ABSTRAK Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Perilaku seksual berisiko pada remaja dapat meningkatkan risiko kesehatan reproduksinya. Hal ini terutama karena dapat meningkatkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan, pernikahan dini, penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan aborsi. Menurut data United Nation Population Fund dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional bahwa kasus aborsi di Indonesia mencapai 2,3 juta pertahun dan 10-30% diantaranya dilakukan oleh remaja. Artinya diperkirakan ada 230.000-575.000 remaja melakukan aborsi setiap tahunnya.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh peer group terhadap perilaku seksual berisiko pada remaja awal. Jenis penelitian ini adalah metode kualitatif. Analisis kualitatif dianalisis secara reduksi, tampilan data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh peer group terhadap perilaku seksual berisko.Kesimpulan penelitian bahwa perilaku seksual berisiko yang di jalani oleh remaja adalah perilaku seksual berisiko berat seperti ciuman basah (cipokan), petting, berhubungan badan dan perilaku seksual berisiko ringan seperti pengangan tangan dan berpelukan. Peer group pramuka lebih berisiko berat daripada peer group tari.Diharapkan meningkatkan peran keluarga dalam tumbuh kembang remaja sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh remaja tetap dalam pengawasan orang tua, perlunya kerjasama antara orang tua, guru dan pihak sekolah untuk mengawasi pergaulan remaja, pembenahan moral dan menciptakan tatanan kehidupan bermasyarakat yang religious, Pentingnya pemberantasan produsen majalah porno yang beredar dimasyarakat khususnya dikalangan remaja. Kata Kunci : Peer Group, Perilaku Seksual Berisiko, Remaja