses perpindahan massa dari fasa kontinyu ke fasa  terdispersi  atau sebaliknya, karena adanya variasi luas permukaan kontak serta koefisien perpindahan massanya. Pengamatan dinamika tetesan mulai saat pembentukan tetes hingga pergerakannya saat melewati sela-sela isian merupakan faktor penting dalam  membangun model  yang  dapat menggambarkan unjuk kerja kolom isian. Dinamika tetesan tersebut dipengaruhi oleh berbagai variabel operasi dan variabel fisik. Eksperimen dinamika fetes yang dilakukan diarahkan untuk memperoleh distribusi ukuran tetes pada posisi ketinggian tertentu dan distribusi tersebut akan digunakan untuk pengembangan  korelasi koefisien perpindahan massa difasa  dispersi danfasa kontinyu.Kata kunci: distribusi ukuran tetes, kolom isian.
PENGARUH BENTUK BAHAN ISIAN DALAM KOLOM EKSTRAKSI CAIR-CAIR TERHADAP PERUBAHAN DIAMETER TETESAN FASA TERDISPERSI Priyono Kusumo
Serat Acitya Vol 1, No 1 (2012): Peradaban Kehidupan Masa Kini
Publisher : FEB UNTAG Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.814 KB)

Abstract

Proses ekstraksi cair-cair mengenal istilah fasa kontinyu yang dialirkan dari bagian atas kolom berisi umpan yang akan diekstraksi menggunakan solven yang dialirkan dalam bentuk dispersi atau tetesan dari bawah kolom melalui distributor dan disebut fasa terdispersi. Ukuran dispersi tetes pada media cair dalam kolom isian sangat beragam. Distribusi ukuran tetes tersebut berbeda pada posisi ketinggian kolom isian. Hal ini diakibatkan adanya peristiwa  penggabungan dan pemecahan tetesan selama tetesan tersebut bergerak keatas dalam kolom isian. Peristiwa penggabungan dan pemecahan tetesan dapat disebabkan berbagai faktor temasuk diantaranya karena adanya isian yang menghalangi gerakan tetesan. Ketidak seragaman ukuran tetes dalam kolom tersebut mempengaruhi laju proses perpindahan massa dari fasa kontinyu ke fasa terdispersi atau sebaliknya, karena adanya variasi luas permukaan kontak serta perubahan tetesnya. Pengamatan perubahan tetesan mulai saat pembentukan tetes hingga pergerakannya saat melewati sela-sela isian merupakan faktor penting untuk menggambarkan distribusi tetesan dalam kolom isian. Perubahan ukuran tetesan tersebut dipengaruhi oleh berbagai variabel operasi dan variabel fisik. Percobaan dilakukan dengan menggunakan kolom segi empat yang terbuat dari bahan transparan sehingga bagian dalam kolom dapat dilihat, dan digunakan  bahan isian berbentuk bola dari kaca dan raschig ring. Pengamatan dilakukan dengan membagi ketinggian kolom menjadi 6 segmen yang sama yaitu berjarak 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 cm dari dasar kolom dan diberi nama Z0 hingga Z5. Pengamatan perubahan tetesan dilakukan secara visual dan direkam dengan kamera digital pada segmen ketinggian tersebut. Dari gambar yang diperoleh dapat dihitung diameter dan jumlah tetesan yang terbentuk, kemudian dapat ditentukan distribusi ukuranya dan juga bisa diamati pergerakan tetes fasa terdispersi saat melewati celah-celah bahan isian bola kaca maupun raschig ring. Hasil percobaan menunjukkan bahwa distribusi ukuran tetes cenderung mengarah ke diameter yang lebih kecil seiring dengan bertambahnya jarak dari dasar kolom. Pergerakan tetes fasa terdispersi dalam kolom dipengaruhi oleh laju alir dan bahan isian yang digunakan.
Pemakaian Distribusi Tetesan Fasa Terdispersi untuk Evaluasi Unjuk Kerja proses Ekstraksi cair-cair menggunakan Kolom Isian Priyono Kusumo Priyono Kusumo
Serat Acitya Vol 2, No 1 (2013): April - Aksi dan Reaksi Partikel Kehidupan di Sekitar Kita
Publisher : FEB UNTAG Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.428 KB) | DOI: 10.56444/sa.v2i1.33

Abstract

Evaluasi unjuk kerja ekstraksi cair-cair dalam kolom isian (packed column) hingga saat ini belum dapat memberikan hasil yang memuaskan karena korelasi-korelasi yang digunakan masih bersifat empiris serta daerah keberlakuannya sangat terbatas. Salah satu penyebab keterbatasan berlakunya korelasi tersebut ialah penggunaan anggapan bahwa dinamika cairan yang terdispersi dalam bentuk tetesan bersifat konstan (bentuk, ukuran serta jumlahnya), sehingga harga luas perpindahan massa dan harga koefisien perpindahan massa dalam kolom dianggap tetap. Kenyataannya dinamika tetesan dalam kolom tidak konstan akibat adanya tetesan yang bergabung dan pecah dalam jumlah yang tidak sama. Pada suatu harga diameter tetesan tertentu, ada penambahan jumlah tetesan akibat penggabungan tetesan-tetesan yang ukurannya lebih kecil serta adanya pengurangan jumlah tetesan akibat pecahnya tetesan menjadi tetesan-tetesan yang lebih kecil.  Peristiwa penggabungan dan pemecahan tetesan dapat disebabkan berbagai faktor temasuk adanya isian yang menghalangi gerakan tetesan. Kejadian tersebut akan mempengaruhi laju proses perpindahan massa dari fasa kontinyu ke fasa terdispersi atau sebaliknya, karena adanya variasi luas permukaan kontak serta koefisien perpindahan massanya. Pengamatan dinamika tetesan mulai saat pembentukan tetes hingga pergerakannya saat melewati sela-sela isian merupakan faktor penting dalam membangun model yang dapat menggambarkan unjuk kerja kolom isian. Dinamika tetesan tersebut dipengaruhi oleh berbagai variabel operasi dan variabel fisik. Eksperimen dinamika tetes yang dilakukan diarahkan untuk memperoleh distribusi ukuran tetes pada posisi ketinggian tertentu dan distribusi tersebut akan digunakan untuk pengembangan korelasi koefisien perpindahan massa di fasa dispersi dan fasa kontinyu.
Proses Inaktivasi Enzim Gaultherase Melalui Mixed-Drying Extraction untuk Pengambilan Gaultherin Sebagai Antikanker Priyono Kusumo
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2015: Prosiding SNTKK 2015
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research destination is to determine the production process of gaultherin from gandapura in optimum manner through gaultherase enzyme inactivation techniques with mixed-drying extraction technology. Research activities include: gaultherin productivity studies and optimization of process parameters. Efforts to improve gaultherin productivity including the effect of addition of drying agent (magnesium sulfate, sodium sulfate, calcium chloride, and calcium sulfate). Optimization study was conducted using a factorial design 2n. Determination of influential variables by using normal probability plots, after the calculation of the main effects and interaction calculations. During the process, measure the content of gaultherin, methyl salicylate, salicylic acid using a spectrophotometer or HPLC-MS. The results show that increasing the concentration of drying agent and ethanol causes greater gaultherin acquisition, especially with the addition of calcium chloride. Results stated that the variable of mixed-drying process extraction for enzyme inactivation of gaultherase which most influential is the pH and concentration of alcohol. The greater pH of extraction, will enhance the result of the active compound gaultherin. The greater solvent concentration, gaultherin that extracted increasing. Optimum Gaultherin production achieved at a concentration 90% of ethanol with the acquisition of active compound 13.10% .
Ekstraksi Hidrotermal Senyawa Paradol dari Jahe Priyono Kusumo; Mohammad Endy Yulianto; Andi Nur Alamsyah
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2017: PROSIDING SNTKK
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ginger contains a variety of active constituents. The active constituents of ginger are very diverse and varied.The diversity of the active constituents of ginger can depend on the type of ginger, ginger planting locationand circumstances of ginger (fresh or dried). One of the ginger active constituents that reported having somepharmacological activities is paradol. Several extraction methods have been carried out to obtain the activecompound of ginger, paradol. Hydrothermal extraction has gaining many interests from the researches due tothe unique properties of subcritical water used in the hydrothermal process. This research objective was tostudy the effect of extraction parameter process i.e. reaction temperature (1300C and 1400C) and time (10-40minutes). Hydrothermal extraction process carried out at a fix pressure of 2 bar. The research showed that thehydrothermal extraction process carried out at a fix pressure of 2 bar, a temperature of 1300C and extractiontime of 20 minutes was able to produce extracts with paradol content of 19%. The hydrothermal extractionprocess carried out at a temperature of 1300C, a pressure of 2 bar for 10 minutes can produce extractscontaining paradol of 16%, while the hydrothermal extraction process carried out at a temperature of 1300C,a pressure of 2 bar for 30 minutes is only able to produce extracts containing paradol of 6%.
Optimasi Produksi Gaultherin Dari Gandapura Dengan Teknologi Mixed-Drying Extraction Priyono Kusumo
Jurnal Teknik Industri Vol. 15 No. 2 (2014): Agustus
Publisher : Department Industrial Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/JTIUMM.Vol15.No2.124-135

Abstract

This study purposed the optimization of gaultherin production from “gandapura” by inactivating the gaultherase enzyme, including gaultherin productivity and process parameters. This research applied the combination processes of extraction-dryer, simultanously. The productivity of gaultherin was improved by adding the drying agent, such as magnesium sulfate, sodium sulfate, calcium chloride, and calcium sulfate. The optimization was conducted using a factorial design 2n. Dependent variables determined by calculating the main effects and interactions, following by the application of probability plots. During the research, the content of gaultherin, methyl salicylate, salicylic acid were measured by using a spectrophotometer and HPLC-MS. The results shows that the higher concentration of drying agent (especially calcium chloride) and ethanol, increased the content of gaultherin. However, the most influenced factor to this conducted process was pH, regarding to the concentration of ethanol. During extraction, the higher the pH, increased the active compound of gaultherin. The optimum condition of enzyme inactivation was found at pH 8 with the content of gaultherin at 14.46%. The higher the solvent concentration of ethanol, the higher content of gaultherin can be extracted. The maximum process condition regarding to ethanol concentration found at 90% with active compound concentration at 13.10%.
Isolasi Lignin dari Serbuk Grajen Kayu Jati (Tectona Grandis) dengan Metode Klasson Priyono Kusumo; S Biyono; Tegar S
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol19no02.158

Abstract

Isolation of lignin from Jepara teak furniture waste is an effort to utilize this waste and to overcome environmental pollution. Lignin was isolated by extraction from the sawdust of furniture waste, hydrolyzed and identified by Fourier Transport Infra-Red (FTIR). Isolation was carried out with a sample weight of 10 grams, a time of 2 hours and a temperature of 110oC and variations in the concentration of NaOH. The lignin yield of 0,106% (1,06 g) was obtained at a concentration of 12%-w NaOH, time of 2 hours and a temperature of 110oC. The guacil functional group as the dominated element of the lignin compounds was identified by FTIR spectra results at the absorption wavelength of 1269,6 cm-1.
Optimasi produksi bokhasi dari limbah cangkang telur Siti Mujahadah; Priyono Kusumo; Rudi Firyanto
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 3, No 1 (2022): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.219 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v3i1.3053

Abstract

Bokhasi adalah proses pembuatan pupuk organik kompos yang salah satunya mengunakan mikroba EM (Effective Mikroorganisme) yang dapat meningkatkan dan mengembalikan kesuburan tanah. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk menghasilkan kondisi optimasi optimal proses fermentasi limbah cangkang telur (N, P, K, Rasio C, temperatur dan pH) pupuk bokashi padat.  Pembuatan pupuk bokhasi dapat dihasilkan dari proses fermentasi . penelitian ini dilakukan di dalam polybag yang dilengkapi dengan pH meter dan thermometer dengan waktu fermentasi 1,2,3,4,5,6,7,9,11,13,15 hari. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, kondisi optimum terjadi pada pH 8 dan temperatur 30oC diperoleh C-organik sebesar 11,87% , kadar N-total 0,58%, kadar P2O5 sebesar 0,52%, kadar K2O sebesar 0,11%, dan kadar air 27,76 % pada sampel 3A Run 1 dan C-organik sebesar 8,84%, kadar N-total 0,50%, kadar P2O5 sebesar 0,66%, kadar K2O sebesar 0,26%, dan kadar air 13,11 % pada sampel 3B Run 1.Kata kunci : Bokhasi, Fermentasi, Cangkang telur