Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH TOMAT (LYCOPERSICUM ESCULENTUM) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) Pratami, Vivin A.Y.; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Kuswanti, Nur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 5, No 2 (2016): VOL 5 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hemoglobin merupakan metaloprotein yang berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Buah tomat mengandung zat besi, vitamin C, dan vitamin A yang berfungsi untuk membantu pembentukan hemoglobin. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian eksperimental dengan pre post test design untuk membuktikan pengaruh pemberian jus buah tomat (Lycopersicum esculentum) terhadap kadar hemoglobin mencit (Mus musculus). Buah tomat yang digunakan yaitu jenis buah dengan bentuk lonjong dengan kematangan yang cukup (light red), diujicobakan pada 60 ekor mencit jantan dengan 4 perlakuan yaitu jus buah tomat 25%, 50%, dan 100% masing-masing 5 kali pengulangan yang diberikan 1 kali sehari dengan dosis 0,5 ml/20g BB selama 7 hari. Pengukuran kadar hemoglobin dilakukan dengan mengambil darah melalui ekor mencit. Data dianalisis dengan uji Anova satu arah kemudian dilakukan uji lanjut LSD. Hasil rata-rata kadar hemoglobin pada konsentrasi jus buah tomat 25% sebesar 13,6 g/dl; 50% sebesar 14,4 g/dl; dan 100% sebesar 15,6 g/dl. Simpulan penelitian bahwa jus buah tomat dapat meningkatkan kadar hemoglobin mencit, dan pada konsentrasi 100% menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin paling tinggi pada darah mencit.
PENGARUH REBUSAN SERBUK SIMPLISIA BUAH DELIMA MERAH (PUNICA GRANATUM) DALAM MENURUNKAN FREKUENSI DEFEKASI MENCIT (MUS MUSCULUS) Trisnawati, Nuril; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Kuswanti, Nur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 5, No 3 (2016): VOL 5 No 3 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanin merupakan senyawa yang dapat bekerja sebagai astringen dan banyak terdapat pada buah delima merah. Telah dilakukan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk membuktikan bahwa rebusan serbuk simplisia buah delima merah dapat menurunkan frekuensi defekasi pada diare, dengan pre-post test design. Sasaran penelitian 108 ekor mencit yang dibedakan dalam 10 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Seluruh kelompok diinduksi minyak jarak, kecuali kelompok kontrol. Satu jam setelah induksi, kelompok perlakuan diberi berbagai konsentrasi rebusan serbuk simplisia buah delima merah yaitu 20%, 30%, 40%, 50%, dan 60%. Pada setiap kelompok diamati frekuensi defekasi konsistensi feses cair dan feses lembek sebelum dan sesudah perlakuan. Data penelitian frekuensi defekasi dianalisis dengan Kruskal-Wallis (cair=0,00<0,05; lembek=0,04<0,05) dan Mann Whitney (<0,05). Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian rebusan serbuk simplisia buah delima merah mampu menurunkan frekuensi defekasi feses konsistensi cair dan lembek. Frekuensi defekasi terendah pada feses cair adalah dengan pemberian konsentrasi rebusan 50% (0,89 kali) dan pada feses lembek dengan pemberian konsentrasi rebusan 60% (0,67 kali). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan frekuensi defekasi pada mencit diare setelah pemberian rebusan serbuk simplisia buah delima merah dengan frekuensi defekasi terendah pada feses konsistesi cair adalah pada pemberian konsentrasi rebusan 50%, sementara pada feses konsitensi lembek adalah pada pemberian konsentrasi rebusan 60%.
PENGARUH FILTRAT KULIT BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (MUS MUSCULUS) YANG DIINDUKSI GLUKOSA NUR LAXMI, SUCI Nur; Tjandrakirana, Tjandrakirana; Kuswanti, Nur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 6, No 1 (2017): Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan alami merupakan salah satu materi yang dapat digunakan sebagai obat. Salah satunya adalah kulit buah naga merah yang diketahui mengandung senyawa fenolik, flavonoid, antosianin, dan triterpenoid. Oleh karena itu, dilakukan penelitian eksperimental untuk membuktikan pengaruh filtrat kulit buah naga merah  (Hylocereus polyrhizus) terhadap kadar glukosa darah mencit,  dengan pre-post test design, subjek 72 ekor mencit jantan, 6 perlakuan dan 4 kali pengulangan. Filtrat kulit buah naga merah diberikan satu kali setelah 1 jam induksi glukosa 2 g/kg BB dengan konsentrasi filtrat 100%, 90%, 70%, 50%, dan 30%. Pengukuran kadar glukosa darah yang diambil melalui ekor dilakukan dengan menggunakan alat hitung digital glico easy touch dengan satuan mg/dl. Data dianalisis dengan uji t dan Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa darah mencit pada konsentrasi filtrat kulit buah naga merah 100% sebesar 79 mg/dl; 90% sebesar 86 mg/dl; 70% sebesar 105,25 mg/dl; 50% sebesar 123 mg/dl; 30% sebesar 139 mg/dl dan 0% sebesar 147 mg/dl. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa filtrat kulit buah naga merah dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit pada semua konsentrasi kecuali 0%.  Kadar glukosa darah normal pada mencit adalah dalam rentang antara 50-109 mg/dl
PENGARUH PENAMBAHAN ALFA TOKOFEROL DALAM PENGENCER CEP-D TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA SAPI LIMOUSIN YANG DISIMPAN PADA SUHU BEKU Ayu Astrini, Eka Ayu; Ducha, Nur; Kuswanti, Nur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 6, No 2 (2017): Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses penyimpanan spermatozoa pada suhu beku, dapat menimbulkan terjadinya senyawa radikal bebas, oleh karena itu perlu dilakukan penambahan alfa tokoferol sebagai antioksidan dalam pengencer. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pengaruh alfa tokoferol dalam pengencer CEP-D terhadap daya gerak atau motilitas spermatozoa sapi Limousin yang disimpan pada suhu beku. Motilitas spermatozoa diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400X. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan ANAVA pada taraf signifikansi 95% dan selanjutnya dilakukan uji Duncan. Motilitas before freezing dan post thawing tertinggi dihasilkan oleh dosis alfa tokoferol 3mM, yaitu 74,38±0,81 dan 45,00±0,33. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan alfa tokoferol dalam pengencer CEP-D dapat mempertahankan motilitas spermatozoa sapi Limousin yang disimpan pada suhu beku dengan penambahan dosis alfa tokoferol terbaik 3 mM.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS HYBRID LEARNING PADA SUBMATERI SISTEM SARAF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA Rachmayanti, Nur; Kuswanti, Nur
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peserta didik menganggap sulit pada submateri sistem saraf karena terdapat istilah-istilah yang sulit dipahami sehingga mempengaruhi hasil belajar. Tinggi rendahnya hasil belajar dapat dipicu oleh banyak faktor, beberapa diantaranya adalah bahan ajar dan fasilitas sekolah. Fasilitas sekolah seperti wifi jarang dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran. Penggunaan bahan ajar yang dapat membantu peserta didik belajar mandiri berupa modul dapat digabungkan dengan pembelajaran yang memanfaatkan wifi atau berbasis internet dan tatap muka yaitu hybrid learning. Modul pembelajaran berbasis hybrid learning pada submateri sistem saraf merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mempelajari materi sistem saraf pada peserta didik. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan modul pembelajaran berbasis hybrid learning pada submateri sistem saraf yang layak berdasarkan validitas, kepraktisan dan keefektifan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada desain R & D (Research & Development) dan diujicobakan terbatas kepada 15 peserta didik SMAN 17 Surabaya. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar aktivitas peserta didik, lembar tes hasil belajar dan angket respons peserta didik. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Validitas modul ditentukan berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli materi dan guru mata pelajaran Biologi. Kepraktisan modul ditentukan dari aktivitas peserta didik. Keefektifan modul dinilai dari adanya peningkatan hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul pembelajaran berbasis hybrid learning pada submateri sistem sarafsangat valid dengan rata-rata skor 3,92, sangat praktis ditinjau dari keterlaksanaan aktivitas peserta didik selama menggunakan modul sebesar 92,7% dan sangat efektif berdasarkan peningkatanlhasillbelajarjpesertaldidikjdenganlhasil uji gain sebesar 0,6 (sedang). Berdasarkan validitas, kepraktisan dan keefektifan dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran berbasis hybrid learning pada submateri sistem saraf untuk meningkatkan hasil belajar layak digunakan di SMA yang memiliki fasilitas wifi. Kata kunci: modul pembelajaran, hybrid learning, hasil belajar, sistem saraf
PENERAPAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING MATERI SISTEM INDERA KELAS XI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Mubarokah, Nur; Kuswanti, Nur
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sistem Indera merupakan salah satu materi yang dianggap sulit oleh peserta didik. Materi Sistem Indera yang disampaikan dengan metode praktikum belum disertai dengan lembar kegiatan peserta didik (LKPD) yang sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar (KD). Permasalahan ini membuat peserta didik kurang terlatih untuk berpikir kritis. Berpikir kritis adalah salah satu keterampilan dalam kurikulum 2013 yang harus dikuasai oleh peserta didik.  Salah satu model pembelajaran yang dapat melatihkan keterampilan berpikir kritis tersebut adalah model pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Model pembelajaran inkuiri terbimbing ini dapat dituangkan LKPD. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan LKPD berbasis Inkuri Terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis peserta didik. LPKD yang diterapkan dalam penelitian ini telah dikembangkan oleh Azizah (2017). Penelitian ini menggunakan desain One grouppretest-posttest design. Penelitian dilaksanakan di kelas XI MIPA 3 SMAN Jogoroto Jombang. Materi yang digunakan adalah Sistem Indera pada manusia. Hasil penelitian menunjukkan penerapan LKPD berbasis inkuiri terbimbing materi sistem indera mendapatkan rata-rata keterlaksanaan sebesar 94,8% pada pertemuan pertama dan 90,9% pada pertemuan kedua. Ketuntasan hasil belajar peserta didik meningkat sebesar 71% yang termasuk ke dalam kategori peningkatan sedang dengan rata-rata nilai n-gain sebesar 0,6. Selain itu ketuntasan indikator pembelajaran pada aspek pengetahuan maupun keterampilan berpikir kritis juga meningkat dengan rata-rata ketuntasan sebesar 74,9% yang termasuk dalam peningkatan kategori sedang dengan rata-rata nilai n-gain sebesar  0,7. Kata kunci: inkuiri terbimbing; LKPD; keterampilan berpikir kritis; materi Sistem Indera.
Development of Assessment Instrument Based on Higher Order Thinking Skills of Respiratory System of Grade XI of Senior High School Ulfa, Maria; Kuswanti, Nur
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Higher order thinking skills (HOTS) is a thinking process at a higher level. It is not just memorizing facts, it involves mental activity in an effort to explore complex, reflective, and creative experiences. Indicators for measuring higher order thinking skills are analyzing, evaluating, and creating. These three indicators include critical thinking, creative thinking, problem solving, and decision-making skills. This research aimed to describe validity, reliability, and level of difficulty test items of higher order thinking skills of Respiratory System matter. This was development research referring to the ADDIE model (Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluation). The development of HOTS based assessment instrument was conducted at Biology Department – Universitas Negeri Surabaya and the trial activity was conducted at SMA Negeri 2 Sidoarjo. The theoretical validity was determined based on the results of the validation by matter expert and education expert using the validation sheet. The aspect of validity rated based on the aspects of concept, construction, language, and HOTS. The empirical validity was determined based on the result test items of HOTS on 40 students of class XI to identified empirical validity, reliability, and difficulty levels using the HOTS-based test items sheet. The results showed that the theoretical validity of the assessment instrument reached 98.19% and included in a very valid category. The empirical validity of 15 test items of HOTS were considered valid with the value of R (count) > 0.312. The reliability value of assessment instrument was 0.740 with a high level of consistency. The proportion of difficulty level was 60% with moderate category and 40% with difficult category. Based on the research results, it can be concluded that the HOTS-based assessment instrument of the Respiratory System was valid and reliable. Keywords: higher order thinking skills, theoretical validity, empirical validity, reliability, level of difficulty, Respiratory System.
KELAYAKAN TEORITIS LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS EDMODO DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK SUB MATERI JARINGAN EPITEL DAN OTOT KELAS XI SMA Pelupessy, Nur Faizah Oktafida; Kuswanti, Nur
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abad 21 peran guru mengalami perubahan. Guru diharuskan lebih memanfaatkan teknologi yang ada. Banyak ragam sumber belajar yang memanfaatkan teknologi saat ini yakni secara online yang dimanfaatkan untuk proses belajar. Pemanfaatan internet dalam pembelajaran juga bisa dilengkapi dengan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). Salah satu alternatifnya adalah penggunaan LKPD berbasis Edmodo dengan Pendekatan Saintifik pada sub materi Jaringan Epitel dan Jaringan Otot. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan LKPD berbasis Edmodo dengan Pendekatan Saintifik pada Sub Materi Jaringan Epitel dan Jaringan Otot kelas XI SMA yang valid berdasarkan telaah para ahli. LKPD yang digunakan berbasis Edmodo dengan pendekatan saintifik yaitu pendekatan dengan melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, menalar, dan mengomunikasikan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri atas 4 tahap, yaitu pendefinisian (define), perencanaan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (disseminate). Namun tahap penyebaran (disseminate) tidak dilaksanakan hanya sampai tahap develop, yaitu tahap validasi LKPD. Validitas LKPD diukur berdasarkan komponen isi, bahasa, penyajian dan karakteristik LKPD berbasis Edmodo. LKPD yang dikembangkan divalidasi oleh dosen biologi ahli materi dan dosen biologi ahli pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata validitas secara keseluruhan yaitu 3,79 yang artinya LKPD yang dikembangkan dinyatakan masuk dalam kriteria sangat valid secara teoritis. Oleh karena itu, LKPD hasil pengembangan layak untuk diuji coba. Kata Kunci: Edmodo, LKPD, validitas