Claim Missing Document
Check
Articles

Kaempferia galanga L. Rhizome As a Potential Dental Plaque Preventive Agent Hertiani, Triana; Pratiwi, Sylvia Utami Tunjung; Irianto, Iramie Duma Kencana; Febriana , Aini
Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4.399 KB)

Abstract

Dental plaque prevention can be achieved by inhibition of mouth cavity microbes to built biofilm.  Kaempferia galanga rhizome has been known as a potential antibacterial agent. This research aimed to reveal the potency of  Kaempferia galanga extract and essential oil as anti plaque active agents, based on their in vitro inhibitory activity against the planktonic growth and biofilm of  Streptococcus mutans  ATCC 21752.  Kaempferia galanga extract was obtained by defatting dried-pulverized samples in petroleum ether prior to immersion in 70% ethanol. The fresh rhizome was steam-hydro distilled for 6 h to yield the essential oil. Antibacterial and anti biofilm assays were measured by micro dilution technique on polystyrene 96-wells micro titer plates at 37°C. The percentage of inhibition was calculated by comparing the absorbance of samples to the vehicle (control) measured by micro plate reader at 595 nm. Biofilms formed were first stained by 1% crystal violet. The above assays were performed in triplicates. This study revealed that both K. galanga rhizome essential oil and ethanolic extract showed antibacterial and antibiofilm activity towards  S. mutans. The ethanol extract showed MIC90 value at 0.091% w/v and MBC at 2.724% w/v for antibacterial activity; IC50 at 0.048 % w/v for anti biofilm formation activity; and EC50 at 0.052%w/v for biofilm degradation activity. Until the highest concentration tested (0.6%w/v), the MIC90 and MBC values of the essential oil were not revealed, but higher biofilm inhibitory activity i.e. IC50 at 0.025 % w/v; and EC50 at 0.034 %w/v were observed.
OPTIMASI KOMPOSISI SUKROSA DAN ASPARTAM SEBAGAI BAHAN PEMANIS PADA FORMULA TABLET-EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOLIK BUAH MENGKUDU Pratiwi, Galih; Hertiani, Triana; Mufrod, Mufrod
Majalah Obat Tradisional Vol 16, No 2 (2011)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.992 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ16iss2pp43-50

Abstract

Mengkudu (Morinda citrifolia L.) telah dipergunakan secara luas dalam pengobatan tradisional. Bentuk sediaan yang ada saat ini belum mampu menutupi rasa dan bau tidak enak buah mengkudu, sehingga perlu diformulasikan sediaan yang lebih akseptabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi formula ekstrak etanolik 40% buah mengkudu menggunakan variasi kadar sukrosa-aspartam dengan metode Simplex Lattice Design (SLD). Tablet effervescent ekstrak etanolik buah mengkudu dibuat menggunakan metode peleburan dalam lima (5) formula, yaitu formula I (100% sukrosa), II (sukrosa-aspartam=75%:25%), III (sukrosaaspartam=50%:50%), IV (sukrosa-aspartam=25%:75) dan V (100% aspartam). Granul effervescent dievaluasi karakteristik densitas massa, waktu alir, indeks pengetapan dan kompaktibilitas. Tablet effervescent yang diperoleh diuji karakteristik keseragaman bobot, kekerasan tablet, kerapuhan, waktu larut tablet dan profil KLTnya. Analisis secara statistik dilakukan dengan metode analisis varian satu jalan, uji Scheffe dan Kruskall-Wallis pada taraf kepercayaan 95 %. Uji akseptabilitas tablet yang dihasilkan dilakukan terhadap 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi kadar sukrosa-aspartam mempengaruhi sifat densitas massa, sifat alir dan kompaktibilitas granul yang dihasilkan. Semakin besar jumlah sukrosa di dalam tablet, tablet menjadi lebih keras, kerapuhan kecil, namun waktu larutnya lebih lama. Hasil uji akseptabilitas menunjukkan bahwa 70% responden lebih menyukai formula III dibandingkan formula yang lain. Hasil perhitungan SLD menunjukkan komposisi sukrosa dan aspartam 42:58 sebagai formula optimum.
DAYA ANTI QUORUM SENSING EKSTRAK DAUN KAYU MANIS (Cinnamomun burmannii Ness. Ex Bl.) TERHADAP Pseudomonas aeruginosa Hertiani, Triana; Apriliany, Fitri; Anshory, Hady
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 3 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.649 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss3pp173-177

Abstract

Quorum sensing adalah sistem komunikasi antar sel bakteri. Perkembangan biofilm diatur oleh quorum sensing. Biofilm dapat melindungi bakteri dari kerusakan akibat antibiotik sehingga konsentrasi antibiotik harus ditingkatkan 100 sampai 1000 kali lipat. Penghambatan quorum sensing diharapkan dapat mencegah pembentukan biofilm. Kulit kayu manis (Cinnamomum burmanii Ness. Ex Bl.) memiliki aktivitas antibakteri dan antibiofilm. Ketersediaan daun yang melimpah menyebabkan dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah daun kayu manis memiliki daya anti quorum sensing terhadap Pseudomona aeruginosa. Serbuk kering daun kayu manis dimaserasi bertingkat berturut-turut menggunakan n-heksana, etil asetat dan metanol. Setelah masing-masing ekstrak dievaporasi, daya antibakteri diamati dengan metode mikrodilusi menggunakan penambahan MTT. Ekstrak yang aktif diamati  daya anti quorum sensing nya dengan metode difusi pada cetrimide Agar.  Aktivitas antiquorum sensing ditunjukkan dengan daerah buram di bawah sinar UV 366 nm. KLT-bioautografi dilakukan untuk mengetahui senyawa yang aktif dalam fraksi tersebut dengan menggunakan fase diam silika gel F254, fase gerak kloroform-metanol  (6:1 v/v), loading sampel sebanyak 1,25 mg dan waktu kontak lempeng dengan medium selama 30 menit. Penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. aeruginosa dengan nilai KHM 8 mg/mL. Aktivitas penghambatan quorum sensing dan pertumbuhan ditunjukkan pada loading samples 12,5 dan 25 mg/sumuran, sedangkan pada 6,25 mg ekstrak hanya menunjukkan aktivitas penghambatan quorum sensing. Keberadaan senyawa yang memiliki gugus fungsi fenolik, flavonoid, alkaloid dan aldehid/keton terdeteksi dengan metode KLT tetapi tidak terdeteksi bercak aktif pada bioautografi.
POTENSI ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL SARANG SEMUT (Myrmecodia tuberosa Jack.) TERHADAP Candida albicans, Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Efendi, Yuli Nurullaili; Hertiani, Triana
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.764 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss1pp%p

Abstract

Pentingnya pencarian sumber baru senyawa aktif untuk mengatasi penyakit infeksi mendorong dilakukannya penelitian untuk mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak etanol tumbuhan Sarang semut. Tumbuhan ini telah secara luas dipergunakan dalam pengobatan tradisional masyarakat Papua Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antimikroba ekstrak etanol tumbuhan Sarang semut terhadap C. albicans, bakteri E. coli, dan S. aureus dan mengetahui golongan senyawa aktif yang bertanggung-jawab terhadap aktivitas tersebut. Ekstrak etanol diperoleh dengan merendam serbuk kering M. tuberosa dalam etanol 70% teknik yang dilanjutkan dengan penguapan penyari. Skrining aktivitas antimikroba terhadap C. albicans, bakteri E. coli, dan S. aureus dilakukan terhadap ekstrak kental yang didapatkan  dengan metode difusi padat. Pengujian dengan menggunakan metode mikrodilusi dilakukan untuk mengetahui harga KHM ekstrak, dilanjutkan pengukuran nilai KBM pada media padat yang sesuai. Untuk mengetahui golongan senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antimikroba digunakan metode uji bioautografi kontak. Hasil penelitian menunjukkan harga KHM ekstrak terhadap C. albicans, E. coli, dan S. aureus masing-masing secara berurutan adalah 0,8%b/v; 0,8%b/v; dan 1,6% b/v. Nilai KBM terhadap C. albicans >6,4% b/v, E. coli 6,4% b/v, dan S. aureus 1,6% b/v. Hasil uji bioautografi pada KLT (silika gel 60 F254, toluen: aseton: metanol: asam formiat (26:8:5:1) v/v) menunjukkan bercak aktif terhadap E. coli dan S. aureus memiliki harga hRf 0 sedangkan bercak aktif terhadap C. albicans dan S. aureus pada hRf 53. Pada kedua bercak terdeteksi senyawa fenolik. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol M. tuberosa mengandung senyawa-senyawa yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai antimikroba khususnya terhadap S. aureus.
Isolation and structure identification of new alkaloids from the sponge Rhabdastrella rowi Hertiani, Triana; Edrada, RuAngelie; Van Soest, Rob W.M.; ., Sudarsono; Proksch, Peter
INDONESIAN JOURNAL OF PHARMACY Vol 19 No 3, 2008
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.253 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm0iss0pp128-136

Abstract

Chemical investigation on marine sponge Rhabdastrella rowi collected from Bali, Indonesia has been performed. This study was aimed to isolate and to identify structures of the sponge secondary metabolites as well as to test their cytotoxicity activity on mouse lymphoma cell line L5178Y.Isolation procedure was performed by using different chromatography techniques. NMR spectroscopy and mass spectrometry methods were used to identify the compounds chemical structures. Cytotoxicity of the isolates was tested on mouse lymphoma cell line L5178Y by using the microculture tetrazolium (MTT) assay.This study yielded two new alkaloids, quinolin-4-ol (1) and quninazolin-4-amine (2) which were found as minor constituents of Rhabdastrella rowi. Both compounds were observed as inactive against mouse lymphoma cell line L5178Y.Key words: Rhabdastrella rowi, sponge, alkaloids
NEW HOPE ON DRUG LEADS DEVELOPMENT FROM DEEP OCEAN: HALOGENATED ALKALOIDS OF AGELAS SPONGES Hertiani, Triana
INDONESIAN JOURNAL OF PHARMACY Vol 25 No 4, 2014
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (985.286 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm25iss4pp199

Abstract

Agelas sponge is found in abundancy from Indonesia’s ocean. This sponge produces an important chemotaxonomic group of compounds, derived from pyrrole-imidazole alkaloids. This group of compounds is one of those exclusively found from marine environment. Marine sponges are reported to be promising drug lead producers having unique chemical structures of which many have no terrestrial counterparts. The objective of this report is to give an overview of the reported attempts from up to down stream to develop pyrrole-imidazole alkaloids as new drug lead. Literatures up to 2013 reporting this group of compounds from Agelas sponges were studied. Discussion on the halogenated alkaloids covers the producers, description of high chemical diversity, identification, biosynthesis and ecological relevance as well as their role as a promising drug candidate. Alternatives to provide continous supplies for drug development are also discussed considering that wild harvesting of the sponge producers can lead to ecological damage in the future . Broad range of interesting pharmacological importance as well as several success in developing synthetic route for production supports its development as drug candidate. 
Uji Keamanan Dan Uji Aktifitas Sitotoksik Minyak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) untuk Menghasilkan Fitofarmaka Antikanker Herdwiani, Wiwin; Leviana, Fransiska; R, Sari; Yolanda, Yolanda; Rica, Rica; Zahra, Zahra; Ikawati, Zullies; Hertiani, Triana
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2089.838 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i2.7513

Abstract

Kanker adalah penyakit mematikan dan angka kejadiannya di Indonesia sangat tinggi. Data di Departemen Kesehatan didapati angka 1,8 per 100 ribu penduduk. Ironisnya saat ini belum ditemukan antikanker yang efektif dan aman. Minyak kayu manisyang diperoleh dari tanaman kayu manis (Cinnamomum burmannii) diduga memiliki aktivitas antikanker. Penelitian sebelumnya  bertujuan untuk isolasi, standarisasi minyak kayu manis sudah dilakukan. Saat ini penelitian dilanjutkan terhadap uji aktifitas serta keamanan minyak kayu manis untuk  mendapatkan fitofarmaka antikanker. Pengujian aktivitas antikanker  dengan menguji kemampuan penghambatan sel kanker terhadap sel line kanker WiDr (kanker kolon). Keamanan minyak kayu manisditentukan dengan melakukan uji toksisitas sub kronis terhadap mencit putih jantan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minyak kayu manis memiliki aktifitas sitotoksik terhadap kultur sel WiDr dengan IC50=13,70µg/ml.  Pemberian minyak kayu manis kepada hewan uji Tikus selama 1 bulan tidak memberikan perubahan biokimia darah BUN kreatinin, SGPT dan SGOT, serta hematologi Darah. Hasil histopatologi terhadap hepar dan ginjal juga tidak memberikan kerusakan sel kecuali pada dosis 0,04ml/200 g BB. Kata kunci:Minyak kayu manis, antikanker, WiDr, toksisitas
Chemical investigation on Pseudoceratina purpurea collected from Banyuwangi Indonesia Hertiani, Triana
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 20 No 1, 2009
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14499/indonesianjpharm0iss0pp17-26

Abstract

Chemical investigation on marine sponge Pseudoceratina purpurea collected from Banyuwangi, Indonesia has been performed. This study was aimed to isolate and to identify structures of the sponge secondary metabolites as well as to test their cytotoxicity activity on mouse lymphomacell line L5178Y.Isolation procedure was performed by using different chromatography techniques. NMR spectroscopy and mass spectrometry methods were used to identify the compounds chemical structures. Cytotoxicity of the isolates was tested on mouse lymphoma cell line L5178Y by using the microculture tetrazolium (MTT) assay.This study yielded five known tyrosine-derived alkaloids, two of which, aplysamine-2 (1) and aeroplysinin-1 (2) showed growth inhibition of mouse lymphoma cell line L5178Y with IC50 value of 1.7 mg/mL and 0.57 mg/mL,respectively.Key words: Pseudoceratina purpurea, sponge, alkaloids.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID SUBFRAKSI ETIL ASETAT MYRMECODIA TUBEROSA (NON JACK) BL Khumaidi, Akhmad; Hertiani, Triana; Sasmito, Ediati
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 Number 2 (August 2015)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan studi sebelumnya diperoleh bahwa kadar flavonoid total subfraksi etil asetat Myrmecodia tuberosa (non Jack) Bl memiliki korelasi positif terhadap aktivitas proliferasi sel limfosit. Subfraksi V (kelima) menunjukkan nilai indeks stimulasi proliferasi sel limfosit tertinggi serta memiliki kadar flavonoid total terbesar (6,158±1,298) diantara semua subfraksi. Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa flavonoid yang dikandung oleh subfraksi V. Metode pemisahan yang dilakukan adalah melakukan hidrolisis subfraksi V, kemudian dikromatografi lapis tipis preparatif dan dianalisis secara spektroskopi. Hasil spektroskopi  UV-Vis isolat memiliki puncak 1 pada panjang gelombang 324 nm dan puncak 2 pada panjang gelombang 284 nm, spektroskopi infra merah memiliki serapan pada 3.443 cm-1. Data 1H-NMR menunjukkan adanya serapan pada ? 6,74; ? 6,73; ? 6,62; ? 6,10; ? 7,82; ? 7,39; doublet of doublet pada ? 1,14, doublet pada ? 3,47 - ? 3,60 dan singlet pada ? 3,65 serta adanya serapan pada ? 17,81; 71,47; 74,19; 74,51 dan ? 76,78 dari spektrum 13C-NMR. Hasil spektroskopi massa terlihat serapan pada m/z 391,10. Berdasarkan data-data yang diperoleh, senyawa hasil isolasi diduga merupakan senyawa isoflavon.
Skrining Senyawa Antiinfeksi dari Spons yang Dikoleksi dari Bunaken, Manado Astuti, Puji; Alam, Gemini; Pratiwi, Sylvia; Hertiani, Triana; Wahyuono, Subagus
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 8, No 2 (2003): June 2003
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.243 KB) | DOI: 10.24002/biota.v8i2.2883

Abstract

The emergence of drug resistant and multidrug-resistant microbes as well as the lack of any current chemotherapy augmented the necessity to search for new and better anti-infective drug.. This study was aim to screen potential antiinfective extracts of sponges collected from Bunaken, Manado and to report on their antibacterial and antifungal properties. Testing for antiinfective agents was conducted using dilution method. Nutrient Agar was used as the testing media and nutrient broth for the inoculation of microorganisms. Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Salmonella typhi were used as the testing bacteria and Candida albicans as the testing fungi. Chloramphenicol was used as positive control for anti bacterial activity and Ketokonazol for antifungi. The two acetone extracts tested (MD-01aceton and MD-02aceton), all of them showed inhibition activities. Following partition with chloroform and methanol, all chloroform extracts inhibited the growth of both bacteria and fungi. These extracts then are considered to be potential candidates for further isolation and characterization as antiinfective agents.
Co-Authors ., Sudarsono ACHMAD FUDHOLI Afandi, Karima Agustinus Yuswanto Ahmad Rasydi Ainaini, Rizkia Aini Febriana Aini Febriana  Akhmad Khumaidi Ali Djamhuri Ardani, Marisya Bawon Triatmoko Budi Pranoto Christin Marganingsih Santosa Dellyna Feronica Manik Dewi Setyaningsih Dian Adityaningrum Ediati Sasmito EDIATI SASMITO Edrada, Ru Angelie Eka Prasasti Nur Rachmani Erma Yunita Erna Prawita Setyowati Erna Prawita Setyowati Fadilah Qonitah FERRY RAHMA PUSPITA Fitri Apriliany Fitri Apriliany, Fitri Fransiska Leviana Galih Pratiwi Galih Pratiwi, Galih Gemini Alam Gemini Alam Hady Anshory Hady Anshory Hady Anshory Hamzah, Hasyrul Hanif Nasiatul Baroroh Harjanti, Kestri Indah Purwantini Irami Duma Kencana Irianto Iramie Duma Kencana Irianto Iramie Duma Kencana Irianto Kartika, Senda Kestri Harjanti Kharismatul Khasanah LISA SOEGIANTO Mahardika Agus Wijayanti Mahardika Agus Wijayanti Mahardika Agus Wijayanti Marchaban Marchaban Marchaban Marchaban, Marchaban Maria Ulfah Michael Kubbutat Mistriyani, Mistriyani mufrod mufrod Mufrod Mufrod Muller, Werner E.G. Musthofa Mustofa Mustofa Mustofa Mustofa Nanda Ayu Puspita Narastika, Longina Novi Febrianti NURI IRIYANI Nurul Jannah Oktavia Tri Wahyuni peter Proksch Peter Proksch Peter Proksch, Peter Pratama, Nofran Putra Pratiwi, Sylvia Proksch, Peter Puji Astuti Puji Astuti Putri, Faradhyta Maharani Rachel Turalely Rachel Turalely Rachel Turalely Retno Murwanti Retno Murwanti Rica Rica Rica Rica, Rica Rima Munawaroh Rizkia Ainaini rob W.M. van Soest Rob W.M. Van Soest, Rob W.M. ROCHMAT MUDJAHID Ru Angelie Edrada-Ebel RuAngelie Edrada RuAngelie Edrada, RuAngelie Sari R Sari R, Sari Sasmito, Ediati Sayakti, Putri Indah SEPTI WULANDARI Setiawan, Vania Silvia Utami Tanjung Pratiwi SINTAYU PUTRI WANDAN SARI Siswadi Siswadi Sobri Iskandar Sofia Mubarika Haryana Subagus Wahyuono Subagus Wahyuono Subagus Wahyuono Sudarsono . SUDIBYO MARTONO Sukarti Moeljopawiro Sumarni Sumarni Sumarni Sumarni Suryawati Suryawati SUWIJIYO PRAMONO Syamsu Nur, Syamsu Sylvia Pratiwi Sylvia Utami Tanjung Pratiwi Sylvia Utami Tunjung Pratiwi Tamhid, Hady Anshory Tantri Liris Nareswari Tho’atun Ma'rufah Titik Nuryastuti Titik Nuryastuti Ulfa Afrinurfadhilah Darojati Van Soest, Rob W.M. Werner E.G. Muller Wiwin Herdwiani Wiwin Herdwiani, Wiwin WOUTER L.J. HINRICHS Yolanda Yolanda Yolanda Yolanda, Yolanda YOSI BAYU MURTI Yuli Nurullaili Efendi Yuli Nurullaili Efendi, Yuli Nurullaili Zahra Zahra Zahra Zahra Zulbayu, L.M. Andi Zullies Ikawati Zullies Ikawati