Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Diskusi Kelompok Model Tanam Paksa Siswa Kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri Lailiyah, Nur; Wulansari, Widi
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1, Nomor 2, September 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v1n2.p166-173

Abstract

 AbstrakSecara jujur harus diakui, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) belum berlangsung seperti yang diharapkan. Guru cenderung menggunakan teknik pembelajaran yang bercorak teoritis dan hafalan sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung kaku, monoton, dan membosankan. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu melekat pada diri siswa sebagai sesuatu yang rasional, kognitif, emosional, dan afektif.Penggunaan metode diskusi kelompok pun belum mampu melibatkan setiap siswa ke dalam kegiatan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Hanya siswa tertentu yang terlibat dalam proses diskusi secara dialogis dan interaktif. Akibatnya, Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu menjadi mata pelajaran yang disenangi dan dirindukan oleh siswa. Imbas lebih jauh dari kondisi pembelajaran semacam itu adalah kegagalan siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, serta sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.Dari permasalahan yang ada, maka penulis mengusulkan sebuah inovasi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok model tanam paksa (pengembangan dari model kepala bernomor). Alat bantu yang digunakan dalam metode tersebut berupa kartu bernomor yang terbuat dari kertas HVS yang dipotong-potong dengan ukuran 5 cm x 5 cm agar mudah digulung. Jumlah kartu bernomor disesuaikan jumlah siswa. Dalam kartu dituliskan dua angka yang dipisahkan dengan tanda titik. Angka depan merupakan nomor kelompok, sedangkan angka kedua merupakan nomor anggota kelompok.Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 2 Kediri melibatkan 28 siswa kelas X Pemasaran. Pencapaian kompetensi belajar siswa kelas X Pemasran 1  pada pelajaran Bahasa Indonesia semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 masih tergolong rendah hanya 57,63.  Nilai ini dibawah nilai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75. Rendahnya pencapaian kompetensi belajar siswa disebabkan kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran.  Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. Penelitian ini menerapkan model tanam paksa yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan pelibatkan seluruh siswa secara aktif dalam kegiatan diskusi kelompok melalui penerapan diskusi model tanam paksa, (2) Mendeskripsikan cara mengatasi siswa yang kesulitan dalam mengemukakan pendapat dan memberikan tanggapan terhadap pendapat teman sekelasnya, dan (3) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara melalui metode diskusi kelompok model tanam paksa siswa kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri dalam menanggapi pembacaan cerpen tahun pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus selama ± 3 bulan.  Tindakan setiap siklus dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi kegiatan, dan refleksi.  Data penelitian diambil melalui lembar observasi aktivitas siswa, tes pencapaian kompetensi belajar siswa, wawancara, dan angket.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Diskusi model tanam paksa dapat meningkatkan aktivitas siswa dari siklus ke siklus.  Pada tes awal sebesar 14,2% kategori ”kurang aktif”, siklus I meningkat sebesar 46,5% kategori ”cukup aktif”; dan siklus II meningkat lagi sebesar 85,7% kategori ”aktif”.  (2) Diskusi model tanam paksa dapat meningkatkan pencapaian kompetensi belajar siswa dari siklus ke siklus.  Pada tes awal sebesar 14,2% kategori ”cukup”; siklus I meningkat sebesar 46,5% kategori ”baik”; dan siklus II meningkat lagi sebesar 85,7% kategori ”baik”. Secara umum penerapan diskusi model tanam paksa pada siswa kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. AbstractIn all honesty it must be admitted , learning Indonesian Language and Literature in Vocational High School ( SMK ) is not taking place as expected . Teachers tend to use learning techniques and theoretical patterned so rote learning activities take place rigid , monotonous , and boring . Subjects Indonesian Language and Literature could not rub off on students as rational , cognitive , emotional , and affectiveThe use of group discussion method was not able to involve every student in active learning activities , creative, effective , and fun . Only certain students who are involved in the process of discussion and interactive dialogue . As a result , Indonesian Language and Literature has not been able to become subjects loved and missed by students. Further impact of such learning conditions is a failure of students to develop the knowledge , skills, and positive attitudes towards language and literature Indonesia .Of the existing problems , the authors propose an innovative learning by using group discussions cultivation models ( the development of a model of the head are numbered ) . The tools used in the method of the numbered cards made of paper HVS are cut to size 5 cm x 5 cm to be easily rolled . The number of cards adjusted number of students . In a written card two numbers separated by periods. Figures before a group number, while the second number is the number of group members .The research was conducted at SMK PGRI 2 Kediri involving 28 students of class X Marketing . Achievement of competence of class X student Pemasran 1 lesson Indonesian first semester of the school year 2015/2016 is still relatively low at only 57.63 . This value is below the standard value stipulated mastery learning is 75. Low attainment of student learning due to lack of students in learning activities . Selection of appropriate learning strategies are expected to increase the activity and the achievement of student learning competencies . This research applies the model of forced cultivation is expected to increase the activity and the achievement of student learning competenciesThe purpose of this study is ( 1) To describe pelibatkan all students actively in group discussions through the implementation of discussion model of cultivation , ( 2 ) To describe how to cope with students who have difficulty in expressing opinions and provide feedback to the opinions of their classmates , and ( 3) To describe the increase speaking skills through group discussion method cultivation models class X Marketing 1 SMK PGRI 2 Kediri in response to the reading of short stories learning year 2015/2016 . This study was conducted in two cycles for ± 3 months . The action of each cycle in this research include planning, action, observation activities and reflection . Data were taken through observation sheet student activities, student learning competency achievement tests , interviews , and questionnaires .The results showed that ( 1 ) Discussion model of cultivation could increase the activity of students from cycle to cycle . In early tests by 14.2 % of the category " less active " , the first cycle increased by 46.5 % of the category " fairly active" ; and the second cycle increased again by 85.7 % the category of " active " . ( 2 ) Discussion cultivation models can improve student learning achievement of competence from cycle to cycle . In early tests by 14.2 % of the category " sufficient "; the first cycle increased by 46.5 % "good" category ; and the second cycle increased again by 85.7 % "good" category . In general, the application of forced cultivation models discussion in class X Marketing 1 SMK PGRI 2 Kediri can improve students speaking skills , activities and achievement of student learning competencies .
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS FLASH UNTUK PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULISKAN KEMBALI CERITA SISWA KELAS IV SD LAILIYAH, NUR; SUKARTININGSIH, WAHYU
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : PGSD FIP UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Saat ini media pembelajaran yang interaktif sangat dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran agar mempermudah dalam menyampaikan materi pada siswa dan memudahkan siswa memahami materi dengan cepat. Masalah yang ada dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pengembangan media pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui proses dari pengembangan media pembelajaran interaktif serta bagaimana kualitas dari produk yang akan digunakan untuk mengembangkan keterampilan menuliskan kembali cerita fiksi dengan tujuan untuk mengetahui kualitas dari produk yang akan dijadikan media pembelajaran. Penelitian ini dilakukan menggunakan model pengembangan dari Four-D dengan menggunakan empat tahap dalam kegiatannya. Hasil yang diperoleh dari adanya penelitian ini adalah media pembelajaran yang berkualitas yakni media yang valid dengan presentase 89,5 % dari ahli materi dan ahli media , kepraktisan media dengan skor 75% dengan kategori praktis. Dan kefeektivan dari produk untuk digunakan pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar. Kata Kunci: Pengembangan, media pembelajaran interaktif, keterampilan menuliskan cerita Abstract Currently interactive learning media is needed for learning activities to facilitate in delivering lesson to students and facilitate students to understand the lesson quickly. The problem that exists in this research is how the process of developing learning media with the aim to know the process of the development of interactive learning media and how the quality of the product will be used for learning activities skills to rewrite the fiction story with the aim to know the quality of products that will be used as learning media . This study was conducted using the Four-D development model using four stages in its activities. The results obtained from this research is a quality media learning that is a valid media with 89.5% percentage of material experts and media experts, practicality of the media with a score of 75% with the practical category. And the kefeektivan of the product to be used in fourth graders in elementary school. Keywords: Development, Interactive Learning Media, Skill of writing stories.
Syntactic Analysis of Language Acquisition in Three-Year-Old Children Based on Cultural Background Lailiyah, Nur; Wijaya, Intan Prastihastari
Jurnal Pendidikan Usia Dini Vol 13 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Usia Dini Volume 13 Nomor 1 April 2019
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.953 KB) | DOI: 10.21009/10.21009/JPUD.131.05

Abstract

The variety of languages and cultures in the community will indirectly affect the acquisition and development of children's language. This will be seen when children change residence, where new dwellings, different variations or dialects. At the PAUD Nusantara University School Laboratory PGRI Kediri, most children from various regions, they are migrant fami-lies in the city of Kediri and need adaptation in the new environment including the language. This study uses a qualitative descriptive approach, the purpose of which is to describe the acquisition of language of three-year-olds in terms of cultural background and to describe the average length of speech of three-year-olds based on Mean Length of Utterance (MLU). The research subjects were four children from Tulungagung, Kediri, Malang and Surabaya. The results of speech analysis show that the average research subjects from Tulungagung, Ma-lang, Kediri and Surabaya had an average MLU of 2.92 in stage VI, which meant that they were still at a low stage, which at the age of three was already at the stage VII 3.0-3.5 words per speech. Based on the results of the analysis, it is recommended that teachers and parents improve stimulation and find appropriate strategies for the acquisition and development of children's language.Keywords: Acquisition of children's language, Cultural background, Syntax Analysis References Bachri, C., & Maya, R. (2012). Pemerolehan Bahasa Anak Usia 7 Tahun 3 Bulan dalam bidang Sintaksis. Jurnal Edukasi Kultural. Chaer, A. (2003). Psikolinguistik: Kajian Teoritik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Chaer, A., & Agustina, L. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta. Chater, N., & Christianshen, H. M. (2018). Language acquisition as skill learning. Behavioral Science. Creswell, J. C. (2012). Introduction to Research Methods in Education. Los Angeles: Sage Publication. Darjowidjojo, S. (2010). Psikolinguistik (Pengatar Pemahaman Bahasa Manusia). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Hakim, U. (2016). Studi Pemerolehan Bahasa pada Anak Usia 4 tahun (Kajian Sintaksis). Jurnal Linguistik Terapan. Hetherington, P. (2003). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja Terjemahan Soemitro. Jakarta: Universitas Indonesia. Hutabarat, I. (2018). Pemerolehan Sintaksis Bahasa Indonesia Anak Usia Dua Tahun Dan Tiga Tahun Di Padang Bulan. Jurnal Dharma Agung, Xxvi(1). Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Moleong, L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: PT Remaja Rosdakarya. Nurjamiaty. (2015). Pemerolehan Bahasa Anak Usia Tiga Tahun Berdasarkan Tontonan Kesukaannya Ditinjau Dari Kontruksi Semantik. Jurnal Edukasi Kultura, 2(2). Owens, R. G. (2008). Organizational Behavior in Education (4th Ed) III. New York: Allyn&Bacon. Rahardi, K. (2001). Sosiolinguistik, Kode, dan Alih Kode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Roni, N. S. (2016). Panjang Rata-Rata Tuturan Anak Usia 2 Tahun 7 Bulan Dalam Bingkai Teori Pemerolehan Bahasa Anak. Jurnal Pendidikan2016. Salnita, Y. E., Atmazaki, & Abdurrahman. (2019). Language Acquisition for Early Childhood. Jurnal Obsesi, 3(1). Smith, A. (2010). Development of Vocabularry and Grammar in Young America Speaking Children Assessed with aAmerica Language Development Inventory. Sumarsono. (2013). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sumarsono, & Partana, P. (2018). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Vissiennon, K., Friederic, A. D., Brauer, J., & Wu, C.-Y. (2016). Functional organization of the language network in three- and six-year-old children. Neuropsychologia.
DAYA HAMBAT AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia S.) PADA PERTUMBUHAN BAKTERI Edwardsiella tarda DARI BENIH LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SECARA IN VITRO Budiyanto, Didik; Madyowati, Sri Oetami; Lailiyah, Nur
JHP17 (Jurnal Hasil Penelitian) Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jhp17.v5i1.4176

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar daya hambat air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) terhadap pertumbuhan bakteri Edwardsiella tarda yang diambil dari benih lele dumbo (Clarias gariepinus) secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 ulangan, 6 perlakuan dan 2 kontrol. Perlakuan yang digunakan adalah pemberian konsentrasi air perasan buah jeruk nipis yang berbeda yaitu Perlakuan A (15%), B (30%), C (45%), D (60%), E (75%), dan F (90%),  kemudian kontrol positif (Chloramphenicol) dan kontrol negatif (Aquades steril). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata diameter zona hambat tertinggi terdapat pada perlakuan F (dengan nilai rata-rata 17,25 mm) dan rata-rata diameter zona hambat terendah yaitu perlakuan A (dengan nilai rata-rata 1,125 mm). Hubungan antara pemberian air perasan buah jeruk nipis dalam menghambat pertumbuhan bakteri Edwardsiella tarda dengan rata-rata diameter zona hambat yang dihasilkan menunjukkan respon yang meningkat seiring dengan bertambahnya dosis. Berdasarkan uji Anova dan BNT menunjukkan bahwa air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) pada masing-masing perlakuan berpengaruh nyata terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Edwardsiella tarda dengan F hit > F tabel pada taraf signifikan 5 % (2.77) maupun 1% (4.25).  Kata Kunci: Air perasan buah jeruk nipis, Edwardsiella tarda, Uji Daya Hambat
Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Diskusi Kelompok Model Tanam Paksa Siswa Kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri Lailiyah, Nur; Wulansari, Widi
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1, Nomor 2, September 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v1n2.p166-173

Abstract

 AbstrakSecara jujur harus diakui, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) belum berlangsung seperti yang diharapkan. Guru cenderung menggunakan teknik pembelajaran yang bercorak teoritis dan hafalan sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung kaku, monoton, dan membosankan. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu melekat pada diri siswa sebagai sesuatu yang rasional, kognitif, emosional, dan afektif.Penggunaan metode diskusi kelompok pun belum mampu melibatkan setiap siswa ke dalam kegiatan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Hanya siswa tertentu yang terlibat dalam proses diskusi secara dialogis dan interaktif. Akibatnya, Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu menjadi mata pelajaran yang disenangi dan dirindukan oleh siswa. Imbas lebih jauh dari kondisi pembelajaran semacam itu adalah kegagalan siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, serta sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.Dari permasalahan yang ada, maka penulis mengusulkan sebuah inovasi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok model tanam paksa (pengembangan dari model kepala bernomor). Alat bantu yang digunakan dalam metode tersebut berupa kartu bernomor yang terbuat dari kertas HVS yang dipotong-potong dengan ukuran 5 cm x 5 cm agar mudah digulung. Jumlah kartu bernomor disesuaikan jumlah siswa. Dalam kartu dituliskan dua angka yang dipisahkan dengan tanda titik. Angka depan merupakan nomor kelompok, sedangkan angka kedua merupakan nomor anggota kelompok.Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 2 Kediri melibatkan 28 siswa kelas X Pemasaran. Pencapaian kompetensi belajar siswa kelas X Pemasran 1  pada pelajaran Bahasa Indonesia semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 masih tergolong rendah hanya 57,63.  Nilai ini dibawah nilai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75. Rendahnya pencapaian kompetensi belajar siswa disebabkan kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran.  Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. Penelitian ini menerapkan model tanam paksa yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan pelibatkan seluruh siswa secara aktif dalam kegiatan diskusi kelompok melalui penerapan diskusi model tanam paksa, (2) Mendeskripsikan cara mengatasi siswa yang kesulitan dalam mengemukakan pendapat dan memberikan tanggapan terhadap pendapat teman sekelasnya, dan (3) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara melalui metode diskusi kelompok model tanam paksa siswa kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri dalam menanggapi pembacaan cerpen tahun pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus selama ± 3 bulan.  Tindakan setiap siklus dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi kegiatan, dan refleksi.  Data penelitian diambil melalui lembar observasi aktivitas siswa, tes pencapaian kompetensi belajar siswa, wawancara, dan angket.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Diskusi model tanam paksa dapat meningkatkan aktivitas siswa dari siklus ke siklus.  Pada tes awal sebesar 14,2% kategori ”kurang aktif”, siklus I meningkat sebesar 46,5% kategori ”cukup aktif”; dan siklus II meningkat lagi sebesar 85,7% kategori ”aktif”.  (2) Diskusi model tanam paksa dapat meningkatkan pencapaian kompetensi belajar siswa dari siklus ke siklus.  Pada tes awal sebesar 14,2% kategori ”cukup”; siklus I meningkat sebesar 46,5% kategori ”baik”; dan siklus II meningkat lagi sebesar 85,7% kategori ”baik”. Secara umum penerapan diskusi model tanam paksa pada siswa kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, aktivitas dan pencapaian kompetensi belajar siswa. AbstractIn all honesty it must be admitted , learning Indonesian Language and Literature in Vocational High School ( SMK ) is not taking place as expected . Teachers tend to use learning techniques and theoretical patterned so rote learning activities take place rigid , monotonous , and boring . Subjects Indonesian Language and Literature could not rub off on students as rational , cognitive , emotional , and affectiveThe use of group discussion method was not able to involve every student in active learning activities , creative, effective , and fun . Only certain students who are involved in the process of discussion and interactive dialogue . As a result , Indonesian Language and Literature has not been able to become subjects loved and missed by students. Further impact of such learning conditions is a failure of students to develop the knowledge , skills, and positive attitudes towards language and literature Indonesia .Of the existing problems , the authors propose an innovative learning by using group discussions cultivation models ( the development of a model of the head are numbered ) . The tools used in the method of the numbered cards made of paper HVS are cut to size 5 cm x 5 cm to be easily rolled . The number of cards adjusted number of students . In a written card two numbers separated by periods. Figures before a group number, while the second number is the number of group members .The research was conducted at SMK PGRI 2 Kediri involving 28 students of class X Marketing . Achievement of competence of class X student Pemasran 1 lesson Indonesian first semester of the school year 2015/2016 is still relatively low at only 57.63 . This value is below the standard value stipulated mastery learning is 75. Low attainment of student learning due to lack of students in learning activities . Selection of appropriate learning strategies are expected to increase the activity and the achievement of student learning competencies . This research applies the model of forced cultivation is expected to increase the activity and the achievement of student learning competenciesThe purpose of this study is ( 1) To describe pelibatkan all students actively in group discussions through the implementation of discussion model of cultivation , ( 2 ) To describe how to cope with students who have difficulty in expressing opinions and provide feedback to the opinions of their classmates , and ( 3) To describe the increase speaking skills through group discussion method cultivation models class X Marketing 1 SMK PGRI 2 Kediri in response to the reading of short stories learning year 2015/2016 . This study was conducted in two cycles for ± 3 months . The action of each cycle in this research include planning, action, observation activities and reflection . Data were taken through observation sheet student activities, student learning competency achievement tests , interviews , and questionnaires .The results showed that ( 1 ) Discussion model of cultivation could increase the activity of students from cycle to cycle . In early tests by 14.2 % of the category " less active " , the first cycle increased by 46.5 % of the category " fairly active" ; and the second cycle increased again by 85.7 % the category of " active " . ( 2 ) Discussion cultivation models can improve student learning achievement of competence from cycle to cycle . In early tests by 14.2 % of the category " sufficient "; the first cycle increased by 46.5 % "good" category ; and the second cycle increased again by 85.7 % "good" category . In general, the application of forced cultivation models discussion in class X Marketing 1 SMK PGRI 2 Kediri can improve students' speaking skills , activities and achievement of student learning competencies .
TINDAK TUTUR EKSPRESIF MEMINTA MAAF TERPIDANA KORUPSI DI INDONESIA Lailiyah, Nur
PRASASTI: Journal of Linguistics Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prasasti.v6i2.51038

Abstract

This research is in the form of a qualitative descriptive which aims to explain the strategies of expressive speech acts to apologize by convicts of corruption that occurred in Indonesia in 2020. The data is in the form of speeches collected from online media and YouTube using documentation techniques through note-taking. Qualitative research methods using a pragmatic approach. The analysis focuses on how the lingual forms of apologetic speech acts and how the speech act strategies are. used by corruption convicts as well as the speech act function of apologizing. The results of this study were three expressive speech act strategies of apologizing expressed by the convicts of corruption, namely strategies by expressing apologies directly using the word sorry, apology strategies by providing additional explanations, speech act strategies to express apologies express accountability. Meanwhile, there are functions of speech acts in apologizing, namely: rebuilding (reconstructing) trust, rehabilitating oneself (individuals), healing from shame, resolving conflicts, and restoring social harmony.