Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EFEKTIVITAS INSEKTISIDA SITRONELLAL, EUGENOL, DAN AZADIRACHTIN TERHADAP HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO Conophomorpa cramerella (Snell.) Willis, Mahrita; Laba, I Wayan; ., Rohimatun
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 24, No 1 (2013): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Balittro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenggerek buah kakao (PBK), Conopomorpha cramerella, merupakan salah satu hama utama tanaman kakao di Indonesia. Beberapa cara pengendalian hama tersebut antara lain sanitasi, kondomisasi, dan insektisida. Penggunaan insektisida nabati untuk mengendalikan PBK masih sangat terbatas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengendalian pestisida nabati berbahan dasar minyak serai wangi, minyak cengkeh, dan mimba yang masing-masing mengandung sitronellal, eugenol, dan azadirachtin terhadap PBK. Penelitian dilaksanakan di kebun petani di Ciamis, Jawa Barat, menggunakan rancangan acak kelompok, dengan 10 perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri atas (1) Sitronellal (S) 34% konsentrasi lima ml l-1; (2) Sitronellal (S) 34% konsentrasi 10 ml l-1; (3) Eugenol (E) 80% konsentrasi lima ml l-1; (4) Eugenol (E) 80% konsentrasi 10 ml l-1; (5) Azadirachtin (A) 0,6% konsentrasi lima ml l-1; (6) Azadirachtin (A) 0,6% konsentrasi 10 ml l-1; (7) Sitronellal (S) 34% + Eugenol (E) 80% + Azadirachtin (A) 0,6% konsentrasi lima ml l-1; (8) Sitronellal (S) 34% + Eugenol (E) 80% + Azadirachtin (A) 0,6% konsentrasi 10 ml l-1; (9) insektisida sintetis sebagai pembanding Alfametrin 15 EC konsentrasi 1,0 ml l-1, dan (10) kontrol (air). Aplikasi dilakukan terhadap buah kakao. Parameter pengamatan antara lain persentase tingkat serangan hama (ringan, sedang, berat) dan persentase kehilangan hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan Sitronellal (S) 34% + Eugenol (E) 80% + Azadirachtin (A) 0,6% konsentrasi lima ml l-1 mampu mengurangi tingkat kerusakan buah akibat serangan PBK yang ditunjukkan dengan nilai efektivitas 37,00% pada serangan ringan; 51,62% pada serangan sedang; dan 65,18% pada serangan berat.Kata kunci: efektivitas, Conophomorpha cramerella, kakao, sitronellal, eugenol, azadirachtin
EFEKTIVITAS INSEKTISIDA MINYAK SERAI WANGI DAN CENGKEH TERHADAP HAMA PENGISAP BUAH LADA (Dasynus piperis China) ., Rohimatun; Laba, I Wayan
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 24, No 1 (2013): Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Balittro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKDasynus piperis merupakan salah satu hama utama tanaman lada. Salah satu usaha pengendalian D. piperis adalah menggunakan pestisida nabati yang relatif aman. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan pestisida nabati minyak serai wangi dan cengkeh yang efektif terhadap D. piperis. Penelitian dilaksanakan di lahan tadah hujan di Desa Sungkap, Bangka Tengah sejak Maret sampai Oktober 2012. Penelitian terdiri dari dua tahap, yaitu semi lapang dan lapang. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok terdiri enam perlakuan (minyak serai wangi konsentrasi 2,5 dan 5,0 ml l-1; minyak cengkeh 2,5 dan 5,0 ml l-1; insektisida sintetik organophosphat 2,0 ml l-1; dan kontrol) dan empat ulangan. Uji efektivitas semi lapang dilakukan dengan mengurung dua cabang pada satu tanaman yang terdapat buah lada (arah Timur dan Barat) tiap plot. Setiap cabang diinfestasikan 10 ekor imago D. piperis kemudian diaplikasi sesuai perlakuan dan diamati mortalitasnya pada 1; 3; 6; 24; 48; 72; dan 96 jam setelah aplikasi (JSA). Pada pengujian lapang, tanaman lada yang sudah menghasilkan bunga disemprot sesuai perlakuan selama lima kali dengan interval dua minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas kumulatif D. piperis perlakuan minyak serai wangi lima ml l-1 lebih dari 50% sejak enam JSA dengan rata-rata nilai efikasi 66,54%. Perlakuan minyak serai wangi lima ml l-1 efektif mengurangi populasi D. piperis di lapang dengan rata-rata nilai efikasi 89,29%, tingkat serangan D. piperis terendah (kurang dari 10%), rata-rata kehilangan hasil panen terendah (4,1%), dan hasil panen bersih tertinggi (1.510,938 g tanaman-1).Kata kunci: Dasynus piperis, efektivitas, minyak cengkeh, minyak serai wangi, lada
PENGARUH METODE RESITASI TUGAS DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SMA NEGERI 1 MANGGIS LABA, I WAYAN
Jurnal Penelitian dan Evaluasi pendidikan Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Penelitian dan Evaluasi pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK     I WAYAN LABA, Pengaruh Metode Resitasi Tugas dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika di SMA Negeri 1 Manggis, Tesis Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, 2010   Tesis ini sudah dikoreksi dan diperiksa oleh Pembimbing I : Prof. Dr I Made Candiasa, MIKomp, Pembimbing II : Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S Kata Kunci : resitasi tugas, motivasi berprestasi dan hasil belajar   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode resitasi tugas dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Manggis dengan menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang diklasifikasi menjadi dua jenis, yaitu metode resitasi tugas yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan metode konvensional yang diberikan kepada kelompok kontrol. Motivasi berprestasi berperan sebagai variabel moderator yang dipilah menjadi dua, yaitu motivasi berprestasi tinggi dan rendah. Variabel terikat adalah hasil belajar matematika. Instrumen berupa kuisioner digunakan untuk mengukur motivasi berprestasi siswa, sedangkan tes objektif digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika. Sampel penelitian ini berjumlah 62 orang siswa kelas X yang diambil dengan menggunakan tehnik random sampling. Analisis data menggunakan analisis varians dua jalur dan Uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode resitasi lebih baik daripada yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional dengan nilai Fhitung= 8,960 Ftabel= 3,99 taraf signifikansi 5%, 2) bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode resitasi lebih baik daripada yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional dengan nilai Qhitung= 9,3007 Qtabel= 2,89 taraf signifikansi 5%, 3) bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode resitasi lebih rendah daripada yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional dengan nilai Qhitung= 3,3140 Qtabel= 2,89 taraf signifikansi 5%, dan 4) terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika dengan nilai Fhitung= 39,783 Ftabel= 3,99 taraf signifikansi 5%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa metode resitasi tugas dan motivasi berprestasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika di SMA Negeri 1 Manggis             ABSTRACT     I WAYAN LABA, The Effect of Task Recitation Method and Achievement Motivation  upon Achievement in Mathematics at SMA Negeri 1 Manggis, Tesis Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana (PPs) Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, 2010.   This thesis has been corrected and examined by the first supervisor, Prof. Dr. I Made Candiasa, MI Komp, the second supervisor, Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, MS Key words: task recitation, achievement motivation and learning achievement This study aimed at finding out the effect of task recitation and achievement motivation upon student’s learning achievement in mathematics. This study was conducted at SMA Negeri 1 Manggis by using experimental method with 2x2 factorial design. The independent variable in this study consisted of learning method which was classified into two types, i.e., task recitation method which was applied to the experiment group and  conventional method to the control group. Achievement motivation served as moderator variable which was classified into two, namely high achievement motivation and low achievement motivation. The dependent variable consisted of learning achievement in mathematics. The instruments were in the form of questionnaire that was used to measure the students’ achievement motivation and objective test that was used to measure the students’ learning achievement in mathematics. The sample consisted of 62 students of Class X who were selected by random sampling. The data analysis used two-way analysis of ANOVA and Tukey test. The results showed that 1) the students who learned through recitation method had higher achievement than those who learned through conventional method, Fobserved= 8.960 Ftable = 3.99 at 5% level of significance; 2) among the students  who had high learning motivation, those who learned through recitation method had higher achievement than those who learned through conventional method, Qobserved = 9.3007, Qtable = 3.89 at 5% level of significance; 3) among the students who had low learning motivation, those who learned through recitation method had lower achievement than those who learned through conventional method, Qobserved = 3.3140, Qtable = 2.89 at 5% level of significance; and 4) there was an interaction effect between learning method and learning motivation upon learning motivation in mathematics, Fobserved = 39.783 Ftable = 3.99 at 5% level of significance. Hence, it can be concluded that task recitation method and learning motivation have a significant effect upon learning achievement in mathematics at SMA Negeri 1 Manggis. 
Pengelolaan Ekosistem Untuk Pengendalian Hama Lada LABA, I WAYAN; TRISAWA, IWA MARA
Perspektif Vol 5, No 2 (2006): Desember 2006
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/p.v5n2.2006.%p

Abstract

ABSTRAKHama merupakan salah satu kendala produksi lada di Indonesia.  Serangan hama terjadi sejak tanaman masih di pembibitan hingga produktif di lapangan.  Hama menyerang   berbagai   bagian   tanaman   antara   lain bunga, buah, pucuk, cabang, dan batang. Di Indonesia dikenal tiga hama yang menyerang pertanaman lada yaitu  penggerek batang (Lophobaris piperis Marsh.), pengisap buah (Dasynus piperis China) dan pengisap bunga (Diconocoris hewetti (Dist.)).  Populasi penggerek batang selalu ada di lapangan pada berbagai stadia (telur, larva, pupa, dan dewasa), sedangkan pengisap bunga dan buah populasinya  ditemukan pada musim bunga  dan  buah.  Pengendalian  hama  lada  pada umumnya petani menggunakan insektisida sintetik. Alternatif   lain   yang   dapat   digunakan   untuk mengendalikan   hama   lada   adalah   pengelolaan ekosistem, sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan musuh alami antara lain parasitoid. Untuk meningkatkan  populasi  parasitoid  dapat  dilakukan konservasi   musuh   alami   melalui   tanaman   sela, tanaman  penutup  tanah  atau  penyiangan  terbatas. Tanaman  sela  yang  dapat  digunakan  antara  lain Arachis sp.,  Orthosiphon sp. Ocimum sp. dan  Coffea sp.Kata kunci: Lada, Piper nigrum, hama, bioekologi, pengendalian, ekosistem ABSTRACTEcosystem Management for Controlling Black Pepper PestPest is one of the obstacles of black pepper production in Indonesia.  The pest attacks all parts of the plant such as inflorescens, fruits, shoots, branches and stems at nursery as well as in the field. In Indonesia black pepper was infested by 3 species of pests, namely stem borer,  Lophobaris  piperis  Marsh,  pepper  berry  bug, Dasynus piperis China and lace bug, Diconocoris hewetti (Dist.).  The population of stem borers always presents in the field with different stages (egg, larvae, pupa and adult), while lace bug and pepper berry bug are found in the field during flowering and fruit stages. Control of black pepper pests by farmers is usually using syntetic pesticide. Other alternative to manage black pepper  pest  namely  ecosystem  management  and natural enemy such as parasitoid.  To increase the natural enemy population can be done by natural enemie   conservation   through   cover   crops,   mix cropping and limited weeding. Arachis sp., Orthosiphon sp., Ocimum sp. and Coffea sp. plants can be used in cropping system with black pepper.Key Words: Black pepper, Piper nigrum, pest, bioecology, management, ecosystem
PENGARUH METODE RESITASI TUGAS DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SMA NEGERI 1 MANGGIS LABA, I WAYAN
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.989 KB) | DOI: 10.23887/jpepi.v1i1.66

Abstract

ABSTRAK     I WAYAN LABA, Pengaruh Metode Resitasi Tugas dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika di SMA Negeri 1 Manggis, Tesis Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, 2010   Tesis ini sudah dikoreksi dan diperiksa oleh Pembimbing I : Prof. Dr I Made Candiasa, MIKomp, Pembimbing II : Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S Kata Kunci : resitasi tugas, motivasi berprestasi dan hasil belajar   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode resitasi tugas dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Manggis dengan menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang diklasifikasi menjadi dua jenis, yaitu metode resitasi tugas yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan metode konvensional yang diberikan kepada kelompok kontrol. Motivasi berprestasi berperan sebagai variabel moderator yang dipilah menjadi dua, yaitu motivasi berprestasi tinggi dan rendah. Variabel terikat adalah hasil belajar matematika. Instrumen berupa kuisioner digunakan untuk mengukur motivasi berprestasi siswa, sedangkan tes objektif digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika. Sampel penelitian ini berjumlah 62 orang siswa kelas X yang diambil dengan menggunakan tehnik random sampling. Analisis data menggunakan analisis varians dua jalur dan Uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode resitasi lebih baik daripada yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional dengan nilai Fhitung= 8,960 Ftabel= 3,99 taraf signifikansi 5%, 2) bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode resitasi lebih baik daripada yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional dengan nilai Qhitung= 9,3007 Qtabel= 2,89 taraf signifikansi 5%, 3) bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode resitasi lebih rendah daripada yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional dengan nilai Qhitung= 3,3140 Qtabel= 2,89 taraf signifikansi 5%, dan 4) terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika dengan nilai Fhitung= 39,783 Ftabel= 3,99 taraf signifikansi 5%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa metode resitasi tugas dan motivasi berprestasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika di SMA Negeri 1 Manggis             ABSTRACT     I WAYAN LABA, The Effect of Task Recitation Method and Achievement Motivation  upon Achievement in Mathematics at SMA Negeri 1 Manggis, Tesis Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana (PPs) Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, 2010.   This thesis has been corrected and examined by the first supervisor, Prof. Dr. I Made Candiasa, MI Komp, the second supervisor, Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, MS Key words: task recitation, achievement motivation and learning achievement This study aimed at finding out the effect of task recitation and achievement motivation upon student?s learning achievement in mathematics. This study was conducted at SMA Negeri 1 Manggis by using experimental method with 2x2 factorial design. The independent variable in this study consisted of learning method which was classified into two types, i.e., task recitation method which was applied to the experiment group and  conventional method to the control group. Achievement motivation served as moderator variable which was classified into two, namely high achievement motivation and low achievement motivation. The dependent variable consisted of learning achievement in mathematics. The instruments were in the form of questionnaire that was used to measure the students? achievement motivation and objective test that was used to measure the students? learning achievement in mathematics. The sample consisted of 62 students of Class X who were selected by random sampling. The data analysis used two-way analysis of ANOVA and Tukey test. The results showed that 1) the students who learned through recitation method had higher achievement than those who learned through conventional method, Fobserved= 8.960 Ftable = 3.99 at 5% level of significance; 2) among the students  who had high learning motivation, those who learned through recitation method had higher achievement than those who learned through conventional method, Qobserved = 9.3007, Qtable = 3.89 at 5% level of significance; 3) among the students who had low learning motivation, those who learned through recitation method had lower achievement than those who learned through conventional method, Qobserved = 3.3140, Qtable = 2.89 at 5% level of significance; and 4) there was an interaction effect between learning method and learning motivation upon learning motivation in mathematics, Fobserved = 39.783 Ftable = 3.99 at 5% level of significance. Hence, it can be concluded that task recitation method and learning motivation have a significant effect upon learning achievement in mathematics at SMA Negeri 1 Manggis. 
PENINGKATAN DAYASAING LADA(Piper nigrum L.) MELALUI BUDIDAYA ORGANIK Enhancement of Pepper (Piper nigrum L.) Competitiveness Through Organic Cultivation Kardinan, Agus; Laba, I Wayan; Rismayani, Rismayani
Perspektif Vol 17, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/psp.v17n1.2018.26-39

Abstract

ABSTRAKLada (Piper nigrum L.) merupakan tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomi tinggi, dan penghasil devisa terbesar ketujuh pada kelompok tanaman perkebunan. Daerah pengembangan lada di Indonesia sebagian besar berada di Lampung, Bangka, Kalimantan dan Sulawesi. Indonesia bukanlah Negara terbesar pemasok kebutuhan lada di tingkat dunia, namun Indonesia merupakan negara pemasok lada nomor tiga di dunia. Negara pemasok kebutuhan lada terbesar di dunia adalah Vietnam, disusul oleh Brazil. Salah satu kunci keberhasilan Vietnam adalah diterapkannya budidaya lada yang baik didukung oleh pemerintah dan swasta, sedangkan di Indonesia sebagian besar perkebunan lada adalah milik petani dengan teknik budidaya yang beragam seringkali tidak sesuai dengan SOP budidaya lada yang dianjurkan. Bersaing secara kuantitas dirasa berat untuk Indonesia, karena sampai saat ini produktivitas lada di Indonesia masih relatif rendah. Banyak permasalahan yang dihadapi oleh petani lada di Indonesia di antaranya mutu dari produk lada yang masih rendah. Untuk meningkatkan daya saing lada salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas produk lada, melalui budidaya organik. Di tingkat internasional, produk organik mendapatkan harga premium, dihargai lebih mahal, karena selain produknya dianggap sehat juga konsumen rela memberikan harga lebih sebagai bentuk apresiasi bagi produsen organik yang telah berbudidaya ramah lingkungan, sehingga dianggap pahlawan lingkungan. Makalah ini menguraikan tentang budidaya tanaman lada secara organik dengan harapan dapat ikut memberikan kontribusi dalam rangka peningkatan dayasaing lada Indonesia di Pasar dunia, sekaligus mendukung program pemerintah mewujudkan “Seribu Desa Organik”. ABSTRACTPepper (Piper nigrum L.) is a spice crop that has a high economic value, the seventh largest income earner in the plantation crop. The pepper development areas in Indonesia are mostly in Lampung, Bangka, Kalimantan and Sulawesi. Indonesia is not the bigest Country to supply international market, however Indonesia is number three to supply international market. The largest supplier of pepper needs in the words is Vietnam, followed by Brazil. One of the keys factor of Vietnam's success is the application of good pepper cultivation practice supported by both the government and the private sector, while in Indonesia most of the pepper plantations belong to farmers with diverse cultivation techniques that are often not following the recommended Standard Operation Procedure of pepper cultivation.To compete with other countries quantitatively is not easy for Indonesia, since the productivity of pepper in Indonesia is still low. One effort to anticipate this is by increasing pepper competitiveness through organic cultivation (Qualitatively). Internationally, organic produce/ product will have premium price, since the organic product is more healthy and as an appreciation from the consumers to the producer that the producers have implemented ecofriendly farming and  also consumers assume that the producer  is as an environmental hero. This paper describes organic pepper cultivation in the hope of contributing to improve the competitiveness of Indonesian pepper in the world market and also on supporting the successfull of Goverment of Indonesia program on actualizing of  “Thousands of Organic Village Program”  
Tingkat Resistensi Helopeltis antonii (Hemiptera: Miridae) pada Tanaman Kakao terhadap Tiga Golongan Insektisida Sintetis Utami, Aidha; Dadang, Dadang; Nurmansyah, Ali; Laba, I Wayan
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n2.2017.p89-98

Abstract

Pada tanaman kakao di Indonesia, Helopeltis antonii Signoret merupakan salah satu hama utama yang dapat menurunkan produksi sebesar 60%. Selama ini petani melakukan tindakan pengendalian menggunakan insektisida sintetis. Namun penggunaan insektisida dengan dosis yang tidak tepat dapat mendorong terjadinya resistensi. Tujuan penelitian adalah menentukan tingkat resistensi H. antonii terhadap tiga golongan insektisida sintetis. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor. Pengambilan populasi lapangan dan wawancara penggunaan insektisida dilaksanakan di kebun kakao daerah Bogor, Ciamis, dan Sukabumi, Jawa Barat mulai bulan Agustus 2016 sampai Juni 2017. Serangga yang digunakan adalah nimfa instar 3 yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu populasi laboratorium dan populasi lapangan. Insektisida yang digunakan berbahan aktif klorpirifos (organofosfat), lamda sihalotrin (piretroid), dan tiametoksam (neonikotinoid). Buah mentimun digunakan sebagai pakan pengganti perbanyakan serangga uji H. antonii. Pengujian dilakukan menggunakan lima tingkat konsentrasi insektisida yang ditentukan berdasarkan hasil uji pendahuluan. Hubungan antara konsentrasi insektisida dan mortalitas serangga uji diolah dengan analisis probit. Hasil wawancara menunjukkan insektisida yang banyak digunakan oleh petani kakao adalah golongan piretroid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi lapangan H. antonii asal Bogor dan Ciamis telah resisten terhadap lamda sihalotrin dengan nisbah resistensi (NR) masing-masing 4,2 dan 10,8, sedangkan populasi asal Sukabumi mempunyai nilai NR 1,2. Semua populasi lapangan H. antonii menunjukkan indikasi resistensi terhadap tiametoksam dengan nilai NR 1,8–3,1. Indikasi resistensi terhadap klorpirifos hanya ditunjukkan pada populasi asal Bogor (NR 1,5).
POTENSI EKSTRAK TANAMAN OBAT DAN AROMATIK SEBAGAI PENGENDALI KEONG MAS Wiratno, Wiratno; Rizal, Molide; Laba, I Wayan
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 22, No 1 (2011): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v22n1.2011.%p

Abstract

Potency of Medicinal and Aromatic Crop Extracts to control Golden SnailResearch aimed to evaluate potency of some medicinal and aromatic plants as raw materials of molluscicides to control the golden snail has been done in the En-tomological Laboratory of Medicinal and Aromatic Crops Research Institute, Bogor, Indonesia from February to October 2008. The study used factorial ith rando-mized block design basis. The first factor is three levels dipping time of 5, 10, and 20 hours. The second factor is 14 kinds of extracts to be tested i.e. extracts of clove, the crown of god, seraiwangi, turmeric, physic nut, pig nut, legundi, chili java, ba-badotan, brotowali, bitter, kenikir, noni, and rerak. Research initially conducted by dissolving 5% tween 80 in water. After that into the 1 l of solution is placed 5 g of extract to be tested so that the concen-tration of extract in the solution to be tested is 0.5%. After that the snails were put into the solution and were fed with ta-ro leaf (Colocasia giganteum). In the con-trol treatment the snail only be soaked in water containing 5% tween 80. Soaking performed for 5, 10, and 20 hours in glass jars 9 x 15 cm2 diameter. After soaking snails then were transferred into the bottle containing clean water and then given a taro leaf size ~100 cm2 as food. Each tre-atment used 10 snails and repeated 3 times. Observations were made at 1, 2, and 3 days after application of the golden snail mortality by counting the number of snails that died after treatment and of inhibition of eating by noting the eaten leaf area. The results showed that the clove, the crown of god, Cintronella oil, and tur-meric are the most effective extract with 100% mortality rate and percentage of >90% inhibition of eating. Among the plants tested, clove most prospective to be developed as a controlling golden snail due to its high yield and the most immediate cause of death of the snail test.Â