Dwinita Larasati
KK Manusia dan Produk Industri, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa No. 10, Bandung 40132

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS SARANA KEGIATAN DALAM SISTEM PEMASYARAKATAN PERTANIAN KOTA SKALA RUMAH TANGGA BERBASIS GAYA HIDUP STUDI KASUS BANDUNG: KOMUNITAS HALAMAN ORGANIK K. P., Emeraldi; Larasati, Dwinita
Product Design Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Product Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

AbstrakPertanian kota hadir sebagai bentuk pengejawantahan gaya hidup berkelanjutan. Hadirnya gaya hidup berkelanjutan didasari oleh kesadaran isukeberlanjutan akibat berbagai (potensi) masalah yang muncul di tengah masyarakat kontemporer. Pertanian kota merupakan salah satu jawaban daritiga permasalahan sentral masyarakat kontemporer, yaitu permasalahan energi, perubahan iklim, dan ketahanan pangan. Namun, kegiatan pertaniankota hanya dapat menjadi jawaban yang memberikan pengaruh signifikan apabilakegiatan ini dapat menjadi arus utama (mainstream) kehidupanmasyarakat. Penelitian ini menganalisis sarana kegiatan dalam sistem pemasyarakatan pertanian kota di kota Bandung, sebagai upaya utamamemasukkan kegiatan pertanian kota ke arus utama kehidupan masyarakat. Sarana kegiatan yang sesuai dapat mendukung sistem pemasyarakatankegiatan pertanian kota karena sarana merupakan komponen utama penyusun kegiatan selain manusia. Dalam melakukan penelitian ini penulismemilih Komunitas Halaman Organik sebagai studi kasus penelitian. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa sarana kegiatan yangdigunakan dalam sistem pemasyarakatan pertanian kota, belum mendukung tujuan kegiatan itu sendiri. Hal ini disebabkan tidak oleh ketiadaanpemahaman seputar kajian yang mempengaruhi kehidupan masyarakat kontemporer pada komunitas, seperti kajian gaya hidup. Keilmuan DesainProduk dapat berperan melalui perancangan sarana pendukung dalam sistem pemasyarakatan pertanian kota di masyarakat, yang sesuai dengan gayahidup dan konteks masyarakat kontemporer.Kata Kunci : Sarana kegiatan, Pertanian kota, Keberlanjutan, Gaya hidupAbstractUrban agriculture or urban farming was presented as a form of embodiment of a sustainable lifestyle. The presence of this sustainable lifestyle wasbased on the awareness of sustainability issues caused by a range of (potential) problems that emerged within so-called contemporary society. Thusurban agriculture was one of the answers out of three central problems faced by this contemporary society today, namely the energy issue, climatechange and food security. However, urban agriculture activities could only be the answer that gave it significant influence should this sort of activityhad been the primary life principal (mainstream) of this mega society.The urban farming in the city of Bandung, as a major effort to incorporate thefarming activity into the main stream of community life. The appropriate facilitating activity was needed to support the communal urban farmingactivity within the society because this facility was meant to be the primary component to make up an activity in addition to the men who conductedthe activity. In conducting this study, the author chose the Komunitas Halaman Organik as the research for the case study. The analysis resulted thatthe means of activities used in the communal urban farming facilitating system had not yet been supporting the aim of the activity itself. This wascaused not by the lack of comprehension around the study which had been influencing the lives of contemporary people within the community, suchas the study of lifestyle. The discipline of Product Design could play a role through designing a supporting system for communal urban farmingfacilitating system for the community, which suitable with the lifestyle and its means of contemporary society.
SET PERALATAN BIDAN UNTUK MEMBANTU PROSES PERSALINAN DI DESA KIDANG PANANJUNG, KECAMATAN CILILIN, KABUPATEN BANDUNG BARAT Hasna, Rafika; Larasati, Dwinita
Product Design Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Product Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Abstrak Bidan desa merupakan tenaga medis yang paling terjangkau bagi masyarakat Kidang Pananjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Kengganan masyarakat melakukan persalinan di klinik membuat bidan harus mendatangi rumah penduduk. Kondisi geografis desa yang berbukit dengan jalan berbatu menjadi salah satu kendala. Set peralatan satu kompartemen dengan satu handle membuat peralatan saling bercampur dan sulit dibawa ketika berkendara. Dalam proses desain dilakukan pengamatan (1) perilaku bidan dalam mempersiapkan dan menggunakan peralatan, (2) cara membawa set peralatan serta (3) eksperimen penyusunan letak peralatan saat digunakan. Diperlukan desain set peralatan bidan dengan kompartemen, dapat menjaga peralatan tetap higienis, serta dapat dikenakan di punggung.Kata Kunci : bidan, desain, persalinan, rumah, set peralatan Abstract Midwife is the most affordable medical personnel for the Kidang Pananjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. The lack of public awareness to deliver baby on the health facility, is required midwife to go to people’s house. Geographical conditions of the hilly village with cobbled streets became one of the obstacles. Equipment set with consist of one compartment with a handle making equipment mixed together and difficult to carry when driving. In the design process was observed (1) behavior of midwives in the preparation and use of equipment, (2) how to bring the set of equipment and (3) the preparation of experiments where the equipment during use.Midwife is required to designed sets of equipment compartments, can keep the equipment is hygienic, and can be worn on the back.
PEMANFAATAN LIMBAH KACA SEBAGAI BAHAN BAKU PENGEMBANGAN PRODUK Abdurrahman, Shidiq; Larasati, Dwinita
Product Design Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Product Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Salah satu dari banyak jenis limbah padat yang ada adalah limbah berbahan baku kaca. Seperti limbah yang lainnya, limbah tidak memiliki nilai secara ekonomi. Karakter material limbah kaca memiliki potensi untuk kembali digunakan menjadi sebuah produk karena sampah kaca yang telah menjadi pecahan-pecahan, tetap memiliki sifat-sifat yang sama dengan kaca yang baru, yaitu bening tembus cahaya, tahan terhadap reaksi kimia, juga memiliki titik leleh terhadap panas yang tinggi. Selain dari karakter kaca yang mendukung untuk kembali dijadikan sebuah produk, di sisi lain harga, limbah kaca sangat rendah bila dibandingkan harga kaca baru. Indonesia telah banyak pengusaha yang memanfaatkan limbah kaca menjadi produk. namun tenik yang digunakan masih bisa dieksplorasi lebih lanjut. Tujuan yang ingin dicapai dalam proses perancangan ini adalah mendesain produk industri berdasarkan ekperimentasi eksplorasi material dan teknik pengolahan limbah kaca guna menganekaragamkan dan meningkatkan nilai produk IKM limbah kaca di Bandung. Pemanfaatan limbah kaca yang berlimpah sebagai bahan baku pengembangan produk yang berbasis IKM
ALAT PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA-MATEMATIKA ANAK USIA DINI Noveradila, Shinta; Larasati, Dwinita
Product Design Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Product Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Usia 0-6 tahun merupakan usia emas bagi anak untuk meningkatkan tingkat kecerdasannya. Pada usia tersebut segala informasi yang diterima oleh anak akan dapat dengan mudah diterima dan diproses oleh otak. Menurut teori kecerdasan majemuk yang diungkapkan oleh Howard Gardener, kecerdasan dibagi menjadi 9. Salah satu dari ke-sembilan kecerdasan majemuk adalah kecerdasan logika-matematika. Kecerdasan logika matematika dapat membuat anak untuk berpikir secara deduktif-induktif, pola-pola numerasi dan berpikir secara logika. Untuk meningkatkan kecerdasan logika-matematika anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai stimulus. Salah satu stimulusnya adalah berasal dari pendidikan anak usia dini. Dalam PAUD, anak-anak dikenalkan dengan berbagai konsep dasar matematika. Namun pengenalan konsep matematika pada pendidikan anak usia dini mengalami kesalahan karena anak-anak yang tergolong masih suka bermain sudah mendapatkan lembaran soal untuk dikerjakan. Kegiatan bermain dapat menggantikan lembar soal yang seringkali membuat anak bosan dan tidak menyukai pelajaran matematika. Permainan edukatif dapat dijadikan alternatif untuk mengajarkan konsep matematika pada anak usia dini.
PEMANFAATAN LIMBAH TEMPURUNG KELAPA MUDA MELALUI PENGEMBANGAN DESAIN PRODUK ALAT MAKAN Arfadiani, Dina; Larasati, Dwinita
Product Design Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Product Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Tempurung kelapa muda memiliki karakteristik potensial untuk dimanfaatkan sebagai material produk pakai, antara lainkekuatan, keawetan, ketahanan terhadap air, serta ciri khas visual. Akan tetapi, upaya pemanfaatannya sebagai materialproduk kerajinan yang berkembang selama ini cenderung masih tradisional dengan desain yang relatif kurangberkembang serta kualitas yang rendah. Padahal seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadapisu lingkungan, produk-produk kontemporer dari material alam semakin diminati. Pada penelitian ini, dilakukaneksperimen untuk mendapatkan alternatif teknik pengolahan dan peningkatan kualitas material, serta inovasi desainnyasebagai produk gaya hidup dengan menyasar pasar tertentu. Produk akhir yang dihasilkan berupa perangkat makan danpenyajian untuk penggunaan di eco-resort. Melalui penelitian ini diharapkan tempurung kelapa yang merupakan limbahdapat meningkat nilainya.
PENERAPAN TEKNOLOGI KONTROL PEMATANGAN PISANG PADA PENYIMPANAN SKALA INDUSTRI DENGAN MATERIAL BAMBU Islamia, Hana Cahya; Larasati, Dwinita
Product Design Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Product Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Buah pisang saat ini tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk buah saja tapi banyak pengusaha yang menggunakan pisang sebagai bahan dasar untuk dijadikan makanan olahan. Sedangkan, kualitas buah pisang dipengaruhi oleh kondisi penyimpanannya. Karena kondisi penyimpanan yang buruk, industri pengolah pisang banyak mengalami kerugian, karena pisang sudah busuk sebelum diolah. Sementara itu, di Lab Genetika SITH ITB sedang dikembangkan teknologi yang dapat mengontrol kematangan buah pisang. Oleh karena itu, dilakukan penelitian desain produk/industri untuk penerapan teknologi kontrol pematangan untuk mengurangi kerugian pisang busuk sebelum diolah. Studi yang dilakukan diantaranya adalah studi aktivitas penyimpanan pisang, studi material yang digunakan dan studi aplikasi teknologi. Berdasarkan studi yang dilakukan, disimpulkan bahwa material bambu dapat digunakan sebagai penyimpanan pisang dengan menerapkan teknologi kontrol pematangan. Material bambu merupakan material yang murah dan tahan lama, dan dapat diolah menjadi material yang diperlukan teknologi kontrol pematangan, sehingga cocok untuk penyimpanan skala industri. Selain itu pemakaian bambu sebagai material utama dapat memberdayakan UKM lokal dalam pengolahan dan produksi produk bambu.// //
PENGEMBANGAN DESAIN MAINAN ANAK SEBAGAI IDENTITAS DAN SARANA PENGENALAN MUSIK UNTUK ANAK-ANAK DI KAMPUNG AKUSTIK CICADAS Fajriani, Novi; Larasati, Dwinita
Product Design Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Product Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Bermain dengan bermusik sebagai contohnya merupakan sebuah kebutuhan bagi anak untuk mengeksplorasi kreativitas alami dalam mengembangkan dirinya. Sebagai salah satu kampung kreatif , Kampung Akustik Cicadas belum memiliki identitas khusus sebagai kampung yang berhubungan erat dengan musik, baik identitas fisik maupun nonfisik dengan minimnya ruang publik terbuka dan sarana bermusik untuk anak-anak Cicadas sebagai salah satu permasalahannya. Berdasarkan analisis kondisi lapangan dan tinjauan pustaka, Kampung Akustik Cicadas membutuhkan alat musik yang dapat memunculkan identitas kreatif anak-anak Cicadas dalam bermusik dengan memanfaatkan ruang publik yang ada dengan metode tertentu.
PEMANFAATAN MATERIAL RUMPUT LAUT MELALUI EKSTRAKSI KARAGENAN UNTUK DESAIN KEMASAN EDIBEL Salam, Muhammad Risfan Badrus; Larasati, Dwinita; Larasati, Dwinita
Product Design Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Product Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Indonesia adalah pemasok rumput laut utama di dunia, lebih dari 65.000.000 ton rumput laut telah diekspor ke seluruh penjuru dunia pada tahun 2013, Namun pengembangan budidaya rumput hanya memanfaatkan 222.180 ha atau 20% dari luas area potensial. Faktanya 85% dari hasil akuakultur tersebut diekspor dalam bentuk mentah, hanya 15% yang diolah menjadi produk industri. Rumput laut dapat diekstrak menjadi karagenan, salah satu jenis polisakarida yang banyak digunakan dalam produk pangan, farmasi dan kosmetik. Perusahaan pengolah karagenan tutup satu persatu karena minimnya pilihan untuk memanfaatkan karagenan sebagai produk industri. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan inovasi desain produk berbahan dasar rumput laut, sebagai bentuk upaya mengoptimalkan potensi rumput laut sebagai komoditas Indonesia yang melimpah, dan mengaplikasikannya ke desain produk sesuai dengan karakteristik material. Luaran penelitian ini adalah desain kemasan edibel yang dapat larut dan memberikan asupan serat.
PEMANFAATAN MATERIAL RUMPUT LAUT MELALUI EKSTRAKSI KARAGENAN UNTUK DESAIN KEMASAN EDIBEL Salam, Muhammad Risfan Badrus; Larasati, Dwinita; Larasati, Dwinita
Product Design Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Product Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Indonesia adalah pemasok rumput laut utama di dunia, lebih dari 65.000.000 ton rumput laut telah diekspor ke seluruh penjuru dunia pada tahun 2013, Namun pengembangan budidaya rumput hanya memanfaatkan 222.180 ha atau 20% dari luas area potensial. Faktanya 85% dari hasil akuakultur tersebut diekspor dalam bentuk mentah, hanya 15% yang diolah menjadi produk industri. Rumput laut dapat diekstrak menjadi karagenan, salah satu jenis polisakarida yang banyak digunakan dalam produk pangan, farmasi dan kosmetik. Perusahaan pengolah karagenan tutup satu persatu karena minimnya pilihan untuk memanfaatkan karagenan sebagai produk industri. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan inovasi desain produk berbahan dasar rumput laut, sebagai bentuk upaya mengoptimalkan potensi rumput laut sebagai komoditas Indonesia yang melimpah, dan mengaplikasikannya ke desain produk sesuai dengan karakteristik material. Luaran penelitian ini adalah desain kemasan edibel yang dapat larut dan memberikan asupan serat.
DESAIN SHELTER BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA DI PANTAI KARANG HAWU, KABUPATEN SUKABUMI Nugroho, Bagus Agung; Larasati, Dwinita
Product Design Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Product Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Kebutuhan shelter di area pasir pantai merupakan poin yang layak dipertimbangkan untuk mengakomodir wisatawan untuk berteduh dari terik matahari. Selain itu, shelter juga memberikan keintiman dan menunjang interaksi lebih bagi komunitas yang berwisata sehingga wisatawan dapat lebih menikmati keindahan pantai. Dari sudut pandang pengelola pantai, shelter dapat memberi nilai tambah bagi estetika pantai dan melibatkan peran aktif dari masyarakat setempat untuk merawat pantai.Pantai wisata Karang Hawu berlokasi di pesisir teluk Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Pantai ini menyediakan fasilitas shelter, namun pengelolaanya kurang terintegrasi dari masyarakat, LSM, dan pemerintah. Hal ini menumpulkan aspek pariwisata lainnya, diantaranya aspek estetika dan kebersihan pantai. Butuh keterlibatan peran masyarakat yang dijembatani oleh desain agar semua lapisan masyarakat dapat terangkul dan tumbuh rasa kepemilikan untuk merawat pantai. Maka dari itu, pengembangan desain shelter ini diharapkan menjadi media untuk mengintegrasi dan menumbuhkan rasa kepemilikan dari seluruh lapisan masyarakat guna memaksimalkan potensi pariwisata pantai Karang Hawu.