Claim Missing Document
Check
Articles

Motivasi Berprestasi dengan Stres Kerja Pada Guru Taman Kanak-Kanak Nafiah, Maulinda Nur; Laksmiwati, Hermien
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the correlation between achievement motivation and working stress on kindergarten teachers in Sooko Subdistrict, Mojokerto Regency, East Java. The subjects were 53 kindergarten teachers who are the  members of Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI). Data collected using achievement motivation and working stress scales and analyzed using product moment correlation. The result shows that the coefficient correlation is  -0,672 in the level of significant of 0,000 (p≤0,05). It means that there is significant negative correlation between achievement motivation and working stress. The result indicates that the higher achievement motivation correlates with  the lower working stress. The achievement motivation gives 67,2% contribution in affecting working stress, while the rest 32,8% were contributed by other factors. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dengan stres kerja pada guru Taman Kanak-Kanak di Kecamatan Sooko. Subjek penelitian ini adalah 53 guru Taman Kanak-Kanak anggota Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI). Penelitian ini menggunakan instrumen skala motivasi berprestasi dan skala stres kerja yang dianalisis menggunakan korelasi product moment. Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0,672 pada level signifikansi 0,000 (p≤0,05). Hasil ini menunjukkan adanya korelasi negatif yang signifikan antara motivasi berprestasi dan stres kerja. Semakin tinggi motivasi berprestasi, maka akan semakin rendah stres kerja. Motivasi berprestasi memberikan kontribusi sebesar 67,2% pada stres kerja, dimana 32,8% dikontribusikan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kepercayaan Diri dan Kemandirian Belajar Pada Siswa SMA Negeri “X” Pratiwi, Iffa Dian; Laksmiwati, Hermien
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was aimed to examine the correlation between self confidence and learning independency among senior high school students. This research was a quantitative study which involved all student of class XI social science major (ilmu pengetahuan sosial/IPS) in SMA Negeri 1 Porong with the total number of 88 students. The instrument used to collect data were self confidence and independent learning scales. Data were analyzed using Pearson’s product moment. The result shows that the coefficient correlation is 0,683 (r=0,683) in the significant level of  0,000 (p=0,000). The result means that there is correlation between self confidence and learning independency in which the relation between both variables is unidirectional. So, the higher the self confidence student have, the higher their learning independency would be and vice versa.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara kepercayaan diri dengan kemandirian belajar pada siswa XI IPS SMA Negeri 1 Porong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 88 siswa di SMA Negeri 1 sehingga disebut penelitian populasi, karena jumlah subjek penelitian dibawah 100. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala kepercayaan diri dan skala kemandirian belajar. Analisis data menggunakan product moment. Hasil analisis data menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,683  (r=0,683) dengan taraf signifikan 0,000 (p=0,000) artinya terdapat hubungan antara variabel kepercayaan diri dengan kemandirian belajar dimana hubungan antar variabel adalah searah. Oleh karena itu, semakin tinggi kepercayaan diri yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi pula kemandirian belajarnya, dan sebaliknya.
Dukungan Sosial dan Self-Efficacy dengan Penyesuaian Diri Pada Santri Tingkat Pertama di Pondok Pesantren Sa’idah, Salwa; Laksmiwati, Hermien
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine: (1) the correlations between social support and addjustment, (2) between self-efficacy and addjustment, and (3) between social support and self-efficacy to adjustment among first year students of an Islamic Boarding School in Gresik, East Java, Indonesia. This study used quantitative approach with correlation method involving 90 first year students who were recruited using boring sampling. Three Likert model questionnaires of social support, self-efficacy, and self-adjustment were used to collect data. Data were analyzed using multiple regression analysis. The results show that: (1) social support has no significant correlation to self-adjustment which can be seen from its significance value (p) of 0,914 (p>.,005); (2) self-efficacy has a significance correlation to self-adjustment which can be seen from its significance value of 0,000 (p<0,005). The result shows that determination coefficient (R2) is 0,588 in the significant value of 0,000 (p<0,005). It means that there is a significant relationship between social support and self-efficacy to self-adjustment. The contribution of both social support and self-efficacy factors to self-adjustment is 58%. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri (2) hubungan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri (3) hubungan antara dukungan sosial dan self-efficacy dengan penyesuaian diri pada santri tingkat pertama di Pondok Pesantren Daruttaqwa Gresik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 90 santri. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Peneliti menggunakan tiga skala Likert, yaitu skala dukungan sosial, self-efficacy dan penyesuaian diri. Teknik analisis data menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dukungan sosial tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penyesuaian diri, dapat dilihat dari signifikansi sebesar 0,914. (2) Self-efficacy memiliki hubungan yang signifikan dengan penyesuaian diri, dapat dilihat dari signifikansi sebesar 0,000. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa nilai R2 adalah 0,588, artinya kontribusi variabel dukungan sosial dan self-efficacy terhadap penyesuaian diri sebesar 58%.
Self-Directed Learning dan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa yang Mengerjakan Tugas Akhir Apryani, Fransiska Dwi; Laksmiwati, Hermien
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the relation between self-directed learning and  academic procrastination in completing their thesis assignments among university students. The population were psychology students of Universitas Negeri Surabaya with sample of 41 students who were recruited randomly from the cohort of 2008, 2009, and 2010 years. Data collected using Likert model self-directed learning and academic procrastination scales. Self-directed learning scale consists of 53 items, with reliability of scale r=0,953.in addition, the academic procrastination thesis assignment scale consists of 53 item, with reliability of scale is r=0,960. Data were analyzed using product moment correlation technique. The result shows that the coefficient correlation was -0,618 in the significance value of 0,000 (p<0,05. The result means that  there is a  significant negative correlation between self-directed learning and academic procrastination in completing thesis assignment. The result indicates that the higher the self-directed learning participants have, the lower their academic procrastination would be  and vice versa. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara self-directed in learning dengan prokrastinasi akademik tugas skripsi pada mahasiswa. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya, dan sampel 41 siswa diambil dari angkatan 2008, 2009, dan 2010. Peneliti menggunakan dua skala Likert, yaitu skala self-directed in learning dan skala prokrastinasi akademik tugas skripsi. Skala self-directed in learning terdiri dari 53 aitem, dengan nilai reliabilitas sebesar  r=0.953. Skala prokrastinasi akademik tugas skripsi terdiri dari 53 aitem, dengan nilai reliabilitas sebesar r=0.960. Analisis data pada penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0618 dengan nilai signifikansi 0,000 (p <0,05), yang berarti terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-directed in learning dengan prokrastinasi akademik tugas skripsi,terutama pada mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi self-directed in learning, semakin rendah prokrastinasi akademik tugas skripsi, dan sebaliknya semakin rendah self-directed in learning, semakin tinggi prokrastinasi akademik tugas skripsi.
PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK MODEL PERMAINAN BELAJAR BERSIKAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Triandriyani, Triandriyani; Laksmiwati, Hermien
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 1, No 2 (2011): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan penerapan bimbingan kelompok model permainan belajar bersikap untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri di sekolah. Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimen berupa “pre-test” dan “post-test one group design”. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 siswa kelas VII SMPN 1 Diwek, Jombang dengan skor kemampuan penyesuaian diri di sekolah rendah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non-parametik dengan Uji Jenjang Bertanda Wilcoxon yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada skor kemampuan penyesuaian diri di sekolah antara sebelum dan sesudah perlakuan. Berdasarkan hasil Uji Wilcoxon diketahui bahwa Thitung=0, dengan N=8 dan taraf signifikan 0,05 maka Ttabel = 4. Berarti Thitung lebih kecil dari Ttabel (0>4), sehingga hipotesis penelitian diterima dan dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok model permainan belajar bersikap merupakan pendekatan yang efektif untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan penyesuaian diri di sekolah.
HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA PUTUS SEKOLAH Puspitasari, Rahmah Putri; Laksmiwati, Hermien
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 3, No 1 (2012): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was correlational study. Subjects of this study were Elementary School, Junior High School and Senior High School dropouts in Keling village, Kediri whose ages ranged from 18-22 years. The number of  population of this study were 137 dropouts from which  22 dropouts were recruited as the sample. Data collected using questionnaires and analysed using multiple regression analysis. The result showed that there is no significant correlation between self-concept, self confidence, and interpersonal communication ability among the participants with rxy= 2.944. The power of the relation between self-concept, self-confidence and interpersonal communication ability was 23.7% which means that there will be 76.3% contribution of other variables to influence the interpersonal communication ability which have not been observed in this study.Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Subjek penelitian adalah remaja putus sekolah tingkat SD, SMP maupun SMA di desa Keling, Kediri yang berusia 18-22 tahun dan belum menikah. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 137 remaja putus sekolah dan sampelnya 22 remaja putus sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan konsep diri dan kemampuan komunikasi interpersonal, kepercayaan diri dan kemampuan interpersonal, serta konsep diri dan kepercayaan diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja putus sekolah di desa Keling, Kediri dengan rxy= 2,944. Kekuatan hubungan konsep diri dan kepercayaan diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal sebesar 23,7% yang berarti ada variabel lain yang tidak diamati dalam penelitan ini sebesar 76,3% yang mempengaruhi kemampuan komunikasi interpersonal.
Kematangan Emosi dan Religiusitas Terhadap Kecenderungan Agresi Pada Siswa Maharani, Putri; Laksmiwati, Hermien
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research was to determine the correlation between emotional maturity and religiosity with aggressive tendency among students. This research used quantitative research method. The population was  grade 10  students of  SMA "X" Mojokerto (120 students). Instruments used were the scales of emotional maturity, religiosity, and aggressive tendency. Pearson product moment was used to find a partial relationship between variables, while multiple linear regression was used to find the relationships of emotional maturity (X1) and religiosity (X2) to aggressive tendency (Y) simultaneously. The result of the analysis between X1 and Y shows correlation coefficient of -0.717, while  correlation coefficient  between X2 and Y was -0.601. The results also show that the partial relationship between X1 with Y and X2 with Y is at a high level. The results of multiple linear regression analysis shows that the correlation coefficient of X1 and X2 with Y was 0.613. The result means that the contribution of emotional maturity and religiosity variables on aggressive tendency is 61.3%. The negative coefficient values in emotional maturity and religiosity variables indicate that the higher emotional maturity and religiosity will result in the lower aggressive tendency. In contrast, when emotional maturity and religiosity is lower, then aggressive behavior tendency will be higher. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kematanagan emosi dan reigiusitas dengan kecenderungan perilaku agresi pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasinya adalah siswa kelas X SMA “X” Kota Mojokerto yang berjumlah 120 siswa. Instrumen yang digunakan adalah skala kematangan emosi, religiusitas, dan kecenderungan agresi. Teknik analisa data menggunakan product moment untuk mencari hubungan secara parsial, dan analisis regresi linier berganda  untuk mencari hubungan secara simultan. Hasil analisis antara kematangan emosi dengan kecenderungan agresi menunjukkan koefisien korelasi-717, dan sebesar -601 antara religiusitas dengan kecenderungan agresi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan parsial antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y berada pada tingkat tinggi.  Hasil analisis data secara bersama-sama variabel X1 dan X2 dengan Y menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,613 artinya kontribusi variabel kematangan emosi dan religiusitas secara bersama-sama terhadap kecenderungan perilaku agresi adalah sebesar 61,3%. Nilai koefisien pada variabel kematangan emosi dan religiusitas adalah negatif. Artinya semakin tinggi kematangan emosi dan religiusitas maka semakin rendah kecenderungan agresi siswa. Sebaliknya, kematangan emosi dan religiusitas rendah terkait dengan kecenderungan agresi tinggi.
Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa Satwika, Yohana Wuri; Laksmiwati, Hermien; Khoirunnisa, Riza Noviana
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 3, No 1 (2018): Volume 3, Nomor 1, April 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v3n1.p7-12

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan penerapan model  Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Sosial di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA. Problem Based Learning digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi yang berorientasi masalah, termasuk di dalamnya kemampuan berfikir kritis. Melalui penerapan Problem Based Learning ini, mahasisiswa diharapkan dapat menggali dan menemukan sendiri pemecahan masalah yang dibahas dalam proses belajar mengajar didalam kelas. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebelum dilakukan penelitian hanya ada 66,6% mahasiswa dalam kategori “cukup kritis”  sedangkan 33,30% lainnya ada dalam kategori “tidak kritis”. Setelah dilakukan tindakan dalam siklus I dan siklus II ditemukan bahwa mahasiswa yang termasuk  dalam kategori “sangat kritis” dari yang semula tidak ada  meningkat menjadi 29%  sementara itu, untuk  kategori “kritis” dari yang semula tidak ada meningkat menjadi 58% mahasiswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam mata kuliah Psikologi Sosial jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA. AbstractThe purpose of this study was to describe the application of the Problem Based Learning model in improving students critical thinking skills in the Social Psychology course at the Psychology Department of the Faculty of Education at UNESA. Problem Based Learning is used to stimulate high-level thinking in problem-oriented situations, including the ability to think critically. Through the application of Problem Based Learning, students are expected to explore and find their own problem solving discussed in the teaching and learning process in the classroom. The method used is Classroom Action Research. Before to the study there were only 66.6% of students in the "quite critical" category while the other 33.30% were in the "uncritical" category. After the study with cycle I and cycle II found that students included in the category of "very critical" from none is increase to 29% of student while for the "critical" category from none is increase  to 58% of students. Thus, it can be concluded that the problem-based learning model is able to improve students critical thinking skills in the Social Psychology course at the Psychology Department of the Faculty of Education at UNESA.
EFEKTIVITAS PELATIHAN IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA GURU SEKOLAH INKLUSI Satwika, Yohana Wuri; Khoirunnisa, Riza Noviana; Laksmiwati, Hermien; Jannah, Miftakhul
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi) Vol 13 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.717 KB) | DOI: 10.30587/psikosains.v13i2.763

Abstract

Kemampuan guru sekolah inklusi dalam melakukan identifkasi anak berkebutuhan khusus sangat diperlukan agar dapat memberikan pelayanan pendidikan yang sesuai. Guru sekolah inklusi harus mengetahui jenis-jenis, gejala dan ciri-ciri anak berkebutuhan khusus untuk dapat melakukan identifikasi yang sesuai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas pelatihan identifikasi anak berkebutuhan khusus (ABK) pada guru sekolah inklusi. Penelitaian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan one group pre-test dan post-test design. Peserta dalam pelatihan identifikasi ABK ini adalah guru-guru yang menangani siswa ABK dengan jumlah 30 orang. Analisis dilakukan dengan paired sample t-test dengan nilai signifikansi 0,000 < alpha (0.05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan identifikasi ABK ini efektif bagi para guru di sekolah inklusi. Kemampuan para guru sekolah inklusi dalam melakukan identifikasi pada ABK mengalami peningkatan setelah dilakukannya pelatihan.Kata Kunci: Pelatihan dentifikasi ABK, guru sekolah inklusi.
HUBUNGAN ANTARA RASA SYUKUR DENGAN KEBAHAGIAAN MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA BUDI PRABOWO, RAGIL; LAKSMIWATI, HERMIEN
Character: Jurnal Penelitian Psikologi. Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Character: Jurnal Penelitian Psikologi.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara rasa syukur dengan kebahagiaan pada mahasiswa jurusan psikologi Universitas Negeri Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 252 mahasiswa jurusan psikologi Universitas Negeri Surabaya yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasa syukur dan skala kebahagiaan yang menggunakan skala linkert dengan rentang sko 1-4. Uji validitas menggunakan korelasi item total, sedangkan uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach. Reliabilitas skala rasa syukur sebesar 0.916 sedangkan reliabilitas pada skala kebahagiaan sebesar 0.885. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisa data diperoleh nilai r sebesar 0,859 (r = 0,859) dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (p &lt; 0,005). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara rasa syukur dengan kebahagiaan yang berarti semakin tinggi rasa syukur maka semakin tinggi tingkat kebahagiaan dan juga sebaliknya. Kata Kunci: rasa syukur dan kebahagiaan, mahasiswa. Abstract This research was conducted to test the relationship between gratitude and happiness at college student in psychology Surabaya State University. This research method used is quantitative method. Subjects in this study were 252 college students in psychology Surabaya State University choosen by using the linkert scale with a score 1-4. The validity test used is item correlation while the reliability test used is alpha-cronbach. Gratitude scale reliability of 0.916 while reliability on the scale of happiness is 0.885. The instruments used in this study are gratitude scale and happiness scale. The data analysis technique in this study uses product moment correlation with a significance level of 0,5%. Based on the result of data analysis obtained r value of 0.859 (r = 0.859) with a significant value of 0,000 (p =0,005). The result indicate that there is significant relationship between gratitude and happiness which means that the higher the gratitude, the higher the level of happiness decision and vice versa. Keywords : gratitude and happiness, college student