Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERAN AKTIF KADER DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE Agnes Indrilia; Ismail Efendi; Mey Elisa Safitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1772

Abstract

Keberadaan posyandu di tengah-tengah masyarakat mempunyai peranan yang sangat besar menyangkut kesehatan ibu dan anak.  Peran kader menjadi penentu bagi keberhasilan pelayanan posyandu. Peran aktif kader posyandu  di Kecamatan Simeulue Timur selama ini masih belum memuaskan disebabkan oleh berbagai faktor. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi peran aktif kader dalam pelaksanaan posyandu. Penelitian ini menggunakan metode jenis survei analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di Kecamatan Simeulue Timur dengan populasi sebanyak 135 orang, dan sampel diperoleh 101 orang. Penarikan sampel secara acak (random sampling). Analisis data secara univariat, bivariat menggunakan chi-square dan multivariat menggunakan regresi logistik berganda pada taraf kepercayaan 95% (=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi peran aktif kader dalam pelaksanaan posyandu yaitu sikap  (p=0,032), motivasi (p=0,027), kelengkapan sarana prasarana (p=0,001), pelatihan (p=0,005), dan dukungan keluarga (p=0,000). Faktor yang tidak berpengaruh adalah pendidikan (p=0,419), lama menjadi kader (p=1,000), pekerjaan (p=0,159), dan insentif pekerjaan (p=0,087). Faktor yang paling dominan berpengaruh  yaitu dukungan keluarga mempunyai nilai Exp(B)/OR = 11,143 artinya kader yang mendapat dukungan keluarga, berpeluang berperan aktif dalam pelaksanaan posyandu sebesar 11,1 kali lebih tinggi dibandingkan kader yang tidak mendapat dukungan dari keluarga. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sikap, motivasi, kelengkapan sarana prasarana, pelatihan dan dukungan keluarga memengaruhi peran aktif kader dalam pelaksanaan posyandu. Puskesmas Simeulue Timur perlu membuat pelatihan bagi seluruh kader posyandu di wilayah kerjanya serta memberikan pelatihan keterampilan kader posyandu yang dilakukan secara kontinu untuk meningkatkan peran aktifnya dalam kegiatan posyandu.Kata Kunci    :           Peran Aktif, Kader Posyandu, Pelaksanaan Posyandu
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM PEMERIKSAAN HIV DI PUSKESMAS IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2020 Fauziani Fauziani; Thomson Nadapdap; Mey Elisa Safitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1461

Abstract

Berdasarkan data WHO tahun 2019, sejak awal epidemi, 75 juta orang telah terinfeksi virus HIV dan sekitar 32 juta orang telah meninggal terkait penyakit HIV. Di wilayah kerja Puskesmas Idi Rayeuk didapatkan 1.003 kunjungan antenatal namun tidak diperoleh data yang melakukan pemeriksaan HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam pemeriksaan HIV di Puskesmas Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif bersifat survey analitik dengan desain rancangan penelitian cross sectional. Populasi sebanyak 287 orang, dengan rumus Slovin diambil sampel sebanyak 74 orang. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan untuk multivariat menggunakan multiple logistic regression dengan tingkat kepercayaan 95% (a=0,05). Hasil penelitian menunjukkan hasil uji chi-square menunjukkan variabel pengetahuan (p=0,036), pekerjaan (p=0,012), sikap (p=0,011), dukungan suami (p=0,031), dukungan petugas kesehatan (p=0,014), dan sarana dan prasarana dengan (p=0,036. Hasil uji multivariat, variabel pekerjaan p=0,009, dan Exp (B) 29,359 artinya responden yang memiliki pekerjaan berpeluang 29 kali lebih besar dalam pelaksanaan pemeriksaan HIV dibandingkan responden yang tidak memiliki pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengetahuan, pekerjaan, sikap, dukungan suami dukungan petugas kesehatan dan sarana prasarana. Faktor yang paling berpengaruh dalam penelitian ini adalah pekerjaan. Hendaknya sosialisasi yang lebih luas tentang bahaya jika ibu terkena HIV/AIDS yang berdampak pada kelangsungan hidup ibu dan bayi lebih dimaksimalkan. Tidak Hanya kepada ibu hamil tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat. Kata Kunci    :           Ibu Hamil, VCT, Pemeriksaan HIV/AIDS
ANALISIS PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA MAHASISWI PENGHUNI KOS DI KELURAHAN BANDAR SELAMAT KOTA MEDAN TAHUN 2020 Nailurrahmah Nailurrahmah; Mangatas Silaen; Mey Elisa Safitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i1.1460

Abstract

Seks berisiko berdampak buruk bagi masa depan seorang mahasiswi. WHO tahun 2019 mencatat 16 juta kehamilan terjadi setiap tahunnya pada remaja dan 95% terjadi di negara berkembang termasuk indonesia. Sedangkan kasus IMS tersebar di seluruh dunia dengan angka 132 juta kasus baru dan rata-rata terjadi pada usia 15-27 tahun. Tujuan penelitian ini uUntuk menganalisis perilaku seks berisiko pada mahasiswi penghuni kos di Kelurahan Bandar Selamat tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang kos di Kelurahan Bandar Selamat sebanyak 911 orang, dan diambil sampel dengan menggunakan rumus Lemeshow didapati 90 orang. Data yang digunakan primer dan diuji dengan uji Chi-Square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda dengan tingkat kepercayaan 95% (=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko mahasiswi penghuni kos yaitu faktor peran lingkungan tempat tinggal (p=0,036), peran teman sebaya (p=0,002), dan peran keluarga (p=0,000). Faktor yang tidak berhubungan yaitu pengetahuan (p=0,093), sikap (p=0,132), kepercayaan diri (p=0,094) penggunaan sosial media (p=1,000). Faktor paling dominan berhubungan dengan perilaku seks berisiko adalah peran keluarga dengan nilai Exp(B)/OR = 16,265 artinya responden yang menyatakan peran keluarga negatif, berpeluang melakukan perilaku seksual berisiko sebesar 16,2 kali lebih tinggi dibandingkan responden yang menyatakan peran keluarga positif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran keluarga sebagai faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku seksual berisiko. Orang tua yang anaknya kos, agar mengawasi dengan menanyakan keadaan/kondisi anaknya selama tinggal di kos, menanyakan aktivitas belajarnya dan memberikan batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anaknya selama tinggal di kos terutama batasan tentang pacaran. Kata Kunci    : Perilaku, Seksual Berisiko, Mahasiswi Penghuni Kos
ANALISIS KOMPETENSI LULUSAN DIPLOMA III KEBIDANAN UNIVERSITAS ALMUSLIM TERHADAP KEPUASAN STAKEHOLDER DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2020 Herrywati Tambunan; Razia Begum Suroyo; Mey Elisa Safitri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1750

Abstract

ABSTRAKProgram Studi D III Kebidanan merupakan suatu unit pelaksana teknis di bidang kesehatan yang mencetak lulusan tenaga bidan, bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang berkualitas yaitu tenaga bidan yang kompeten, profesional yang mampu menerapkan dan melaksanakan tugas dan wewenangnya di masyarakat, ini merupakan profil atau output sebuah institusi pendidikan Diploma III Kebidanan. Salah satu pencapaian profil tersebut melalui kepuasan stakeholder dan dapat dijadikan tolok ukur untuk menentukan mutu institusi pendidikan.  Tujuan penelitian untuk menganalisis kompetensi lulusan bidan Diploma III Kebidanan Almuslim terhadap kepuasan stakeholder di Kabupaten  Bireuen.Jenis penelitian ini menggunakan mixed methods yaitu memadukan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif, pupulasi berjumlah 31 orang stakeholder dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan koesioner dan juga wawancara langsung. Penelitian kuantitatif dianalisa menggunakan analisa bivariat dengan uji person chi-square dan multivariat menggunakan analisis regresi logistik berganda. Hasil penelitian kuantitatif analisis bivariat menunjukan ada hubungan pengetahuan dengan nilai p-value 0,041, keterampilan dengan nilai p-value 0,014 sikap  dengan nilai p-value 0,003 dengan kepuasan stakeholder, dan untuk analisa multivariat yang paling berpengaruh dengan kepuasan stakeholder adalah sikap dengan nilai p-value 0,025. Hasil penelitian kualitatif lulusan bidan D III Kebidanan Almuslim sudah baik, namun ada sebahagian yang kurang disiplin, kurang rasa percaya diri dan alumni perlu pengembangan diri.Kesimpulan bahwa yang paling berpengaruh adala sikap, disarankan agar stakeholder melakukan penilaian berkelanjutan untuk mengevaluasi lulusan supaya menjadi masukan bagi institusi sehingga lebih meningkatkan kualiatas pembelajaran guna pencapain profil lulusan. Kata Kunci: kompetensi, pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepuasan stakeholder
Pengaruh Pemberian Kurma Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Nifas di Wilayah Kerja PMB Salabiah, S.SiT Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe Mey Elisa Safitri; Hafsah Us
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2838

Abstract

Faktor penyebab terjadinya anemia pada masa nifas, disebabkan rendahnya asupan zat besi dan zat gizi seperti vitamin A,C, folat, riboplafin dan B12 untuk mencukupi kebutuhan zat besi dalam seharinya bisa dilakukan dengan mengkomsumsi sumber makanan hewani sebagai salah satu sumber besi yang mudah diserap, mengkomsumsi sumber makanan nabati yang merupakan sumber zat besi yang tinggi tetapi sulit diserap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kurma terhadap Haemoglobin pada ibu nifas di wilayah kerja PMB Salabiah, S.SiT Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe pada tahun 2022.  Jenis penelitian ini quasi-eksperiment dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Adapun sampel 20 orang ibu nifas di wilayah kerja PMB Salabiah, S.SiT yang diambil dengan cara purvosive sampel. Sampel di bagi dalam dua kelompok yaitu kelompok intervensi 10 sampel dan kelompok kontrol 10 sampel. Hasil uji T-Test Independent, terdapat perbedaan nilai rata-rata Haemoglobin p value 0.016, pada kelompok intervensi dengan p value 0,200 dan kelompok kontrol dengan p value 0,158 yang menunjukkan data pada kedua independent t test terdistribusi normal karena p value > 0,05, sehingga ada pengaruh pemberian kurma pada ibu nifas. Ada perbedaan pengaruh kadar haemoglobin sebelum dan sesudah diberikan kurma pada ibu nifas dengan p value 0,381  di wilayah kerja PMB Salabiah, S.SiT Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe tahun 2022. Disarankan kepada instansi pemerintahan terkait di kabupaten Aceh Barat Daya untuk secara intens melakukan penyuluhan kepada masyarakat khususnya tentang manfaat kurma dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu nifas.Kata kunci: Haemoglobin, Kurma, Ibu Nifas.Factors that cause anemia during postpartum, due to low intake of iron and nutrients such as vitamin A,C, folate, riboplafin and B12 to meet daily iron needs can be done by consuming animal food sources as a source of easily absorbed iron.  plant food sources which are high sources of iron but difficult to absorb. This study aims to examine the effect  of giving dates to hemoglobin in postpartum women in the working area of the PMB Salabiah, S.SiT Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe District in 2022. The type of research used was a quasi-experimental design with a pretest-posttest with control group design. The sample is 20 postpartum mothers in the working area of the PMB Salabiah, S.SiT  which was taken by purvozive sampling. The treatment was 10 respondents and the control group was 10 respondents. The results of the Independent T-Test test, there is a difference in the average value of Haemoglobin p value 0.016, in the intervention group with p value 0.200 and the control group with p value 0.158 which shows data on both  independent t test is normally distributed because p value > 0.05, so there is an effect of giving dates to postpartum mothers.  There is a difference in the effect of hemoglobin levels before and after giving dates to postpartum mothers with a p value of 0.381 in the working area of PMB Salabiah, S.SiT Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe District in 2022. It is recommended to the relevant government agencies in South Aceh Barat Daya District to intensively educate the public, especially about the benefits of dantes to increase hemoglobin levels in postpartum women. Keywords: Haemoglobin,  Dantes, Postpartum women
Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Remaja Umur 13-15 Tahun di SMPN 7 Medan Mey Elisa Safitri; Nirmalasari Nirmalasari
JKEMS- Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jkems.v2i1.616

Abstract

Abstrak Stunting adalah keadaan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, yang diawali sejak masa janin hingga 2 tahun pertama kehidupan. Stunting pada remaja merupakan hasil jangka panjang konsumsi asupan makanan yang berkualitas rendah dan dikombinasikan dengan morbiditas, penyakit infeksi, dan masalah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, status ekonomi orang tua, sumber informasi dengan kejadian stunting. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan statifed random sampling dengan rumus slovin dengan jumlah sampel 86 responden. Analisa yang dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil peneltian didapati responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 28 responden (32,6%), sikap remaja yang negatif sebanyak 40 responden (46,5%), status ekonomi orang tua rendah sebanyak 45 responden (52,3%). Hasil uji chi square diketahui bahwa pada variabel pengetahuan p value = 0,000 (< α 0,05), variabel Sikap p value = 0,000 (< α 0,05), status ekonomi = 0,000 (< α 0,05) dan sumber informasi p value = 0,668 (> α 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, status ekonomi orang tua terhadap kejadian stunting. dan tidak ada hubungan antara sumber informasi dengan kejadian stunting di SMPN 7 Medan.